KONSTATINOPEL BELUM DITAKLUKAN DALAM ISLAMICESCHATOLOGY

 



DAN KITA AKAN MENGENALNYA SBG KONSTANTINOVEL..BUKAN ISTANBUL


 “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal, Al-Musnad 4/335]


bangunan yg didirikan sekitar tahun 537 masehi,hingga kini maih berdiri tegak di istanbul turki,dari mulai berfungsi sbg gereja,kemudian tahun 1453 dirubah menjadi masjid dan mulai tahun 1935 dirubah lagi menjadi museum, Konstantinopel, sebuah kota di perbatasan Asia-Eropa. kota yang sebagiannya laut & sebagiannya daratan. merupakan kota legendaris bekas daerah Provinsi Romawi kuno. sekarang kota itu bernama Istanbul, di negara Turki.

Dinamakan Konstantinopel yang artinya Kota Konstantin. Konstantin adalah seorang Kaisar Romawi. setelah konstantin meninggal, Romawi dibagi 2, yaitu Romawi barat & Timur. Romawi timur disebut Byzantium. disebut Byzantium karena ibukotanya adalah Byzantion, nama lain dari kota ini (konstantinopel)Kaisar konstantin ktk  ditaklukan oleh mehmed II.. Ia adalah Konstantinus XI yang tewas dalam pertempuran dng mehmed II paman dari Andreas Paleologos sbg kaisar byzantium terakhir,Kaisar konstantin 1 memerintah pd tahun 300an masehi ketika pertama kali ibukota romawi dipindahkan ke konstantinovel sementara kaisar yg memerintah pada masa ditaklukan oleh sultan muhamad al fatih itu adalah Andreas Paleologos..pada tahun 1453, kota ini pun direbut dari kekasaran Byzantium tsb. oleh Sultan Muhammad al fatih. kota itu berganti nama menjadi Islambul (kota Islam), dan banyak yang menganggap penaklukan ini adalah bukti dari Nubuat Rasulullah, bahwa di akhir Zaman kota ini akan direbut Muslimin.



Salah satu isyarat dari Rasulullah saw tentang akhir zaman adalah penaklukkan Konstantinopel untuk yang terakhir kalinya. Setelah itu, negeri Turki akan kembali kepada kekuasaan umat Islam hingga terbitnya matahari dari barat.


Bila penaklukkan Konstantinopel pada masa sultan Muhammad Al-Fatih di era khilafah Utsmaniyah terjadi lewat peperangan yang dahsyat, dengan mengerahkan pasukan besar yang didukung oleh peralatan perang yang paling modern di zamannya; tidak demikian halnya dengan penaklukkan Konstantinopel di akhir zaman yang kelak terjadi di era imam Al-Mahdi.

Penaklukan Konstantinopel pasca al-malhamah al-kubra merupakan kejadian yang di luar kebiasaan manusia. Penaklukan yang unik ini dilakukan oleh 70.000 Bani Ishaq, tanpa menggunakan pedang dan tombak, apalagi senjata-senjata berat. Mereka hanya menggunakan takbir dan tahlil, maka terbukalah benteng Konstantinopel. Di saat tentara Al-Mahdi tengah mengumpulkan ghanimah, tiba tiba terbetik kabar bahwa Dajjal telah muncul.

 Rasulullah Saw bersabda, “Apakah kalian pernah mendengar suatu kota yang terletak sebagiannya di darat dan sebagiannya di laut? Mereka (para sahabat) menjawab: Pernah wahai Rasulullah. Beliau Saw bersabda: Tidak terjadi hari kiamat, sehingga ia diserang oleh 70.000 orang dari Bani Ishaq. Ketika mereka telah sampai di sana, maka mereka pun memasukinya. Mereka tidaklah berperang dengan senjata dan tidak melepaskan satu panah pun. Mereka hanya berkata Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar, maka jatuhlah salah satu bagian dari kota itu. Berkata Tsaur (perawi hadits): Saya tidak tahu kecuali hal ini ; hanya dikatakan oleh pasukan yang berada di laut. Kemudian mereka berkata yang kedua kalinya Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar, maka jatuh pula sebagian yang lain (darat). Kemudian mereka berkata lagi Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar, maka terbukalah semua bagian kota itu. Lalu mereka pun memasukinya. Ketika mereka sedang membagi-bagikan harta rampasan perang, tiba-tiba datanglah seseorang (setan) seraya berteriak : Sesungguhnya dajjal telah keluar. Kemudian mereka meninggalkan segala sesuatu dan kembali.” HR. Muslim, Kitabul Fitan wa Asyratus Sa’ah


Dari Abu Qubail berkata: Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya: Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu; Konstantinopel atau Roma ? Abdullah meminta kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab. Abdullah berkata: Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau ditanya: Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Roma ? Rasul menjawab, “Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.” Yaitu: Konstantinopel.
(HR. Ahmad, ad-Darimi, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim)

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah Saw pernah ditanya, “Kota manakah yang lebih dahulu ditaklukkan, Konstantin atau Roma? Maka beliau Saw menjawab,”Kota Heraklius akan ditaklukkan pertama kali.[1]


Namun dalam Hadits lain, dijelaskan bahwa kota ini direbut tanpa peperangan.

Beliau berkata, “Tidak akan tiba hari Kiamat sehingga 70.000 dari keturunan Nabi Ishaq menyerangnya (kota tersebut), ketika mereka (bani Ishaq) mendatanginya, maka mereka turun. Mereka tidak berperang dengan senjata, tidak pula melemparkan satu panah pun, mereka mengucapkan, ‘Laa ilaaha illallaah wallaahu Akbar,’ maka salah satu sisinya jatuh (ke tangan kaum muslimin). Kemudian mereka mengucapkan untuk kedua kalinya, ‘Laa ilaaha illallaah wallaahu Akbar,’ akhirnya salah satu sisi lainnya jatuh (ke tangan kaum muslimin). Lalu mereka mengucapkan untuk ketiga kalinya: ‘Laa ilaaha illallaah wallaahu Akbar,’ lalu diberikan kelapangan kepada mereka (Shahiih Muslim)

Seperti yang kita tahu, penaklukan konstantinopel di zaman al fatih dilakukan dengan peperangan, sedangkan di hadits dijelaskan mereka merebutnya tanpa peperangan. bagaimana relasinya ?

Kota konstantinopel, berganti nama menjadi Islambul di zaman turki Utsmani. namun di tahun 1924, kota ini jatuh ke tangan kaum Sekuler yang dipimpin Mustapha kemal Ataturk. mereka mengganti namanya menjadi Istanbul, dan memberlakukan hukum Sekuler yang sangat menindas Islam. Konstantinopel seolah kembali ke Zaman Romawi.

Namun Istanbul yang sekarang mulai menunjukkan perubahan. saat dipimpin Recep Tayip Erdogan dan partai AKP-nya, turki mulai perlahan-lahan mengikis sekulerisme di negeri itu. mulai ada kebebasan dalam menjalankan Dakwah islam. walaupun tidak kit pungkiri negara itu masih sekuler. namun setidak-tidaknya mulai ada kebangkitan Islam di situ, Meskipun untuk saat ini Om Dogan masih ada dalam NATO dan banyak plin plan dengan keputusannya spt soal Palestine, Suriah, dsb..ditambah anaknya Om degan ini yang masih doyan diam dibawah ketiak Israel, mirip MBS adanya..namun anggaplah "TURKI INI ADALAH BONUS" karena Istambul/Konstatinopel itu akan tertaklukan hanya dengan kalimah thoyyibah saja.


apakah ini menjadi jawaban, bahwa di akhir zaman nanti Konstantinopel direbut tanpa peperangan karena memang dari sekarang sudah "direbut" sebagian oleh aktivis Islam ? tidak menutup kemungkinan saat nanti Bani Ishaq mengepung kota ini, para penerus Erdogan yang sudah menguasai sebagian kota akan menyambutnya dengan tangan terbuka, dan orang-orang Sekuler yang di Turki akan menyerah begitu saja tanpa perlawanan. karena masyarakat turki sudah terislamisasi oleh Erdogan. yaaa ! mungkin saja. dan itulah kemungkinan yang paling logis. tidak mungkin sebuah kota direbut tanpa darah kalau bukan karena kota itu sudah dikuasai duluan sebagiannya !!!

 Siapakah yang dimaksud dengan Bani Ishaq pada riwayat di atas ? Para penulis tentang fitnah akhir zaman berbeda pendapat tentang siapakah yang dimaksud dengan Bani Ishaq. Ada yang menyebutkan bahwa mereka adalah Bangsa Romawi yang masuk Islam di akhir zaman, namun sebagian mengatakan bahwa bani Ishaq adalah keturunan Al Aish bin Ishaq bin Ibrahim as. Pendapat ini dipilih oleh Al Hafidz Ibnu Katsir.[2]

Disamping itu dalam ilmu fiqih pengambilan alihan gereja menjadi mesjid itu tidaklah diperbolehkan seperti yang terjadi pada Hagia Sofia itu.


Dan yang mengherankan  bagaimana pemerintah turki bs melarang dng sangat keras penggunaan kata konstantinovel,bahkan kalau tidak salah diatur dalam undang2 negara mereka dan mengancam pidana penjara bagi yg menyebutnya sbg konstantinovel. Merujuk pda beberapa literasi dng berlandaskan hadits tersebut,kemudian melalui berbagai literatur kita mengenal sultan muhammad al fatih sangat terobsesi untuk menjadi sang penakluk itu,dan meneruskan perjuangan leluhur beliau yg gagal menembus kuatnya benteng konstantinovel..sy kira adakah obsesi seperti ini diperbolehkan tidak dalam islam,mengingat aturan perang dalam islam itu sangatlah ketat ,tidak boleh sembarangan memerangi orang lain tanpa masalah apa2..

"yang menjadi penasaran saya pribadi adalah  apakah pada saat itu kerajaan byzantium ada membuat permasalahan tidak dng umat islam,atau adakah orang2 byzantium tersebut menganiaya atau merampas harta serta mengusir orang muslim dari tempat nya sendiri,sehingga harus diserang oleh sultan muhammad al fatih..??"

 Saat nasionalis Turki sekuler (Mustafa Kemal Atatürk) menaklukkan kota itu kemudian mendirikan Republik Turki sekuler pada tahun 1923, mereka mengganti nama ‘Konstantinopel’ menjadi ‘Istanbul’ sebagai nama resmi kota dan melarang penggunaan nama atau nama-nama sebelumnya; sebagai akibatnya, nama ‘Konstantinopel’ surut dari kosa kata umum. Sesungguhnya, bahkan sekarang nama itu sepertinya sudah memasuki museum sejarah. Istanbul bukanlah nama baru. Nama itu adalah salah satu dari beberapa nama yang sebelumnya digunakan untuk menyebut kota itu. Meskipun demikian, nama yang paling populer dari kota itu adalah Konstantinopel. Dan larangan penggunaan nama selain Istanbul sepertinya telah mengarah pada kebijakan utama untuk mencegah penggunaan nama yang paling terkenal. Ada sebuah alasan mengapa nama kota itu diubah, dan penggunaan nama lainnya dilarang.


 Secara umum, sebagian besar umat muslim percaya bahwa ramalan Nabi Muhammad (sallallahu ‘alaihi wa sallam) ini sudah terwujud pada tahun 1453 ketika Turki Ottoman, yang pada saat itu dikomando oleh Sultan Muhammad (Mehmet) Fatih muda, yang menaklukkan Konstantinopel. Meskipun demikian, hadits yang dikutip di bawah ini memberikan keterangan yang sangat jelas bahwa penaklukkan itu akan terjadi pada Akhir Zaman tepat sebelum kemunculan Anti-Kristus (atau al-Masih al-Dajjal) dalam bentuk manusia (yang akan menyatakan bahwa dirinya adalah al-Masih). Penaklukkan oleh umat muslim pada Akhir Zaman tersebut tidak hanya akan membebaskan kota itu dari kekuasaan Turki nasionalis yang tidak bertuhan, tetapi juga melepaskan dan membebaskan kota itu dari genggaman NATO Zionis yang beracun.


