DOME OF ROCK TIPU DAYA ZIONIST
 “Hai manusia, sesungguhnya Kami 
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan 
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling 
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu 
disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu. 
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”( Qur’an, 49 :13 
).
 
Tapi Israel tak memandang demikian. Mereka, juga simpatisannya menganggap Israel bangsa terpilih, dengan tanah terjanji dan perang suci berdarah-darah, merebut tanah itu dari bangsa Palestina. Ekstremis Yahudi menolak taqwa, bahkan membunuh sebagian nabi yang diutus pada mereka. Naifnya, mereka mengira masuk surga dengan merampas tanah Palestina, berbuat durhaka dan melampaui batas. Cukup dengan ras Yahudi dan ketajaman otak sekuler ?
 

 


Al-Aqsha ( artinya masjid terjauh ) adalah lokasi Nabi Muhammad Saw 
ketika diangkat ke Sidratul Muntaha ( tahun 621 M ) dalam peristiwa 
mi’raj untuk menerima perintah sholat. Kompleks Al-Haram asy-Syarif 
disebut Har Ha-Bayit oleh umat Yahudi,  Kuil Gunung oleh umat Nasrani. 
Lokasi Baitul Maqdis bagi tiga agama wahyu. Kiblat pertama umat Islam 
sebelum dipindah ke Ka’bah, Mekah. Di Yerusalem, juga berdiri Gereja 
Sepulchre yang sangat dihormati kaum Nasrani, berkaitan dengan Yesus ( 
Isa al-Masih ).
 

 

Tembok Ratapan adalah tempat penting orang Yahudi dan Muslim. Muslim 
menyebutnya Masjid al-Burraq, karena para Nabi biasa menambatkan Burraq,
 tunggangan mereka di sana. Bangunan ini menempel di bagian barat masjid
 Aqsha. Di situlah,. Tembok sepanjang 60 meter ini dahulu  tembok barat (
 485 meter ) kuil dan istana Sulaiman rekonstruksi kedua ( 516 SM ), 
yang hancur oleh penyerbuan Romawi ( tahun 70 M ). Kuil konstruksi 
pertama ( dibangun tahun 1012 SM ) dihancurkan Raja Nebukhadnezar dari 
Babilonia ( 586 SM ). Tahun 533 SM, bangunan ini didirikan lagi oleh 
Zulbabil, mantan tawanan Babilonia. Disusul penyerbuan bangsa Hadriyan. 
Saat kekuasaan muslim, didirikan Masjidil Aqsha ( 685 M ) di atasnya.
 

 

Di titik inilah, perseteruan antara rakyat Palestina, yang diserahi 
tanggungjawab ( tanpa timbal balik yang sepadan dengan pengorbanan 
mereka dari dunia muslim ) melindungi situs suci ketiga umat muslim 
sedunia, dengan bangsa Yahudi yang memimpikan masa keemasan kerajaan 
Israel kembali, berkobar.
 

Haikal Sulaiman, ada juga yang mengartikan wilayah kekuasaan yang 
luas membentang hingga wilayah Khaibar, saat kaum Yahudi diusir Nabi 
Muhammad karena pengkhianatan mereka pada beliau dan piagam Madinah. 
Dendam mereka menjadi ambisi menguasai seluruh dunia.
 

Muslihat zionis, mulai dari menyebarkan gambar Dome of the Rock 
sebagai Masjid Aqsha ke seluruh dunia, sampai orang Palestina sendiri 
sulit membedakan mana tempat mi’raj Rasulullah sesungguhnya. Lalu, 
penggalian pondasi untuk meruntuhkan struktur Al Aqsha dengan dalih 
penelitian sejarah. Tahun 1996, zionis berusaha menghancurkan mesjid 
dari bawah, dengan membuat terowongan besar.
 




Jum’at shubuh, 25 Februari 1994, zionis pemukim Kiryat Arba, Hebron, membantai 50 jemaah dan melukai 300 lainnya di Al Aqsha dengan senapan mesin. Tentara Israel mengepung masjid, melarang wartawan mendekat. Tentara juga menembaki muslim Palestina yang berdemonstrasi memprotes serangan tsb. Tak tanggung-tanggung mendiang Ariel Sharon, mantan PM Israel, dengan kawalan 1200 tentara menembaki dan melecehkan masjid Aqsha.


