FIQIH TAHAWWULAT ( FIQIH AKHIR ZAMAN )



 Diterjemahkan dari
 An Nubzatus Sugro Lima’ritati Ar Ruknur Robi’ Min Arkanuddin
 Wa Alamatuhu Al Kubro Wal Wusto Was Sugro
 Karya
 Khodimus Salaf Al Habib Abu Bakar Al Adni bin Ali Al Mashur
 Penerjemah
 Muhammad rijal Maulana
  Sumber al-Quran
Dengan nama allah yang maha pengasih lagi maha penyayang
 maka apa lagi yang mereka tungguN tuggu selain hari kiamat,yang akan datang kepada mereka secara tiba tiba, karena tanda tanda nya sungguh telah datang.maka apa gunanya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila (hari kiamat) itu sudah datang. (
 QS Muhammad:18)
Sumber Hadits Nabawi
 Dari Umar bin Khatab R.hu dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: akan  menimpa pada umatku di akhir zaman suatu bala yang mengerikan dari   pemimpin mereka, tidak ada yang selamat darinya kecuali:
 Seseorang yang mengenal agamanya Allah (serta mengamalkan dan  memyebarkannya) dengan lidah,tangan dan hatinya ,maka dialah orang yang  sudah ditentukan dulu di zaman azal Seseorang yang mengenal agamanya Allah dan membenarkannya (dan tidak menyebarkannya), maka dia berada ditingkatan kedua
 dan Seseorang yang mengenal agamanya allah maka diam (yakni tidak   Nampak olehnya pengaruh agama), jikalau dia melihat orang berbuat baik  dia menyukainya,dan jikalau dia melihat orang berbuat buruk dia membenci  nya ,maka yang demikianlah dia selamat sebab ketersembunyian nya  (diamnya).  Diriwayatkan oleh al-baihaqi di kitab (syabul iman)dan ibnu  Rajab al-hambali
 dikitab (jami’ul ulum wal hukum) juz 2 hal.244

Mukaddimah
  Segala puji bagi allah yang telah mengumpulkan kaidah-kaidah  agama didalam Alqur’annya yang mulia dan dihadits nabinya  Muhammad saw.sholawat serta salam selalu terlimpahkan kepada ( Muhammad ) penutup para nabi yang terpercaya dan kepada keluarganya, sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan kebaikan dari ummat ini baik laki-laki,perempuan,besar maupun kecil hingga hari kiamat.
  Amma ba’du …..
   Kitab ini adalah intisari kecil yang aku karang untuk pemula penuntut ilmu al-abawi
  1. an-nabawiy as-syari’
 yang berbicara tentang rukun yang keempat dari rukun-rukun agama, yang mencakup tanda-tanda kiamat besar,sedang dan kecil. dan dengan mengkaji (kitab ini seseorang akan) mengetahui ilmu  fiqih tahawulat dan dua sunnahnya yang dikenal dengan  sunnatul mawaqif dan sunnatud dalalah yang bertujuan sebagai pembaharuan didalam pemahaman menyeru manusia kepada allah dengan hikmah dan pengajaran yang baik, juga sebagai konservasi (penjagaan) terhadap  ilmu sawabit (al-islam,al-iman,al-ihsan) dan para pembawa ilmu sawabit yang adil. Dizaman yang telah banyak keributan dan perdebatan sehingga banyak lisan serta tulisan ruwaibidot

  2dan para penyebar fitnah mengukur sesuatu dengan ukuran opini belaka dan kebimbangan. Lebih khususnya dari mereka orang-orang yang percaya terhadap ilmu teori semata mata, juga ambisi dan keyakinan mereka terhadap ilmu teori melebihi dari apa yang di bawa oleh al-ma'sum Muhammad saw, atau dari mereka orang-orang yang menghilangkan ciri khas islam yang semuanya ini akan dibahas didalam nash istibaqiyyah tentang ilmu tanda-tanda kiamat.
 ===========================================================

  1.  Al-abawiy adalah kalimat mustolah di dalam fiqih tahawwulat yang arti nya pengambilan ilmu dari orang yang adil serta mempunyai sanad yang bersambung kepada rasulullah saw sebagaimana yang di isaratkan didalam hadis:
  “ilmu (agama) ini yang akan mewarisinya ialah orang yang adil
  ,,,dst".
  2. Ruwaibidot adalah orang bodoh yang senang berbicara (sembarangan) tentang masalah umum, sebagaimana yang disebutkan didalam hadis.

 
Mudah-mudahan dengan izin allah swt, kitab ini memberikan manfaat kepada semuanya dan menjadikan sebagai pembantu ilmu dan amal untuk memperbaharui metode da'wah islami yang barokah. Amin allahumma amin...

