DATA BAHWA WAHABI ADALAH PENGIKUT DAJJAL
Terhadap Wahabi yang berdalih mereka bukan pengikut Dajjal karena Dajjal
tak bisa masuk Madinah, ini jawabnya: Meski Dajjal tidak bisa memasuki kota
Madinah, namun para pengikutnya yang terdiri dari orang2 kafir dan munafik
bisa. Saat guncangan 3x, pengikut Dajjal ini akan keluar dari Madinah.
Dari Anas r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tiada suatu
negeripun melainkan akan diinjak oleh Dajjal, kecuali hanya Makkah dan Madinah
yang tidak. Tiada suatu lorongpun dari lorong-lorong Makkah dan Madinah itu,
melainkan di situ ada para malaikat yang berbaris rapat untuk melindunginya.
Kemudian Dajjal itu turunlah di suatu tanah yang berpasir -di luar Madinah-
lalu kota Madinah bergoncanglah sebanyak tiga goncangan dan dari
goncangan-goncangan itu Allah akan mengeluarkan akan setiap orang kafir dan
munafik.” (Riwayat Muslim)
Fakta tambahan adalah Wahabi dan Arab Saudi itu dekat dgn AS yang
dikuasai Zionis Yahudi. Dajjal adalah Yahudi. Begitu pula berbagai simbol di
Arab Saudi seperti Simbol Polisi Riyadh yang berupa Mata Satu. Simbol
organisasi Yahudi Illuminati.
Soal Dajjal, banyak orang pada akhirnya akan sangat lalai
memperhatikannya. Manusia akan lupa siapa Dajjal, yang mana sosok ini dulu umat
Islam pernah sangat mengenalnya lewat ciri-ci-cirinya. Ya benar, kita sudah
mengenal Dajjal, karena Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam jauh-jauh
hari, bahkan sejak 1.400 tahun yang lalu sudah memperkenalkan Dajjal kepada ummatnya.
Bahwa Dajjal adalah sebagai sosok buta sebelah matanya, dan penyebar fitnah
yang paling dahsyat di muka bumi yang akan muncul di akhir zaman.
Fitnah Dajjal sebenarnya merupakan rangkaian fitnah yang sejak lama ada,
disebarkan melalui fitnah yang terjadi di antara manusia yang telah diperdaya
oleh hawa nafsunya sendiri. Bahkan Nabi saw memperingatkan bahwa kelompok umat
Nabi Muhammad yang tidak hanyut dalam pusaran fitnah sesama manusia akan
selamat pula dari fitnah Dajjal di akhir zaman. Rangkaian segala fitnah yang
pernah ada di dunia saling berkaitan dari zaman ke zaman dan akan hadir
mengkondisikan dunia semakin gonjang-ganjing menghadapi fitnah Dajjal.
ذُكِرَ الدَّجَّالُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَأَنَا لَفِتْنَةُ بَعْضِكُمْ أَخْوَفُ
عِنْدِي مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ وَلَنْ يَنْجُوَ أَحَدٌ مِمَّا قَبْلَهَا
إِلَّا نَجَا مِنْهَا وَمَا صُنِعَتْ فِتْنَةٌ مُنْذُ كَانَتْ الدُّنْيَا
صَغِيرَةٌ وَلَا كَبِيرَةٌ إِلَّا لِفِتْنَةِ الدَّجَّالِ
Suatu
ketika ihwal Dajjal disebutkan di hadapan Rasulullah shallallahu ’alaih wa
sallam kemudian beliau bersabda: ”Sungguh fitnah yang terjadi di antara kalian
lebih aku takuti dari fitnah Dajjal, dan tiada seseorang yang dapat selamat
dari rangkaian fitnah sebelum fitnah Dajjal melainkan akan selamat pula darinya
(Dajjal), dan tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini – baik kecil
ataupun besar – kecuali untuk fitnah Dajjal.” (HR. Ahmad 22215)
قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:”مَا أَهْبَطَ اللَّهُ إِلَى
الأَرْضِ مُنْذُ خَلَقَ آدَمَ إِلَى أَنْ تَقُومَ السَّاعَةُ فِتْنَةً أَعْظَمَ
مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ
“Allah
tidak menurunkan ke muka bumi fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal.” (HR.
