NAJD SANG TANDUK SETAN YANG MEREKA ALIHKAN IRAK

Banyak hadits shahih yang menceritakan tentang Tanduk Setan. Ada yang menyebut 2 Tanduk ada riwayat yang lain menyebut satu tanduk atau 'Qaran'. Tanduk Setan adalah segolongan manusia yang telah melakukan kerusakan serta malapetaka dan bencana yang maha dahsyat yang tidak pernah terjadi pada masa kini dan akan datang. Siapakah mereka? Di mana mereka akan muncul? Apakah yang mereka lakukan? Apakan tanda-tanda mereka?. Bagaimana pula rupa mereka? Maka di sini cukuplah di paparkan beberapa hadits sahih yang diriwayatkan oleh para sahabat nabi dan juga tafsir ulama.

1. “Ya Allah berkatilah bagi kami negeri Syam, Ya Allah berkatilah bagi kami negeri Yaman: Mereka berkata: Ya Rasulullah doakan di negeri Najd pula. Ya Allah berkatilah bagi kami negeri Syam, Ya Allah berkatilah bagi kami negeri Yaman. Ya Rasulullah doakan di negeri Najd pula. Kemudian Rasulullah bersabda di sanalah berlaku: Zalazilu wal fitan (malapetaka dan fitnah) dan di sana juga munculnya tanduk syaitan“

Derajat Hadits.
Hadits ini adalah hadits sahih di keluarkan oleh Imam Bukhari No: 1037 – Bab Zalazil juga oleh Imam Muslim: “Kitab Haji” No: 476, Imam Ahmad Juz 2, 3, 6, dan juga “Al-Muntaq’ Al-Hindi Kanzul Ummal” No: 35116 dan 38158 dan Ibnu Asakir di dalam ”Tahzib Tarikh Damsyik “, Ibnu Hajar di dalam “Majumuk Zawaid”, Khatib Al-Baghadi ”Tarikh Bagdad”, Abu Nuim di dalam ”Hilyatul Awliya” juga Al-Munzir di dalam Targib wal Tarhib, Imam As-Sayuti ”Jamul Jawami” No: 9836.

Ini menunjukkan bahwa Rasulullah tidak mendoakan Najd (Riyadh) tiada ulama juga awliya, orang saleh di Najd (Riyadh), karena kawasan tersebut merupakan kawasan Badui dan jelmaan Syaitan dan munculnya malapetaka apa yang akan di sebut sebentar lagi sebagai TANDUK SYAITAN merupakan tempat tinggal Muhammad Abdul Wahab, Abul Azizi Al-Baz yang tinggal di Najd (Riyadh), juga Saleh Usaimin serta Musilamatul Kazab.

2. Bersabda Nabi: Fitnah terjadi dari Masyarik – di riwayatkan oleh Imam Bukhari ”Kitab Fitnah” Hadits No: 7092 bab ke 17.

3. Dari Salim dari Bapanya dari Nabi s.a.w. bahwasanya ia berdiri di sisi mimbar maka ia berkata: “Fitnah akan terjadi di sana dan munculnya tanduk syaitan atau tanduk matahari” - Di keluarkan oleh Imam Bukhari No: 7093. Kitab Khamis bab ke 4, Kitab Istaq bab 27, Kitab Fitan Bab 16, Kitab Talaq bab 25, Kitab Maghazi bab 74, Kitab Manaqib bab ke 5 dan Kitab Bade Kholaq bab 11, 15. Juga Riwayat Muslim No: 81 Kitab Fitan Hadits No: 44, 46-50. At-Tarmidzi di dalam Manaqib bab 73, Kitab Fitan Bab 79, Al-Muwatuk: Kitab Isti’ zak Hadits No: 29.

4. Dari Nafik bin Ibnu Umar beliau dengar nabi bersabda semasa menghadap ke Masyarik (timur): "Tidaklah fitnah itu akan berlaku di sana nanti – sehingga munculnya tanduk syaitan” Hadits Bukhari No: 7094, Hadits Muslim No: 81 [Sama seperti di atas]

5. Di dalam Musnad Imam Ahmad No: 3679 dari Ibnu Umar dari Nabi Bahwa baginda berdiri di pintu Sayyidatina ‘Asyiah maka ia menunjukkan tangannya ke Masyrik: lalu bersabda: "Fitnah akan terjadi di sana sehingga munculnya tanduk syaitan” - Isnad sahih -