Pengarang



FIQIH TAHAWWULAT ( FIQIH AKHIR ZAMAN ) BAG 2
Abdul Rasyid Al Fattah·27 Desember 2017

Pelajaran pertama

Rukun agama ada empat
 Sumber pengetahuan tentang empat rukun agama yaitu, pemahaman yang dalam mengenai hadis jibril as, yang di kenal oleh ahli ilmu dengan ( ummu sunnah ), yang di riwayatkan oleh imam muslim dishahihnya:” dari umar bin khotob ra.3
  
  dia berkata :”
  ketika kami duduk-duduk disisi rasulullah SAW suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam,tidak tampak  pada nya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya.hingga kemudian dia duduk di hadapan nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada lututnya(Rasulullah SAW) dan menaruh kedua telapak tangannya diatas kedua pahanya seraya berkata: ''ya Muhammad, beritahukan aku tentang islam ? maka bersabdalah Rasulullah SAW: ''islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah(tuhan yang disembah) selain allah, dan bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa romadhan dan  pergi haji jika mampu”, kemudian dia berkata: ”anda benar”. kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: ”beritahukan aku tentang iman”. lalu beliau bersabda: ”Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatnya, kitab-kitabnya, rasul-rasulnya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk”,  Kemudian dia berkata lagi: ”beritahukan aku tentang ihsan:”. lalu beliau bersabda: ”Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka dia melihat engkau” kemudian dia berkata: ”beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan terjadinya)”. Beliau bersabda:” Yang diTanya tidak lebih tahu dari yang bertanya”.
Dia berkata:
”Beritahukan aku tentang tanda - tandanya”, beliau bersabda: ”jika  seorang hamba perempuan melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan pengembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya” 3
Soheh muslim no.8.


   


  
  1 dan hadis setelahnya di riwayat muslim
  :
  ”bila seorang hamba
  (perempuan) melahirkan tuannya, itulah salah satu tandanya 4 kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasululah) bertanya: ”Tahukah engkau siapa yang bertanya?” aku berkata: Allah dan rasulnya lebih mengetahui”. Beliau bersabda:” Dia adalah jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian”,
  dan dalam satu riwayat: ”Perkara agama kalian

  5. Bisa diketahui melalui konteks hadits tersebut bahwasanya rukun agama ada empat, sebagaimana yang di konfirmasi dengan sabda nya rasulullah saw :”dia adalah jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan perkara agama kalian. Juga di kuatkan dengan   ma’na dari arti - arti firmannya allah swt di surat al-jumah:

  ”Dialah yang mengutus seorang rasul kepada kaum yang buta huruf dari  kalangan mereka sendiri .

lmu tanda-tanda kiamat yang membacakan kepadadan konversi pada umat  :  Ilmu-ilmu    menyucikan    (     jiwa    )    aqidah   ,    mereka    syariah dan tingkatan suluk 
  
  YANG MEMBACA KEPADA mereka ayat-ayatnya : menyucikan jiwa mereka, mengajarkan pada mereka kitab dan hikmah, dan sesungguhnya merea sebelumnya benar benar dalam kesesatan yang nyata.
ILMU IHSAN : Kitabullah ( Al Qur’an) Sunnah ( Nabawwiyah), sebab tidak mengetahui ilmu ini, dalam kesesatan yang nyata.

=================================

4Shahih muslim no.9. dan kelanjutan hadis: bila seorang hamba (perempuan) melahirkan tuannya,itulah salah satu tanda-tandanya. bila kamu melihat orang yang tanpa kaus kaki telanjang,tuli,bisu,menjadi pemimpin manusia di bumi, itulah salah satu tanda-tandanya. Dan jika engkau melihat pengembala domba berlomba-lomba meninggikan bangunan ,itulah salah satu tanda-tanda nya.
5At-tirmidzi no.2610 dan an-nasai no.4990.
  
 FIQIH TAHAWWULAT ( FIQIH AKHIR ZAMAN ) BAG 3
Abdul Rasyid Al Fattah·27 Desember 2017

PELAJARAN KE DUA

  kesatuan objektifitas dan kesatuan syariat yang terdapat pada hadis jibril

Maksud dari kesatuan objektifitas (topik) yaitu nash nabawiy yang terdapat (dihadis jibril) mengandung empat subjek yang terkumpul yang sebagian subjek mengikuti subjek yang lain, yang tidak terputus dikesatuannya dengan nash lain atau dengan hal yang meharuskan terputusnya kesatuan tersebut. Adapun maksud dari kesatuan menurut syariat yaitu terkumpulnya empat konteks yang menghususkan ilmu rukun-rukun agama didalam kesatuan syariat, yang sebagian rukun menopang rukun yang lain. sebagaimana yang dinyatakan dalam sabda-NYA saw:
 "bermaksud mengajarkan perkara agama kalian". dan sebagaimana seluruh ulama usul menyebut hadits jibril dengan hadits ummu sunnah
  .
 Al Imam Bukhori telah menganggap tentang kerukunan agama ada empat ketika memberi judul pada hadits jibril  dan menamai kiamat sebagai ilmu
  
  dengan pernyataan nya: ”Bab pertanya’an   jibril kepada nabi saw tentang iman,islam,ihsan dan ilmu tentang hari kiamat.Dan nabi saw menjelaskan (rukun-rukun agama) kepada jibril, kemudian nabi berkata (kepada umar) :( Dia adalah  jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian) maka dijadikanlah semuanya itu sebagai agama. Dan sebagian ulama menambahkan judul didalam shahih muslim:  bab  penjelasan tentang iman, islam, Ihsan dan tanda-tanda kiamat.
   FIQIH TAHAWWULAT ( FIQIH AKHIR ZAMAN ) BAG 4
Abdul Rasyid Al Fattah·27 Desember 2017