Thabrani 1672)
Muhammad
Indra Putra Aslan Justeru ketika kebanyakan manusia telah lalai dan tidak
peduli akan Dajjal, kemunculan Dajjal sebagai “sosok jasmani” yang mengaku
Tuhan sungguh mengagumkan bagi kebanyakan manusia. Terlebih Dajjal memiliki
kemampuan yang luar biasa, sanggup menciptakan, mematikan dan menghidupkan,
bahkan di tangan kanannya mempertontonkan kenikmatan surga dan tangan kirinya
ada intimidasi dan horror sangat menakutkan bagi manusia yaitu neraka. Semuanya
untuk menebar fitnah dan kekacauan akhir zaman. Pada saat itu manusia lupa akan
pengetahuan tentang sosok Dajjal yang pernah dikenalnya, sedemikian rupa
sehingga bila ada yang memperingatkan soal Dajjal, maka mereka mentertawakannya
dan sinis cenderung menganggapnya sekedar mitos atau legenda. Maka betapa
manusia terlena dan terpedaya oleh Dajjal.
لَا
يَخْرُجُ الدَّجَّالُ حَتَّى يَذْهَلَ النَّاسُ عَنْ ذِكْرِهِ وَحَتَّى تَتْرُكَ
الْأَئِمَّةُ ذِكْرَهُ عَلَى الْمَنَابِرِ
“Dajjal
tidak akan muncul sehingga sekalian manusia telah lupa untuk mengingatnya dan
sehingga para Imam tidak lagi menyebut-nyebutnya di atas mimbar-mimbar.” (HR.
Ahmad 16073)
Nah….
Siapakah sebenarnya Dajjal? Siapa kelak yang akan menjadi pengikut Dajjal
sehingga terpedaya masuk ke surga Dajjal? Dan apakah Dajjal itu seorang manusia,
ataukah dia termasuk makhluk setan atau jin, ataukah raksasa sehingga di
tangannya terdapat surga dan neraka? Untuk lebih jelasnya marilah kita simak
kajian ilmiyah soal Dajjal yang dipresentasikan oleh utadz Ibnu Abdillah Al
Katiby
DATA
MENGEJUTKAN : WAHABI ADALAH PENGIKUT DAJJAL KELAK
Oleh; Ibnu
Abdillah Al Katiby
Kemunculan
Dajjal merupakan puncak dari munculnya fitnah paling besar dan mengerikan di
muka bumi ini bagi umat manusia khususnya umat Muslim. Kemunculannya di akhir
zaman, di masa imam Mahdi dan Nabi Isa ‘alaihis salam, akan banyak mempengaruhi
besar bagi umat muslim sehingga banyak yang mengikutinya kecuali orang-orang
yang Allah jaga dari fitnahnya.
Dalam
hadits disebutkan :
قام
رسول الله صلى الله عليه و سلم في الناس فأثنى على الله بما هو أهله، ثم ذكر
الدجال فقال: ” إني لأنذركموه، وما من نبي إلا وقد أنذر قومه
“
Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam berdiri di hadapan manusia dan memuji
keagungan Allah, kemudianbeliau menyebutkan Dajjal lalu mengatakan : “
Sesungguhnya aku memperingatkan kalian akan dajjal,tidak ada satu pun seorang
nabi, kecuali telah memperingatkan umatnya akan dajjal “. (HR. Bukhari : 6705)
Dalam
hadits lain, Nabi bersabda :
ليس
من بلد إلا سيطؤه الدجال
“ Tidak ada
satu pun negeri, kecuali akan didatangi oleh dajjal “. (HR. Bukhari : 1782)
Pada
kesempatan ini, saya tidak menjelaskan sepak terjang dajjal, namun saya akan