 Dari Mua’dz bin Jabal: Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“… pecahnya perang besar akan (diikuti oleh) penaklukkan Konstantinopel; dan penaklukkan Konstantinopel akan (diikuti oleh) munculnya Dajjal (Anti-Kristus)…” (Sunan, Abi Daud)

 Dijelaskan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Pernahkah kalian mendengar satu kota yang satu sisinya ada di daratan sementara satu sisi (lain) ada di lautan?” Mereka menjawab, “Kami pernah mendengarnya, wahai Rasulullah!” Beliau berkata, “Tidak akan tiba hari Kiamat sehingga 70.000 dari keturunan Nabi Ishaq menyerangnya (kota tersebut), ketika mereka (bani Ishaq) mendatanginya, maka mereka turun. Mereka tidak berperang dengan senjata, tidak pula melemparkan satu panah pun, mereka mengucapkan, ‘Laa ilaaha illallaah wallaahu Akbar,’ maka salah satu sisinya jatuh (ke tangan kaum muslimin) -Tsaur [2] (salah seorang perawi hadits) berkata, “Aku tidak mengetahuinya kecuali beliau berkata, ‘Yang ada di lautan.’” Kemudian mereka mengucapkan untuk kedua kalinya, ‘Laa ilaaha illallaah wallaahu Akbar,’ akhirnya salah satu sisi lainnya jatuh (ke tangan kaum muslimin). Lalu mereka mengucapkan untuk ketiga kalinya: ‘Laa ilaaha illallaah wallaahu Akbar,’ lalu diberikan kelapangan kepada mereka. Mereka masuk ke dalamnya dan mendapatkan harta rampasan perang, ketika mereka sedang membagi-bagikan harta rampasan perang, tiba-tiba saja datang orang yang berteriak meminta tolong, dia berkata, “Sesungguhnya Dajjal telah keluar,” lalu mereka meninggalkan segala sesuatu dan kembali.”Shahiih Muslim, kitab al-Fitan wa Asyraatus Saa’ah (XVIII/43-44, Syarh an-Nawawi).

Nasionalis Turki sekuler yang pada intinya tidak bertuhan tidak ingin umat Muslim menyadari bahwa penaklukkan Konstantinopel yang diramalkan Nabi Muhammad (sallallahu ‘alaihi wa sallam) masih belum terwujud, dan itu sepertinya menjadi salah satu alasan mengapa mereka mengubah nama kota itu. Nabi Muhammad (sallallahu ‘alaihi wa sallam) menggunakan nama Konstantinopel (dalam bahasa Arab al-Qunstantiniyyah) saat dia meramalkan tentang kota itu. Dia tidak menggunakan nama lainnya. Dengan demikian, jika nama itu dipindahkan ke museum maka sangat mungkin perhatian umat muslim akan dialihkan dari implikasi ramalan itu.

Peristiwa tidak pantas menjadi bukti yang mendukung tesis kami, kami sekarang menyajikan bukti kuat yang membuktikan tanpa keraguan bahwa penaklukkan Konstantinopel oleh Ottoman pada tahun 1453 bukanlah penaklukkan yang diramalkan Nabi Muhammad (sallallahu ‘alaihi wa sallam).

Pertimbangkan hal berikut:

    Pasukan yang menaklukkan Konstantinopel terdiri dari beberapa satuan. Sebagian adalah sukarelawan yang tertarik dengan barang rampasan kota itu. Sebagian lainnya adalah pasukan reguler terlatih dengan baik yang dikumpulkan dari seluruh wilayah Kekaisaran Ottoman. Namun inti utama pasukan Ottoman adalah satuan elite Janissari yang terlatih dengan sangat baik. Pasukan ini terdiri dari anak-anak Kristen yang diambil secara paksa dari orang tua mereka (di wilayah-wilayah yang ditaklukkan oleh Ottoman), dan yang berpindah ke agama Islam dengan paksa dan diberi latihan militer yang sebaik mungkin. Mereka semua memberikan kesetiaan mereka secara pribadi kepada Sultan. Tidak pernah dalam sejarah Islam umat muslim melakukan hal yang mempermalukan Islam dengan cara menangkap anak-anak Kristen dan memindahkan agama mereka secara paksa ke Islam, kemudian menggunakan mereka sebagai pasukan elite untuk berperang demi nama Islam. Ini merupakan wujud dosa, sangat memalukan dan pelanggaran langsung perintah Allah dalam al-Qur’an yang melarang perpindahan agama ke Islam secara paksa. Hasil yang dapat diprediksi adalah kebencian abadi dan permusuhan terhadap Islam dan Umat Muslim di wilayah-wilayah asal anak-anak Kristen ini diculik (efek : pembantaian muslim di Srebrenica). Wilayah Timur Kristen itu tepat adalah Rum yang Nabi ramalkan umat muslim akan bersekutu pada Akhir Waktu (yakni dengan mereka).
    Ketika pasukan Ottoman membongkar pertahanan kota itu dan akhirnya berhasil memasuki kota itu sebagai penakluk, apa yang terjadi kemudian adalah “pembunuhan, perampasan, pemerkosaan, pembakaran, dan perbudakan”. Ini telah menjadi, dan masih menjadi perilaku pasukan itu saat mereka menaklukkan sebuah kota, tetapi ini bukanlah cara Islam yang menjaga kehormatan dan perlindungan bagi kehidupan dan kehormatan bagi wanita, anak-anak, orang-orang yang lebih tua dan orang-orang – seperti para pendeta – yang hidupnya didedikasikan untuk agama. Sesungguhnya ada bukti bahkan gereja-gereja dan biara-biara Kristen dirusak dengan amukan oleh orang-orang yang disebut pasukan Islam yang memaksa masuk kemudian memperkosa, merampas, dan membunuh bahkan sampai ke dalam gereja. Sultan mengijinkan hal ini terus berlanjut, tidak dibatasi dengan norma etika peperangan apa pun, selama tiga hari. Ottoman tidak peduli mengenai fakta bahwa Konstantinopel adalah ibu kota Kristen Bizantium (atau Rum). Perilaku pasukan Ottoman tersebut memastikan kebencian abadi terhadap Islam oleh orang-orang Bizantium.
    Namun perilaku Sultan sendiri, segera setelah dia memasuki kota, sungguh tercela. Dengan memalukan dan penuh dosa, dia memerintahkan agar Katedral besar Bizantium Hagia Sophia yang telah dibangun 1000 tahun sebelumnya oleh Kaisar Justinian, dialihkan menjadi Masjid.


 Ketika umat Muslim menaklukkan Jerusalem pada masa Khilafah Umar bin al-Khattab, Kepala Keluarga Jerusalem, Sophronius, menolak menyerahkan kota kepada orang selain Khalifah sendiri. Umar harus melakukan perjalanan dari Madinah ke Jerusalem untuk menerima kunci kota itu. Saat dia diantar mengunjungi gereja suci Jerusalem, waktu solat tiba dan Sang Kepala Keluarga dengan sangat ramah mengajak Umar melakukan Salat tepat di sana di dalam Gereja Kebangkitan. Umar menolak karena dia takut hal itu akan dijadikan dasar hukum sehingga umat muslim boleh mengubah gereja menjadi Masjid.



    Pengubahan Hagia Sophia menjadi Masjid oleh Sultan Ottoman bukanlah peristiwa biasa. Ini adalah gereja terbesar dan paling bagus di seluruh wilayah Kristen. Gereja ini telah mempertahankan posisi itu selama 1000 tahun. Dengan mengubah gereja menjadi Masjid, Sultan tidak hanya mempermalukan dunia Islam, tetapi juga menghujamkan pisau beracun ke jantung Kristen Timur Bizantium yang tidak akan pernah dilupakan. Sementara orang-orang lain mungkin mengubah gereja-gereja, biara-biara, dan bahkan masjid-masjid (contohnya seperti Cordoba), seorang Amir yang secara pribadi dipuji oleh Nabi sendiri tentu bukanlah orang dengan perilaku yang memalukan seperti itu.
    Akhirnya kami juga harus mengingatkan bahwa para Sultan Ottoman tidak pernah menikah – karena mereka tidak ingin dibebani dengan menghormati hak-hak sah secara hukum yang Islam berikan kepada para istri dan saudara sedarah (dalam hal mengenai penerusan kepemimpinan dalam sistem kepemimpinan turun-temurun). Maka mereka membatasi diri sehingga mereka hanya tidur dengan para budak. Islam membatasi seorang lelaki memiliki istri sampai empat, tetapi tidak ada batasan berapa banyak budak perempuan yang dapat dia miliki dan dengan mereka dia dapat tidur. Maka para Sultan Ottoman memiliki budak-budak perempuan tetap yang disebut Harem. Perempuan-perempuan ini hampir secara eksklusif diambil dari wilayah-wilayan Kristen yang ditaklukkan. Mereka tidak memiliki hak. Nabi Islam telah memerintahkan: Berilah budakmu makanan yang kalian sendiri memakannya, dan beri mereka pakaian yang kalian sendiri pakai. Dengan demikian, Islam memulihkan nilai kemanusiaan bagi para budak dan memberi mereka hak-hak. Para Sultan Ottoman di sisi lain, tidur dengan seorang budak perempuan, dan jika budak perempuan itu hamil dan melahirkan seorang anak lelaki, maka dia berhenti berhubungan seksual dengannya. Dia melakukan ini untuk memastikan agar budak perempuan itu tidak memiliki anak lagi, dengan demikian tidak ada saingan bagi anak lelakinya jika dia menggantikan Sultan sendiri. Nabi (sallallahu ‘alaihi wa sallam) menyatakan bahwa “pernikahan adalah setengah keimanan”. Tidak mungkin nabi yang diberkahi memaafkan perilaku para Sultan Ottoman yang seperti itu.

 Jelas bagi penulis bahwa Sultan Muhammad Fatih tidak memenuhi syarat sebagai Amir yang disebutkan dalam hadits; tidak pula pasukan Ottoman yang dia pimpin memenuhi syarat sebagai pasukan yang disebutkan dalam hadits. Implikasinya adalah penaklukkan Istanbul atau Konstantinopel oleh umat muslim masih belum terjadi. Pembaca dianjurkan mempelajari topik ini lebih jauh kemudian menentukan kesimpulan sendiri.

 2 KALI RUSIA PERNAH REBUT KONSTATINOPEL KENAPA TIDAK DILAKUKANNYA..??



SEBUAH TEMPAT YANG MENJADI SALAH SATU CERITA PENTING DALAM SEJARAH UMAT MANUSIA KELAK..
INI ADALAH HAGIA SOFIA..INI ADALAH KONSTANTINOVEL..
Tak ada kejelasan apa yang akan dilakukan Rusia dengan Konstantinopel setelah berhasil merebutnya.
Natalya Nosova
Sepanjang sejarah upaya penaklukan Konstantinopel (tepatnya lebih dari sepuluh kali), ada beberapa peristiwa ketika Rusia hanya tinggal selangkah lagi untuk mewujudkan impiannya untuk merebut ibu kota Kekaisaran Romawi Timur itu. Namun, setiap kali peluang itu muncul, Rusia memilih untuk tidak melakukannya.
Selama berabad-abad, Rusia bermimipi menguasai selat-selat Konstantinopel — ibu kota Kekaisaran Romawi Timur (atau Kekaisaran Bizantium), yang kini dikenal sebagai Istanbul, sebuah kota strategis yang menghubungkan Eropa dan Asia. Kota ini merupakan kunci dominasi geopolitik di Timur Tengah dan sekaligus rute terpendek menuju India dari Eropa.
Karena sangat menginginkan Konstantinopel, Ekaterina yang Agung bahkan menamai cucunya Konstantin (nama kaisar pertama dan terakhir Bizantium). Ekaterina berharap dirinya kelak dapat mengangkat cucunya itu sebagai pemimpin kekaisaran itu.
“Apa yang akan terjadi pada kita dan peradaban ini jika seorang perempuan menguasai sebagian dunia dari Siberia hingga Mesir? Selamatkan diri kalian,” tulis filsuf Italia Alessandro Verri pada 1770-an.
Namun, sejumlah upaya yang dilakukan untuk merebut kota itu tak selalu dilatarbelakangi oleh motif strategis. Pada zaman dulu di Rusia, Konstantinopel juga disebut Tsargrad, yang berarti ‘kota tsar’. Kota itu dianggap sebagai pusat historis Gereja Ortodoks. Katedral Hagia Sophia, yang kemudian beralih fungsi sebagai masjid hingga 1931, masih berdiri tegak di kota itu hingga kini. Perang yang dilancarkan Rusia terhadap Kesultanan Utsmaniyah digambarkan sebagai perang salib untuk membebaskan dunia Ortodoks dari dominasi Islam.
Meski begitu, Rusia tak pernah mencaplok Konstantinopel. Padahal, sejarah mencatat bahwa Rusia sempat dua kali berpeluang untuk menguasai kota itu tanpa susah payah.