Hamas terpaksa bertahan di Gaza, menghadapi embargo ekonomi, blokade 
fisik ( ditutup semua pintu perbatasan, seperti penjara raksasa ) di 
tengah serangan peluru, rudal, bom tercanggih pasukan terbiadab. 
Sebagian besar warga dunia  menonton tragedi itu di layar kaca dengan popcorn di tangan. Hanya mengutuk. Sesekali nyeletuk,
 menyalahkan Hamas yang dilaporkan media Barat, melempar roket duluan, 
dan mereka lagi-lagi mempercayainya. Begitu saja, tanpa beban.
 

 Kita hendaknya memikirkan resiko jika 
terus berdiam diri. Berhentilah menghindar dari tanggung jawab membantu 
perjuangan rakyat Palestina. Kewajiban muslim menjaga al-Aqsha dan 
saudara muslimnya yang teraniaya. Jangan lagi menyanyikan apapun yang 
dikumandangkan media pro Barat tanpa pikir panjang.  Krosceklah selalu 
dengan media pembanding, dan berpikirlah kritis. Cari tahu keadaan 
sesungguhnya. Kabarkan kebenaran itu pada sekitar anda, anak cucu anda 
yang kelak mewarisi tugas perjuangan anda, jika sekarang anda tak mampu.
 Jangan beli/ gunakan produk yang keuntungannya digunakan untuk 
membiayai perang Israel di Timur Tengah dan invasi AS ke berbagai 
penjuru dunia. Tak apa sedikit repot dan mengurangi kenyamanan, demi 
saudara kita di Palestina dan kehidupan akhirat anda. Jangan tunggu 
sampai kejahatan itu hadir di depan pintu, menyeringai di hadapan, 
merampas kehidupan anda, seperti dialami muslim Palestina setiap hari. 
Sudah terlambat. 
Tapi Israel tak memandang demikian. Mereka, juga simpatisannya menganggap Israel bangsa terpilih, dengan tanah terjanji dan perang suci berdarah-darah, merebut tanah itu dari bangsa Palestina. Ekstremis Yahudi menolak taqwa, bahkan membunuh sebagian nabi yang diutus pada mereka. Naifnya, mereka mengira masuk surga dengan merampas tanah Palestina, berbuat durhaka dan melampaui batas. Cukup dengan ras Yahudi dan ketajaman otak sekuler ?
 Lihat satu teve swasta 
kita. Rajin menayangkan dokumenter yang mengkilapkan intervensi AS ke 
negeri muslim hingga lebih indah dari warna aslinya. Negeri yang tengah 
merana tercabik perang saudara. Aktor intelektual di belakang kekisruhan
 itu menyeringai senang, konsesi minyak kian dekat di pelupuk mata. 
Mereka terlihat bak pahlawan ; datang sebagai tentara pembebasan, 
sekuriti bayaran atau pengacara handal yang membeberkan bukti pembunuhan
 masal pemimpin otoriter ( peliharaan mereka sendiri ). Penonton yang 
malas mencari informasi pembanding, menelan mentah-mentah propaganda 
itu, lalu menjadi seteru saudaranya di dunia nyata maupun maya. Betapa 
sihir zionis sudah merasuki sendi kehidupan kita.
 Fatah dan Hamas 
dibentrokkan di Palestina. Sunni dan Syiah dipertentangkan di Irak, juga
 dunia Arab. Muslim dan  pemerintah/ militer di tanah air, juga Asia. 
Sehingga kita kehabisan tenaga, terlatih paranoid mencurigai saudara 
yang berbeda aliran. Teriakan minta tolong dari belahan dunia lain tak 
mampu kita jawab dengan semestinya. Kita terlalu sibuk dengan diri 
sendiri, hingga mengecil ruang bagi mangsa yang tengah dicabik. 
Perlombaan prestise terus menari di layar kaca dan benak kita. 
Suara rintihan kian ditenggelamkan hingar bingar produk kapitalisme, 
dimana setiap konsumen menyumbang peluru yang dimuntahkan ke tubuh 
anak-anak dan wanita Palestina. Setiap rudal dan bom fosfor yang 
menghanguskan para pejuang kemerdekaan. Sedih.
 Mestinya, kita lebih memahami masjid Aqsha, tempat semua ini bermula.