sedikit membahas sebagian kaum yang menjadi pengikut dajjal. Dan kali ini, saya
tidak mengungkap semua kaum yang mengikuti dajjal, namun saya akan menyinggung
satu persoalan yang cukup menarik yang telah diinformasikan oleh nabi bahwa ada
kelompok umatnya yang akan menjadi pengikut setia dajjal, padahal sebelumnya
mereka ahli ibadah bahkan ibadah mereka melebihi ibadah umat Nabi Muhammad
lainnya, mereka rajin membaca al-Quran, sering membawakan hadits Nabi, bahkan
mengajak kembali pada al-Quran. Namun pada akhirnya mereka menjadi pengikut
dajjal, apa yang menyebabkan mereka terpengaruh oleh dajjal dan menjadi
pengikut setianya ? simak uraiannya berikut :
Nabi
shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إنَّ
مِن بعْدِي مِنْ أُمَّتِي قَوْمًا يَقْرَؤُنَ اْلقُرآنَ لاَ يُجَاوِزُ
حَلاَقِمَهُمْ يَقْتُلُوْنَ أَهْلَ اْلإسْلاَمِ وَيَدَعُوْنَ أَهْلَ اْلأَوْثَانِ،
يَمْرُقُوْنَ مِنَ اْلإسْلاَمِ كمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مَنَ الرَّمِيَّةِ، لَئِنْ
أَدْرَكْتُهُمْ لَأَقْتُلَنَّهُمْ قَتْلَ عَادٍ
“
Sesungguhnya setelah wafatku kelak akan ada kaum yang pandai membaca al-Quran
tetapi tidak sampai melewati kerongkongan mereka. Mereka membunuh orang Islam
dan membiarkan penyembah berhala,mereka lepas dari Islam seperti panah yang
lepas dari busurnya seandainya (usiaku panjang dan) menjumpai mereka (kelak),
maka aku akan memerangi mereka seperti memerangi (Nabi Hud) kepada kaum ‘Aad
“.(HR. Abu Daud, kitab Al-Adab bab Qitaalul Khawaarij : 4738)
Nabi juga
bersabda :
سَيَكُونُ
فِى أُمَّتِى اخْتِلاَفٌ وَفُرْقَةٌ قَوْمٌ يُحْسِنُونَ الْقِيلَ وَيُسِيئُونَ
الْفِعْلَ وَيَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنَ
الدِّينِ مُرُوقَ السَّهْمِ مِنَ الرَّمِيَّةِ لاَ يَرْجِعُونَ حَتَّى يَرْتَدَّ
عَلَى فُوقِهِ هُمْ شَرُّ الْخَلْقِ وَالْخَلِيقَةِ طُوبَى لِمَنْ قَتَلَهُمْ
وَقَتَلُوهُ يَدْعُونَ إِلَى كِتَابِ اللَّهِ وَلَيْسُوا مِنْهُ فِى شَىْءٍ مَنْ
قَاتَلَهُمْ كَانَ أَوْلَى بِاللَّهِ مِنْهُمْ قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا
سِيمَاهُمْ قَالَ : التَّحْلِيقُ
“ Akan ada
perselisihan dan perseteruan pada umatku, suatu kaum yang memperbagus ucapan
dan memperjelek perbuatan, mereka membaca Al-Quran tetapi tidak melewati
kerongkongan, mereka lepas dari Islam sebagaimana anak panah lepas dari
busurnya, mereka tidak akan kembali (pada Islam) hingga panah itu kembali pada
busurnya. Mereka seburuk-buruknya makhluk. Beruntunglah orang yang membunuh
mereka atau dibunuh mereka. Mereka mengajak pada kitab Allah tetapi justru
mereka tidak mendapat bagian sedikitpun dari Al-Quran. Barangsiapa yang
memerangi mereka, maka orang yang memerangi lebih baik di sisi Allah dari
mereka “, para sahabat bertanya “ Wahai Rasul Allah, apa cirri khas mereka?