Pelajaran ketiga
  Misi rukun agama keempat
  Rukun yang keempat mempunyai dua misi dasar:

1.Memperbaharui bahasa metode da’wah ilallah, dengan anggapan da’wah ilallah datang terdahulu sebelum datangnya fiqih usul, yang dimulai dari diutusnya nabi Muhammad saw,  juga sebagai pembaharuan metode ulama-ulama yang adil, didalam penyampaian sesuatu yang dilandasi dengan al- hikmah dan pengajaran yang baik, juga sebagai mengatur ulang norma-norma  salamah  dan sanad yang di landasi dengan menjaga lidah dari mencela dan menjaga tangan dari pertumpahan darah, kecuali yang allah syariatkan dan wajibkan (untuk berjihad) .dan (misi pertama ini) didasari didalam kaidah ma’na alqur’an:
  “Serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik dan
  berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik”.
  
  2.Sebagai konservasi ilmu-ilmu  sawabit (fiqih usul: ”islam, iman dan ihsan) dan maksud dari “konservasi” yaitu: ”menjaga kemuliaan a’dalah dan sanad yang terdapat pada ilmu-ilmu (aqidah, syariah dan tingkatan suluk) baik di dalam periode maupun pada para ahli ilmu, (menjaganya) dari permainan orang-orang yang merubah-rubah agama dan fitnah yang menyesatkan. dan (misi kedua ini) tercakup dibawah pengertian hadits nabawiy:
  “ilmu ini yang akan mewarisi nya  ialah orang yang adil (karakteristik mereka), menafikan (meniadakan) penyimpangan orang yang berlebihan (di dalam cinta atau kebencian),menafikan pemalsuan orang-orang yang sesat dan menafikan ta’wilan orang yang bodoh.6
 ======================================== 
  6. As sunanul kubro karangan imam al baihaqi no.20911.

PELAJARAN KE EMPAT
Sawabit dan mutagoyyirot
Dapat diketahui dari hadits jibril as, bahwa rukun agama mempunyai empat rukun,(dan rukun yang keempat) yaitu ilmu tentang tanda-tanda kiamat, sebagaiman yang disebutkan didalam kesatuan objektifitas. Dan ilmu tentang rukun-rukun agama terbagi menjadi dua bagian :
1.Sawabit : yaitu rukun yang terdiri dari mengetahui ilmu syariat (islam), aqidah (iman) dan tingkatan-tingkatan suluk (ihsan). 2.
2.Mutagoyyirot: yaitu rukun yang terdiri dari mengetahui ilmu tentang tanda tanda kiamat dan pembagiannya yang bermacam-macam, yang bisa juga disebut dengan (fiqih tahawulat atau fiqih mutagoyyirot).

FIQIH TAHAWWULAT ( FIQIH AKHIR ZAMAN ) BAG 5
Abdul Rasyid Al Fattah·27 Desember 2017

PELAJARAN KE LIMA

  Rukun ilmu tentang tanda-tanda kiamat
  Sebagaimana yang terdapat pada hadis jibril as, maka Ilmu tanda-tanda kiamat terbagi menjadi dua rukun dasar :
  Rukun pertama : jika seorang perempuan melahirkan tuannya.
  Rukun kedua :jika kamu melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan pengembala domba kemudian berlomba-lomba meninggikan bangunannya. Maka rukun
 pertama adalah sebuah nashistibaqiyah (nash yang akan terjadi) dan simbolis yang menceritakan sesuatu yang akan terjadi pada perubahan-perubahan dan kerusakan di resolusi  ilmu dan I’tiqod.

 Adapun rukun  kedua adalah sebuah nash istibsqiyah(nash yang akan terjadi) dan simbolis yang menceritakan sesuatu yang akan terjadi pada perubahan-perubahan dan kerusakan di resolusi  hukum dan ekonomi
 

PELAJARAN KE ENAM

  Pembagian ilmu tanda-tanda kiamat
 
Dengan mengkaji dua rukun yang telah disebutkan (pada pelajaran kelima) maka nampaklah seluruh bentuk-bentuk ilmu tentang tanda-tanda dan perubahan-perubahan hari kiamat. dan cara mengetahuinya secara terperinci, yaitu dengan memahami tiga pembagian ilmu tanda-tanda kiamat:
Bagian pertama: ilmu tanda-tanda kiamat besar.
Bagian kedua : ilmu tanda-tanda kiamat tengah.
Bagian ketiga : ilmu tanda-tanda kiamat kecil.