Antara Konstantinopel dan Manfaat Pajak

Berdasarkan kronik Rusia, Pangeran Oleg adalah penguasa Rusia pertama yang berhasil sampai di gerbang Konstantinopel pada tahun 907. Ia dijuluki “Sang Nabi” karena visinya yang legendaris. Dia adalah seorang panglima yang luar biasa. Kampanye militernya meletakkan fondasi bagi negara Rus Kuno (atau Rus Kiev) dan perbatasannya. Karena itu, jika pada akhirnya dia membuat keputusan yang berbeda, tak diragukan lagi bahwa Konstantinopel akan menjadi bagian dari Rus.
Kronik tersebut menyebutkan bahwa Pangeran Oleg menyerang Tsargrad dengan infanteri dan armada yang — meski para sejarawan percaya jumlahnya lebih kecil — terdiri dari 2.000 kapal. Orang-orang Yunani menutup gerbang Konstantinopel sehingga pembantaian berdarah hanya terjadi di pinggiran kota.
“Banyak orang Yunani terbunuh di pinggiran, banyak tenda yang dihancurkan, sementara gereja-gereja hangus dibakar. Bagi mereka yang menjadi tahanan, beberapa orang dipenggal, sedangkan yang lainnya disiksa, tapi kebanyakan dilempar ke laut. Ada lebih banyak kebrutalan yang dilakukan orang-orang Rusia terhadap orang-orang Yunani, sebagaimana yang biasa dilakukan oleh musuh,” bunyi catatan dalam kronik tersebut.
Namun setelah menaklukkan Konstantinopel, Oleg menyadari bahwa kesepakatan damai akan lebih bermanfaat bagi Rus daripada ekspansi lebih jauh. Oleh karena itu, menurut legenda tersebut, sang pangeran memaku perisainya di gerbang kota, menandatangani perjanjian perdagangan yang menguntungkan dengan Konstantinopel, dan menerima upeti yang lumayan besar. Setelah itu, orang-orang Rusia bisa tinggal di pinggiran ibu kota selama setengah tahun tanpa dikenai pajak, bebas bea perdagangan, dan menikmati hak untuk mendapatkan makanan gratis serta perbaikan perahu dengan uang Bizantium.

Antara Konstantinopel dan Keputusasaan

Ekaterina yang Agung menyebut rencananya untuk membangun kembali monarki Yunani sebagai Proyek Yunani. Proyek ini sama sekali tidak merencanakan ekspansi Rusia secara langsung, melainkan penciptaan negara baru dengan nama kuno Dacia dan perluasan pengaruh Rusia. Pada akhirnya, rencana tersebut termasuk menyingkirkan orang-orang Turki dari Eropa, membebaskan semua orang Kristen Balkan dari kekuatan muslim dan, tentu saja, merebut Konstantinopel. Namun, Proyek Yunani akhirnya mandek. Para permaisuri tak mendapat cukup dukungan di Eropa, dan Konstantinopel pun segera dilupakan saat Perang Rusia-Turki meletus (dan Rusia mencaplok Krimea pada 1783).
Masih penasaran dengan Konstantinopel, cucu ketiga Ekaterina, Kaisar Nikolay I, hanya tinggal selangkah lagi untuk mewujudkan impian neneknya. Pada 1829, tentara Rusia memasuki Adrianople (sekarang Edirne), 240 kilometer dari Istanbul. Sebetulnya, butuh dua hari untuk melintasi jarak ini, dan kemungkinan besar Konstantinopel akan jatuh karena saat itu tentara Utsmaniyah sudah kelelahan. Namun sebaliknya, Nikolay membuat kesepakatan dengan Sultan Mahmud II. Setelah membuat beberapa deklarasi luhur tentang persahabatan — yang kelak akan dilupakan 12 tahun kemudian — Kesultanan Utsmaniyah menutup selat-selatnya untuk negara lain.
Namun, ada alasan lain yang lebih substansial di balik sikap murah hati Rusia. Sebetulnya, tak ada kejelasan apa yang akan dilakukan Rusia dengan Konstantinopel setelah berhasil merebutnya. Rusia tidak memiliki cukup sumber daya untuk mempertahankan wilayah baru. Membiarkan tentara yang menang dalam kemiskinan di kota yang ditaklukkan akan menyebabkan pemberontakan. Selain itu, merebut Konstantinopel berarti mengonfigurasi ulang seluruh Eropa Tenggara dan itu bisa menyebabkan perang dunia karena Inggris dan Prancis tak akan menerima perkembangan semacam itu. Oleh karena itu, lebih mudah untuk tidak mengklaim apa pun atas kota itu dan menyelesaikan masalah dengan sebuah perjanjian damai yang menguntungkan.
Akibat keputusannya itu, Nikolay I menerima banyak keluhan. Ia dinilai telah menyia-nyiakan peluang yang terbuka lebar untuk merebut Konstantinopel. Meski begitu, ia dengan santai menanggapi berbagai kekecewaan tersebut dengan mengatakan bahwa dia bahagia karena satu-satunya kesamaan dirinya dengan neneknya hanyalah “profil wajah”. Dia tidak menyukai cara neneknya memerintah.
Pada akhirnya, Rusia memang tidak pernah menguasai Konstantinopel. Meski begitu, Rusia tetap menjadi negara terbesar di dunia. Bagaimana Rusia bisa mendapatkan wilayah yang begitu besar? Ini semua dapat diselisik dari sejarahnya.



Mengenal Lebih Detil Tentang Bani Ishaq

    -Dalam pandngan Islam Eschatology :

Bani Ashfar, Bani Ishaq dan Rum

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Bani Ashfar, Bani Ishaq dan Rum adalah sebutan bagi orang orang Romawi.  Pada jaman Rasulullah ﷺ, orang orang Islam menyebut Romawi dengan Rum atau Bani Ashfar.

Sementara bangsa Romawi adalah keturunan Ishaq, karena mereka dari keturunan al Shis bin Ishaq bin Ibrahim al Khalil Alaihissallam .

Imam Ibnu Katsir mengatakan bahwa Bani Ishaq yang dimaksud dalam hadis merupakan anak keturunan ‘Ish bin Ishaq bin Ibrahim.

Adapun Rum yang dimaksudkan dalam hadist  adalah Rum Timur yang dulunya pusat pemerintahannya berada di Konstantinopel.  Karena dalam Islam tidak pernah dikenal Romawi Barat.

Romawi Barat telah runtuh seratus tahun sebelum tegak kokohnya Islam dan berdiri kembali setelah seratus tahun wafatnya Rasulullah  ﷺ.
Sehingga Rum yang dimasudkan dalam al Quran surah Rum adalah Romawi Timur yang berpusat di Kostantinopel.
Setelah Romawi timur runtuh pusat pemerintahan berpindah ke Rusia yang disebut dengan Tsar Rusia.

Kamudian Rasulullah ﷺ juga pernah berkata kepada Jadd bin Qais, salah seorang bani Salima : “Hai Jadd, engkau bersedia tahun ini menghadapi bani Ashfar?”

Jadd menjawab, “Ya Rasulullah ijinkanlah saya untuk tidak dibawa ke dalam ujian serupa ini.  Masyarakat saya sudah cukup mengerti bahwa tidak ada orang yang lebih berani terhadap wanita seperti saya ini.  Saya khawatir kalau saya melihat wanita wanita bani Ashfar, saya takkan dapat menahan diri”

Oleh Rasulullah ﷺ ia ditinggalkan.  Dalam hubungan ini, ayat 49 surah At Taubah turun.
 وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ ائْذَنْ لِي وَلا تَفْتِنِّي أَلا فِي الْفِتْنَةِ سَقَطُوا وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمُحِيطَةٌ بِالْكَافِرِينَ

Di antara mereka ada orang yang berkata: “Berilah saya keizinan (tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus ke dalam fitnah”. Ketahuilah, bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah. Dan sesungguhnya Jahanam itu benar-benar meliputi orang-orang yang kafir.

Dialog diatas adalah berkaitan dengan rencana Rasulullah ﷺ untuk mengirim pasukan menghadapi Romawi di Syam.  Dari sini dapat diketahui bahwa yang dimaksud bani Ashfar adalah orang orang Romawi.

[1]. Lihat an-Nihaayah/al-Fitan wal Malaahim (I/58) tahqiq Dr. Thaha Zaini.

Wallahu a’lam bishowab



 Bani ishak penakluk konstantinovel memang ada pendapat yg menyatakan bahwa bani ishak yg dimaksud adalah keturunan Al-Aish bin Ishaq bin Ibrahim as..tetapi untuk pandangan eskatology memandang nya bani ishak tersebut adalah orang2 yg memeluk agama nasrani yg diyakini diwarisi dari darah nabi ishak dan nabi2 bani israel,termasuk yg kemudian dianut oleh bangsa romawi yg selaras dng yg disebut oleh ibnu katsir bahwasan nya bani ishak itu mungkin orang romawi yg memeluk islam pada saat itu sehingga kemudian mereka bertakbir dalam menaklukan konstantinovel,,dan jk romawi yg dimaksud sbg bani ishak maka kemudian menjadi beralasan ketika mereka kelak menaklukan kembali konstantinovel karena kota itu adalah milik mereka.kota kebanggaan mereka,,yg kemudian jg keyakinan akan penaklukan kembali konstantinovel itu jg terdapat dalam eskatology ortodox melalui pembicaraan seorang ortodox bernama shaker dalam wawancaranya dng syeikh imran hosein..tetapi lagi2 ini hanya pendapat saja ,sehingga kemudian ada 2 pendapat tentang bani ishak,,dan tentu kemudian hanya ALLAH yg mengetahui bani ishak yg mana yg benar2 akan menaklukan

Selanjutnya :

         Sabda Rasullullah SAW:

 Kamu akan mengadakan perdamaian dengan bangsa Rum dalam keadaan aman lalu kamu akan berperang bersama mereka menentang satu musuh dari belakang mereka. Maka kamu akan selamat dan mendapat rampasan perang, kemudian kamu akan sampai ke sebuah padang rumput yang luas dan berbukit-bukit, maka berdirilah seorang lelaki dari kaum Rum. Lalu dia mengangkat tanda salib dan berkata: "Salib telah menang!", maka datanglah seorang lelaki dari kaum Muslimin dan membunuh lelaki Rum tersebut lalu kaum Rum telah berlaku khianat dan terjadilah peperangan demi peperangan. Dimana mereka akan bersatu menghadapi kamu di bawah 80 bendera dan di bawah setiap bendera terdapat 12 ribu bendera". (Hadis Riwayat Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)

Abu Nua’im meriwayatkan dari Abi Umamah katanya, Rasulullah SAW bersabda,

“Di antara kamu dan orang-orang Rum akan berlaku 4 kali perdamaian. Pada kali keempatnya berlaku di tangan salah seorang daripada keluarga Hiraqlu. Perjanjian itu berterusan selama 7 tahun”.

 Ada seorang sahabat bertanya Rasulullah SAW,
“Wahai Rasulullah! Siapakah Imam orang ramai (orang Islam) pada hari itu?”