6. Sabda Baginda s.a.w. “Akan muncul segolongan manusia dari Masyriq (Timur) mereka membaca Al-Quran akan tetapi tidak melebihi had, dan mereka akan keluar daripada agama (sesat) umpama tersesatnya anak panah yang keluar dari busurnya dan tanda-tanda mereka adalah mencukuri rambut (botak)”

7. Diriwayatkan oleh Abi Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w bahwasanya baginda bersabda “Ketua kaum kuffar di Masyriq (Nadj)"

8. Di dalam riwayat yang lain sabda baginda lagi ”Di sanalah akan keluar (munculnya) Tanduk Syaitan“

9. Sabda baginda lagi yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar ”Di sanalah (Masyriq) akan terjadi malapetaka dan fitnah"

Kesimpulan

Dalam meneliti dari pelbagai aspek seperti nahwu, sorof dan di mana baginda bersabda. Nabi berkata (Keluar atau Muncul ) adalah Fi’il Mudhar’ yang memberi arti: terus menerus atau berturut-turut, kini dan akan datang. Jadi bisa kita pahami bahwa setelah Musilamatul al-Kazab di Najd (Riyadh) akan muncul pula segolongan dari umat ini secara terus menerus dari TEMPAT YANG SAMA, DAN BERTERUSAN antara golongan yang pendusta agama yang TELAH muncul di Nadj (Riyadh) adalah:
  1. Musilamatul Kazab - Nadj (Riyadh)
  2. Zu-Khuwaisirah at-Tamimi ketua Khawarij - Nadj (Riyadh)
  3. Kasib bin Rabi’ - Nadj (Riyadh)
  4. Misar bin Fadki - Nadj (Riyadh)
  5. Al-Qaramitah - Nadj (Riyadh)
  6. dan YANG TERAKHIR Muhammad Abdul Wahab an-Najdi, dari Bani Tamim seperti juga golongan Khawarij yang berasal dari BANI TAMIM, besar kemungkinan mereka adalah SATU qabilah juga dari Riyadh
Syeikh Zaini Dahlan menyebutkan yang di maksudkan 2 tanduk syaitan dari Nadj (Riyadh) di dalam hadits itu adalah Musilamatul Kazab dan Muhammad Abdul Wahab.

Jadi Kelima golongan ini yang terkenal adalah Musilamatul Kazab yang di karuniai Irhas dan pada abad ini adalah Muhammad Abdul Wahab.

TAHQIQ TANDUK SYAITAN ADALAH WAHABI DAN SALAFI DI NAJD

Di dalam sebuah hadits nabi yang begitu panjang menceritakan sekumpulan Pendusta Agama "Akan datang segolongan dari kamu mereka yang menyeru ajaran Tauhid tetapi mereka tidak mempunyai apa-apa, mereka membaca Al-Quran tidak masuk ke tengorokan (bukan dari hati), dan mereka membaca Al-Quran tidak sama seperti kamu baca, mereka sembahyang tidak sama sebagaimana kamu sembahyang dan mereka berpuasa tidak sama seperti kamu puasa, mereka sesat dari agama Islam seperti tersasarnya panah dari busurnya, kemudian nabi memberikan bentuk fisiknya, mereka mencukur rambut dan misai, manakala jubahnya di pertengahan betis kemudian mereka membunuh serta menuduh orang-orang Islam adalah penyembah berhala. Kemudian nabi menyuruh kita apabila kita bertemu mereka, maka hendaklah kita memerangi mereka maka barangsiapa yang memerangi mereka maka ia mendapat ganjaran yang besar, maka barangsiapa yang terbunuh maka ia syahid”

Hadits ini di keluarkan oleh Imam Bukhari di dalam ”Alamat Nubuwah” dan juga Imam Muslim di dalam “Kitab Zakat, bab Tahzir pakaian dunia” An-Nasa'i di dalam Khosis. Ibnu Majah Bab Khawarij, Hakim di dalam Al-Mustadrak juz 2, Tarikh Baghdad juzuk ke 1, Abu Nuim Hilyatul Awliya juz ke 4. Hadits ini adalah hadits sahih.

Keterangan:

Berdasarkan hadits ini maka tidak diragukan lagi golongan yang di maksudkan oleh nabi adalah salafi dan wahabi, karena apa? karena golongan wahabi dan salafi ini menyeru ke jalan Tauhid tetapi sia-sia. Golongan wahabi membaca Al-Quran dengan fasih dan lancar akan tetapi tidak masuk dalam hati mereka, karena itu golongan wahabi dan salafi ini apabila membaca Al-Quran tidak sama dengan orang yang beriman dan ikhlas.

