gambaran warna nafsu
Dalam menjalani kehidupan di dunia ini kita sebagai manusia biasa tak
kan terlepas dari berbagai macam Godaan/Nafsu. Godaan/Nafsu yang sering
kita alami termasuk godaan dari panca indra kita sendiri.
Ada 4 (empat) jenis Godaan/Nafsu dalam kehidupan ini :
1. Nafsu Amarah/Marah (warna Merah, unsur Api)
Nafsu Amarah merupakan nafsu yang ditimbulkan oleh Telinga / Pendengaran.
Nafsu amarah sering disebut EGO adalah nafsu yang paling : rendah, buruk dan jahat dibandingkan dengan nafsu-nafsu yang lainnya.
Seperti dalam Firman Allah SWT :
“Karena Sesungguhnya nafsu amarah itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku”. {QS. Yusuf : 53}
Nafsu amarah merupakan nafsu bawaan lahir menempati lapisan pembungkus terluar, merupakan pembungkus hati nurani dan cahaya nafsu ini berwarna Merah. Sebagai lapisan terluar nafsu ini biasanya cepat sekali respon/reaksinya jika ada sesuatu dibandingkan dengan nafsu lainnya.
Nafsu amarah berasal dari unsur Api, sama dengan jin yang diciptakan dari unsur api, dan nafsu i Disini ada kesamaan unsur antara pembuatan manusia dengan pembuatan jin ini membawa/mewarisi sifat-sifat dari Api.
Sifat-sifat dari api antara lain:
Api mempunyai sifat Panas, dalam diri kita akan selalu membangkitkan rasa panas, emosi, temperamen, mudah tersinggung dan ingin berantem, suka membuat orang lain jengkel dan jengkel sama orang lain, suka memecah belah dan adu domba, suka menfitnah, dan lain-lain.
Api mempunyai warna Merah, jika kita dikuasai nafsu ini muka dan telinga berwarna merah, detak jantungnya kencang (nafsu amarah ini berhungan dengan jantung) Api berposisi tegak keatas atau menantang, jika kita dikuasai oleh nafsu api amarah akan membuat kita sombong dan tidak mau menerima kebenaran, berprasangka buruk pada orang lain, merasa diri sendiri paling bersih.
Kita tetap memerlukan Nafsu Amarah, karena dengan nafsu ini kita akan mempunyai Ambisi. Ambisi untuk maju dan berusaha dalam kehidupan, tetapi Nafsu dan Ambisi yang dalam ajaran agama dan tidak merugikan orang lain. Kita harus pandai mengendalikan hawa amarah yang ditimbulkan oleh nafsu amarah.
Nafsu Amarah merupakan sahabat hidup kita yang menginginkan dan mengajak kearah politik, kecerdasan yang cenderung sombong (pemarah, merasa pandai yang tidak mau dilampaui orang lain). Sesabar apapun kita pasti masih terdapat sifat amarah apabila di ganggu orang lain yang teramat keterlaluan.
Secara ilmiah sifat Amarah merupakan bahwa kita hidup membutuhkan api, sebagai salah satu sumber kehidupan dengan kata lain manusia tidak api/panas tubuh akan mati maka dapat di pastikan di dalam tubuh tiap manusia mengandung api/suhu panas.
2. Nafsu Mutmainah/ Lawwamah/ Kesucian (warna Putih, unsur Udara)
Nafsu Mutmainah merupakan nafsu yang ditimbulkan oleh Hidung/Penciuman.
Firman Allah SWT :
“Dan tidak! Aku bersumpah dengan nafsu lauwamah (jiwa yang amat menyesali dirinya sendiri)”. {QS. Al Qiyaamah : 2}
Nafsu lawwamah merupakan nafsu bawaan lahir menempati lapisan pembungkus kedua dari luar setelah nafsu amarah sebagai pembungkus hati nurani. Nafsu Lawwamah adalah nafsu yang selalu menyesali perbuatannya, baik perbuatan terpuji maupun perbuatan tercela, atau bisa diartikan bahwa nafsu ini diri yang tidak mempunyai pendirian.
Nafsu Lawwalah merupakan unsur Angin. Mari kita perhatikan tingkah laku dan sifat angin, angin bergerak tidak menentu arahnya (tidak punya pendirian) dan biasanya angin bergantung kepada musim dan tekanan angin.
Jika kita cenderung tidak mempunyai pendirian, mudah terbawa arus, plinplan dan mudah terseret mode/trend. Tetapi nafsu ini juga mempunyai sisi baik, tergantung bagaimana kita mensikapi dan mengendalikannya.