Rasulullah SAW menjawab,

“Al Mahdi daripada anak cucuku. Dia berumur 40 tahun, mukanya bagai bintang yang bersinar-sinar, di pipi sebelah kanannya terdapat tahi lalat hitam, dia memakai dua jubah Qatwaniyyah bagaikan pemuda Bani Israel. Dia mengeluarkan gedung-gedung dan menakluk negeri-negerisyirik”. (Al Hawi Li Al Fatawi j.2 ms.66)


Mari kita mengenal kerajaan Rum


Konstantinopel atau istanbul, adalah salah satu bandar terkenal di dunia. Semenjak kota ini didirikan oleh maharaja Bizantium aliasmaharaja kerajaan rum alias kaisar Kekaisaran Romawi Timur. yakni Constantine I. Mereka itu mayoritas beragama kristen. Terus sekarang dimana bangsa romawi timur atau rum atau bangsa bizantium? Apakah romawi timur itu adalah kota roma di italia? Jawabnya bukan dan salah besar……


Konstantinopel itu pernah di taklukkan khalifah islam dan pasukannya pada tahun 1453 yaitu khalifah islam turki ustmani yang pemimpinnya adalah Sultan Muhammad Al Fatih (30 Maret 1432 – 3 Mei 1481)

Karena konstantinopel di kuasai khalifah turki ustmani maka pusatnya di pindahkan ke moskow, RUSIA oleh pemimpin mereka. Ketika Byzantium arau rum atau romawi timur hancur oleh serangan khalifah turki Ustmani, Ivan III, Ivan III Vasilevich (bahasa Rusia: Иван III Васильевич) (22 Januari 1440, Moskwa – 27 Oktober 1505, Moskwa), juga disebut Ivan yang Agung, adalah Pangeran Agung Moskwa dan "Pangeran Agung Seluruh Rusia" (Великий князь всея Руси). Terkadang disebut sebagai "pengumpul tanah Rusia", ia memperluas wilayah negaranya sebesar tiga kali lipat, merenovasi Kremlin dan mendirikan pondasi negara Rusia. Ia adalah penguasa Rusia yang paling lama berkuasa dalam sejarah.
 Pranala luar

Merasa mempunyai hak untuk mewarisi kerajaan tersebut, akibat perkimpoiannya dengan Sofia Palaeloga. Tidak lama kemudian Iwan III menyatakan dirinya sebagai ahli waris kekaisaran Byzantium Keadaan Rusia semakin kuat setelah Iwan IV (1535-1584) naik tahta, menggantikan Basil III (1505-1535). kita bisa menganalisa dengan nama,  kalau orang eropa timur banyak namanya yang berakhiran "ov"

Dinasti Romanov adalah dinasti ke dua dan terakhir di Rusia, yang menguasai moskow dan kekaisaran Rusia selama lima generasi dari tahun 1613 - 1762. Dari tahun 1762 ke tahun 1917, Rusia dikuasai oleh gabungan penguasa dari dinasti Romanov dan Dinasti Oldenburg, yang dikenal sebagai Holstein-Gottorp-Romanov.


Apakah RUSIA itu komunis..?

Dulu iya ketika zaman UNI SOVIET yang didirikan setelah perang dunia ke 1 dan Revolusi Bolshevik Februari 1917, yang memakzulkan Nicholas II. Penguasa Bolshevik membantai seluruh keluarga Romanov di gudang penyimpanan anggur di Gedung Ipatiev, Yekaterinburg, Rusia, pada tanggal 17 Juli 1918 Betul Uni Soviet berpaham komunis tapi sekarang setelah UNI SOVIET runtuh dan terbentuk negara baru yaitu RUSIA dan negara pecahannya seperti UKRAINA, pemimpin mereka beragama Kristen orthodok…..Pernah lihat Vladimir PUTIN yaitu presiden RUSIA sekarang merayakan natal di gereja???? ini bukti bahwa sekarang Rusia bukanlah negara komunis atau ateis atau tidak percaya TUHAN lagi. Perbedaan kristen orthodok dan kristen di eropa barat Perbedaannya pada hari natalnya……..Kristen orthodok merayakan natalnya pada 7 januari Sedang Kristen eropa barat yang berpusat di vatikan merayakan natalnya pada 25 desember. Dari nama raja RUM saja yaitu constantine, nama ini lazim di pakai di negara eropa timur

 Jadi rum itu bukan italia yang ibukotanya ROMA, kalau RUM itu itali nama kaisarnya mungkin bukan constantin tapi nama yang lazim seperti di Italia misal Gianluigi, roberto, LUIGI, silvio, mauro, francesco atau TOTTI juga inzagihi..hehe..

JADI RUM ATAU BIZANTIUM ATAU ROMAWI TIMUR ITU ADALAH RUSIA….

sejarah saat ini akan berjalan sesuai hadis nabi Muhammad, RUSIA bersama orang islam akan melawan musuhnya sama persis dengan hadist diatas:Sabda Rasullullah SAW:
 Kamu akan mengadakan perdamaian dengan bangsa Rum dalam keadaan amanlalu kamu akan berperang bersama mereka menentang satu musuh dari belakang mereka……


     Siapa musuhnya??????


Lihat saja siapa yang menentang Rusia di Crimea dan Ukraina sekarang, pasti anda tahu? Yaitu amrik, Uni eropa barat (NATO), yahudi israel dan sekutu mereka, lalu siapa sekutu orang islam dan di masa depan bisa menjadi negara islam di bawah kepemimpinan khalifah yang di tunggu itu?
Jawabannya negara-negara yang menentang amrik, Uni eropa barat (NATO), yahudi israel dan sekutu mereka………Yaitu CHINA (dulu China itu di bawah kaisar ming termasuk sebagai kerajaan ISLAM) dan BRAZIL.


Kenapa Brazil???

Karena Brazil lewat pemimpinnya lah yang selalu menentang gaya hidup mewah negara Amerika dan sekutunya yang merusak bumi ini sehingga terjadi bencana di seluruh muka bumi saat ini………Dan brazil sudah menjadi negara pengekspor sapi. Kedelai dan produk lainnya serta menjadi saingan amrik dan sekutunya di dunia saat ini.

Nah satu negara lagi yang paling berperan menegakkan islam di masa depan yaitu INDONESIA Kenapa INDONESIA? Jawaban yang mudah karena Indonesia adalah negara dengan penduduk yang beragama ISLAM terbanyak di dunia…….


INDONESIA, CHINA dan BRAZIL, IRAN,  itulah penguasa dunia masa depan,..BRICS merupakan satu kekuatan negara gabungan yang patut dijadikan analia kajian akhir zaman.


Dalam kajian lain sebagai pertimbangan referensi :


Untuk mengetahui siapakah sebenarnya Bani Ishaq, perlu menelaaah kembali buku-buku sejarah masa silam, terutama tentang perjalanan Nabi Ibrahim. Sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Katsir, bahwa Bani Ishaq adalah keturunan Al-Aish bin Ishaq bin Ibrahim as. Maka sangat keliru orang yang menyebutkan bahwa bani Ishaq adalah bangsa Rum atau keturunan Yahudi yang masuk Islam. Untuk bangsa Rum Rasulullah Saw menyebut mereka sebagai bani Ashfar, sebagian mereka ada yang masuk Islam di zaman Al-Mahdi, sehingga membuat kawan-kawan yang setanah air dengan mereka menjadi marah dan menginginkan agar kaum muslimin menyerahkan mereka kembali. Namun kaum muslimin tidak menyerahkan sebagian Bani Asfar yang masuk Islam itu kepada bangsa Rum. Bani Ishaq juga bukan keturunan Israel. Sebab Bani Israel kemunculannya adalah setelah nabi Ishaq.

Bani Ishaq yang disebutkan Rasulullah Saw sebagai pembebas Konstantin adalah keturunan Ish bin Ishaq bin Ibrahim. Sedangkan Bani Israel adalah keturunan Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim. Mereka adalah sisa-sisa pasukan Islam dari Madinah yang menang dalam pertempuran terdahsyat melawan Bangsa Rum dalam Malhamah Kubra. Mereka inilah yang dikatakan oleh Rasulullah Saw sebagai pasukan “tidak akan terkena fitnah selamanya atau tidak akan tersesat selamanya”. Maka, sangat keliru jika Bani Ishaq adalah mereka bangsa Eropa yang masuk Islam lalu bergabung dengan pasukan Al-Mahdi.

Kemungkinan yang paling logis adalah keturunan Ish ini kemudian menyebar di wilayah Khurasan (Afghanistan, Pakistan, Kashmir, Iraq dan Iran). Mereka adalah kaum muslimin yang ketika berita Al-Mahdi telah datang segera menyambutnya dan memberikan pertolongan kepadanya. Mereka adalah pasukan berbendera hitam (ashhabu rayati Suud) yang membai’at Al-Mahdi dan menjadi pengikutnya. Sebelum terjadinya penaklukan Konstantin, mereka adalah umat Islam yang selalu menyertai Al-Mahdi dalam semua penaklukannya, termasuk dalam penaklukan Jazirah Arab.

Pengikut Al-Mahdi bukan hanya dari ashhabu rayati suud, banyak umat Islam lain yang turut bergabung pada awal kemunculannya. Namun seiring perjalanan waktu, sebagian mereka ada yang tidak sanggup bertahan menjalani kehidupan bersama Al-Mahdi, karena beratnya beban jihad yang harus dipikul. Puncak pengkristalan pasukan Al-Mahdi adalah dalam peristiwa perang Malhamah Kubra di A’maq dan Dabiq, dimana 1/3 pasukan Al-Mahdi murtad dan mundur dari peperangan, 1/3 pasukan mendapatkan syahadah, dan sisanya adalah 1/3 pasukan. Sisa pasukan itulah yang terus bertahan bersama Al-Mahdi dalam pertempuran berikutnya. Jumlah 1/3 pasukan itulah yang disebutkan oleh Rasulullah Saw sebagai manusia terbaik yang hidup di dunia. Mereka datang dari kota Madinah. Namun, mereka bukan penduduk Madinah asli, mereka adalah umat Islam yang datang dari arah Timur (Khurasan). Dalam penaklukan Jazirah Arab, mereka terus-menerus mendapatkan kemenangan, hingga akhirnya selama beberapa waktu mereka tinggal di Madinah.

Jadi Bani Ishaq adalah penduduk Madinah / penduduk Hijaz yang setia menemani Al-Mahdi sejak mereka memba’iatnya. Mereka adalah pemilik bendera hitam yang datang dari Khurasan untuk mengukuhkan kekuasaan Al-Mahdi dan membebaskan Jazirah Arab lalu menetap di dalamnya selama beberapa masa. Mereka inilah yang kelak menaklukkan negri Konstantinopel dengan 70.000 pasukan.

Ada beberapa nash yang mengisyaratkan hal itu, dimana penduduk Khurasan (Persia) kelak akan menggantikan orang-orang Madinah asli. Mereka akan menggapai apa yang dijanjikan oleh Rasulullah Saw kepada mereka. Bukankah beliau pernah bersabda: ‘Seandainya ilmu (agama) itu berada di bintang Tsuraya, niscaya akan menggapainya orang-orang dari keturunan Persia.” [3]

Prediksi bahwa penduduk Arab akan digantikan oleh bangsa lain telah disebutkan oleh Rasulullah Saw dalam beberapa riwayat, di antaranya sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Tirmidzi dalam Al Miskat:

Ketika turun ayat 38 surah Muhammad, “Jika kamu berpaling (dari agama), niscaya Dia (Allah) akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu”, maka sebagian sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, jika kita berpaling, siapakah yang akan menggantikan tempat (kedudukan) kita?” Nabi meletakkan tangannya yang penuh berkah ke atas bahu Salman al-Farisi dan bersabda, “Dia dan kaumnya (yang akan menggantikan kamu). Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, jika agama ini bertaburan di ‘Tsurayya’, maka sebagian dari orang Persia akan mencarinya dan memegangnya.”



Dalam riwayat di atas, para sahabat khawatir setelah turunnya surah Muhammad ayat 38. Mereka khawatir bila diganti oleh kaum lain. Sehingga, para sahabat bertanya pada Rasululllah “Bila kami diganti kaum lain, siapakah mereka, ya Rasulullah?” Maka, Rasulullah menjawab, “Sebagian kaum Persia.” Nash di atas menunjukkan bahwa yang akan menggantikan bangsa Arab adalah sebagian penduduk Persia, bukan seluruh Persia.

Merekalah yang akan menggantikan kedudukan orang Arab di Jazirah, sampai akhirnya mereka menjadi penduduk terbaik di bumi yang berasal dari Madinah. Melalui tangan mereka Rum dikalahkan dan Konstantin ditaklukkan.

Bilakah peristiwa itu Terjadi ?

Besar kemungkinan peristiwa tersebut terjadi pada zaman Al-Mahdi, dimana kemunculan Al-Mahdi adalah saat manusia berselisih dan bertikai, kondisi umat Islam secara umum dalam puncak kehinaan dan terus didzalimi. Sementara penduduk Arab justru terbuai dengan dunia karena kemewahan hidup dan melimpahnya kekayaan mereka. Agama sudah banyak ditinggalkan dan perwalian mereka sudah digadaikan kepada bangsa barat.