PELAJARAN KE TUJUH

  Definisi fiqih tahawulat

  Penamaan fiqih tahawwulat diumumkan pada kumpulan nash-nash al-Quran dan hadits yang khusus menerangkan tentang ilmu tanda-tanda Kiamat.
Definisi  Fiqh tahawulat
yaitu: Pemahaman yang sesuai syariat pada sesuatu yang telah terjadi dan akan terjadi dari konversi dan perubahan-perubahan, didalam kehidupan manusia dan alam semesta. Dan (Pemahaman yang sesuai syariat) pada sesuatu yang telah datang dan akan datang dari perkembangan ilmu teori, praktek, kebudayaan, peristiwa dan fitnah-fitnah diperiode kehidupan manusia pada umumnya dan diperiode umat nabi Muhammad saw secara khususnya hingga hari kiamat. Adakalanya dengan cara pembacaan (memahami)
  istibaqiyyah (nash yang akan terjadi) yang menjelaskan tentang peristiwa dan kejadian-kejadian dimasa depan dan adakalanya dengan cara pembacaan (memahami) istiqroiyyah
   (nash yang telah terjadi) yang menjelaskan tentang sejarah ummat terdahulu, yang didasari dengan : alqur’an dan  sunnah.

 FIQIH TAHAWWULAT ( FIQIH AKHIRZAMAN ) BAG 6
Abdul Rasyid Al Fattah·27 Desember 2017

PELAJARAN KEDELAPAN

  Nash-nash usuliyyah,istibaqiyyah dan istiqroiyyah

Salah satu kekhususan fiqih tahawwulat dan ilmu tanda-tanda kiamat yaitu mengkaji nash-
  nash alqur’an dan sunnah yang khusus menerangkan perubahan-perubahan dan pergantian-pergantian (pada periode) yang terbagi menjadi tiga sifat:
1.pembacaan (mengkaji) kekhususan periodee risalah dan wahyu yaitu pada masa periode kehidupan rasul saw, yang terdapat didalamnya, turunnya wahyu secara berangsur-asur yang sesuai dengan peristiwa dan kejadian, terkumpul nya undang-undang islam secara bertahap dan sebab turun nya ayat.
2.pembacaan nash istibaqiyyah (nas yang akan terjadi) yaitu: Beberapa ayat dan hadits yang mengabarkan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi mengenai tanda-tanda kiamat, malapetaka dan fitnah-fitnah yang menyesatkan hingga hari ditiupnya terompet.
3.pembacaan nash  istiqroiyyah (nas yang telah terjadi) yaitu: Beberapa ayat dan hadits yang mengabarkan peristiwa umat-umat terdahulu dan kejadian azab dan bala yang allah turunkan kepada mereka, yang cerita tersebut dari sebelum diutusnya nabi saw hingga zaman adam as ( zaman penciptaan atau zaman khilafah ).



PELAJARAN KESEMBILAN

 Ilmu-ilmu fiqih tahawulat
Dengan mengkaji tanda-tanda kiamat besar, tengah dan kecil. Maka timbullah beberapa jumlah dari ilmu-ilmu yang positif dan negatif yang bekaitan dengan pentingnya (memahami nash)  istiqroiyyah  dan istibaqiyyahsesuai syariat didalam fiqih tahawulat. yang semuanya teringkas di dalam lima ilmu :
 1.Pemahaman tentang  nawaqid  (pencabutan), naqoid (bertentangan), fitnah yang menyesatkan dan sarana perlindungan dari fitnah tersebut yang terdapat pada hukum, ilmu dan ekonomi.
2.Pemahaman tentang isyarat-isyarat, kabar gembira, peringatan, hasonah
3.1dan sifat  a’da lah dan  sanad yang mulia.
4.Pemahaman tentang perkembangan ilmu-ilmu teori, praktek, kebudayaan,  I’jazul ilmi
   dan pengetahuan yang bermacam-macam baik negatif maupan positif (teori dan alat-alat praktek).
5. Pemahaman tentang tanda-tanda alam semesta dan peperangan yang dahsyat.
6.Pemahaman tentang penggabungan syariat antara agama dan sejarah. Dan Ilmu-ilmu ini akan di terangkan dipelajaran yang akan datang.
================================================
  1Hasonah artinya jaminan atau perlindungan ada kalanya dari nas al quran atau hadis nabawiy yang di tujukan kepada seseorang, jamaah,periode atau lain sebagainya.

