FITNAH AKHIR ZAMAN; AKAL BULUS ZIONIS YAHUDI MENGGUNAKAN NAMA ISRAEL

Kita selalu bingung dgn fitnah akhir zaman yahudi Zionist, apa dia israel, apa dia yahudi dan apa pula zionis? Nabi-nabi dahulu sebelum Nabi Muhammad s.a.w. dilahirkan adalah keturunan yahudi seperti Nabi Daud (David), Nabi Sulaiman (Solomon), Nabi Yaakob (Jacob), Nabi Musa (Moses), Nabi Yusof (Joseph), Nabi Bunyamin (Benjamin) dan lain-lain.  Ada seorang guru saya memberi petuah untuk mengenali nama-nama yahudi dengan nama-nama Arab ialah nama yahudi tidak boleh tambah apa-apa di belakangnya misalnya jika nama Yusof, Yusoflah sahaja bukan Yusofiah, Yusofah dan sebagainya. Nama-nama Arab boleh ditambah misalnya Muhammad menjadi Muhammadiyah, Muhammadin, Ahmad dan lain-lain.





Secara bahasa, Bani Israil bermakna "anak keturunan Israel." Kata ini diambil dari bahasa Arab: بني إسرائيل Banī Israīl yang merupakan terjemahan dari bahasa Ibrani: בני ישראל Bnei Yisra'el. Al-Qur'an (kitab suci Islam) menggunakan istilah "Bani Israil" untuk merujuk pada keturunan Ya'qub, sedangkan Tanakh (kitab suci Yahudi) dan Alkitab (kitab suci Kristen) menggunakan istilah "kaum Israel" atau "orang Israel".

Dalam Tanakh dan Alkitab, istilah Israel pertama kali digunakan dalam Kitab Kejadian. Disebutkan bahwa Ya'qub bergelut dengan lelaki asing. Setelahnya lelaki tersebut berkata, "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang." Setelah lelaki itu pergi, barulah Ya'qub sadar bahwa dia adalah malaikat.
Nama Israel pertama kali muncul dalam sumber non-kitab suci sekitar 1209 SM, dalam sebuah prasasti Fir'aun Merneptah. Prasasti itu sangat singkat dan mengatakan secara sederhana, "Israel terbuang dan keturunannya tidak". Prasasti ini mengacu pada kaum, bukan untuk individu atau negara-bangsa.
 
Ya'qub memiliki dua belas putra: Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Dan, Naftali, Gad, Asyer, Isakhar, Zebulon, Yusuf, dan Benyamin. Keturunan mereka kemudian menjadi dua belas suku dalam Bani Israil. Keturunan Yusuf biasanya dibagi menjadi dua: suku Manasye yang merupakan keturunan putra sulung Yusuf dan suku Efraim yang merupakan keturunan putra kedua Yusuf.


 Yahudi

Istilah bahasa Indonesia "Yahudi" diturunkan dari bahasa Arab يَهُودِيّ yahūdī, dari bahasa Ibrani יְהוּדִי Yehudi. Istilah ini awalnya digunakan untuk merujuk pada keturunan Yehuda (יְהוּדָה, Yehudah), putra keempat Ya'qub, kemudian melebar dan merujuk pada Bani Israil yang tinggal di Kerajaan Yehuda.Suku-suku Bani Israil yang hidup di Kerajaan Yehuda sendiri adalah suku Yehuda, Benyamin, dan sebagian suku Lewi, sedangkan suku-suku yang lain berada di Kerajaan Samaria.

Setelah Kerajaan Samaria runtuh, sebagian menyebutkan bahwa suku-suku yang tinggal di kerajaan tersebut hilang, sebagian berpendapat bahwa mereka mengungsi ke Kerajaan Yehuda dan terserap ke dalam suku Yehuda.

Setelahnya, Bani Israil secara keseluruhan juga kerap disebut dengan bangsa Yahudi. Pada keberjalanannya, ada juga orang-orang yang bukan Bani Israil yang memeluk agama Yahudi sehingga dia juga dianggap sebagai bagian bangsa Yahudi.

Meski demikian, penggunaan istilah Yahudi dan Israel ini sendiri bisa berbeda tergantung pendekatan agama dan kebangsaan yang digunakan.Talmud menyebutkan bahwa istilah Israel (Bani Israil) merupakan seorang bangsa Yahudi, meski dia tidak memeluk agama Yahudi.(Sanhedrin 44a)

Pada masa modern, mereka yang biasanya dimasukkan ke dalam kelompok bangsa Yahudi terdiri dari tiga kelompok: orang yang lahir dari keluarga Yahudi tanpa memandang agama orang tersebut, mereka yang memiliki latar belakang atau leluhur Yahudi, dan mereka yang masuk agama Yahudi meski tidak memiliki latar belakang atau leluhur Yahudi. Untuk kelompok terakhir, terdapat beberapa perbedaan tata cara dalam masuk ke dalam agama Yahudi, tergantung aliran Yahudi yang diikuti. Proses masuknya seseorang menjadi Yahudi bisa diakui satu aliran dan tidak diakui oleh aliran lain.



Di bawah ini ada artikel bagi membezakan di antara israel dan yahudi zionis.