Rasul menjawab “ Bercukur gundul “. (Sunan Abu Daud : 4765)
Nabi juga
bersabda :
سَيَخْرُجُ
فِي آخِرِ الزَّمانِ قَومٌ أَحْدَاثُ اْلأَسْنَانِ سُفَهَاءُ اْلأَحْلاَمِ
يَقُوْلُوْنَ قَوْلَ خَيْرِ الْبَرِيَّةِ يَقْرَؤُونَ اْلقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ
حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُوْنَ مِنَ الدِّيْنَ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ
الرَّمِيَّةِ ، فَإذَا لَقِيْتُمُوْهُمْ فَاقْتُلُوْهُمْ ، فَإِنَّ قَتْلَهُمْ
أَجْراً لِمَنْ قَتَلَهُمْ عِنْدَ اللهِ يَوْمَ اْلقِيَامَة
“ Akan
keluar di akhir zaman, suatu kaum yang masih muda, berucap dengan ucapan
sbeaik-baik manusia (Hadits Nabi), membaca Al-Quran tetapi tidak melewati
kerongkongan mereka, mereka keluar dari agama Islam sebagaimana anak panah
meluncur dari busurnya, maka jika kalian berjumpa dengan mereka, perangilah
mereka, karena memerangi mereka menuai pahala di sisi Allah kelak di hari
kiamat “. (HR. Imam Bukhari 3342)
Dalam
hadits lain Nabi bersabda :
يَخْرُجُ
نَاسٌ مِنَ اْلمَشْرِقِ يَقْرَؤُونَ اْلقُرْانَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ
كُلَّمَا قَطَعَ قَرْنٌ نَشَأَ قَرْنٌ حَتَّى يَكُوْنَ آخِرُهُمْ مَعَ اْلمَسِيْخِ
الدَّجَّالِ
“ Akan
muncul sekelompok manusia dari arah Timur, yang membaca al-Quran namun tidak
melewati tenggorokan mereka. Tiap kali Qarn (kurun / generasi) mereka putus,
maka muncul generasi berikutnya hingga generasi akhir mereka akan bersama
dajjal “ (Diriwayatkan imam Thabrani di dalam Al-Kabirnya, imam imam Abu Nu’aim
di dalam Hilyahnya dan imam Ahmad di dalam musnadnya)
Ketika
sayyidina Ali dan para pengikutnya selesai berperang di Nahrawain, seseorang
berkata :
الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِي أَبَادَهُمْ وَأَرَاحَنَا مِنْهُمْ
“
Alhamdulillah yang telah membinasakan mereka dan mengistirahatkan kita dari
mereka “, maka sayyidina Ali menyautinya :
كَلاَّ
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّ مِنْهُمْ لَمَنْ هُوَ فِي أَصْلاَبِ الرِّجَالِ
لَمْ تَحْمِلْهُ النِّسَاءُ وَلِيَكُوْنَنَّ آخِرَهُمْ مَعَ اْلمَسِيْحِ الدَّجَّال
“ Sungguh
tidak demikian, demi jiwaku yang berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya akan
ada keturunan dari mereka yang masih berada di sulbi-sulbi ayahnya dan kelak
keturunan akhir mereka akan bersama dajjal “.
Penjelasan
:
Dalam
hadits di atas Nabi menginformasikan pada kita bahwasanya akan ada sekelompok
manusia dari umat Nabi yang lepas dari agama Islam sebagaimana lepasnya anak
panah dari busurnya dengan sifat dan ciri-ciri yang Nabi sebutkan dalam
hadits-haditsnya di atas sebagai berikut :
1. Senantiasa
membaca al-Quran, Namun kata Nabi bacaanya tidak sampai melewati
tenggorokannyaartinya tidak membawa bekas dalam hatinya.
2. Suka
memerangi umat Islam.
3.
Membiarkan orang-orang kafir.
4.
Memperbagus ucapan, namun parkteknya buruk.
5. Selalu
mengajak kembali pada al-Quran, namun sejatinya al-Quran berlepas darinya.
6. Bercukur
gundul.
7. Berusia
muda.
8. Lemahnya
akal.
9.
Kemunculannya di akhir zaman.
10.
Generasi mereka akan terus berlanjut dan eksis hingga menajdi pengikut dajjal.
Jika kita
mau mengkaji, meneliti dan merenungi data-data hadits di atas dan melihat
realita yang terjadi di tengah-tengah umat akhir zaman ini, maka sungguh sifat
dan cirri-ciri yang telah Nabi sebutkan di atas, telah sesuai dengan kelompok
yang selalu teriak lantang kembali pada al-Quran dan hadits, kelompok yang
senantiasa mempermaslahkan urusan furu’iyyah ke tengah-tengah umat, kelompok
yang mengaku mengikut manhaj salaf, kelompok yang senantiasa membawakan
hadits-hadits Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam yaitu tidak ada lain adalah
wahhabi yang sekarang bermetomorfosis menjadi salafi.