Masjid
 Aqsha, tempat mi'raj Rasulullah. Zionis Israel ingin merobohkan tempat 
suci ini untuk membangun Haikal Sulaiman yang wilayah kekuasaannya 
seantero Timur Tengah. Dari sana baru ke seluruh dunia. 
 AL AQSHA, DOME OF THE ROCK, HAIKAL SULAIMAN DAN SEPULCHRE
 “Maha Suci Allah 
yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil 
Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar 
kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda ( kebesaran ) kami.
 Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”( Qur’an, 17:1 )
 Masjid Al-Aqsha 
terletak di Al-Haram asy-Syarif, Yerusalem timur. Bergaya arsitektur 
Islam awal dengan fasad menghadap utara, terbuat dari batu kapur. 
Pembangunan pertama tahun 685-705 M, kedua 1033-1035 M. Masjid ini 
panjangnya 83 meter, lebarnya 56 meter. Berkapasitas 5000 jemaah di 
dalam, 400.000 jemaah di luar. Kolom interior dilapisi marmer putih. 
Empat minaret setinggi 37 meter, dekat kubah berwarna hijau dari bahan 
timah.

Interior Masjid Aqsa

Kubah hijau Masjid Aqsa
 Keponakan Shalahuddin, 
al-Malik al-Mu’azzam Isa, tahun 1218 merenovasi kompleks Al Haram 
asy-Syarif dan menambah serambi muka pada masjid Aqsha. Masjid Al-Aqsha 
saat ini adalah masjid yang dibangun secara permanen (  tahun 66-73 H ) 
oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan dari Kekhalifahan Ummayah.
 Di dekat Al Aqsha, 
berdiri kokoh Masjid Umar dengan kubah kuning keemasan. Masa kaisar 
Augustinian, difungsikan sebagai gereja ( Al-Qiyamah ), sedangkan 
Al-Aqsha menjadi istana Baldwin I ( tahun 1104 ). Bangunan oktagonal 
yang oleh orang Barat disebut Dome of the Rock ini, mereka yakini 
sebagai tempat nabi Ibrahim menyembelih putranya, Ishaq, sehingga ada 
yang menyebutnya Masjid Ibrahim. Juga Masjid Sulaiman, karena dibangun 
di atas reruntuhan istana Sulaiman yang menurut muslim beragama Islam. 
Nabi Yakub menerima firman Allah di tempat ini. 
 Sejarahnya, tahun 15 H/
 636 M setelah menerima kunci kota Yerusalem, Umar bin Khattab singgah 
di Baitul Maqdis untuk sholat ( dekat pintu masuk gereja ). Kemudian 
beliau membangun masjid di sana, dinamai Al-Shakrah ( batu cadas ) dan 
meminta umat Islam sholat berjamaah di sana. Yahudi menyebutnya Kipat 
Hasela. Berdekatan dengan Qubbat As-Sakhrah, Utsmaniyah ( 1517-1917 M ) 
membangun Kubah Nabi tahun 1620 M. Renovasi berskala besar dilakukan 
masa Mahmud II tahun 1817 M. Setelah gempa melanda Palestina 11 Juli 
1927, Kubah Shakhrah diperbaiki.

Posisi M.Aqsa, Dome of the Rock & Tembok Ratapan di Haram Asy-Syarif ( Baitul Maqdis ).

Area Tembok Ratapan, di bawah Dome of the Rock ( Kubah Shakrah ).
 Kuil ini dulu pernah 
digunakan untuk pemujaan dan pengorbanan korbanot Yahudi kuno.  Orang 
Yahudi kini berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka di tembok yang menjadi 
bagian kaki Masjid Aqsha dan Masjid Umar. Sebagian orang Yahudi berharap
 kuil/ haikal Sulaiman dibangun kembali, meski harus menghancurkan kedua
 masjid tsb.

Dome of the Rock/ Kubah Shakrah/ Masjid Umar.