Begitu juga golongan wahabi ini shalat mereka tidak sama dengan orang Islam yang lain, lihat saja shalat mereka tidak membaca Basmalah yang tidak diajarkan oleh nabi, kemudian lihat saja jari telunjuk mereka bergerak-gerak dan memutar ketika tahiyat akhir yang mengganggu orang lain yang hendak shalat, lihat saja i’tidal di samakan dengan qiam dengan meletakan tangan di pusat, dan kadang-kadang itu hingga ke dada, qunut di katakannya bid'ah. Membaca doa iftitah di katakan bid'ah. Kemudian dalam shalat banyak bergerak-gerak ke sana dan ke mari untuk membetulkan surban.

Setelah itu nabi pun menerangkan ciri-ciri mereka yaitu kepala botak, maka golongan wahabi dan salafi di  Mesir, Saudi dan lain-lain semuanya botak jikalau ada rambut pun pendek, begitu juga dengan misai, bagaimana dengan pakaian mereka? jikalau hendak melihat pakaian mereka sebatas betis konon hendak ikut sunnah, orang wahabi di Saudi pakai jubah di betis dan ciri yang terakhir mereka membunuh serta menuduh orang-orang Islam adalah penyembah berhala ciri inilah yang sering terjadi di Saudi yang mengatakan bid'ah, syirik atau peyembah berhala, sudah sekian banyak ulama yang telah di bunuh oleh golongan wahabi di Najd di antara ialah Syeikh Zamzami dan banyak lagi yang telah menjadi korban.

SERANGAN JIHAD TERHADAP WAHABI

Para Ulama’ Mekah, Madinah, Qadhi dan Mufti di seluruh pelosok dunia berfatwa agar serangan jihad dilancarkan kepada Wahabi, mereka terdiri dari kalangan ulama’ yang mu’tabar yang sezaman dengan Muhammad Abdul Wahab seperti As-Shaikh Ahmad al-Ba Alawi, As-Shaikh Umar Abdul Rasul, As-Shaikh Aqail bin Yahya al-’Alawi, As-Shaikh Abdul Malik dan As-Shaikh Hussin al-Maghribi. Akhirnya para ulama Mekah menghukumi kafir dan wajib Amir Mekah memaksa dan menyingkirkan mereka (golongan Wahabi) keluar dari Masjidil Haram. Setelah itu mereka mewajibkan semua orang Islam membantu dan bersatu, barangsiapa yang melarikan diri tanpa uzur adalah berdosa, dan barangsiapa memeranginya jadilah mujahid dan barangsiapa yang dibunuh memperoleh syahid. Akhirnya ijma' ulama’ sepakat tanpa khilaf menulis surat kepada Amir Mekah, setelah menunaikan shalat Maghrib mereka pun menghadap Amir Mekah, kemudian seluruh penduduk Mekah bersatu serta mendukung kesatuan Amir Mekah untuk melancarkan serangan jihad dan menyingirkan mereka dari Mekah (Al-Ajwibahtu al-Makkiyatu fi rad ‘al ar-Risalati an-Najdiyati m.s.84-86)

Jadi berperang dengan golongan wahabi berdasarkan hadits di atas juga fatwa ulama Mekah pada zaman Muhammad Abdul Wahab adalah wajib dan jikalau mati merupakan mati syahid.

TAHQIQ MASYARIK ADALAH NADJ DI RIYADH (nama sekarang)