Membaca
al-Quran dan selalu membawakan hadist-hadits Nabi adalah perbuatan baik dan mulia,
namun kenapa Nabi menjadikan hal itu sebagai tanda kaum yang telah keluar dari
agama tersebut?? Tidak ada lain, agar umat ini tidak tertipu dengan slogan dan
perilaku mereka yang seakan-akan membawa maslahat bagi agama Islam. Ciri mereka
yang suka memerangi umat Islam, tidak samar dan tidak diragukan lagi, sejarah
telah mencatat dan mengakui sejarah berdarah mereka di awal kemuculannnya,
ribuan umat Islam dari kalangan awam maupun ulamanya telah menjadi korban
berdarah mereka hanya karena melakukan amaliah yang mereka anggap perbuatan
syirik dan kufr dan dianggap telah menentang dakwah mereka. Namun dengan musuh
Islam yang sesungguhnya, justru mereka biarkan bahkan hingga saat ini mereka
akrab dengan kaum kafir, adakah sejarahnya mereka memerangi kaum kafir??
Ciri
berikutnya adalah memperbagus ucapan namun prakteknya buruk. Mereka jika
berbicara dengan lawannya selalu mengutarakan ayat-ayat al-Quran dan hadits,
namun ucapanya tersebut tidaklah dinyatakan dalam prakteknya, kadang mereka
membaca mushaf al-Quran pun sambil tiduran tanpa ada adabnya sama sekali.
Ciri
berikutnya adalah mereka senantiasa berkoar-koar kepada kaum muslimin lainnya
agar kembali pada al-Quran. Tanda mereka ini sangat nyata dan kentara kita
ketahui pada realita saat ini, kaum wahabi selalu teriak kepada kaum muslimin
untuk kembali pada Al-Quran. Ahlus sunnah selalu mengajak pada Al-Quran karena
ajaran mereka memang bersumber dari Al-Quran, namun kenapa Allah menjadikan
sifat ini sebagai tanda pada kaum neo khawarij (wahabi) ini?? Sebab merekalah
satu-satunya kelompok yang dikenali di kalangan awam yang selalu teriak
mengajak pada Al-Quran sedangkan Al-Quran sendiri berlepas diri dari
mereka.Sehingga hal ini (yad’uuna ilaa kitabillah; mengajak kepada Al-Quran)
menjadi tanda atas kelompok ini bukan pada kelompok khawarij lainnya.
Tanda
mereka adalah bercukur gundul. Hal ini menambah keyakinan kita bahwa yang
dimaksud oleh Nabi dalam tanda ini adalah tidak ada lain kelompok wahabi. Tidak
ada satu pun kelompok ahli bid’ah yang melakukan kebiasaan dan melazimkan
mencukur gundul selain kelompok wahabi ini, mereka kelompok sesat lainnya hanya
bercukur gundul pada saat ibadah haji dan umrah saja sama seperti kaum muslimin
Ahlus sunnah. Namun kelompok wahabi ini menjadikan mencukur gundul ini suatu
kelaziman bagi pengikut mereka kapan pun dan dimana pun. Bercukur gundul ini
pun telah diakui oleh Tokoh mereka; Abdul Aziz bin Hamd (cucu Muhammad bin
Abdul Wahhab) dalam kitabnya Majmu’ah Ar-Rasaail wal masaail : 578.
Cirri
berikutnya adalah berusia muda dan akalnya lemah. Mereka pada umumnya masih
berusia muda tetapi lemah akalnya, atau itu adalah sebuah kalimat majaz yang
bermakna orang-orang yang kurang berpengalaman atau kurang berkompetensi dalam
memahami Al Qur’an dan As Sunnah. Subyektivitas dengan daya dukung pemaham yang
lemah dalam memahaminya, bahkan menafsiri ayat-ayat Al-Qur`an dengan
mengedepankan fanatik dan emosional golongan mereka sendiri.
Sebab-Sebab
Manusia Jadi Pengikut Dajjal
Kemunculan
kaum ( Wahabi ) ini ada di akhir zaman sebagaimana hadits Nabi di atas,
kemudian generasi mereka juga akan terus berlanjut hingga generasi akhir mereka
akan bersama dajjal menjadi pengikut setianya. Namun apa yang menyebabkan
mereka terpengaruh oleh dajjal dan menjadi pengikut dajjal ??Berikut kajian dan
analisa ilmiyyahnya :
Sebab
pertama : Wahabi beraqidahkan tajsim dan tsyabih.