Akibatnya, Allah mengganti mereka dengan kaum lain yang tidak seperti mereka. Berdasarkan hadits tersebut, maka orang-orang keturunan Arab di Jazirah akan digantikan kedudukannya oleh sebagian orang Persia (kemungkinan adalah sebagian penduduk Khurasan dari wilayah Afghanistan, Pakistan, Kashmir dan Iraq). Hal ini akan terjadi pada zamannya Al-Mahdi. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Ashabu Rayati Suud, Rasulullah Saw bersabda, “Akan berperang tiga orang di sisi perbendaharaanmu. Mereka semua adalah putra khalifah. Tetapi, tak seorangpun di antara mereka yang berhasil menguasainya. Kemudian muncullah bendera-bendera hitam dari arah Timur, lantas mereka memerangi kamu (orang Arab) dengan suatu peperangan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelummu. Maka jika kamu melihatnya, berbaiatlah walaupun dengan merangkak di atas salju, karena dia adalah khalifah Allah Al-Mahdi.” (HR. HR. Ibnu Majah: Kitabul Fitan Bab Khurujil Mahdi no. 4074)

Jadi, bani Ishaq adalah orang Persia (Khurasan). Imam Nawawi dalam syarahnya tentang 70 ribu bani Ishaq berpendapat bahwa, “Penduduk (Farisi) Persia adalah orang-orang yang dimaksud dengan keturunan Ishaq”. Al-Mas’udi dalam kitabnya yang berjudul Muruj adz-Dzahab berpendapat, “Orang-orang yang mengerti tentang jalur-jalur nasab orang Arab dan para hukama menetapkan bahwa asal-usul orang Persia adalah dan keturunan Ishaq putra Nabi Ibrahim.

Wallahu a’lam bish shawab.

[1] HR. Ahmad

[2] Lihat : An Nihayah fil Fitan Wal Malahim.

[3] HR. Bukhari dan Muslim.



SEJARAHKESULTANAN UTSMANIYAH (TURKI USTMANIYAH)




KesultananTurki atau Turkisaja, adalah imperium lintas benua yang didirikan oleh suku-suku Turki di bawah pimpinan Osman Bey di barat laut Anatolia pada tahun 1299. Seiring penaklukanKonstantinopel olehMehmet II tahun 1453, negara Utsmaniyah berubahmenjadi kesultanan. Sepanjangabad ke-16 dan 17, tepatnya pada puncak kekuasaannya di bawah pemerintahan Suleiman Agung, Kesultanan Utsmaniyah adalah salah satunegara terkuat di dunia, imperium multinasional dan multibahasa yangmengendalikan sebagian besar Eropa Tenggara, Asia Barat/Kaukasus, Afrika Utara,dan TandukAfrika.

Dengan Konstantinopel sebagai ibu kotanya dan kekuasaannyaatas wilayah yang luas di sekitar cekungan Mediterania, Kesultanan Utsmaniyah menjadi pusatinteraksi antara dunia Timur dan Barat selama lebih dari enam abad.Kesultanan ini bubar pasca Perang Dunia I. Pembubarannya berujung pada kemunculanrezim politik baru di Turki, serta pembentukan Balkan dan Timur Tengah yang baru.

Kebangkitan(1299–1453)

Pascapembubaran KesultananRum yang dipimpindinasti Seljuq Turki, pendahulu Utsmaniyah, pada tahun 1300-an, Anatolia terpecah menjadi beberapa negara merdeka(kebanyakan Turki) yang disebut emirat Ghazi.Salah satu emirat Ghazi dipimpin oleh Osman I (1258– 1326) dan namanya menjadi asalusul nama Utsmaniyah. Osman I memperluas batas permukiman Turki sampaipinggiran KekaisaranBizantium. Tidakjelas bagaimana Osmanli berhasil menguasai wilayah tetangganya karena belumbanyak diketahui soal sejarah Anatolia abad pertengahan.

Pada abadsetelah kematian Osman I, kekuasaan Utsmaniyah mulai meluas sampai Mediterania Timur dan Balkan.Putra Osman, Orhan, menaklukkan kota Bursa pada tahun 1324 dan menjadikannya ibukota negara Utsmaniyah. Kejatuhan Bursa menandakan berakhirnya kendaliBizantium atas Anatolia Barat Laut. Kota Thessaloniki direbut dari Republik Venesia pada tahun 1387. Kemenangan Utsmaniyahdi Kosovotahun 1389 secaraefektif mengawali kejatuhan pemerintahan Serbia di wilayah itu dan membuka jalan untukperluasan wilayah Utsmaniyah di Eropa. Pertempuran Nicopolis tahun 1396 yang dianggap luas sebagai perang salib besar terakhir pada Abad Pertengahan gagal menghambat laju bangsa TurkiUtsmaniyah.

Seiringmeluasnya kekuasaan Turki di Balkan, penaklukan strategis Konstantinopel menjadi tugas penting. Kesultanan inimengendalikan nyaris seluruh bekas tanahBizantium disekitar kota, namun warga Yunani Bizantium sempat luput ketika penguasa Turk-Mongolia, Tamerlane, menyerbu Anatolia dalam PertempuranAnkara tahun1402. Ia menangkap Sultan Bayezid I. Penangkapan Bayezid I menciptakankekacauan di kalangan penduduk Turki. Negara pun mengalami perang saudara yangberlangsung sejak 1402 sampai 1413 karena para putra Bayezid memperebutkantakhta. Perang berakhir ketika Mehmet I naik sebagai sultan dan mengembalikankekuasaan Utsmaniyah. Kenaikannya juga mengakhiri Interregnum yang disebut Fetret Devri dalam bahasaTurki Utsmaniyah.

Sebagianteritori Utsmaniyah di Balkan (seperti Thessaloniki, Makedonia, dan Kosovo)sempat terlepas setelah 1402, tetapi berhasil direbut kembali oleh Murad II antara 1430-an dan 1450-an. Pada tanggal10 November 1444, Murad II mengalahkan pasukan Hongaria, Polandia, dan Wallachia yang dipimpin Władysław III dari Polandia (sekaligus Raja Hongaria) dan JánosHunyadi di Pertempuran Varna, pertempuran terakhir dalam Perang Salib Varna..   Empat tahun kemudian, János Hunyadimempersiapkan pasukannya (terdiri dari pasukan Hongaria dan Wallachia) untukmenyerang Turki, namun dikalahkan oleh Murad II dalam Pertempuran Kosovo Kedua tahun 1448.

Perkembangan(1453–1683)

Putra MuradII, Mehmed II, menata ulang negara dan militernya,lalu menaklukkan Konstantinopel pada tanggal 29 Mei 1453. Mehmedmengizinkan GerejaOrtodoksmempertahankanotonomi dan tanahnya dengan imbalan mengakui pemerintahan Utsmaniyah. Karenahubungan yang buruk antara negara-negara Eropa Barat dan Kekaisaran RomawiTimur, banyak penduduk Ortodoks yang mengakui kekuasaan Utsmaniyah alih-alihVenesia.

Pada abadke-15 dan 16, Kesultanan Utsmaniyah memasuki periode ekspansi. Kesultanan ini berhasil makmur di bawahkepemimpinan sejumlah Sultanyang tegas dan efektif. Ekonominya juga maju karena pemerintah mengendalikanrute-rute perdagangan darat utama antara Eropa dan Asia.

Sultan Selim I (1512–1520) memperluas batas timur danselatan Kesultanan Utsmaniyah secara dramatis dengan mengalahkan ShahIsmail dari PersiaSafaviddalam Pertempuran Chaldiran. Selim I mendirikan pemerintahan Utsmaniyah di Mesir dan mengerahkan angkatan lautnya ke Laut Merah. Setelah ekspansi tersebut, persainganpun pecah antara KekaisaranPortugal danKesultanan Utsmaniyah yang sama-sama berusaha menjadi kekuatan besar di kawasanitu.

SuleimanAgung (1520–1566)mencaplok Belgrade tahun 1521, menguasai wilayah selatandan tengah KerajaanHongaria sebagaibagian dari Peperangan Utsmaniyah–Hongaria.   Setelah memenangkan PertempuranMohács tahun1526, ia mendirikan pemerintahan Turki di wilayah yang sekarang disebutHongaria (kecuali bagian baratnya) dan teritori Eropa Tengah lainnya. Iakemudian mengepungWina tahun 1529,tetapi gagal. Tahun 1532, ia melancarkan serangan lain ke Wina, namun dikalahkan pada Pengepungan Güns.Transylvania, Wallachia, dan Moldavia (sementara) menjadi kepangeranan bawahanKesultanan Utsmaniyah. Di sebelah timur, bangsa Turk Utsmaniyah merebut Baghdad dari Persia pada tahun 1535, menguasai Mesopotamia, dan mendapatkan akses laut ke Teluk Persia.

Perancis dan Kesultanan Utsmaniyah bersatu karenasama-sama menentang pemerintahan Habsburg dan menjadi sekutu yang kuat. PenaklukanNice (1543)dan Corsica (1553) oleh Perancis adalah hasil kerja samaantara pasukan raja FrancisI dari Perancisdan Suleiman. Pasukan tersebut dipimpin oleh laksamana Utsmaniyah BarbarossaHayreddin Pashadan TurgutReis. Satu bulansebelum pengepungan Nice, Perancis membantu Utsmaniyah dengan mengirimkan satuunit artileri pada penaklukanEsztergom tahun1543. Setelah bangsa Turk membuat serangkaian kemajuan tahun 1543, penguasaHabsburg FerdinandI secara resmimengakui pemerintahan Utsmaniyah di Hongaria pada tahun 1547.

Pada tahun1559, setelah perang Ajuuraan-Portugal pertama, Kesultanan Utsmaniyah menganeksasi Kesultanan Adal yang lemah ke dalam wilayahnya. Ekspansiini mengawali pemerintahan Utsmaniyah di Somalia dan Tanduk Afrika. Aneksasi tersebut juga meningkatkanpengaruh Utsmaniyah di Samudra Hindia untuk bersaing dengan Portugal.

Pada akhirmasa kekuasaan Suleiman, jumlah penduduk Kesultanan Utsmaniyah mencapai15.000.000 orang dan tersebar di tiga benua. [30] Selain itu, kesultanan ini menjadikekuatan laut besar yang mengendalikan sebagian besar Laut Mediterania. Saat itu, Kesultanan Utsmaniyah adalahbagian utama dari lingkup politik Eropa. Kesuksesan politik dan militernyasering disamakan dengan Kekaisaran Romawi, salah satunya oleh cendekiawanItalia Francesco Sansovino dan filsuf politik Perancis Jean Bodin.

Pemberontakandan pemulihan (1566–1683)

Strukturmiliter dan birokrasi yang efektif pada abad sebelumnya terancam gagal ketikasultan-sultan selanjutnya tidak tegas memimpin. Kesultanan Utsmaniyah perlahandikalahkan bangsa Eropa dari segi teknologi militer karena inovasi yangmendorong perluasan kesultanan ini dihambat oleh paham konservatisme agama danintelektual yang terus berkembang. Meski mengalami kesulitan, kesultanan initetap menjadi kekuatan ekspansionis besar sampai Pertempuran Wina tahun 1683 yang menandakan akhir ekspansi Utsmaniyah ke Eropa.

Penemuanrute dagang laut baru oleh negara-negara Eropa Barat memungkinkan merekamenghindari monopoli dagang Utsmaniyah. Penemuan TanjungHarapan Baik olehPortugal tahun 1488 merintis serangkaianperang laut Utsmaniyah-Portugaldi Samudra Hindia sepanjang abad ke-16. Dari segi ekonomi, pemasukanperak Spanyol dari Dunia Baru mengakibatkan mata uang Utsmaniyahmengalami devaluasi tajam dan inflasi tinggi.

Di bawahkepemimpinan Ivan IV (1533–1584), Kekaisaran Rusia meluas sampai kawasan Volga dan Kaspiadengan menaklukkan beberapa kekhanan Tatar. Pada tahun 1571, khan Krimea Devlet I Giray yang didukung Utsmaniyah membakar Moskwa. Tahun berikutnya, invasi diulang namundigagalkan pada Pertempuran Molodi. Kekhanan Krimea terus menyerbu Eropa Timur melalui serangkaian seranganbudakdanmenjadi kekuatan besar di Eropa Timur sampai akhir abad ke-17.

