NUBUWAH PENTINGNYA PERSATUAN ISLAM

“Sesungguhnya Allah menggulung bumi untukku sehingga aku bisa melihat timur dan baratnya. Dan sesungguhnya kekuasaan ummatku akan mencapai apa yang telah dinampakkan untukku. Sku diberi dua harta simpanan: Merah dan putih. San sesungguhnya aku meminta Rabbku untuk ummatku agar Dia tidak membinasakan mereka dengan kekeringan menyeluruh, agar Dia tidak memberi kuasa musuh untuk menguasai mereka selain diri mereka sendiri sehingga menyerang perkumpulan mereka. Dan sesungguhnya Rabbku berfirman, “Hai Muhammad, sesungguhnya Aku bila menentukan takdir tidak bisa dirubah, sesungguhnya Aku memberikan untuk umatmu agar mereka tidak dibinasakan oleh kekeringan menyeluruh dan Aku tidak akan memberi kuasa musuh untuk menyerang mereka selain diri mereka sendiri lalu mereka menyerang perkumpulan mereka, walaupun musuh mengeepung mereka dari segala penjurunya, hingga akhirnya sebagian dari mereka (umatmu) membinasakan sebagaian lainnya dan saling menawan satu sama lain.” (HR. Muslim no. 2889)

Islam. Kebetulan saja, orang tua kita penganut agama Islam. Tingkat ketaatan merekapun bermacam-macam. Ada yang sangat menjaga, ada pula yang biasa-biasa saja; bahkan tak acuh. Sehingga kita, sering kali menganggap Islam itu seperti apa yang ada di rumah. Yakinnya, Islam itu satu. Urusannya hanya salat dan puasa. Percaya bahwa Islam itu satu, tidaklah salah. Tapi terlalu memaksakan diri menutup dari realita.

Mazhab. Secara bahasa berarti jalan atau tempat yang dilalui. Sebuah jalan yang muncul di antara umat muslim untuk mencapai kejernihan agama Islam. Beragam macam orang memahami Islam. Mengatakan Islam itu hanya satu dan tidak ada mazhab, berarti mengikuti “mazhab” yang diyakini dalam benaknya sendiri. Perbedaan di antara penganut berada dalam tataran mazhab. Semua tentang bagaimana cara memahami Islam secara utuh.

    Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), kemudian Allah mengutus para nabi sebagai pemberi peringatan. Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu sesuai kehendak-Nya. Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (QS. Albaqarah: 213)

    Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu. (QS. Yûnûs: 19)

    Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu. Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kamu semuanya kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu. (QS. Almâidah: 48)

    Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. (QS. Hûd: 118-119)

    Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang memberikan keputusan di antara mereka pada hari kiamat tentang apa yang selalu mereka perselisihkan padanya. (QS. Assajdah: 25)

    Sesungguhnya (agama) ini,adalah agama kamu semua; agama yang satu. Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku. (QS. Almu’minûn: 52)

    Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu. Hanya kepada-Nyalah kami berserah diri. (QS. Alankabût: 46)

إذَ اَكْفَرَ الرَّجُلُ اَخَاهُ فَقَدْ بَاءَ بِهَا اَحَدَهُمَا

Apabila seseorang mengkafirkan saudaranya, maka kembalilah kekufuran itu kepada salah seorang daripada keduanya.
(HR. Muslim)
اَيمَا امرِئ قَالَ لأخِيْهِ: يَا كَافِر فَقَدْ بَاءَ بِهَا اَحَدُ هُمَا اِنْ كَانَ كَمَا قَالَ, وَاِلاّ رَجَعَتْ عَلَيْهِ

Siapa berkata kepada saudaranya “Hai kafir!”, maka kembalilah kekufuran itu kepada salah seorang daripada keduanya. Kalau memang saudaranya itu sebagalmana ia kata (benarlah ia), tetapi kalau tidak, niscaya kembalilah kekufuran itu kepadanya (sendiri).
(HR. Muslim)
مَنْ دَعَا رَجُلاً بِالكُفْرِ اَوْ قَالَ: عَدُوّا الله, وَليْسَ كَذَلِكَ اِلاّ حَارَ عَلَيْهِ

Barang siapa mengkafirkan seorang atau ia panggil dia “Hai musuh Allah!” padahal tidak ia begitu, melainkan kembalilah (panggilannya) itu kepadanya sendiri.
(HR. Muslim)

 Beliau ditanya:
"Apa yang dimaksud dengan itu ya Amirul Mukminin?"
Amirul Mukminin Ali Bin Abi Thalib:
"Goncangan [baca: konflik] di Suriah yang akan memakan korban lebih dari 100.000orang. Allah akan menjadikan itu rahmat bagi orang-orang beriman dan azab bagi orang-orang kafir. Apabila itu terjadi, kalian akan melihat para penunggang kuda-kuda kelabu dengan bendera-bendera kuning yang datang dari arah barat hingga mereka berhenti di Suriah. Disana akan terjadi teror hebat dan pembunuhan-pembunuhan. Kemudian kalian akan melihat tenggelamnya salah satu desa di Damaskus yang bernama Harasta [sebuah desa dekat Damaskus di jalan menuju kota Homs]. Lalu putera si pemakan hati akan muncul dari sebuah lembah yang gersang untuk menduduki mimbar Damaskus . Setelah itu kalian nantikanlah kemunculan al-Mahdi. "

Korban di Suriah telah melampaui 100 ribu jiwa, demikian juga kendaraan kuda kuda kelabu dari barat dengan bendera kuning dan juga pembunuhan pembantaian telah terjadi Di Suriah sehingga memang sekarang lah saat atau tidak lama lagi Imam Mahdi itu muncul. Penunggang kuda kelabu dari arah barat bisa jadi yang di maksud adalah pasukan dari barat dengan kendaraan berwarna kelabu(Kapal Induk, tank, pesawat,helikopter, dsb) yang sekarang ini sudah berjaga jaga di sekeliling Suriah.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.