Nafsu Lawwamah merupakan perwujudan sahabat hidup kita yang selalu menginginkan dan mengajak kearah pemujaan terhadap kemegahan dan kemewahan harta dan benda duniawi. Dalam diri kita tak lepas dari keinginan untuk kesenangan duniawi/kaya walaupun hanya 0.1 %, oleh karena itu jangan munafik dengan harta dunia.
Secara ilmiah Nafsu Lawwamah merupakan pertanda bahwa setiap manusia hidup membutuhkan Angin/Udara sebagai salah satu sumber kehidupan dengan kata lain manusia tidak menghirup udara akan mati dapat dipastikan di dalam tubuh tiap manusia mengandung udara.
3.Nafsu Sufiah/ Mulhimah/ Kesenangan (warna Kuning, unsur Air)
Nafsu Mulhimah merupakan nafsu yang ditimbulkan oleh Mata/Penglihatan.
Nafsu mulhimah merupakan nafsu bawaan lahir menempati lapisan pembungkus ketiga dari luar setelah nafsu lawwamah sebagai pembungkus hati nurani.
Nafsu mulhimah berasal dari unsur Air dan mempunyai sifat seperti Air.
Sifat-sifat dari air antara lain:
Air selalu mencari posisi tempat yang paling rendah.
Artinya jika kita dikuasai oleh nafsu ini akan mempunyai sifat rendah hati terhadap sesama dan merasa rendah diri dihadapan Allah SWT.
Air selalu mengambil bentuk dari wadah yang ditempatinya.
Artinya jika kita dikuasai nafsu ini akan pandai menempatkan diri, membawa diri terhadap lingkungan sekitarnya serta bisa menyesuaikan diri kepada siapa yang sedang dihadapinya.
Kita juga mempunyai sifat empati, mudah merasa iba dan belas kasihan kepada orang lain serta suka menolong.
Nafsu Mulhimah merupakan sahabat hidup kita yang menginginkan dan mengajak untuk mengutamakan nafsu ibadah kepada Allah SWT. Sejahat apapun manusia di dalam dirinya ada keinginan untuk berbuat baik dan prinsifnya tidak ada orang jahat itu 100 % jahatnya.
Secara ilmiah sifat Mulhimah merupakan tanda bahwa kita hidup membutuhkan air sebagai salah satu sumber kehidupan dengan kata lain manusia tidak minum akan mati maka dapat dipastikan di dalam tubuh tiap manusia mengandung air.
4. Nafsu Alumuah/ Mutmainah/ Makanan (warna Hitam, unsur Bumi/Tanah)
Nafsu Alumuah merupakan nafsu yang ditimbulkan oleh Mulut/Kenikmatan Rasa.
Firman Allah SWT :
“Hai jiwa yang tenang (Muthmainnah). Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, Masuklah ke dalam syurga-Ku”. {QS. Al Fajr : 27-30}
Nafsu Mutmainah merupakan bawaan lahir menempati lapisan pembungkus keempat dari luar setelah nafsu mulhimah sebagai pembungkus hati nurani. Nafsu Mutmainah berasal dari unsur Tanah, dan mempunyai sifat seperti tanah.
Sifat-sifat dari tanah/bumi adalah:
Tanah/bumi sering disakiti tetapi malah selalu memberi Manfaat, kita perhatikan tanah yang selalu kita injak, dicangkuli, diambil isinya (hasil tambang), digunduli rambutnya (ditebangi pohongnya), dirubah bentuknya (diratakan) dan lain-lain. Tetapi tanah tetaplah Sabar. Jika Jika kita sudah mencapai tingkatan Nafsu ini, akan memiliki sifat yang Sabar, rela berkorban serta menanggung beban orang lain, lebih rajin dalam beribadah.
Nafsu Mutmainah merupakan perwujudan sahabat hidup kita yang selalu menginginkan dan mengajak kearah berani membunuh dan kejam apabila diganggu oleh orang lain. Warna Hitam sebagai perwujudan kulit. Selemah apapun kita di dalam diri terdapat sifat kejam / pembunuh dan ingin berontak, maka jangan anggap orang lemah itu tidak punya keberanian untuk membunuh.
Pepatah mengatakan “Semut jika keinjak akan menggigit apalagi kita sebagai manusia".
Secara ilmiah Nafsu Mutmainah menjadi pertanda bahwa kita hidup membutuhkan tanah sebagai salah satu sumber kehidupan atau jika kita tidak makan zat tanah akan mati, maka dapat di pastikan di dalam tubuh setiap manusia mengandung dzat tanah.