Di EropaSelatan, koalisi Katolik yang dipimpin PhilipII dari Spanyolmengalahkan armada Utsmaniyah di PertempuranLepanto. Inimerupakan pukulan telak dan simbolisterhadap citra kehebatan Utsmaniyah.Memudarnya citra ini diawali oleh kemenangan Ksatria Malta atas pasukanUtsmaniyah dalam Pengepungan Malta tahun 1565. Pertempuran Lepanto membuatAngkatan Laut Utsmaniyah kehilangan banyak tenaga ahlinya, sedangkankapal-kapalnya masih bisa diperbaiki. Angkatan Laut Utsmaniyah pulih dengancepat dan memaksa Venesia menandatangani perjanjian damai tahun 1573 yangmengizinkan Kesultanan Utsmaniyah memperluas dan memperkuat posisinya di AfrikaUtara.

Sebaliknya,wilayah Habsburg tidak berubah setelah pertahananHabsburg diperkuat.Perang Panjang melawan Austria Habsburg (1593–1606) membuat pemerintahmelengkapi infanterinya dengan senjata api dan melonggarkan kebijakanperekrutan. Keputusan ini menciptakan masalah ketidakpatuhan dan pemberontakandi dalam tubuh militer yang tidak pernah terselesaikan. Penembak jitu ireguler(Sekban) juga direkrut. Demobilisasi pun berubahmenjadi brigandase (perampokan) dalam pemberontakan Jelali (1595–1610) yang memperluas aksi anarkisdi Anatolia pada akhir abad ke-16 dan awal abadke-17. Ketika populasi kesultanan mencapai 30.000.000 jiwa pada tahun 1600,kelangkaan tanah membuat pemerintah ditekan habis-habisan.

Pada masakekuasaannya yang singkat, Murad IV (1612–1640) membentuk kembalipemerintahan pusat dan merebut Yerevan (1635) dan Baghdad (1639) dari Safavid.Kesultanan wanita (1648–1656) adalah periode ketika ibupara sultan muda berkuasa atas nama putranya. Tokoh wanita yang palingberpengaruh waktu itu adalah KösemSultan danmenantunya Turhan Hatice. Persaingan politik mereka berujung pada pembunuhan Kösempada 1651. Selama EraKöprülü(1656–1703), pemerintahan efektif dijalankan oleh sejumlah Wazir Agung dari keluarga Köprülü. Kewaziran Köprülümengalami kesuksesan militer dengan didirikannya pemerintahan di Transylvania, penaklukan Kreta tahun 1669, dan ekspansi ke Ukraina selatan Polandia. Pertahanan terakhir Khotyn dan Kamianets-Podilskyi dan teritori Podolia bergabung dengan Kesultanan Utsmaniyahtahun 1676.

Periodeketegasan baru ini berakhir pada Mei 1683 saat Wazir Agung KaraMustafa Pashamemimpin pasukan besar untuk mengepung Winakedua kalinya dalam Perang Turki Besar 1683–1687. Serangan terakhir mereka tertunda karena pasukanUtsmaniyah didesak mundur oleh pasukan sekutu Habsburg, Jerman, dan Polandiayang dipimpin Raja Polandia Jan III Sobieski pada Pertempuran Wina. Aliansi Liga Suciterus melaju pasca kekalahan di Wina dan memuncak pada Perjanjian Karlowitz (26 Januari 1699) yang mengakhiri PerangTurki Besar. Kesultanan Utsmaniyah menyerahkan sejumlah wilayah pentingnya,kebanyakan diserahkan secara permanen.Mustafa II (1695–1703) memimpin serangan balasanterhadap Wangsa Habsburg di Hongaria pada 1695–96, namun kalah besar di Zenta(11 September 1697).

Kemandekandan reformasi (1683–1827)

Pada periodeini, ekspansi Rusia membawa ancaman besar yang terusberkembang.http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Utsmaniyah- cite_note-FOOTNOTEKinross1979371-58 Karena itu, Raja Charles XII dari Swedia diterima sebagai sekutu KesultananUtsmaniyah setelah pasukannya dikalahkan Rusia pada Pertempuran Poltava tahun 1709 (bagian dari Perang Utara Besar 1700–1721.) Charles XII mendesak Sultan Utsmaniyah Ahmed III untuk menyatakan perang terhadap Rusia.Utsmaniyah berhasil memenangkan Kampanye Sungai Pruth yang berlangsung pada 1710–1711. Pasca Perang Austria-Turki 1716–1718, Perjanjian Passarowitz mencantumkan penyerahan wilayah Banat, Serbia, dan "Walachia Kecil" (Oltenia) ke Austria. Perjanjian ini jugamenyebutkan bahwa Kesultanan Utsmaniyah mengambil sikap defensif dan tidakmungkin melakukan agresi lagi di Eropa.

Perang Austria-Rusia–Turki yang diakhiri oleh Perjanjian Belgrade 1739 berujung pada kembalinya Serbia dan Oltenia, namunpelabuhan Azov berhasil direbut Rusia. Setelah perjanjian ini, KesultananUtsmaniyah menikmati masa perdamaian karena Austria dan Rusia terpaksamenghadapi kebangkitan Prusia.

Pada 1768,para Haidamak,pemberontak konfederasi Polandia yang dibantu Rusia, memasuki Balta,kota Utsmaniyah di perbatasan Bessarabia, dan membantai warganya danmembumihanguskan kota tersebut. Tindakan ini memaksa Kesultanan Utsmaniyahmemulai Perang Rusia-Turki 1768–1774. Perjanjian Küçük Kaynarca tahun 1774 mengakhiri perang ini danmemberikan kebebasan beribadah bagi warga Kristen di provinsi Wallachia danMoldavia. Pada akhir abad ke-18, serangkaian kekalahan perang melawan Rusiamembuat beberapa kalangan di Kesultanan Utsmaniyah yakin bahwa reformasi yangdijalankan Peter Agung memberi keunggulan bagi Rusia, danUtsmaniyah harus menggunakan teknologi Barat untuk menghindari kekalahan lebihlanjut.

Selim III (1789–1807) melakukan upaya besarpertama dalam memodernisasi pasukannya, tetapi reformasi ini terhambat olehkepemimpinan yang religius dan korps Yanisari. Karena iri dengan hak-hak militer danmenolak perubahan, Yanisari pun merintis pemberontakan. Semua upaya Selim membuat dirinyakehilangan takhta dan nyawanya. Akan tetapi, pemberontakan ini berhasil diredamdengan spektakuler dan kejam oleh penggantinya yang dinamis, Mahmud II. Ia menghapus korps Yanisari pada tahun 1826.

RevolusiSerbia(1804–1815) menjadi awal era kebangkitan nasional di kawasan Balkan pada masa Pertanyaan Timur. Suzeraintas Serbia sebagai monarki herediter dengan dinastinyasendiri diakui secara de jure pada tahun 1830. Pada 1821, bangsa Yunanimenyatakanperang terhadapSultan. Pemberontakan yang pecah di Moldavia sebagai bentuk pengalihan diikutioleh revolusi utama di Peloponnesos. Peloponnesos dan bagian utara Teluk Korintus menjadi wilayah Kesultanan Utsmaniyah pertama yang merdeka,tepatnya pada tahun 1829. Pada pertengahan abad ke-19, Kesultanan Utsmaniyahdijuluki "orang sakit" oleh bangsa Eropa. Negara-negarasuzerain (KepangerananSerbia,Wallachia, Moldavia, dan Montenegro) meraih kemerdekaan de jure pada 1860-andan 1870-an.



PerangKrimea(1853–1856) adalah bagian dari persaingan panjang antara kekuatan-kekuatanbesar Eropa yang memperebutkan pengaruh di teritori Kesultanan Utsmaniyah yang melemah. Beban perang dari segi finansialmemaksa pemerintah Utsmaniyah mengajukan pinjaman luar negeri senilai 5 juta pound sterling pada 4Agustus 1854.   Perang ini mengakibatkan eksodus warga Tatar Krimea. Sekitar 200.000 di antaranya pindah keKesultanan Utsmaniyah dalam bentuk gelombang emigrasi. Menjelang akhir Peperangan Kaukasus, 90% etnis Sirkasiadilenyapkan, diusir dari tanah airnya di Kaukasus, dan terpaksa mengungsi ke KesultananUtsmaniyah. Sekitar 500.000 sampai 700.000 orang Sirkasia berlindung di Turki.Beberapa sumber memberi angka yang lebih tinggi, yaitu 1 juta-1,5 juta orangdideportasi dan/atau dibunuh.

PerangRusia-Turki (1877–1878)berakhir dengan kemenangan mutlak bagi Rusia. Akibatnya, wilayah Utsmaniyah diEropa menyusut dengan cepat. Bulgaria didirikan sebagai kepangeranan merdekadi dalam Kesultanan Utsmaniyah, Rumania mendapat kemerdekaan penuh. Serbiadan Montenegro mendapat kemerdekaan penuh denganwilayah yang lebih kecil. Pada tahun 1878, Austria-Hongaria bersama-sama menduduki provinsi Bosnia-Herzegovina dan Novi Pazar.Walaupun pemerintah Utsmaniyah menentang tindakan ini, pasukannya dikalahkandalam kurun tiga minggu.

Sebagaiimbalan atas bantuan PerdanaMenteri Britania RayaBenjamin Disraeli dalam pengembalian teritori Utsmaniyahdi Semenanjung Balkan saat Kongres Berlin, Britania Raya mendapatkan hakpemerintahan di Siprus pada tahun 1878. Britania kemudianmengirimkan tentaranya ke Mesir pada tahun 1882 untuk membantupemerintah Utsmaniyah meredam Pemberontakan Urabi. Britania pun memegang kendali penuh di Siprus dan Mesir.

Pada1894–96, sekitar 100.000 sampai 300.000 etnis Armenia yang tinggal di seluruhkesultanan dibunuh dalam sebuah peristiwa yang disebut pembantaian Hamidian.

Seiringmenyusutnya wilayah Kesultanan Utsmaniyah, banyak Muslim Balkan pindah keteritori Utsmaniyah yang tersisa di Balkan atau ke jantung kesultanan diAnatolia.http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Utsmaniyah- cite_note-Mann2004-87Per 1923, hanya Anatolia dan Thracia Timur yang dikuasai Muslim.

Kekalahandan pembubaran (1908–1922)

Era Konstitusional Kedua dimulai pasca Revolusi Turk Muda (3 Juli 1908) melalui pengumuman sultan tentang penggunaankembali konstitusi 1876 dan pembentukan kembali ParlemenUtsmaniyah. Pengumuman ini menjadi awal pembubaran Kesultanan Utsmaniyah. Era ini didominasi oleh politik Komite Persatuan dan Kemajuan serta gerakan yang kelak dikenal dengansebutan TurkMuda.

Memanfaatkanperpecahan sipil, Austria-Hongaria secara resmi menganeksasi Bosniadan Herzegovinatahun 1908, tetapi mereka menarik tentaranya dari Sanjak Novi Pazar, wilayah lain yang diperebutkan Austria dan Utsmaniyah,untuk menghindari perang. Pada PerangItalia-Turki(1911–12), Kesultanan Utsmaniyah kehilangan Libya dan Liga Balkan menyatakan perang terhadap KesultananUtsmaniyah. Utsmaniyah kalah dalam Peperangan Balkan (1912–13) dan kehilangan teritori Balkan-nya kecuali Thracia Timur dan ibu kota historis Adrianopel. Sekira 400.000 Muslim yang khawatirmenghadapi kekerasan etnis Yunani, Serbia, atau Bulgaria, mengungsi mundurbersama pasukan Utsmaniyah. Menurut perkiraan Justin McCarthy, sejak 1821sampai 1922, pembersihan etnis Muslim Utsmaniyah di Balkan mengakibatkankematian dan pengusiran sekian juta orang dari kawasan itu. Per 1914,Kesultanan Utsmaniyah sudah dipukul mundur dari hampir seluruh Eropa dan AfrikaUtara. Meski begitu, kesultanan ini masih dihuni 28 juta orang. 15,5 juta diantaranya di Turki modern, 4,5 juta di Suriah, Lebanon, Palestina, danYordania, dan 2,5 juta di Irak. 5,5 juta sisanya berada di bawah pemerintahanbayangan Utsmaniyah di jazirah Arab.

PadaNovember 1914, Kesultanan Utsmaniyah ikut serta dalam Perang Dunia I di blok Kekuatan Tengah. Kesultanan ini ambil bagian dalam teater Timur Tengah. Utsmaniyah sempat beberapa kali menangpada tahun-tahun pertama perang, misalnya di PertempuranGallipoli dan Pengepungan Kut, namun ada juga kekalahan seperti pada Kampanye Kaukasus melawan Rusia. Amerika Serikat tidak pernah mengeluarkanpernyataan perang terhadap Kesultanan Utsmaniyah.