 PELAJARAN KESEPULUH




PELAJARAN KE SEBELAS


Ringkasan Pemahaman tentang nawaqid pencabutan),naqoid bertentangan),fitnah yang menyesatkan dan media perlindungan dari fitnah tersebut
Nawaqid secara bahasa: jama' dari kalimat naaqid artinya menghilangkan sesuatu dari asalnya dan memotong sesuatu dari pangkalnya. dan menurut defenisi
fiqih tahawulat
yaitu: pemahaman pada sesuatu yang mencabut rantai-rantai islam serta menimbulkan konflik dengan cara menghilangkan resolusi ilmu, i'tiqod, hukum, ekonomi dan hal-hal yang berkaitan dengan semuanya tersebut melalui faktor-faktor fitnah yang menyesatkan dan melalui para pembawa fitnah. sebagaimana yang di sabdakan oleh orang yang tidak berkata dengan hawa nafsunya (muhammad saw):
"ikatan-ikatan islam akan tercabut satu demi satu, setiap kali ikatannya tercabut orang-orang bergantung pada ikatan selanjutnya, yang pertama kali tercabut adalah masalah hukum dan yang terakhirnya adalah masalah shalat.
1.Diantara pencabutan ikatan-ikatan hukum dan sholat, akan terjadi pencabutan-pencabutan yang lain, dari periode ke periode berikutnya hingga akhirnya
tercabutlah ikatan “shalat” yaitu akan terjadi perdebatan dan perselisihan sekitar rukun, sunnah dan cara melakukan shalat. Adapun
naqoid secara bahasa adalah: yakni: perkara sesuatu yang berlawanan dan bertentangan dengan hukum yang sudah di tetapkan oleh syariat.
=============================
1 Musnad ahmad no.22160.

Defenisi naqoid
(bertentangan) adalah: nama pada setiap pekerjaan yang berlawanan dan bertentangan dengan amalan syariat yang sudah populer, serta membawa dalil dan pemahaman yang berlawanan dengan (al quran dan hadits) yang muncul dari individu atau kelompok . (dan hal ini telah terjadi) sebagaiman yang di sabda kan oleh rasulullah saw:
"akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang jujur tidak dipercaya, orang yang berbohong (di anggap) dia jujur, orang yang terpercaya (di anggap) penghianat, orang yang penghianat (di anggap) dia terpercaya. seseorang bersaksi padahal tidak di minta persaksian nya, seseorng bersumpah padahal tidak diminta sumpahnya. dan orang yang paling berbahagia di dunia pada waktu itu dungu bin dungu, yang tidak beriman kepada allah dan rasul nya.
1Hadits ini adalah deklarasi/pernyataan syariat yang istibaqiyyah
yang akan terjadi pada ummat alqur’an dan sunnah . . . dan sungguh
hadits ini telah terjadi . . .sungguh maha benar apa yang disabdakan oleh orang yang tidak berkata dengan hawa nafsu-NYA saw.
saling bersamaan di kebanyakan fitnah karena nawaqid sering menyebabkan dan membuahkan terjadinya naqooid, yang konsekwensinya terjadilah kesesatan, sebagaimana yang telah di isyaratkan di dalam hadits nabawi.
Fitnah
adalah: suatu cobaan umum yang menimpa individu dan jamaah, dan sebab fitnah tersebut terjadilah penyimpangan yang berlawanan dengan syariat. dan salah satu “arti” dari
fitnah
yaitu: cobaan bagi kaum muslimin, apabila dia sabar dan ikhlas dengan cobaan tersebut maka dia akan mendapat kan pahala.sebagaimana fitnah pada keluarga, harta dan anak. salah satu contoh finah yang allah berikan terhadap para nabinya:
dan sesungguhnya kami telah menguji sulaiman dan kami jadikan (dia) tergeletak diatas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian dia bertaubat.
(QS-Shaad : 34) Dan firmannya allah terhadap nabi musa as
: dan kami telah mencoba mu dengan beberapa cobaan.
(QS-Toha : 40).
=========================================
1Al-Mu’jam Al -Ausat no.8643 dan Al-Mu’jam Al-Kabir .

Adapun
Finah yang menyesatkan
adalah: menyimpangnya seseorang atau suatu kelompok dari ajaran-ajaran syariat kepada ajaran-ajaran yang membantu kejelekan, dajjal dan syetan. Dan adapun Media perlindungan dari fitnah dan kesesatannya : yaitu dengan cara memperdalam pasal-pasal ilmu ini ( ilmu fiqih tahawulat) dan pembagiannya baik yang positif, untuk mengambil faedah dan mengamalkannya, atau negatif untuk menghindarinya, tidak berpartisipasi didalamnya dan meminta perlindungan kepada allah untuk di jauhkan dari fitnahnya. Dizaman sekarang kaum muslimin hidup ditengah-tengah fitnah yang menyesatkan dan bahkan mereka menceburkan diri mereka sendiri kedalam fitnah yang bermacam-macam seperti: fitnah yang terdapat dipolitik, ekonomi, pendidikan, sekolah, kebudayaan, informasi, dan mereka tidak menyadarinya, disebabkan karena mereka tidak mengkaji (pemahaman yang khusus tentang tanda-tanda kiamat dan fitnah yang menyesatkan). Telah kami tulis dibagian akhir kitab nubzah
ini beberapa pasal yang khusus menerangkan, pendirian seseorang muslim ketika menghadapi fitnah dan tanda-tanda kiamat dan juga dipasal
maka bacalah !!!