Sudah
maklum dalam kitab-kitab mereka bahwa mereka meyakini Allah itu memiliki
organ-organ tubuh seperti wajah, mata, mulut, hidung, tangan, kaki, jari dan
sebagainya, dan mereka mengatakan bahwa organ tubuh Allah tidak seperti organ
tubuh makhluk-Nya.
Mereka juga
meyakini bahwa Allah bertempat yaitu di Arsy, mereka juga memaknai istiwa
dengan bersemayam dan duduk dan menyatakan semayam dan duduknya Allah tidak
seperti makhluk-Nya.Mereka meyakini Allah turun ke langit dunia dari atas ke
bawah di sepertiga malam terakhir, dan meyakini bahwa ketika Allah turun maka
Arsy kosong dari Allah namun menurut pendapat kuat mereka Arsy tidak kosong
dari Allah. Sungguh mereka telah memasukkan Allah dalam permainan pikiran
mereka yang sakit itu. Dan lain sebagainya dari pensifatan mereka bahwa Allah
berjisim….
Nah,
demikian juga dajjal, renungkanlah kisah dajjal yang disebutkan oleh Nabi dalam
hadts-hadits sahihnya,bahwasanya dajjal itu berjisim, berorgan tubuh, memiliki
batasan, dia berjalan secara hakikatnya, dia turun secara hakikatnya, dia
berlari kecil secara hakikatnya, dia memiliki kaki secara hakikat, memiliki
tangan secara hakikat, memiliki mata secara hakikat, memiliki wajah secara
hakikat dan lain sebagainya..dan tidak ada lain yang menyebabkan mereka
mengakui dajjal sebagai tuhannya kecuali karena berlebihannya mereka di dalam
menetapkan sifat-sifat Allah tersebut dan memperdalam makna-maknanya hingga
sampai pada derajat tajsim.
Perhatikan
dan renungkan sabda Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam berikut :
إني
حدثتكم عن الدجال، حتى خشيت أن لا تعقلوا ، إن المسيح الدجال قصير أفحج ، جعد أعور
، مطموس العين ، ليست بناتئة ، ولا جحراء ، فإن التبس عليكم ، فاعلموا أن ربكم ليس
بأعور
“
Sesungguhnya aku ceritkan pada kalian tentang dajjal, karena aku khawatir
kalian tidak bisa mengenalinya, sesungguhnya dajjal itu pendek lagi congkak,
ranbutnya keriting (kribo), matanya buta sebelah dan tidak menonjol dan
cengkung, jika kalian masih samar, maka ketahuilah sesungguhnya Tuhan kalian
tidaklah buta sebelah matanya “. (HR. Abu Dawud)
Nabi
benar-benar khawatir umatnya tidak bisa mengenali dajjal, dan Nabi menyebutkan
cirri-ciri dajjal yang semuanya itu bermuara pada jisim, dan menyebutkan
aib-aib yang disepakati oleh kaum musyabbih dan sunni yang mutanazzih, namun
kaum musyabbihah (wahabi-salafi) sangat mendominasi pada pemikiran tajsimnya
sehingga bagi mereka Allah Maha melakukan apapun, dan Allah maha Mampu atas
segala sesuatu, bahkan menurut mereka kemampuan Allah memungkinkan berkaitan
dengan perkara yang mustahil bagi-Nya yang seharusnya kita sucikan, sehingga
berkatalah sebagian mereka : Bahwa Allah jika berkehendak untuk bersemayam di
punggung nyamuk, maka Allah pun akan bersemayam di atasnya. Naudzu billahi min
dzaalik..
Sebab kedua
: Tidak adanya pehamahan mereka tentang perkara-perkara di luar kebiasaan
(khawariqul ‘aadah) atau disebut karomah.
Realita
yang ada saat ini, kaum wahhabi-salafi tidak pernah membicarakan tentang
khawariqul ‘aadah atau karomah, bahkan mereka mengingkari karomah-karomah para
wali Allah yang disebutkan oleh para ulama hafidz hadits seperti al-Hafidz Abu
Nu’aim dalam kitab hilyahnya, imam Khatib al-Baghdadi dalam kitab Tarikhnya dan
lainnya, bahkan mereka memvonis kafir kepada sebagian para wali Allah yang
mayoritas ahli tasawwuf. Mereka tidak bisa mencerna karomah-karomah para wali
yang ada sehingga tidak mempercayai imdadaat ruhiyyah (perkara luar biasa yang
bersifat ruh) yang Allah berlakukan di tangan para wali-Nya yang bertaqwa
sebagai kemuliaan Allah atas mereka.
