Dalam Injil perjanjian lama (Old Testament) dalam bahasa Hebrew (Ibrani), sangat jelas nama Nabi Muhammad saw disebutkan pada Song of Songs (שִׁיר הַשִּׁירִים) bab 5 ayat 16 yang berbunyi :
חִכּוֹ, מַמְתַקִּים, וְכֻלּוֹ, מַחֲמַדִּים; זֶה דוֹדִי וְזֶה רֵעִי, בְּנוֹת יְרוּשָׁלִָם “Hikko Mamittakim we kullo Muhammadim Zehdoodeh wa Zehraee Bayna Jerusalem.”
Kalian bisa dengan jelas mendengarkan kata “Muhammadim” pada video berikut ini :
Sekali lagi untuk memperjelas cara
pengucapannya, saya akan sertakan video di youtube yang di upload oleh
seorang Rabbi Moshe P. Weisblum PhD dalam akun youtube-nya disini :
Namun dalam Injil yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, nama Muhammadim digantikan dengan altogether lovely, terjemahannya sebagai berikut :
His mouth is most sweet; yea, he is altogether lovely. This is my beloved, and this is my friend, O daughters of Jerusalem.
Sebaliknya, menurut Ben Yehuda Ibrani-English Dictionary, kata itu benar diucapkan sebagai “Muhammad” bukan “altogether lovely” sebagaimana yang tertulis dalam Injil berbahasa Inggris.
Kenapa Muhammadim bukan Muhammad?
Mungkin bagi kalian yang tidak mengerti
kaidah-kaidah bahasa Ibrani akan mengatakan bahwa kenapa yang digunakan
Muhammadim dan bukan Muhammad?
Kata “im” pada kata Muhammadim di sini adalah jamak yang banyak digunakan dalam injil berbahasa Ibrani, karena jamak maka diucapkan “Muhammad-im“. Ayat yang berakhir “im” adalah jamak yang berarti penghormatan, keagungan dan kemegahan bagi nabi Allah, seperti dalam kata Eloh-im.
Jadi sangat jelas kata “im” dalam bahasa Ibrani adalah bentuk jamak yang berarti penghormatan.
Dalam akun youtube-nya Rabbi Moshe Weisblum menyanggah dan mengartikan kata Muhammadim bukanlah Nabi Muhammad saw tetapi praise (terpuji) seperti dikutip dalam komentarnya, ia mengatakan :
The Hebrew word מַחֲמַדִּים can translate to friendly, sweet, praise, sweet-pet
Berikut screenshot-nya saya sertakan, di akses tanggal 18 Maret 2015 jam 9:23.
Namun Rabbi Moshe Weisblum yang bisa berbahasa Ibrani dan Inggris ini tidak mengetahui bahwa arti sebenarnya kata “Muhammad” (محمد) dalam bahasa Arab juga ialah terpuji.
Menurut kaidah tata bahasa Arab (Ilmu Tashrif / perubahan kata-kata /
Arabic Grammer), kata Muhammad (محمد) merupakan Isim Maf’ul (yang
terkena sebagai Objek) dari kata Hammada (حمد) Fi`il Madhi (kata
kerja/verb) yang berarti telah memuji. Rabbi Moshe Weisblum seharusnya
merujuk pada bahasa Arab yang memiliki hubungan rumpun bahasa semit
(Semitic) bukannya diartikan dalam bahasa Inggris secara mentah-mentah,
apalagi dengan tidak merujuk kepada penggunaan kaidah-kaidah bahasanya.
Saya tidak bermaksud ikut-ikutan
menerjemahkan nama seseorang dengan mengartikannya ke dalam bahasa lain,
tetapi logika saja, jika seseorang memiliki nama Muhammad dimanapun di
seluruh dunia ini maka namanya akan tetap dipanggil Muhammad bukan
Terpuji atau Puji yang dipanggil dalam bahasa Indonesia misalnya.
Seseorang dikatakan Mr. Black tetaplah di katakan Mr. Black meskipun
kulit nya berwarna putih.
Kata מחמדים dalam bahasa Ibrani adalah
nama orang yaitu Muhammad bukan “altogether lovely” sebagaimana
terjemahan dalam injil versi bahasa Inggris-nya.
Saya tidak akan meggunakan aplikasi
translate Hebrew ke English yang ada di internet karena sering terjadi
ketidakkonsistenan dalam mengartikan sebuah kata, meskipun masih ada
beberapa aplikasi penerjemah bahasa Hebrew ke English seperti MyMemory.Translate.Net yang mengartikan kata מחמדים dengan nama Nabi Muhammad saw.
Merujuk
pada aplikasi terjemahan online MyMemory http://mymemory.translated.net
kata מחמדים berarti Muhammad the great (Nabi Muhammad saw)
Ketidakkonsistenan penerjemahan nama Muhammad ada pada aplikasi translate online yang digunakan FreeTranslation.com. Kalian bisa melihat video di youtube yang di upload tanggal 28 November 2012 berikut ini.