Shakrah ( karang ) di dalam Dome of the Rock.
AL AQSHA DAN MUSLIM PALESTINA DI UJUNG TANDUK
 Mesjid Aqsha adalah 
hambatan besar bagi visi masa depan Yahudi garis keras. Berbagai cara 
digunakan ekstremis Yahudi untuk meruntuhkan masjid Aqsa. Dana trilyunan
 dolar dari pajak rakyat Amerika dan keuntungan berlipat-lipat 
perusahaan kelas dunia milik zionis yang menggurita di berbagai belahan 
bumi termasuk di Indonesia, digunakan untuk memerangi penjaga Masjid 
Aqsha, yaitu muslim Palestina.
 Gerakan radikal zionis 
dimotori Freemasonry, organisasi Yahudi internasional yang didirikan 
resmi di Inggris ( tahun 1717 ) oleh Anderson, kepala gereja protestan 
di London yang berdarah Yahudi. Gerakan rahasia paling besar dan paling 
berpengaruh di dunia ini meyakini, tahun 1012 SM, Nabi Sulaiman 
membangun Haikal di atas Gunung Soraya, Palestina. Mereka berambisi 
membangun kembali Haikal.

Rencana Haikal Sulaiman menurut penggambaran seniman.
 “Kemudian Kami 
berikan kepadamu ( Bani Israel ) giliran untuk mengalahkan mereka ( 
muslim ) kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak
 dan Kami jadikan kelompok yang lebih besar”( Qur’an, 17 : 6  ).
 “Jika kamu berbuat 
baik ( berarti ) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu 
berbuat jahat, maka ( kejahatan ) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila 
datang saat hukuman kedua, ( Kami datangkan orang- orang lain ) untuk 
menyuramkan muka-muka kamu dan mereka ( muslim ) masuk ke dalam mesjid, 
sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk 
membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai”( Qur’an, 17 :
 7 ).
 Rintangan terbesar yang
 dihadapi gerakan radikal ini adalah Kristen dan Islam. Dekade ini, 
pemeluk Kristen di Amerika dan dunia, sebagian besar, sudah dilemahkan 
dengan gaya hidup hedonis dan bebas. Tinggal muslim yang masih berjuang 
gigih ; mempertahankan kemurnian agamanya, mengajak rekannya yang hanyut
 dalam mainstream sekuler untuk meneguhkan kembali keimanannya,
 seraya memutar otak untuk menangkis sihir kapitalisme, sekaligus 
melawan balik serangan yang ditujukan kepadanya. ( menurut sebuah 
sumber, di akhir jaman, muslim, nasrani dan yahudi ortodoks ( yang masih
 memegang teguh ajaran murni yang dibawa nabi Muhammad, nabi Isa dan 
nabi Musa ) bersatu padu di bawah pimpinan Imam Mahdi / Nabi Isa melawan
 serangan dan muslihat Dajjal ).

Nasrani, Yahudi dan Muslim di Yerusalem.
 Penyerangan telah lebih
 100 kali dilakukan kelompok militan Yahudi ke Al Aqsha, menewaskan 
banyak jemaah yang sedang sholat. Pertama kali ( Agustus 1967 ), 
dilakukan Shlomo Goren, rabbi Angkatan Bersenjata Israel  yang membawa 
50 pria bersenjata di bawah pengawasannya.  21 Agustus 1969, zionis 
melancarkan tembakan langsung, membakar mimbar kuno Shalahuddin 
Al-Ayyubi dari kayu dan gading sehingga terpaksa diganti mimbar baru 
buatan Jepara oleh dinasti Bani Hasyim, penguasa Yordania.
 3 Maret 1971, pengikut 
Gershon Solomon menjadikan Haram asy-Syarif sebagai sasaran serangan, 
disusul satuan tentara Israel tiga hari kemudian. Tahun 1980, sekitar 
300 anggota Gush Emunim menggunakan senjata berat, menyerang masjid. 
Tahun 1982, seorang Israel dengan paspor Amerika menembaki jemaah dengan
 senapan serbu M-16. Pada tahun yang sama pengikut teroris keji rabbi 
Meir Kahane menyerang mesjid dengan dinamit. 10 Maret 1983, lagi-lagi 
anggota Gush Emunim, memanjat dinding Haram asy-Syarif dan menaruh bahan
 peledak. Sekelompok teroris Yahudi radikal dipersenjatai lusinan 
granat, dinamit dan 12 rudal, mencoba meledakkan Al-Aqsa.