BEDA ANTARA ISRAEL DAN YAHUDI ZIONIS




Nama Israel sudah popular di semua kalangan masyarakat dunia. Hampir semua media massa di dunia menyebut sebuah negara penjajah yang menguasai Palestin saat ini sebagai "negara Israel".

Padahal jika meneliti secara sejarah, istilah Israel dalam hal ini tidak tepat. Ini adalah sebahagian daripada "perang terminologi". Tanpa sedar, hampir keseluruhan umat Islam dengan mudah mengucapkan kata "Israel" bahkan diikuti dengan kata atau doa yang buruk dan laknat terhadap mereka.

Padahal, nama Israel adalah nama Nabi Ya'qub alaihisalam. Yahudi menggunakan nama "Israel" apabila mereka membina kekuatannya di era moden ini. Dengan nama itu, mereka mendakwa terikat dengan dengan Nabi Allah Israil alaihissalam, mengikuti agamanya, pewarisnya, keturunannya dan seakan Allah meredai mereka.

Tatkala Yahudi menduduki Palestin dan menubuhkan negara mereka di sana, mereka menamakannya dengan "negara Israel". Lembaga dan agensi yang ada juga atas nama Israel. Bank Israel, bendera Israel, tanah Israel, suara Israel, tentera pertahanan Israel, kementerian luar negeri Israel dan seterusnya. Agar diterima oleh masyarakat dunia, Yahudi memberikan imbuhan dan kesan dimensi agama dalam entiti dan kewujudan mereka di tanah Palestin.

Ini mereka lakukan agar masyarakat antarabangsa simpati keagamaan dan kalangan yahudi dunia sudi berhijrah ke negara Yahudi, mengerahkan seluruh tenaga dan potensi yang mereka milik untuk negara penjajah ini. Selain itu, dengan menamakan diri sebagai "negara Israel" cara seperti ini, Yahudi ingin mempengaruhi kalangan Kristian dunia dan mendapatkan sokongan.

Sebab kalangan ini juga mendakwa beriman kepada Injil (Bible) dan Taurat. Taurat adalah Perjanjian Lama dan Bibel adalah Perjanjian Baru. Keduanya diyakini kalangan Kristian sebagai kitab suci. Yahudi ingin memberikan entiti mereka di Palestin untuk kalangan Kristian sebagai wujud nubuwat dalam perjanjian lama di dalam kita suci.

Mereka ingin menunjukkan seolah-olah ini sebagai perwujudan janji Allah kepada Ibrahim dan Israil (Yakub). Mereka ingin memberikan pemahaman kepada Kristian bahawa sokongan kepada entiti Yahudi di Palestin adalah natijah keimanan Kristian kepada Injil (Bible).

Oleh itu, sebahagian negara Kristian di barat terpengaruh kepada tuntutan Yahudi ini. Israil adalah Nama Nabi Israil adalah Nabi Allah yang mulia dan dicintai-Nya. Dia adalah Yakub bin Ishak bin Ibrahim alaihimussalam. Allah berfirman,

"Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, iaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. "(Maryam: 58)

Sementara Bani Israil adalah anak dan keturunan Nabi Yakub iaitu 12 orang, Yusuf dan saudara-saudaranya. Dari 12 orang inilah berkembang dan menjadi Bani Israil ketika mereka tinggal di Mesir bersama Yusuf. Ketika datang Musa, mereka keluar bersamanya ke Gurun Sinai. Ketika mereka kehausan Musa memukulkan tongkatnya ke batu dan mengeluarkan mata air sebagi mukjizat.

Nama Bani Israil digunakan sampai diutusnya Nabi Muhammad. Ayat Al-Quran jelas memberitahu tentang mereka, sejarah, perbuatan, taklif Allah kepada mereka, kesalahan dan penyelewengan mereka. Yahudi atau Israel?

Al-Quran menyebut Yahudi kepada Bani Israil setelah diutusnya Nabi Muhammad dan selepas mereka kufur dan mengingkari kenabian beliau. Nama Yahudi adalah bukan bahasa Arab tetapi digunakan untuk mengistilahkan bangsa kafir yang dimurkai Allah.

Nama Yahudi hanya disebutkan dalam ayat-ayat madani (yang turun selepas hijrah ke Madinah) lapan kali di surat; Al-Baqarah, Al-Maidah, dan di At-Taubah semuanya dengan konteks celaan atas mereka dan bukan pujian. Beralihnya peristilahan Al-Quran dari Bani Israil kepada Yahudi ini memberikan kesimpulan bahawa umat Islam wajib mengikuti methode Al-Quran dalam membezakan antara Yahudi dan Bani Israel.

Ketika Al-Quran menukar istilah Bani Israel menjadi Yahudi ini ingin menghilangkan mereka dari warisan hakiki Ibrahim dan Israil. Meskipun mereka mungkin masih ada keturunan Nabi Israil, namun mereka bukan pewarisnya kerana mereka tidak mengikuti agama beliau.

Kerana itu untuk menunjuk kepada negara penjajah di Palestin ketika ini yang betul adalah menyebutkan "negara penjajah zionis yahudi" dan bukan Israel. Zionis menunjuk kepada organisasi antarabangsa jahat yang merancang penubuhan negara penjajah tersebut di Palestin.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.