Perhatikan di menit ke 6 detik ke 34,
saat di translate Hebrew ke English, aplikasi translate online
www.freetranslation.com mengartikan kata מחמדים dengan nama Muhammad
yang di akses pada saat itu tanggal 28 November 2012, namun setelah saya
periksa kembali pada tanggal 18 Maret 2015 jam 10:35, kata מחמדים
diterjemahkan kedalam bahasa Inggris menjadi Beloved bukan Muhammad
lagi.
Ketidakkonsistenan
yang diterjemahkan website penerjemah online www.freetranslation.com.
Kata מחמדים diterjemahkan kedalam bahasa Inggris menjadi Beloved
(sekarang) bukan Muhammad lagi seperti sebelumnya yang di akses tanggal
28 November 2012.
Ramalan kedatangan Nabi Muhammad saw (Ahmad) dalam Injil
Sebab-sebab turunnya nubuat akan
kedatangan seorang nabi yang diutus bagi semua bangsa yang bernama
“Ahmad” adalah ketika bangsa Israel yang telah hancur jatuh terpuruk
diijinkan kembali membangun Yerusalem dan Bait Sulaiman yang telah
diratakan dengan tanah oleh bangsa Khaldea, sebagian orang berada dalam
kegembiraan dan sebagaian yang lain berada dalam kesedihan yang
memilukan karena teringat kembali akan keindahan Bait Agung Sulaiman.
Pada saat itulah, Allah mengutus Haggai
(Menurut Alkitab Haggai adalah seorang nabi) untuk menghibur bangsa
Israel yang telah terpuruk dengan menyampaikan janji Allah bahwa akan
diutus seseorang yang akan mengangkat kembali bangsa Israel dari
keterpurukan :
Dan aku akan menggoncangkan semua
bangsa, dan HIMADA untuk semua bangsa ini akan datang; dan aku akan
mengisi rumah ini dengan kemegahan, kata Tuhan pemilik rumah. (Haggai
2:7)
Seseorang yang diutus untuk mengangkat
kembali bangsa Israel adalah Himada, bangsa Israel tentu menunggu sang
Himada segera datang agar bangsanya segera bangkit dari keterpurukan.
Namun sayang seribu sayang bangsa Israel tidak menafsirkan kata Himada
sebagai nama riil seorang Nabi yang diutus, tetapi mereka menafsirkan
kata Himada sebagai kata sifat yang abstrak sesuai arti Himada dalam
bahasa mereka yaitu : keinginan, hasrat, kerinduan dan pujian.
Tentu saja ketika janji Allah tersebut
diterjemahkan kedalam bahasa lain, maka yang terjadi adalah kata Himada
akan ikut diterjemahkan dan berubah dengan sendirinya, mari kita lihat
terjemahannya ke dalam bahasa Inggris :
And I will shake all nations, and the
desire of all nations shall come: and I will fill this house with
glory, saith the LORD of hosts. (Haggai 2:7)
Lihatlah kata Himada diterjemahkan
menjadi desire dalam bahasa Inggris yang artinya keinginan atau hasrat,
hal ini dianggap benar oleh para penulis Injil karena mereka memahami
Himada bukanlah nama orang tetapi sebagai kata benda abstrak.
Perlu diketahui terjemahan Alkitab dalam
bahasa apapun, baik kedalam bahasa Arab, Indonesia, Jepang, Spanyol dan
bahasa-bahasa lainnya adalah mengambil dari Alkitab yang berbahasa
Inggris tersebut, sehingga tidak aneh kalau kita tidak menemukan nama
Ahmad dalam Alkitab.
Mari kita lihat terjemahan Alkitab dalam bahasa Indonesia yang diterjemahkan dari Alkitab berbahasa Inggris :
Aku akan menggoncangkan segala
bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang
mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman
TUHAN semesta alam. (Haggai 2:8)
Lihatlah kata desire dalam bahasa
inggris diterjemahkan menjadi barang yang indah-indah, dari sini saja
sudah nampak distorsi dari Inggris ke Indonesia, sehingga makin
tersembu-nyilah nama Ahmad dalam Alkitab. Sebagai informasi tambahan,
kalau kita amati Alkitab berbahasa Inggris mencatat ayat tersebut dalam
Hagai 2:7 tetapi dalam Alkitab berbahasa Indonesia tercatat dalam Hagai
2:8 tentu saja selisih satu ayat ini perlu dipertanyakan penyebabnya.
Tetapi kalau Alkitab yang berbahasa
Inggris kita terjemahkan ke dalam bahasa Yahudi atau Ibrani, maka kata
Himada tersebut akan muncul kembali dengan sendirinya, kurang-lebihnya
seperti berikut ini :
ve yavu himdath kol haggoyim
Huruf th dalam kata Himdath bisa diganti menjadi hi atau
bahkan dihilangkan sama sekali, sekarang mari kita analisa kata-kata
dalam bahasa Yahudi, Ibrani dan Arab :
Himdath = Himdahi = Himda = bahasa Yahudi Himada = bahasa Ibrani Ahmad = bahasa Arab
Semua kata tersebut mempunyai kesamaan arti yaitu “terpuji” dan mempunyai kesamaan akar kata yaitu H-M-D, lihatlah bila kita hilangkan vokal dan kita biarkan konsonannya, maka akan menjadi :
H-M-D = dalam bahasa Yahudi H-M-D = dalam bahasa Ibrani H-M-D = dalam bahasa Arab
Tentu ini sebuah bukti yang tak dapat
dibantah sedikitpun, dan bagi siapapun yang ahli dalam bahasa Semit
tentu mempunyai kesimpulan yang sama bahwa Himada dan Ahmad adalah sama,
tentu kesimpulannya adalah nama Ahmad memang ada dalam Alkitab.