Ada 4 (empat) jenis Godaan/Nafsu dalam kehidupan ini :
1. Nafsu Amarah/Marah (warna Merah, unsur Api)
Nafsu Amarah merupakan nafsu yang ditimbulkan oleh Telinga / Pendengaran.
Nafsu amarah sering disebut EGO adalah nafsu yang paling : rendah, buruk dan jahat dibandingkan dengan nafsu-nafsu yang lainnya.
Seperti dalam Firman Allah SWT :
“Karena Sesungguhnya nafsu amarah itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku”. {QS. Yusuf : 53}
Nafsu amarah merupakan nafsu bawaan lahir menempati lapisan pembungkus terluar, merupakan pembungkus hati nurani dan cahaya nafsu ini berwarna Merah. Sebagai lapisan terluar nafsu ini biasanya cepat sekali respon/reaksinya jika ada sesuatu dibandingkan dengan nafsu lainnya.
Nafsu amarah berasal dari unsur Api, sama dengan jin yang diciptakan dari unsur api, dan nafsu i Disini ada kesamaan unsur antara pembuatan manusia dengan pembuatan jin ini membawa/mewarisi sifat-sifat dari Api.
Sifat-sifat dari api antara lain:
Api mempunyai sifat Panas, dalam diri kita akan selalu membangkitkan rasa panas, emosi, temperamen, mudah tersinggung dan ingin berantem, suka membuat orang lain jengkel dan jengkel sama orang lain, suka memecah belah dan adu domba, suka menfitnah, dan lain-lain.
Api mempunyai warna Merah, jika kita dikuasai nafsu ini muka dan telinga berwarna merah, detak jantungnya kencang (nafsu amarah ini berhungan dengan jantung) Api berposisi tegak keatas atau menantang, jika kita dikuasai oleh nafsu api amarah akan membuat kita sombong dan tidak mau menerima kebenaran, berprasangka buruk pada orang lain, merasa diri sendiri paling bersih.
Kita tetap memerlukan Nafsu Amarah, karena dengan nafsu ini kita akan mempunyai Ambisi. Ambisi untuk maju dan berusaha dalam kehidupan, tetapi Nafsu dan Ambisi yang dalam ajaran agama dan tidak merugikan orang lain. Kita harus pandai mengendalikan hawa amarah yang ditimbulkan oleh nafsu amarah.
Nafsu Amarah merupakan sahabat hidup kita yang menginginkan dan mengajak kearah politik, kecerdasan yang cenderung sombong (pemarah, merasa pandai yang tidak mau dilampaui orang lain). Sesabar apapun kita pasti masih terdapat sifat amarah apabila di ganggu orang lain yang teramat keterlaluan.
Secara ilmiah sifat Amarah merupakan bahwa kita hidup membutuhkan api, sebagai salah satu sumber kehidupan dengan kata lain manusia tidak api/panas tubuh akan mati maka dapat di pastikan di dalam tubuh tiap manusia mengandung api/suhu panas.
2. Nafsu Mutmainah/ Lawwamah/ Kesucian (warna Putih, unsur Udara)
Nafsu Mutmainah merupakan nafsu yang ditimbulkan oleh Hidung/Penciuman.
Firman Allah SWT :
“Dan tidak! Aku bersumpah dengan nafsu lauwamah (jiwa yang amat menyesali dirinya sendiri)”. {QS. Al Qiyaamah : 2}
Nafsu lawwamah merupakan nafsu bawaan lahir menempati lapisan pembungkus kedua dari luar setelah nafsu amarah sebagai pembungkus hati nurani. Nafsu Lawwamah adalah nafsu yang selalu menyesali perbuatannya, baik perbuatan terpuji maupun perbuatan tercela, atau bisa diartikan bahwa nafsu ini diri yang tidak mempunyai pendirian.
Nafsu Lawwalah merupakan unsur Angin. Mari kita perhatikan tingkah laku dan sifat angin, angin bergerak tidak menentu arahnya (tidak punya pendirian) dan biasanya angin bergantung kepada musim dan tekanan angin.
Jika kita cenderung tidak mempunyai pendirian, mudah terbawa arus, plinplan dan mudah terseret mode/trend. Tetapi nafsu ini juga mempunyai sisi baik, tergantung bagaimana kita mensikapi dan mengendalikannya.