Tahun 1915,saat Angkatan Darat Kaukasus Rusia terus merangsek ke Anatolia timur,dibantu sejumlah milisi Armenia Utsmaniyah, pemerintah Utsmaniyah mulai mendeportasi dan membantai penduduk etnis Armenia.Aksi ini kemudian dikenal dengan nama Genosida ArmeniaAksi genosida juga dilakukan terhadapetnis minoritas Yunani dan Assyria.

Pemberontakan Arab yang dimulai tahun 1916 berbalik melawan Utsmaniyah difront Timur Tengah. Utsmaniyah sempat unggul di Timur Tengah selama dua tahunpertama perang. GencatanSenjata Mudrosyang ditandatangani pada 30 Oktober 1918 mengakhiri peperangan di teater TimurTengah, diikuti pendudukanKonstantinopeldan pemecahan Kesultanan Utsmaniyah. Dengan PerjanjianSèvres, pemecahanKesultanan Utsmaniyah menjadi resmi. Pada kuartal terakhir abad ke-19 dan awalabad ke-20, sekitar 7–9 juta pengungsi Muslim Turki dari wilayah Kaukasus, Krimea, Balkan, dan pulau-pulau Mediterania pindah ke Anatolia dan Thracia Timur.

PendudukanKonstantinopeldan İzmir melahirkan gerakan nasional Turki yang memenangkan PerangKemerdekaan Turki(1919–22) di bawah pimpinan MustafaKemal Pasha (atauMustafa Kemal Atatürk). Kesultanan dibubarkan tanggal 1 November 1922, dansultan terakhirnya, Mehmed VI (berkuasa 1918–22), meninggalkan negaraini pada 17 November 1922. MajelisAgung Nasional Turkimendeklarasikan RepublikTurki padatanggal 29 Oktober 1923. Kekhalifahan dibubarkan tanggal 3 Maret 1924.

Sepanjangsejarah Utsmaniyah, ada banyak kejadian ketika gubernur lokal mengambiltindakan secara independen sekalipun bertentangan dengan penguasa. PascaRevolusi Turk Muda tahun 1908, negara Utsmaniyah menjadi monarkikonstitusional. Sultan tidak lagi memegang kekuasaan eksekutif. Parlemendibentuk yang perwakilannya dipilih dari provinsi-provinsi negara. Para wakilkemudian membentuk Pemerintahan Imperium KesultananUtsmaniyah.

Militer

Satuanmiliter pertama Kesultanan Utsmaniyah adalah angkatan darat yang dibentuk oleh Osman I dari anggota suku di perbukitan Anatoliabarat pada akhir abad ke-13. Sistem militer pun berubah menjadi organisasi yangrumit seiring kemajuan kesultanan. Militer Utsmaniyah merupakan sistemperekrutan dan pertahanan yang kompleks. Korps utama Angkatan Darat Utsmaniyah meliputi Yanisari, Sipahi, Akıncı, dan Mehterân. Angkatan Darat Utsmaniyah pernahmenjadi salah satu pasukan tempur termaju di dunia karena termasuk di antarapengguna pertama senapan lontak dan meriam. Pasukan Turk Utsmaniyah mulaimemanfaatkan falconet,meriam pendek namun lebar, saat PengepunganKonstantinopel.Kavaleri Utsmaniyah bergantung pada kecepatan dan mobilitas tinggi alih-alihpersenjataan berat. Mereka menggunakan busur dan panah pendek dengan kuda cepatTurkomandan Arab (pencetus kuda balap Thoroughbred), dan sering menerapkan taktik yangmirip dengan taktik Kekaisaran Mongol, seperti berpura-pura mundur sambilmengurung musuh dengan formasi bulan sabit lalu melancarkan serangan.Kemunduran kinerja angkatan darat semakin jelas sejak pertengahan abad ke-17dan setelah Perang Turki Besar. Pada abad ke-18, sempat muncul sedikit keberhasilanmelawan Venesia, tetapi pasukan Rusia bergaya Eropa di utara memaksa KesultananUtsmaniyah menyerahkan teritorinya.

ModernisasiKesultanan Utsmaniyah pada abad ke-19 dimulai oleh militer. Pada tahun 1826,Sultan Mahmud II menghapus korps Yanisari dan membentukangkatan darat modern Utsmaniyah. Pasukannya diberi nama Nizam-ı Cedid (Orde Baru). Angkatan Darat Utsmaniyah juga merupakanlembaga pertama yang mempekerjakan tenaga ahli luar negeri dan mengirimkan paraperwiranya ke pusat pelatihan di negara-negara Eropa Barat. Karena itu pula,gerakan TurkMuda dirintisketika para prajurit muda dan terlatih ini pulang ke negaranya.

Angkatan Laut Utsmaniyah turut ambil bagian dalam perluasanwilayah kesultanan di benua Eropa. Ekspansi ini berawal dari penaklukan Afrika Utarayang memasukkan Aljazair dan Mesir ke Kesultanan Utsmaniyah pada tahun1517. Sejak kehilangan Aljazair (1830 dan Yunani (1821), kekuatan laut dan kendaliUtsmaniyah atas jajahan-jajahannya di seberang laut mulai melemah. Sultan Abdülaziz (berkuasa 1861–1876) berusaha membangunangkatan laut yang kuat dengan membuat armada terbesar ketiga di dunia setelahBritania Raya dan Perancis. Galangan kapal di Barrow, Inggris, membangun kapal selam pertamanya untuk Kesultanan Utsmaniyahpada tahun 1886.

Meskibegitu, ekonomi Utsmaniyah yang melemah tidak dapat mempertahankan armada lautdalam jangka panjang. Sultan Abdülhamid II tidak mempercayai para laksamana yang memihak denganreformis MidhatPasha. Sultanmengklaim bahwa armada yang besar dan mahal tidak berguna untuk melawan Rusiasaat PerangRusia-Turki. Iamengunci sebagian besar armadanya di dalam TanjungEmas danmembiarkan kapalnya berkarat selama 30 tahun berikutnya. Setelah Revolusi Turk Muda tahun 1908, Komite Persatuan dan Kemajuan berupaya mengembangkan pasukan laut yangkuat. Yayasan Angkatan Laut Utsmaniyah didirikan pada tahun 1910 untuk membelikapal-kapal baru melalui sumbangan masyarakat.

Sejarah penerbangan militer Utsmaniyah dapat dilacak hingga tahun 1909 antaraJuni 1909 dan Juli 1911. Kesultanan Utsmaniyah mulai mempersiapkan para pilotdan pesawat pertamanya. Melalui pendirian Sekolah Penerbangan (Tayyare Mektebi)di Yeşilköy tanggal 3 Juli 1912, pemerintah mulaimengajar penerbangnya sendiri. Pendirian Sekolah Penerbangan mempercepatkemajuan program penerbangan militer, menambah jumlah perwira terdaftar, danmemberi pilot-pilot baru peran aktif di Angkatan Darat dan Angkatan Laut Utsmaniyah. Bulan Mei 1913, Program LatihanPengintaian khusus pertama di dunia dirintis oleh Sekolah Penerbangan dandivisi pengintaian terpisah pertama dibentuk. Bulan Juni 1914, akademi militeryang baru, yaitu Sekolah Penerbangan Angkatan Laut (Bahriye Tayyare Mektebi),didirikan. Dengan pecahnya Perang Dunia I, proses modernisasi berhenti mendadak.Skadron penerbangan Utsmaniyah bertempur di berbagai front selamaPerang Dunia I, mulai dari Galisia di barat hingga Kaukasus di timur dan Yaman di selatan.




Fakta sejarah dari zamankuno sampai sekarang Turki yang merupakan represantasi dari Kekaisaran Ottomanmayoritas muslim dan Rusia yang merupakan representasi dari Romawi Timur(Bizantium) Kristen Timur Orthodoks tidak akan pernah bersekutu dan bersatu,karena satu alasan yaitu keberadaan Hage Sofya (Aya Sofya).  Dan sampai sekarangpun Rusia masih berharapdan suatu saat akan merebut kembali Hage Sofya. Inilah salah satu alasan Turki bergabung dengan NATO karena rasaketakutan suatu saat Rusia akan kembali menyerang Turki dan sekarang merekadalam situasi dan kondisi yang damai, namun suatu saat di akhir zaman nanti ,ketika pecahnya peperangan besar/Malhamah/Armagedon, mereka akan kembali salingmenyerang, Kristen Timur Orthodoks Rusia akan bergabung dengan pasukan muslimmenaklukan Konstantinopel dan Yerusalem.



Dan sebuah kejadian aneh dari sejarah Turki Ustmaniyah yangterjadi sekitar 100 tahun yang lalu ketika Mustafa Kemal/Kemal Attaturk danpengikutnya yang disebut “Pemuda Turki” yang merupakan didikan Judeo KristenBarat (Yahudi Eropa Barat) ketika Sultan Abdul Hamid II mengirimkan paraperwiranya ke pusat pelatihan di negara-negara Eropa Barat. Karena itu pula,gerakan”Turk Muda” dirintis ketikapara prajurit muda dan terlatih ini pulang ke negaranya. Pada tahun 1908dimulailah Revolusi Turk Muda dan berhasil merebutKota Konstantinopel dari kekuasaan Kerajaan Ottomanyang masih berkuasa padasaat itu yaitu  pada tahun 1917 ketikaKekaisaran Ottoman mengalami kekalahan dalam PD I.  Dia berhasil pula mengusir Sultan (Khalifah)ke Swiss dan sejak saat itu Kemal Attaturk yang berkuasa.  Pemerintahan baru yang telah menguasaiseluruh kota dan wilayah Turki ini kemudian memproklamirkan berdirinya  Negara Republik Turki yang sekuler.  Tapi tidak hanya itu yang mereka lakukan,secara misterius dia memindahkan ibu kota Turki dari Konstantinopel ke Ankarayang dulu disebut Angora dan merubah nama Konstantinopel menjadi Istanbul sertamelarang digunakannya kembali nama Konstantinopel.  Pelarangan ini dicantumkan dalam hukumnegaranya dan tentu siapapun yang melanggarnya akan dikenakan sanksi hukumnegaranya.



Mengapa dia melakukan hal itu?

Sebagai seorang muslim, maka kita harusmengakui bahwa Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin, Nabi dan Rasul kita.  Dan apabila Nabi dan Rasul kita telahmenyebut nama kota tersebut Konstantinopel maka kita sebagai umatnya tidakberhak merubah atau mengganti nama nama kota tersebut, karena itu sama sajadengan tidak mengormati Rasulullah SAW. Dan jika penguasa Turki melarang kita menggunakan kata tersebut, makadia telah berlaku zalim.  Mengapa diamerubah nama kota tersebut? Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW,“Latuftahannal Konstantiniyyah”, yang artinya Kalian akan menaklukanKonstantinopel.  PenaklukanKonstantinopel seperti yang dikatakan Rasulullah SAW dalam hadist tersebutbelumlah terjadi.  Dia merubah nama kotatersebut karena ini merupakan strategi mereka yang merebut Konstantinopel dariKerajaan Ottoman dan berusaha menutupi apa yang akan terjadi dan mereka menebar“debu” di mata kita, agar kita lupa dengan apa yang dikatakan Rasulullah SAWdan mereka menciptakan opini yang sesat bagi generasi yang akan dating di manapelajar muslim sekarang mengatakan bahwa penaklukan Konstantinopel oleh Ottomanpada tahun 1453 telah memenuhi apa yang dinubuatkan oleh Rasulullah SAW.  Penetapan penggantian nama KotaKonstantinopel menjadi Istanbul secara undang-undang ini, mereka lakukan untukmenghapus jejak sejarah yang telah ditetapkan dalam hadist, untuk mengaburkanpandangan kita generasi umat muslim terhadap hal ini.