Nabi Muhammad saw dalam The Gospel of John (Injil Yohanes)
Apakah ada nubuat tentang kedatangan
Nabi Muhammad dalam Gospel? Sebenarnya ada sebuah ayat, dan ayat ini
terasa kontroversial bahkan di kalangan orang-orang Kristen sendiri. Ini
ada dalam Gospel Yohanes 14:16 yang berbunyi:
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan
kepadamu Penolong lain, yang akan tinggal bersama kalian untuk
selama-lamanya.
Jadi kata-kata aslinya dalam Bahasa
Yunani adalah Paracletos. Lalu kata ini diterjemahkan ke dalam Bahasa
Indonesia menjadi “penolong.” Ada perbedaan pendapat tentang apakah
makna sebenarnya dari kata ini? Tapi beberapa sarjana Kristen mengatakan
bahwa kata itu dalam Bahasa Aramik berarti Ahmad. Ahmad sebuah julukan
yang diberikan kepada Nabi Muhammad di dalam Alqur’an. Dan sebenarnya
kata Ahmad dalam Bahasa Aramik berarti penolong atau sama dengan Bahasa
Yunani “Paracletos”. Dan sangat menarik karena disebutkan bahwa “Dia
akan tinggal bersama kalian untuk selama-lamanya.” Setelah Penolong
terakhir ini datang, maka tidak ada lagi Penolong yang lain.
Mari lihat dalam Yohanes 15:26
Aku akan mengutus kepadamu Penolong yang berasal dari
Bapa. Dialah Roh yang akan menyatakan kebenaran tentang Allah. Apabila
Ia datang, Ia akan memberi kesaksian tentang Aku
Dengan kata lain, Nabi Muhammad bersaksi
tentang Yesus (Nabi Isa) persis seperti yang ada di dalam Al-Qur’an.
Dan Allah menetapkan bahwa kita tidak bisa menjadi seorang muslim
kecuali mengimani para rasul termasuk Yesus (Nabi Isa), karena dia
adalah seorang Rasul Tuhan dan seorang messiah bagi Bani Israel, berbeda
dengan pemahaman orang Kristen yang menganggapnya sebagai Tuhan atau
anak Tuhan.
Dan di dalam Yohanes 14:26 tertulis:
tetapi Penolong, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus
oleh Bapa dalam namaku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu
kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah kukatakan
kepadamu.
Dan dalam Yohanes 16:7-14 tertulis:
Namun benar yang Kukatakan ini
kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika aku pergi. Sebab jikalau
aku tidak pergi, Penolong itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau
aku pergi, aku akan mengutus Dia kepadamu. Kalau Ia datang, Ia akan
menyatakan kepada dunia arti sebenarnya dari dosa, dari apa yang benar,
dan dari hukuman Allah.
Beberapa umat Kristen mengatakan bahwa
sang penolong adalah Roh Kudus. Tapi ini tidak benar karena Yesus
berkata “Jikalau aku tidak pergi, penolong itu tidak akan datang”
sedangkan Roh Kudus mendampingi Yesus dan murid-muridnya. Jadi Penolong
itu bukanlah Roh Kudus.
Sedangkan umat Muslim meyakini bahwa Roh
Kudus adalah Malaikat Gabriel (Malaikat Jibril). Ruhul Qudus adalah Roh
Kudus. Ruh = Roh, Qudus=Kudus. Malaikat Jibril adalah malaikat
penyampai wahyu. Jadi wahyu yang baru/Roh Kudus tidak akan datang,
kecuali kalau Yesus telah tiada. Jadi Yesus harus pergi agar penolong
Muhammad S.A.W.
datang.Rudolf
Bultmann seorang teolog Lutheran Jerman dan profesor Perjanjian Baru di
Universitas Marburg. Dia adalah salah satu tokoh utama studi Alkitab
abad ke-20 awal dan orator yang menonjol dalam kekristenan liberal.
Rudolf Bultmann dalam bukunya “Gospel of John: A Commentary” menulis:
Paraclete (penolong) adalah figur yang
sama dengan Yesus. Dan hal ini sendiri mengkonfirmasi kesimpulan bahwa
bukti-buktinya cocok untuk keduanya (baik untuk Yesus maupun
“penolong”), jadi dia pasti seperti Yesus. Dan sangat jelas dari Yohanes
14:16, bahwa akan ada 2 paraclete, yaitu Yesus dan orang setelahnya.
Penolong disini tak lain dan tak bukan
adalah Nabi Muhammad saw yang sesuai namanya karena memiliki akhlak yang
terpuji seperti yang di maksud Injil dan Al Qur’an dalam bahasa
aslinya.
Post a Comment