AWAS NU RASA WAHABI
Ini Pesan Habib Luthfi Bin Yahya Bagi Kita Semua; terlebih kepada yang ingin Menghancurkan NU
“Nahdlatul Ulama Itu berkewajiban mewadahi akidah umat Ahlussunah Wal Jamaah (nidzom)… Wes akeh uwong kuwalat karo NU… Keno ditonton bae uwong seng ora seneng karo NU, bukan soal ketidak-cocokannya terhadap si A, kalo itu sah-sah saja soal dinamika berfikir. Tapi akidah yang ada didalamnya itu yang membuat dirinya seperti itu. Aku ora nyepatani (menyumpahi) lho..” kurang lebih begitu ngendikan Habib Luthfi.
Akhir akhir ini banyak media online yang dengan sengaja memojokkan NU, terutama Banser. Berita berita miring yang cenderung bernada provokasi mereka ciptakan agar NU tidak dipercaya masyarakat. Tidak sedikit kalangan netizen yang termakan isu-isu tersebut. Bahkan kabarnya pengurus NU di Aceh mundur hanya sebab mendengar berita yang belum tentu kebenarannya.
Jangan terkecoh dengan istilah “Kader NU mundur massal”, “Akibat kecewa dengan Ketum Ansor, kader Ansor Hengkang ke HTI/FPI/Wahabi”, “Mantan Kiai NU Membongkar Amaliah NU”, “Mantan Pengurus NU Gabung dengan HTI”, dan sebagainya.
Dikesankan NU itu aliran yang salah, sesat dan penuh penyelewengan, dengan target supaya orang NU berduyun-duyun meninggalkan NU. Tapi si oknum itu lupa atau bahkan tidak tahu bahwa NU itu selalu dido’akan ulama dan waliyullah yang ikhlas. NU itu selalu dalam lindungan Allah SWT. NU selalu dijaga marwah dan martabatnya.
Percayalah jika ada yang mau menghancurkan NU maka ia akan hancur sendiri. Penghancur NU ini bisa dari luar atau justru dari dalam NU sendiri. Jangan kuatir, seandainya ada pengurus NU yang memanfaatkan NU untuk tujuan yang tidak diridlai para muassis (pendiri) maka di akan terpental. Sudah tenang saja itu akan terbukti, si oknum itu tak perlu menfitnah pengurus NU, tak perlu memojokkan pengurus PBNU. Kalau toh misal mereka itu (pengurus PBNU) punya tujuan tidak baik dengan NU, pasti tidak akan lama akan terpental.
Tapi nyatanya kan tidak, justru pengurus PBNU saat ini semakin membuat NU diperhitungkan dunia. NU berjalan sesuai rel yang benar. Hanya orang sirik dan sakit hati saja yang menfitnah PBNU macam-macam. PBNU dibeli cukong Cinalah, PBNU menjual NU lah. Itu cuma kerjaan orang yang kurang piknik, kurang ngOpi, dan terlalu lama terkurung dalam kamar saja.
Jangan kaget jika ada yang mengaku pengurus NU mundur, justru itu lebih bagus karena untuk menyingkirkan (dengan sendirinya) pengurus-pengurus NU yang abal-abal. mengapa saya katakan abal-abal? Kalau tidak percaya bisa dibuktikan, saya melihat dengan mata kepala sendiri bahwa tidak sedikit pengurus NU setingkat cabang di luar Jawa diisi oleh kader HTI, kader PKS dan kader FPI. Modus aliran di luar NU ini masuk dalam jajaran pengurus NU karena mereka berpandangan bahwa NU saat ini itu terjangkit virus Liberal dan terjangkit bakteri Syiah.
Mereka (kader HTI, kader PKS dan kader FPI) sengaja masuk menjadi pengurus cabang NU katanya untuk mengembalikan Islamnya NU yang selama ini tidak kaffah.
Padahal justru dengan masuknya pengurus di luar NU tersebut menjadikan NU ke pendulum radikal, fundamentalis dan garis keras.
Pengurus-pengurus NU abal-abal seperti inilah (kader HTI, kader PKS dan kader FPI) yang sangat getol menentang kebijakan PBNU pimpinan KH Said Aqil Siradj. Mereka menstigma bahwa Kiai Said itu Liberal dan Syiah dengan target nahdliyyin menjauhinya, nahdliyin memecatnya sehingga tujuan akhir mereka tercapai yaitu mengobrak-abrik NU. Dan pada gilirannya NU sirna maksimal 2030.
Jadi kalau mendengar ada pengurus NU mengundurkan diri dari NU, pengurus Ansor mengundurkan diri atau Kiai NU keluar dari NU, itu ya tingkah polah pengurus NU yang ABAL-ABAL tadi. Maka menurut saya justru itu lebih bagus supaya NU abal-abal segera keluar dari NU dan NU diisi oleh nahdliyin yang benar-benar ikhlas mengabdi lewat NU dalam menggapai ridlo Allah SWT.
Waspadai statemen-statemen kelompok radikal (Wahabi, HTI, PKS dan FPI) untuk memecah belah NU…….!!!