Penaklukan Konstantinopel akan terjadi danorang-orang non-muslim pun nanti akan mengetahuinya bahwa Nabi Muhammad SAWtelah menubuatkan penaklukan Konstantinopel pada waktu yang telah ditetapkanoleh Allah SWT.  Dan ketika adanyakejadian-kejadian yang mengarah kepada penaklukan tersebut, maka Nabi MuhammadSAW akan kembali menjadi pusat perhatian dunia karena dalam sebuah hadistnya RasulullahSAW mengatakan bahwa “umat muslim kelak akan menaklukan Konstantinopel di akhirzaman.”Inilah yang akan menyebabkan NATO, Washington, London, Yerusalem dan“Pemerintahan Islam Sekuler Turki” akan kesulitan menelan pil pahit ini.  Meskipun selama ini mereka telah berupayakeras untuk memerangi Islam, mengutuk Islam dan mengejek Nabi Muhammad SAW.,kelak segala upaya mereka akan sia-sia, pada saatnya nanti Nabi Muhammad SAWkembali menjadi pusat perhatian dunia dan akan terbongkarlah segala keburukandari pemerintahan Turki sekarang ini.



Ada beberapa ayat Al Quran yangpenjelasannya langsung dan sangat jelas, ayat-ayat ini dinamakan“muhkamat”.  Allah SWT juga menurukanayat-ayat yang penjelasannya  tidaklangsung dan tidak jelas, perlu sebuah penafsiran bukan penakwilan karena AllahSWT melarang mentakwilkan ayat-ayat ini karena dapat membuat kesesatan atauperpecahan umat muslim dan kebenaran yang hakiki dari ayat-ayat ini hanya milikAllah SWT.  Ayat-ayat ini disebut dengan“mutashabihat” , demikian pula halnya dengan Al-Hadist, ada yang“muhkamat”  dan ada pula yang“mutashabihat”.  Dalam hadist  Qudsi Shahih Muslim,  Rasulullah saw. membaca firman Allah yangberbunyi: Dialah yang menurunkan Alkitab (Alquran) kepada kamu. Di antaraisinya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok isi Alquran dan yanglain ayat-ayat mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condongkepada kesesatan, maka mereka mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat daripadanyauntuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yangmengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunyaberkata: Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu darisisi Tuhan kami. Dan tidak dapat mengambil pelajaran daripadanya melainkanorang-orang yang berakal. Setelah membaca firman tersebut Rasulullah saw.bersabda: Apabila kamu melihat orang-orang yang mengikuti ayat-ayat yangmutasyabihat dari Alquran, maka mereka itulah orang-orang yang telah disebutoleh Allah. Maka waspadalah terhadap mereka. (Shahih Muslim ).  Hadist yang muhkamat  yaitu penjelasan tentang sebuah kota yangakan ditaklukan oleh umat muslim, bahkan nama kota tersebut diberitahuyaituKota Konstantinopel.  Sedangkanhadist yang mutashabihat seperti seorang khalifah akan meninggal dunia, dimana akan mengakibatkan perseteruan dan perselisihan tentang siapa penerus ataupenggantinya.  Hampir semua umatmuslim sudah mengetahui siapa khalifah yang akan meninggal dunia danmengakibatkan perseteruan dan perselisihan tentang siapa pewarisnya.  Pada saat perseteruan itu semakinmenegangkan, akan ada seseorang yang akan datang dari Madinah ke Mekah untukmeredam perseteruan tersebut, dan di Mekah dia akan memproklamirkan dirinyasebagai Imam Mahdi as.  Khalifah manakahyang dimaksud? (disinilah terjadi berbagai penafsiran…).  Karena penggunaan kata “seorang khalifah akanmeninggal dunia,” maka bias ditafsirkan bahwa kekhilafahan akan kembali kedunia Islam sebelum Imam Mahdi as muncul. Dan kemungkinan berdasarkan pengertian inilah Hizbut Tahrir didirikan yangberkeyakinan dapat mengembalikan khilafah sebelum Imam Mahdi as muncul.  Akan tetapi tidaklah begitu, karena katakhalifah di sini dimaksudkan kepada seorqang yang mempunyai kekuasaan yaituRaja Arab Saudi.  Ketika Raja Arab Saudimeninggal dunia, dan akan terjadi perseteruan/perselisihan diantara pangeran(perseteruan saat ini telah dimulai). Demikianlah Al-Hadist, yang kadang sangat jelas maknanya dan kadang adapula yang memerlukan sebuah penafsiran dan ketika membuat sebuah penafsiran,sebaiknya kita mengatakan, ”hanya Allah SWT lah yang maha mengetahui.”



Di dalam sebuah hadist, Nabi Muhammad SAW merujuksebuah kota yang akan ditaklukan oleh umat muslim  di akhir zaman nanti dengan menyebutkan namakota tersebut adalah Konstantinopel. Apakah penaklukan Konstantinopel pada tahun 1453 telah sesuai dengan apayang dinubuatkan Nabi Muhammad SAW ? Hampir seluruh dunia telah mengakui apa yang dinubuatkan Nabi MuhammadSAW telah terjadi.  Dalam hadist HR.Sunan Abu Dawud di mana hadist tersebut mengatakan bahwa penaklukanKonstantinopel akan terjadi setelah terjadinya beberapa kejadian besar, dansalah satunya adalah terjadinya “Malhamah atau perang besar (Armagedon)”.  Perang ini jauh lebih dahsyat dari PD I danPD II karena melibatkan ribuan nuklir. Apakah Malhamah sudah terjadi? Belum……. Jadi penaklukan Konstantinopel sekitar 600 tahun yang lalu belummemenuhi apa yang dinubuatkan Nabi Muhammad SAW.  Lalu hadist itu juga menjelaskan bahwasetelah penaklukan Konstantinopel maka Dajjal akan muncul dalam bentukmanusia.  Namun kenyataannya, setelahpenaklukan600 tahun yang lalu, sampai sekarang Dajjal belum muncul dalam bentukmanusia.  Karena itulah kewajiban kita meluruskanini, sudah sekian lama dipercayai orang terutama oleh orang-orang Turki,seluruh TV, Radio dan Koran di Turki telah berupaya keras untuk mencuci otakorang-orang Turki agar mempercayai bahwa Sultan Muhammad Al-Fatih adalah orangyang dimaksud dalam nubuat Nabi Muhammad SAW.

Ini akan menimbulkan pertanyaan, bagaimanamungkin kaum muslim akan menaklukan kota yang sudah ditaklukan?  Apabila kaum muslim menaklukan kota ini dimasa yang akan datang, maka berarti kota ini akan di huni dan dipimpin oleh kaummuslim pula, maka menjawab pertanyaan di atas, kita pun harus bertanya,siapakah yang memimpin dan memiliki kekuasaan tertinggi atas Konstantinopelsaat ini? Siapakah yang menguasai militernya? Apakah orang-orang muslim?  Hanya dengan ilmu akhir zaman (EskatologiIslam) yang dapat menjawab ini.  Dandengan ilmu akhir zaman (Eskatologi Islam), kita juga dapat mengungkapkebohongan perjuangan “jihad palsu” yang disponsori oleh Zionis yang terjadi diLibya dan Suriah saat ini.  Dan juga akanmengungkap sebuah kemungkinan bagi dunia untuk mengetahui bahwa umat Kristiani(Orthodoks) Rusia, bukan orang Rusia yang atheis komunis, akan memainkanperanan penting pula kelak di akhir zaman, khususnya implikasi dari sisimiliter pada saat penaklukan Konstantinopel yang akan terjadi kelak.



Ada beberapa hadist yang berhubungan dengan penaklukankonstantinopel di akhir zaman yaitu tiga Hadist Riwayat Sunan Abu Dawud dansatu Hadist Riwayat Muslim, dan hadist yang paling dikenal diantara keempatnyadari HR. Sunan Abu Dawud yaitu: “Latuftahannal Konstantiniyyah falani’malamiiru amiiruhu wala ni’mal jaysu dzaalikal jays”  maksudnya kaum muslim akan menaklukanKonstantinopel, kaum muslim yang berpegang teguh dengan Al Qur’an dan Sunnah,bukan kaum muslim yang melanggarnya, bukan kaum muslim yang melanggar perintahAllah SWT yang tertera dalam Al Qur’an yaitu yang bersekutu dengan kaum Zionisanglo Amerika untuk menggulingkan pemerintahan yang syah di Negara lain sepertidi Libya dan Suriah.  Secara tersirathadist ini juga berarti bahwa penaklukan Konstantinopel oleh kaum muslim kelakakan berlangsung dalam sebuah peperangan besar, penuh dengan pengorbanan dankarena hal inilah yang membuat Rasulullah SWT memuji para pejuang muslimintersebut.  Dan ketika beliau (Nabi MuhammadSAW) berkata, “Wala ni’mal jaysu dzaalikal jays” yaitu pemimpintertinggi (Amir) pejuang kaum muslim ini kelak pastilah seseorang dengankeahlian strategi perang yang hebat pula. Seseorang yang mempunyaikapabilitas/kemampuan memimpin pasukan yang hebat  dan sukses karena ini adalah penaklukansecara militer.

Ada hadist lain yang berkaitan dengan penaklukan Konstantinopelnamun tidak menyebutkan nama kota tersebut secara rinci, dan hanyamenggambarkan saja yaitu hadist kedua yang dikutip dari HR Sunan Abu Dawud,Rasulullah SAW menyatakan; “Umranul baitul Maqdis” maksudnya,” padawaktunya Yerusalem (Baitul Maqdis) dipenuhi oleh bangunan-bangunan”.  Pada saatnya nanti Yerusalem akan berubahmenjadi sebuah kota besar dan maju serta menjadi sebuah kota pusat dunia(sekarang kita dapat menyaksikan begitu gencarnya pembangunan Yerusalem denganmenggusur penduduk Palestina dan menguasai Masjidil Al- Aqsa).  “Umranul Baitulmaqdis kharabul Yathrib”  (disaat Yerusalem menjadi kota majuberkembang dan menjadi kota pusat dunia di penuhi bangunan megah, disaat itupulalah Kota Madinah merana dan ditinggalkan orang yaitu tidak lagi menjadipusat perhatian dunia atau kota penting dalam dunia Islam maupun dunia global,kota yang terlupakan.   Di saat KotaMadinah menjadi kota yang terlupakan, maka terjadilaj “khulujul malhamah”yaitusebuah peperangan yang sangat dahsyat. Perang ini di mulai dari serangkaian peperangan kecil yang berujung padasebuah peperangan besar yang sangat dahsyat, bahkan burung-burungpun akan gugurberjatuhan dari langit.

Kemudian hadist tersebut berlanjut dengan “khulujulmalhama fathul Konstantiniyyah”, yaitu setelah malhamah, umat muslim akandapat menaklukan Konstantinopel (Istanbul). Dan akhir dari hadist ini adalah “fathul Konstantiniyyah khurujDajjal”yang berarti setelah penaklukan Konstantinopel akan di ikuti olehmunculnya Dajjal.  Dajjal telah dilepaspada masa Rasulullah SAW, sebab kita tidak akan dapat menjelaskan keanehan yangterjadi di dunia saat ini tanpa mengenal Dajjal.  Tanpa mengenal Dajjal, kita tidak akan pernahdapat mengerti/menjelaskan tentang revolusi feminisme, wanita berpakaianseperti telanjang (kelihatan jelas lekuk-lekuk tubuhnya),wanita berpakaian sepertipria.  Tanpa Dajjal kita juga tidak pernahmencerna riba yang saat ini mendominasi dunia, pemakaian uang kertas yangjelas-jelas penuh kepalsuan yang sudah mendominasi system moneter dunia saatini.  Tanpa mengenal Dajjal, kita jugatidak akan mengerti mengenai pembebasan tanah suci bagi kaum Yahudi yangterjadi pada tahun 1917, kembalinya kaum Yahudi ke tanah suci dan menyatakantanah suci adalah tanah mereka yang berlangsung pada tahun1917-1948, danberdirinya Negara Israel pada tahun 1948. Sejak saat itu, bangsa Israel terus berkembang semakin kuat dan kuat,hingga kini mereka menunggu waktu untuk menjadi Negara penguasa duniamenggantikan AS.  Kita tidak akan pernahdapat memahami semua ini tanpa mengetahui sifat dan jejak-jejak Dajjal.Demikian pula pemahaman atas merosotnya dan runtuhnya Dollar AS yang sedangterjadi dan dalam waktu yang tidak lama lagi. Keruntuhan Dollar AS itu juga berakibat runtuhnya mata uang lain didunia ini, dan sekali lagi kita tidak akan mengerti itu semua tanpa mempelajarisifat, jejak-jejak dan sepak terjang Dajjal di akhir zaman.



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.