Sedangkan
dajjal akan datang dengan kesaktian-kesaktian yang lebih hebat dan luar biasa
sebagai fitnah bagi orang yang Allah kehendaki, menumbuhkan tanah yang kering,
menurunkan hujan, memunculkan harta duniawi, emas, permata, menghidupkan orang
yang mati dan lain sebagainya, sedangkan kaum wahhabi tidak perneh membicarakan
khawariqul ‘aadat semacam itu, sehingg akal mereka tidak mampu membenarkannya,
oleh sebab itu ketika dajjal muncul dengan membawa khowariqul ‘aadat semacam
itu disertai pengakuan rububiyyahnya, maka bagi wahabi, dajjal itu adalah Allah
karena wahabi tidak mengathui sama sekali tentang khowariqul ‘aadat yang Allah
jalankan atas seorang dari golongan manusia.
Mereka pun
tidak mampu membedakan antara pelaku secara hakikatnya dan semata-semata sebab
/ perantaranya, maka bercampurlah pemahaman mereka antara kekhususan sang
pencipta dengan makhluk-Nya. Seandainya mereka mengetahui bahwa apa yang
terjadi dari khowariqul ‘aadat hanyalah semata-mata dari qudrah Allah, dan
manusia hanyalah perantara, maka wahabi tidak akan heran atas apa yang
dilakukan dajjal. Dan seandainya kaum wahabi bertafakkur atas khowariqul ‘aadat
yang terjadi dari para Nabi dan wali, maka wahabi tidak akan terkena fitnah
oleh khowariqul ‘aadat yang terjadi dari dajjal sebagai bentuk istidraajnya.
Yang
membedakan khowariqul ‘aadat yang terjadi atas para Nabi dan dajjal adalah
bahwa para nabi memperoleh hal itu sebagai penguat kebenaran yang mereka
serukan, sedangkan dajjal memperoleh hal itu sebagai fitnah atas seseorang yang
mengaku rububiyyah, perkara hal itu sama-sama perkara khowariqul ‘aadat
(perkara luar biasa).
Sebab
ketiga : Bermanhaj khowarij yakni keluar dari jama’ah muslimin dan mengkafirkan
kaum muslimin.Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam mensifati pengikut dajjal
bahwasanya mereka adalah kaum khowarij,sebagaimana sebagian telah dijelaskan di
awal :
يَخْرُجُ
نَاسٌ مِنَ اْلمَشْرِقِ يَقْرَؤُونَ اْلقُرْانَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ
كُلَّمَا قَطَعَ قَرْنٌ نَشَأَ قَرْنٌ حَتَّى يَكُوْنَ آخِرُهُمْ مَعَ اْلمَسِيْخِ
الدَّجَّالِ
“ Akan
muncul sekelompok manusia dari arah Timur, yang membaca al-Quran namun tidak
melewati tenggorokan mereka. Tiap kali Qarn ( kurun / generasi ) mereka putus,
maka muncul generasi berikutnya hingga generasi akhir mereka akan bersama
dajjal “ (Diriwayatkan imam Thabrani di dalam Al-Kabirnya, imam imam Abu Nu’aim
di dalam Hilyahnya dan imam Ahmad di dalam musnadnya).