Gedung ambruk setelah serangan Israel ke pemukiman Palestina.

Bertahan hidup setelah pengeboman membabi buta.

Intifadah. Anak melempar batu untuk mengusir tentara pendudukan Israel.

Melihat anggota keluarga dibantai. Anak2 Palestina dicekam ketakutan dan maut setiap waktu.
Jum’at shubuh, 25 Februari 1994, zionis pemukim Kiryat Arba, Hebron, membantai 50 jemaah dan melukai 300 lainnya di Al Aqsha dengan senapan mesin. Tentara Israel mengepung masjid, melarang wartawan mendekat. Tentara juga menembaki muslim Palestina yang berdemonstrasi memprotes serangan tsb. Tak tanggung-tanggung mendiang Ariel Sharon, mantan PM Israel, dengan kawalan 1200 tentara menembaki dan melecehkan masjid Aqsha.
 20 Februari 2009, 
Benyamin Netanyahu yang bergaris keras, dipilih presiden Shimon Peres 
menjadi perdana menteri Israel. Ia tidak menceritakan masa depan 
Yerusalem, malah berkoalisi dengan ultranasionalis Yahudi, Avigdor 
Lieberman, yang berambisi membuang seluruh keturunan muslim/ arab dari 
teritori Palestina yang kini kurang dari 22 % tanah Palestina. Entah apa
 lagi yang akan terjadi pada rakyat Palestina dan masjid Aqsha. Perang 
dunia ke-3 ( akhir jaman ) sudah di ambang pintu ?
MASA DEPAN PALESTINA DAN AL AQSHA DI TANGAN KITA
 Hamas memenangi pemilu 
legilatif Palestina ( Januari 2006 ) yang demokratis, mendudukkan Ismail
 Haniyah di kursi perdana menteri. Namun, pemerintahan pilihan rakyat 
ini diserang tiap hari oleh agen zionis. Pejabat tingginya dibunuh dan 
dipenjara. Jurubicara parlemen Palestina ditahan.

Sisa
 teritori Palestina setelah dicaplok Israel, tinggal 22 %. Sebagian Tepi
 Barat & Gaza. Rencana berikutnya, Yerusalem dijadikan ibukota 
Israel. Kerakusan Israel ini didukung penuh oleh presiden Barack Obama. 
Siapa sangka dibalik senyumnya, tersimpan muslihat besar.

Pejuang Hamas, mempertahankan sisa tanah Palestina hingga titik darah penghabisan.
 Hamas dicap teroris 
oleh AS dan sekutu, karena memimpin rakyat Palestina yang sudah 80 tahun
 didera nestapa, berjuang meraih hak hidup dan kemerdekaan, sekaligus 
menyelamatkan wajah Islam di garis depan pertempuran yang telah 
berlangsung ratusan tahun, mempertahankan entitas muslim terakhir yang 
menjaga masjid Aqsha, tempat mi’raj Rasulullah. 
 “Dan sesungguhnya 
mereka ( kaum kafir ) hampir memalingkan kamu dari apa yang telah Kami 
wahyukan kepadamu, agar kamu membuat yang lain secara bohong terhadap 
Kami ; dan kalau sudah begitu tentulah mereka mengambil kamu jadi 
sahabat setia” ( Qur’an, 17 : 73 ).
 “Dan kalau Kami tidak memperkuat ( hati ) mu, niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka,”( Qur’an, 17 : 74 )
 “kalau terjadi 
demikian, benar-benarlah Kami akan rasakan kepadamu ( siksaan ) berlipat
 ganda di dunia ini dan begitu ( pula siksaan ) berlipat ganda sesudah 
mati, dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun terhadap Kami” (
 Qur’an, 17 : 75 ).

Anak Gaza meregang maut setelah serangan brutal darat, laut, udara pasukan Israel, Januari 2009.
 Hari ini dunia masih bungkam. Gonggong serigala di negeri para nabi kian nyaring terdengar. Akankah kita terus berlalu ? (  pelbagai sumber )
 


 
 
 
Tidak ada komentar