 Pelajaran kedua belas
Ringkasan Pemahaman tentang isyarat-isyarat,kabar gembira, peringatan, hasonah dan sifat a’dalah dan sanad yang mulia
Definisi-definisi ini diumumkan pada kumpulan hadits
 istibaqiyyah
 (nas yang akan terjadi) di dalam fiqih tahawwulat yang khusus membicarakan tentang pribadi seseorang, periode dan fenomena yang terdapat pada tempat, waktu dan manusia. Juga membicarakan Pemahaman tentang hasonah, sifat a’dalah dan sanad yang akan di terangkan sebagai berikut:

 (pemahaman tentang isyarat-isyarat)
 yaitu: pemahaman yang berkenaan dengan indikasi dan sinyal,yang datang dari rasul saw, baik secara jelas atau sindiran, separti sabdanya rasul saw
: ”Barang siapa yang selamat dari tiga hal maka ia telah sela mat. tiga kali: ”kematianku, Dajjal dan pembunuhan seorang khalifah yang sabar mempertahankan kebenaran, dan khalifah tersebut telah memasrahkan kebenaran agar dituntaskan1".
 Dan sabdanya saw:
"Jika Kisra (Raja Persia) binasa maka tidak akan ada lagi Kisra lain sesudahnya dan jika Qaishar (Raja Romawi) binasa maka tidak akan ada lagi Qaishar lain sesudahnya. Dan demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian akan mengambil perbendaharaan kekayaan keduanya (sebagai  ghanimah) di jalan Allah2". Dan semuanya itu telah terjadi sebagaimana yang disabdakan oleh rasul saw. dan yang termasuk dalam isyarat-isyarat, perkataan abu dzar ra dia berkata:”rasul saw bersabda :”kalian tidak akan tartimpa fitnah selama orang ini bersama kalian3”,
 sambil memberi isyarat kepada umar
radhiyallahu’anhu
.
 ============================================================
1.Musnad ahmad no.22488. dan Al-Mustadrak Alas Shohihain no.4548.
2.Shohih Al-Bukhari no.3120 , Shohih Muslim no.2918. dan Musnad Ahmad no.7184.
3Al-Mu’jamulAusat. oleh Imam Tobroniy no.1945.

(pemahaman tentang kabar gembira)
yaitu: pemahaman yang menjelaskan beberapa periode yang menguntungkan dan pribadi seseorang yang shaleh lagi di berkahi, diantaranya:
 1.Kabar gembira yang berkaitan dengan
kepribadian, seperti rasul saw memberi kabar gembira kepada sebagian sahabatnya, bahwa mereka akan masuk surga, dan juga seperti kabar gembira kepada ali ra:“kedudukanmu terhadapku seperti kedudukan harun terhadap musa1”.
 kabar gembira
kepada ja’far bin abi thalib ra :”Kamu serupa dengan rupa dan akhlaqku 2".
 kabar gembira kepada pribadi seseorang di masa yang akan datang:“ Konstantinovel benar-benar akan ditaklukkan, maka senikmat-nikmat pemimpin adalah  pemimpinnya dan senikmat-nikmat pasukan adalah pasukan itu3".
 kabar gembira (kepada imam syafi ’I secara sindiran  ):”orang alim dari Qurays akan memenuhi dunia dengan ilmu 4”.
 Kabar gembira akan munculnya imam al-mahdi dan nabi isa as di akhir zaman.2.

Kabar gembira yang berkaitan dengan periode
, seperti sabdanya rasul saw:“sebaik -baiknya abad adalah abadku, kemudian abad setelahnya, kemudian abad setelahnya 5”.
 3.Kabar gembira yang berkaitan dengan
tempat, seperti sabdanya rasul saw:“Madinah lebih baik bagi mereka kalau mereka mengetahuinya6”.
 Dan sabdanya rasulullah saw:“ya  Allah, berilah kami barakah dalam Yaman kami7
”.Sabdanya

1 Shahih Al-Bukhari no.3706-4416. Yang awal hadist nya: apakah kamu tidak rido bila …
 dan shahih muslim no.2404.
2 Shahih Al-Bukhari no.2699.
3Musnad ahmad no.18957 , Al-Mustadrok a’la Shohiaian no.8300 dan Al-Mu’jamul Kabir. oleh Imam Tobroniy no.1216.
4Mukhtasor al maqosid oleh imam zarkoni no.629 dan di sunan ibn abi abi a’sim no.1522. dengan lafadz: janganlah kalian menghina bangsa qurays karena sesungguhnya orang alimnya akan memenuhi dunia dengan ilmu.

5.Musnad al-barraz no.4508.
6 Shahih Al-Bukhari no.1875 dan Shahih muslim no.1388.
7Shahih Al-Bukhari no.7094.


 rasulullah saw:“iman ada pada orang Yaman, Fiqih juga ada pada orang Yaman, Hikmah juga ada pada orang Yaman1". 
4.Kabar gembira yang berkaitan dengan
fenomena,seperti sabdanya rasul saw:“lalu muncullah bendera
-bendera hitam dari wilayah timur. Kemudian berkata:jika kalian melihatnya, maka berbaiatlah kepadanya walaupun sambil merangkak2
.
 (pemahaman tentang kabar peringatan)
yaitu: nas (Alqur’an dan sunnah) yang menjelaskan tentang bahaya
-bahaya, kejelekan dan malapetaka yang akan terjadi, baik berhubungan dengan periode, kepribadian, tempat atau fenomena, diantaranya:

1.Peringatan yang berkaitan dengan kepribadian
, seperti rasul saw memberi peringatan kepada ustman ra:
”sesungguhnya allah akan mengenakan baju gamis (khilafah) kepadamu, maka bila orang-orang munafik menginginkanmu supaya engkau melepasnya jangan kamu lepas untuk mereka 3”.
 Dan perkataan abu hurairah ra: “kebinasaan umat ku ditangan anak-anak muda qurays 4”.