(fbHWMI.CyberTeam/suaraislam)
“Nahdlatul Ulama Itu berkewajiban mewadahi akidah umat Ahlussunah Wal Jamaah (nidzom)… Wes akeh uwong kuwalat karo NU… Keno ditonton bae uwong seng ora seneng karo NU, bukan soal ketidak-cocokannya terhadap si A, kalo itu sah-sah saja soal dinamika berfikir. Tapi akidah yang ada didalamnya itu yang membuat dirinya seperti itu. Aku ora nyepatani (menyumpahi) lho..” kurang lebih begitu ngendikan Habib Luthfi.
Akhir akhir ini banyak media online yang dengan sengaja memojokkan NU, terutama Banser. Berita berita miring yang cenderung bernada provokasi mereka ciptakan agar NU tidak dipercaya masyarakat. Tidak sedikit kalangan netizen yang termakan isu-isu tersebut. Bahkan kabarnya pengurus NU di Aceh mundur hanya sebab mendengar berita yang belum tentu kebenarannya.
Jangan terkecoh dengan istilah “Kader NU mundur massal”, “Akibat kecewa dengan Ketum Ansor, kader Ansor Hengkang ke HTI/FPI/Wahabi”, “Mantan Kiai NU Membongkar Amaliah NU”, “Mantan Pengurus NU Gabung dengan HTI”, dan sebagainya.
Dikesankan NU itu aliran yang salah, sesat dan penuh penyelewengan, dengan target supaya orang NU berduyun-duyun meninggalkan NU. Tapi si oknum itu lupa atau bahkan tidak tahu bahwa NU itu selalu dido’akan ulama dan waliyullah yang ikhlas. NU itu selalu dalam lindungan Allah SWT. NU selalu dijaga marwah dan martabatnya.
Percayalah jika ada yang mau menghancurkan NU maka ia akan hancur sendiri. Penghancur NU ini bisa dari luar atau justru dari dalam NU sendiri. Jangan kuatir, seandainya ada pengurus NU yang memanfaatkan NU untuk tujuan yang tidak diridlai para muassis (pendiri) maka di akan terpental. Sudah tenang saja itu akan terbukti, si oknum itu tak perlu menfitnah pengurus NU, tak perlu memojokkan pengurus PBNU. Kalau toh misal mereka itu (pengurus PBNU) punya tujuan tidak baik dengan NU, pasti tidak akan lama akan terpental.
Tapi nyatanya kan tidak, justru pengurus PBNU saat ini semakin membuat NU diperhitungkan dunia. NU berjalan sesuai rel yang benar. Hanya orang sirik dan sakit hati saja yang menfitnah PBNU macam-macam. PBNU dibeli cukong Cinalah, PBNU menjual NU lah. Itu cuma kerjaan orang yang kurang piknik, kurang ngOpi, dan terlalu lama terkurung dalam kamar saja.
Jangan kaget jika ada yang mengaku pengurus NU mundur, justru itu lebih bagus karena untuk menyingkirkan (dengan sendirinya) pengurus-pengurus NU yang abal-abal. mengapa saya katakan abal-abal? Kalau tidak percaya bisa dibuktikan, saya melihat dengan mata kepala sendiri bahwa tidak sedikit pengurus NU setingkat cabang di luar Jawa diisi oleh kader HTI, kader PKS dan kader FPI. Modus aliran di luar NU ini masuk dalam jajaran pengurus NU karena mereka berpandangan bahwa NU saat ini itu terjangkit virus Liberal dan terjangkit bakteri Syiah.
Mereka (kader HTI, kader PKS dan kader FPI) sengaja masuk menjadi pengurus cabang NU katanya untuk mengembalikan Islamnya NU yang selama ini tidak kaffah.
Padahal justru dengan masuknya pengurus di luar NU tersebut menjadikan NU ke pendulum radikal, fundamentalis dan garis keras.
Pengurus-pengurus NU abal-abal seperti inilah (kader HTI, kader PKS dan kader FPI) yang sangat getol menentang kebijakan PBNU pimpinan KH Said Aqil Siradj. Mereka menstigma bahwa Kiai Said itu Liberal dan Syiah dengan target nahdliyyin menjauhinya, nahdliyin memecatnya sehingga tujuan akhir mereka tercapai yaitu mengobrak-abrik NU. Dan pada gilirannya NU sirna maksimal 2030.
Jadi kalau mendengar ada pengurus NU mengundurkan diri dari NU, pengurus Ansor mengundurkan diri atau Kiai NU keluar dari NU, itu ya tingkah polah pengurus NU yang ABAL-ABAL tadi. Maka menurut saya justru itu lebih bagus supaya NU abal-abal segera keluar dari NU dan NU diisi oleh nahdliyin yang benar-benar ikhlas mengabdi lewat NU dalam menggapai ridlo Allah SWT.
Waspadai statemen-statemen kelompok radikal (Wahabi, HTI, PKS dan FPI) untuk memecah belah NU…….!!!
(fbHWMI.CyberTeam/suaraislam)
Post a Comment