Arah Timur
yang Nabi maksud tidak ada lain adalah arah Timur kota Madinah yaitu Najd sebab
Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam telah menspesifikasikan letak posisinya yaitu
tempat dimana ciri-ciri khas penduduknya orang-orang yang memiliki banyak unta
dan baduwi yang berwatak keras dan berhati kasar dan tempat di mana menetapnya
suku Mudhar dan Rabi’ah, dan semua itu hanya ada di Najd Saudi Arabia,Nabi
bersabda :
مِنْ
هَا هُنَا جَاءَتِ اْلفِتَنُ ، نَحْوَ اْلمَشْرِقِ ، وَاْلجَفَاءُ وَغِلَظُ
اْلقُلوْبِ فيِ اْلفَدَّادِينَ أَهْلُ اْلوَبَرِ ، عِنْدَ أُصُوْلِ أَذْنَابِ
اْلإِبِلِ وَاْلَبقَرِ ،فِي رَبِيْعَةْ وَمُضَرً
“Dari
sinilah fitnah-fitnah akan bermunculan, dari arah Timur, dan sifat kasar juga
kerasnya hati pada orang-orang yang sibuk mengurus onta dan sapi, kaum Baduwi yaitu
pada kaum Rabi’ah dan Mudhar “.(HR. Bukhari)
Maka kaum
wahhabi-salafi ini adalah regenerasi dari kaum khowarij pertama di masa Nabi
dan sahabat, perbedaaanya kaum khowarij pertama bermanhaj mu’aththilah
(membatalkan sifat-sifat Allah), sedangkankaum neo khowarij (wahhabi) ini
bermanhaj tajsim dan taysbih. Walaupun berbeda, namun sama-sama menyimpang dari
aqidah Islam, dan Allah merubah manhaj mereka dari kejelekan menuju manhaj yang
lebih jelek lagi sebagai balasan atas kedhaliman dan kesombongan yang memenuhi
hati mereka. Atas manhaj tajsim mereka inilah menjadi penyebab wahhabi mudah
terpengaruh oleh dajjal, sedangkan khowarij terdahulu jika masih ada yg
mengikuti manhaj ta’thilnya tidak mungkin terpengaruh oleh dajjal, sebab sangat
anti terhadap sifat-sifat Allah, mereka mensucikan Allah dari sifat gerak,
pindah, bersemayam, diam, duduk, turun dan sebagainya bahkan mereka membatalkan
sifat-sifat wajib Allah.
Maka dengan
jelas wahabi kelak akan menjadi pengikut dajjal, naudzu billahi min syarril
wahhabiyyah wa imaamihim dajjal….
media wahabi sekrang sudah tersebar dimana mana di internet jadi sulit mau nyari postingan yg bukan dari wahabi mereka aktif nyebarkan paham mereka menggunakan internet google dan youtube, jadi org yg mau belajar ilmu islam yg tidak pakai tulisant dari mereka jadi kesulitan zangking banyaknya tulisan mereka yg terposting di internet gimana kalau org awam ygbaca mereka kira itu media aswaja indonesia tau 2 itu media buatan wahabi yg gampang bidah dan takfiri, saya aja nyari positngan ini agak kesulitan masya Allah mau belajar aja skrng di google kesulitan krn penuh dengan postingan buatan mereka wahabi
BalasHapusASWAJA dalam hal ini kalah content mereka bergerak lebih dulu dengan memanfaatkan itu, celah itu jeli mrk baca disamping dana sokongan yang besar dari tuan mereka, TV, Radio, Domain dsb..kalah di Search Engine Optimazing (SEO) dan content PR bersama untuk melawan PERANG ASIMETRIS di internet membuat counter attack mereka..walau sebatas domain gratisan spt ini...dan quota pribadi..
HapusAssalamualaikum...memang sudah kenyaataan diakhir jaman ini fitnah yg dielancarkan wahabi sangat gencar sekali , terutama di website internet dan juga diberbagai cenel-cenel youtobe; tampaknya regenerasi muda islam Aswaja yg baru bersemangat utk mengeal ilmu-ilmu uslam khususnya dlm memperdalam aqidah bisa saja terjebak pada publikasi dan cenel-cenel youtobe wahabi..mereka lebih bnykan menampilkan konten-kontennya lewat berbagai media..jadi kami khawatir dgn gencarnya situs-situs mereka tersebut tdk menutup kemungkinan akan menjadi dampak yg sangat besar dan sangat berbahaya yg bisa membawa kerusahan aqidah bagi umat islam diNusantara ini..
BalasHapusCara mengenal bahwa itu blog dari mereka cukup kenali ulama ulama mereka syeh syeh mereka kitab yg mereka kaji dsb
BalasHapusJadi kalau kita tahu itu dari ulama wahabi/salapi tak usah kita baca
BalasHapusAwokwoakwk ngawur&ngarang aja ni orang
BalasHapusHalu jangan ketinggian om !!!