Hadits yang diriwayatkan oleh nabi itu umum yaitu Masyriq kemudian baginda mengkhususkan dengan sebutan Nadj. Para ulama ada yang menyatakan bahwa Masyriq adalah Nadj, di antaranya:
  1. Shaikh Taqiuddin berkata; Masyriq (Timur) dari arah Madinah, adalah tempat di mama munculnya Musailamatul Kazab,
  2. Imam Qustalani berkata Masyriq adalah Nadj (Irsyad as-Saary 12; 626 cetakan Darul Fikr Tahun 1410 H).
  3. Shaikh Muhammad Idris al-Marbawi ulama Nusantara yang tidak asing lagi menyebut Nadj adalah negeri Wahabi yang keluar daripadanya orang-orang Wahabi sekarang yang memerintah Mekah dan tempat keluar Musilamatul al-Kazab yang mengaku dirinya Rasul (lihat Kamus Idris al-Marbawi)
  4. Di dalam Kamus Mu’jam Al-Asasi m.s 1174 Nadj -adalah Riyadh merupakan kerajaan Wahabi yang pertama.
  5. Begitu juga nabi mengisyaratkan dengan tangan dan inilah dalil yang kuat menunjukkan bahwa Masyrik itu adalah Najd atau Riyadh nama sekarang.
  6. Dalam Surah at-Taubah ayat 97 “Orang Arab Badwi itu lebih sangat kekafiran dan kemunafiqan dan lebih wajar tidak mengetahui hukum-hukum yang diturunkan Allah kepada RasulNYA.”
  7. Siapakah orang badui di sini? jikalau bukan penduduk Najd (Riyadh)? karena itulah golongan wahabi dan salafi itu sangat kafir dan munafiq seperti firman Allah di atas yang tidak mengetahui hukum-hukum yang di turunkan oleh Allah.
  8. Begitu juga di dalam surah Al-Hujarat ayat 1- 4 ”menceritakan ada seorang yang memanggil-manggil dan berteriak-teriak dan menyerit-menjerit di hadapan rumah baginda” lalu turun ayat supaya merendahkan suara, siapakah mereka? tidak lain adalah penduduk Najd (Riyadh) yang kurang beradab sehingga sekarang golongan wahabi dan salafi kurang dan tidak mempunyai adab dengan nabi, bagi mereka nabi sudah wafat tiada lagi manfaat, nauzubillahi min zalik.
  9. Begitu juga kisah seorang penduduk badui dari Najd yang kencing di Masjid nabi, siapakah dia jikalau bukan dari Najd (Riyadh). Selain dari itu nama Najd adalah nama KHAS, bukan nama AM. Jikalau nama AM berarti tanah tinggi di mana negeri TANAH TINGGI ITU, apabila iblis berkata: Aku dari NAJD berarti aku dari TANAH TINGGI. Jadi Najd adalah nama AM nama negeri sekarang adalah RIYADH bukan nama KHAS PERJANJIAN SYAITAN
Ketika mereka berkumpul di ‘Darul Nadwah’ sebagaimana yang telah di janjikan lalu datanglah Iblis berdiri di hadapan pintu menyerupai Shaikh Najd, kita simak percakapan kaum Quraisy; Siapa Shaikh?

Iblis: Shaikh dari Ahli Najd didatangkan dari Mekah, aku dengar pertemuan kamu maka aku hadir untuk mendengar apa yang kamu bincangkan, semoga aku boleh memberi cadangan dan nasihat.

Quraisy: Baiklah, silahkan masuk! maka Iblis pun masuk bersama mereka dengan menyerupai seorang Shaikh Najd, setelah mereka berbincang maka berkata sebagian daripada mereka Abu al-Bahtari; ‘Kita penjarakan dia (Nabi Muhammad) Ibnu Hisyam; Kita kunci pintu rumahnya (Nabi Muhammad)

Keterangan:
Ini adalah catatan ringkas perkataan jahat antara orang kafir dengan iblis yang menyerupai Shaikh Najd untuk membunuh nabi, sudah pasti kita ingat kisah ini, bagaimana Abu Jahal dan sahabat-sahabatnya memerintahkan untuk memenjarakan nabi ada pula yang menyuruh menyingkirkan nabi dan akan tetapi Iblis menyuruh membunuh.

Dari kisah ini dapatlah kita ketahui bahwa Syeikh Najd (Riyadh) itu adalah iblis yang menjelma sebagai manusia, dari mana ia datang? tidak lain dan tentu saja dari Najd (Riyadh) 

Iblis berkata: Aku ahli Najd (Riyadh). Maka dari sini kita dapat ketahui bahwa Iblis dari ahli Najd (Riyadh) telah lama terjadi sejak zaman nabi maka tidak mustahil ia akan muncul setelah ini.

Silahkan merujuk (Bidayah wan-Nihayah jilid 2 m.s. 557 & As-Sirah an-Nabawiyah Ibnu Hisham jilid 2 m.s. 157 Bab Hijrah & Dalaail an-Nubuah & Mukhtasar Sirah ar-Rasul Muhammad Abdul Wahab tahun 1408 m.s. 125).

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.