Nafsu Lawwamah merupakan perwujudan sahabat hidup kita yang selalu menginginkan dan mengajak kearah pemujaan terhadap kemegahan dan kemewahan harta dan benda duniawi. Dalam diri kita tak lepas dari keinginan untuk kesenangan duniawi/kaya walaupun hanya 0.1 %, oleh karena itu jangan munafik dengan harta dunia.
Secara ilmiah Nafsu Lawwamah merupakan pertanda bahwa setiap manusia hidup membutuhkan Angin/Udara sebagai salah satu sumber kehidupan dengan kata lain manusia tidak menghirup udara akan mati dapat dipastikan di dalam tubuh tiap manusia mengandung udara.
3.Nafsu Sufiah/ Mulhimah/ Kesenangan (warna Kuning, unsur Air)
Nafsu Mulhimah merupakan nafsu yang ditimbulkan oleh Mata/Penglihatan.
Nafsu mulhimah merupakan nafsu bawaan lahir menempati lapisan pembungkus ketiga dari luar setelah nafsu lawwamah sebagai pembungkus hati nurani.
Nafsu mulhimah berasal dari unsur Air dan mempunyai sifat seperti Air.
Sifat-sifat dari air antara lain:
Air selalu mencari posisi tempat yang paling rendah.
Artinya jika kita dikuasai oleh nafsu ini akan mempunyai sifat rendah hati terhadap sesama dan merasa rendah diri dihadapan Allah SWT.
Air selalu mengambil bentuk dari wadah yang ditempatinya.
Artinya jika kita dikuasai nafsu ini akan pandai menempatkan diri, membawa diri terhadap lingkungan sekitarnya serta bisa menyesuaikan diri kepada siapa yang sedang dihadapinya.
Kita juga mempunyai sifat empati, mudah merasa iba dan belas kasihan kepada orang lain serta suka menolong.
Nafsu Mulhimah merupakan sahabat hidup kita yang menginginkan dan mengajak untuk mengutamakan nafsu ibadah kepada Allah SWT. Sejahat apapun manusia di dalam dirinya ada keinginan untuk berbuat baik dan prinsifnya tidak ada orang jahat itu 100 % jahatnya.
Secara ilmiah sifat Mulhimah merupakan tanda bahwa kita hidup membutuhkan air sebagai salah satu sumber kehidupan dengan kata lain manusia tidak minum akan mati maka dapat dipastikan di dalam tubuh tiap manusia mengandung air.
4. Nafsu Alumuah/ Mutmainah/ Makanan (warna Hitam, unsur Bumi/Tanah)
Nafsu Alumuah merupakan nafsu yang ditimbulkan oleh Mulut/Kenikmatan Rasa.
Firman Allah SWT :
“Hai jiwa yang tenang (Muthmainnah). Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, Masuklah ke dalam syurga-Ku”. {QS. Al Fajr : 27-30}
Nafsu Mutmainah merupakan bawaan lahir menempati lapisan pembungkus keempat dari luar setelah nafsu mulhimah sebagai pembungkus hati nurani. Nafsu Mutmainah berasal dari unsur Tanah, dan mempunyai sifat seperti tanah.
Sifat-sifat dari tanah/bumi adalah:
Tanah/bumi sering disakiti tetapi malah selalu memberi Manfaat, kita perhatikan tanah yang selalu kita injak, dicangkuli, diambil isinya (hasil tambang), digunduli rambutnya (ditebangi pohongnya), dirubah bentuknya (diratakan) dan lain-lain. Tetapi tanah tetaplah Sabar. Jika Jika kita sudah mencapai tingkatan Nafsu ini, akan memiliki sifat yang Sabar, rela berkorban serta menanggung beban orang lain, lebih rajin dalam beribadah.
Nafsu Mutmainah merupakan perwujudan sahabat hidup kita yang selalu menginginkan dan mengajak kearah berani membunuh dan kejam apabila diganggu oleh orang lain. Warna Hitam sebagai perwujudan kulit. Selemah apapun kita di dalam diri terdapat sifat kejam / pembunuh dan ingin berontak, maka jangan anggap orang lemah itu tidak punya keberanian untuk membunuh.
Pepatah mengatakan “Semut jika keinjak akan menggigit apalagi kita sebagai manusia".
Secara ilmiah Nafsu Mutmainah menjadi pertanda bahwa kita hidup membutuhkan tanah sebagai salah satu sumber kehidupan atau jika kita tidak makan zat tanah akan mati, maka dapat di pastikan di dalam tubuh setiap manusia mengandung dzat tanah.
Post a Comment