2. Peringatan yang berkaitan dengan
 periode, seperti sabdanya rasul saw:“hampir saja umat -umat dari segala penjuru mengerumuni kalian seperti orang-orang lapar mengerumuni  piring makanan . . . (dst)5”.
Dan sabdanya rasulullah saw: “akan mendekat kepada kalian suruful jun, para sahabat bertanya: wahai rasulullah, apa itu suruful jun? rasul menjawab:”fitnah seperti malam yang gelap gulita 6”.

3.Peringatan yang berkaitan dengan
 fenomena, seperti sabdanya rasul saw:
“ketika engkau melihat sifat kikir di taati, hawa
========================
1Shahih muslim no.52.
2Sunan Ibn Majah no.4084. dan Al-Mustadrok a’la Shohiaian no.84. Al-Hakim berkata: ini adalah hadist shahih dengan sarat saykhaian.
3Al-Mustadrok a’la Shohiaian no.4544 dan musnad ahmad no.24466.
4Shahih Al-Bukhari no.7058.
5Sunan abi daawud no.4297. albani berkata:ini hadist shoheh.
6Silsilah Shahihah oleh Albani jilid ke 7 no.590.dan shahih ibn habban no.6706.

nafsu di ikuti, dunia lebih di prioritaskan (lebih di utamakan dari urusan agama) dan setiap orang bangga dengan  pendapatnya sendiri, maka hendaklah engkau jaga dirimu sendir 1”.


(pemahaman tentang jaminan dari al quran atau sunnah) :
ilmu (agama) ini berkaitan dengan jaminan agama yang selamat, sifat amanah yang terjaga dan perpindahan ilmu syariat kepada seorang generasi yang bersih dari fitnah, nifaq dan penyimpangan. sebagaimana yang dapat disaksikan di dalam sabdanya rasul saw:
“ilmu (agama) ini yang akan mewarisinya ialah orang yang adil,(karakteristik mereka) menafikan (meniadakan) penyimpangan orang yang berlebihan (di dalam cinta atau kebencian), menafikan pemalsuan orang-orang yang sesat dan menafikan ta’wilan orang yang bodoh
 2 Diantara hasonah tersebut adalah:
 1.hasonah terhadap kepribadian
, seperti sabdanya rasul saw:“aku dan para pengasuh anak yatim seperti dua ini disyurga (sambil memberikan isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengahnya)3
.
 Dan sabdanya saw:“di hari kiamat orang yang paling dekat duduknya denganku, ialah orang yang paling mulia akhlaknya4”.

2.hasonah terhadap kelompok jama’ah , seperti sabdanya rasul saw:

“insya allah tidak akan masuk kedalam neraka seorang  pun dari orang-
orang yang turut serta berbai’at dibawah pohon5”.

Dan sabdanya rasul saw kepada ahli badar:
 “sesungguhnya allah telah memberikan keringanan bagi orang -orang yang turut dalam perang badar. Seraya berfirman:
”silahkan kalian berbuat sesuka kalian, sesungguhnya aku telah mengampuni kalian 6”.
 ==============================================
1Sunan Ibn Majah no.4014.
2Sunanul kubro oleh imam Al Baihaqi no.20911.
3Shahih Al-Bukhari no.6005.
4Shahih al-jmai’ asshogir wa ziyadatuhu oleh albani.no.1573.
5Shahih muslim no.2496.
6Shahih Bukhari no.3077. dan Shohih muslim no.2494.
nafsu di ikuti, dunia lebih di prioritaskan (lebih di utamakan dari urusan agama) dan setiap orang bangga dengan  pendapatnya sendiri, maka hendaklah engkau jaga dirimu sendir 1”.


(pemahaman tentang jaminan dari al quran atau sunnah) :
ilmu (agama) ini berkaitan dengan jaminan agama yang selamat, sifat amanah yang terjaga dan perpindahan ilmu syariat kepada seorang generasi yang bersih dari fitnah, nifaq dan penyimpangan. sebagaimana yang dapat disaksikan di dalam sabdanya rasul saw:
“ilmu (agama) ini yang akan mewarisinya ialah orang yang adil,(karakteristik mereka) menafikan (meniadakan) penyimpangan orang yang berlebihan (di dalam cinta atau kebencian), menafikan pemalsuan orang-orang yang sesat dan menafikan ta’wilan orang yang bodoh
 2 Diantara hasonah tersebut adalah:
 1.hasonah terhadap kepribadian
, seperti sabdanya rasul saw:“aku dan para pengasuh anak yatim seperti dua ini disyurga (sambil memberikan isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengahnya)3
.
 Dan sabdanya saw:“di hari kiamat orang yang paling dekat duduknya denganku, ialah orang yang paling mulia akhlaknya4”.

2.hasonah terhadap kelompok jama’ah , seperti sabdanya rasul saw:

“insya allah tidak akan masuk kedalam neraka seorang  pun dari orang-
orang yang turut serta berbai’at dibawah pohon5”.

Dan sabdanya rasul saw kepada ahli badar:
 “sesungguhnya allah telah memberikan keringanan bagi orang -orang yang turut dalam perang badar. Seraya berfirman:
”silahkan kalian berbuat sesuka kalian, sesungguhnya aku telah mengampuni kalian 6”.
 ==============================================
1Sunan Ibn Majah no.4014.
2Sunanul kubro oleh imam Al Baihaqi no.20911.
3Shahih Al-Bukhari no.6005.
4Shahih al-jmai’ asshogir wa ziyadatuhu oleh albani.no.1573.
5Shahih muslim no.2496.
6Shahih Bukhari no.3077. dan Shohih muslim no.2494.
========================================================

 3. Hasonah terhadap suatu pendirian
 ,
 seperti hasonah terhadap orang yang berjihad dijalan allah dan jihad itu sebagai hasonah bagi orang yang mendirikannya hingga hari kiamat, sebagaimana yang disabdakan rasul saw:
“jihad tetap berjalan sejak allah mengutusku hingga umatku yang terakhir memerangi dajjal, hal itu tidaklah di gugurkan oleh kezaliman orang yang zalim dan keadilan orang yang adil1”.
 Dan sabdanya saw:“jihad akan berlangsung hingga hari kiamat  2”.

4.Hasonah terhadap keluarga
, seperti sabdanya saw: “bersabarlah wahai keluarga Yasir karena kalian telah dijanjikan (masuk) syurga”.3

5.hasonah terhadap periode, seperti wahyu,ismah (penjagaan dari maksiat), kenabian dan mu’jizat adalah hasonah terhadap periode“risalah”.
 nash nabawiy, ijtihad dan pendirian adalah hasonah terhadap periode “khulafa’urrasyidin”.
 berjihad (dijalan allah) dan menjaga kemurnian dan kesatuan islam dari musuh-musuh yang ingin mempertikai dan memecah belah islam, adalah hasonah terhadap periode “mulkul adud”( kerajaan yang bengis yaitu kerajaanbani AmawiyyahdanAbbasiyyah), adapun periode “gusaiyyah”
(masa banyaknya  jumlah muslimin namun mereka seperti buih di genangan air)
 maka tidak terdapat hasonah di standar resolusi ilmu dan hukum, hanya saja ada penjagaan secara umum sebagaimana yang diisyaratkan oleh rasul saw :“hanya saja perumpamaan umatku adalah seperti hujan yang tidak diketahui, apakah awalnya yang lebih baik ataukah akhirnya 4”.  Dan sabdanya saw:“senantiasa ada sekelompok umatku yang dimenangkan atas kebenaran, tidak akan membahayakannya orang yang memusuhinya5”.

Dan periodeimam Mahdi dannabi isa as
 di akhir zaman adalah periode yang terakhir yang mendapatkan
1Sunan abi dawud. no.2532.
2Shahih Bukhari ((bab jihad akan berlangsung hingga hari kiamat)).
3Mustadrak a’la shahihain.no.5646. dan fiqhi sirah oleh albani.no.103.

4Shahih ibn habban.no.7226. sunan turmuzi no.2869. dan sanad ahmad no.12327.
5Shahih muslim no.1920.


hasonah sebagaimana yang terdapat didalam nash (alqur’an dan sunnah).


Adapun maksud dari (sifat keadilan) dan sanad
 yang mulia adalah: sanad dan metode pembersihan sanubari yang sesuai
syariat abawiy nabawiy yang bersambung (kepada rasul saw). Yang terdiri atas dua sampel:

a)Para pembawa ilmu yang selamat dari fitnah, yakni sipelajar tidak berpartisipasi didalam fitnah yang bisa menghilangkan sifat keadilan , yaitu:1. Membiarkaan lidah selalu mencaci maki.
 2. Atau berpartisipasi didalam pertumpahan darah.

Dan kedua sifat ini didalam disebut sebagai (fitnah yang menyesatkan).
b)Sanad  yang bersambung kepada orang-orang adil didalam pengambilan ilmu dan pembersihan hati. Keluar dari kategori ini adalah masalah ijazah formal yang berkaitan dengan program modern yang biasa disebut (ilmu pembantu) dengan tiga kebutuhannya (ijazah-pekerjaan-gaji) karena nilainya hanya berlaku dibawah kekuasaan organisasi dan yayasan akademi, yang semuanya itu tidak ada hubungannya dengan sanad dan a’dalah menururut para ulama, kecuali jika seorang pelajar menggabungkan antara mengambil pelajaran akademi dengan mengambil pelajaran kepada para ulama (yang bersambung hingga rasul saw.)

Intisari Ma'rifat Rukun Agama Ke 10




Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.