DAJJAL MUNCUL DI KHURASAN TAPI BUKAN IRAN MELAINKAN DARI KOTA MARW ATAU MERV

MEDIA WAHABI SELALU AKAN MENGARTIKAN KHURASAN IRAN SEBAGAI TEMPAT MUNCULNYA DAJJAL..!!!! Mereka Lupa atau berusaha menutupi kajian awal Fitnah akhir zaman adalah "FITNAH NAJD tempat munculnya Tanduk Setan, juga mereka "WAHABI" tidak akan mengakui bahwa bangsa Arab akan tergantikan seperti qur'an surat Muhammad 38, dan mereka selalu ngotot engan "kajian tekstual mereka"..islam eschatology hadir sebagai bentuk kajian lain yang menyodorkan kajian sejarah, literasi juga wahyu nubuwah.

JIKA Anda mengetikkan keyword “70,000 Yahudi”, maka Google akan menyuguhkan Anda informasi-informasi seputar 70,000 Yahudi Iran yang akan menjadi pendukung Dajjal. Poinnya ada pada kata Isfahan yang diterjemahkan sebagai Iran. Logika kajian "GEOPOLITICS" saja sudah nampak jelas, bagaimana Arab Saudi yang justru asyik mesra dengan Zionis Israel, dan sebaliknya Iran, Hamas ( yang di cap syiah ini ) begitu gigih bela Palestina hingga Suriah, makanya tak heran jika Isu sunni syiah akan selalu mereka bawa ke Indonesia, sebagai "bumbu" ajaran merek buat yang awam, dalam penggiringan opini pembenaran AJARAN MUJASIMMAH WAHABI.

Hadis yang dipakai untuk kesenangan kaum Nawasib ini adalah sebagai berikut:

أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال يتبع الدجال من يهود أصبهان سبعون ألفا عليهم الطيالسة

Rasulullah saw. bersabda, “Dajjal akan diikuti oleh 70,000 Yahudi dari Isfahan, mereka memakai al-thayalisah.” Berdasarkan keterangan dalam Shahih Muslim, thayalisah adalah selendang yang tidak memiliki jahitan. Sedangkan orang-orang itu menerjemahkannya seperti ini:

“Dajjal akan diikuti oleh 70,000 Yahudi dari Isfahan, mereka memakai (jubah) al-thayālisah (yaitu jubah orang-orang Parsi (Syiah hari ini) yang tidak berjahit).”

Thayalisah sendiri adalah kain yang dipakai di kepala atau di tengkuk. Orang Yahudi Khazar menyebutnya sebagai طاليت (tallit). Sedangkan dalam bahasa Parsi, jubah disebut sebagai ‘Abā’a (عبا).

Mengenai hijrahnya 70,000 Yahudi ke Israel, dalam Jews under Muslim Rule The Case of Persia, David Littman menulis begini:“Thousands of Persian Jews found their way to Palestine especially in the last decade of the nineteenth century. This return continued into the twentieth century in spite of local fanaticism and the measures of the Ottoman government which forbade Jewish immigration. From 1948 to 1978, a further 70,000 became Israeli citizens; a similar number were still living in Iran in early 1979, principally in Teheran.”

“Ribuan orang Yahudi Persia bermigrasi ke Palestina terutama pada dekade terakhir abad kesembilan belas. Hal ini berlanjut sampai abad kedua puluh, disamping fanatisme lokal dan tindakan pemerintah Ottoman yang melarang imigrasi Yahudi. Dari tahun 1948 sampai 1978, telah ada 70.000 menjadi warga negara Israel; ‘jumlah yang serupa’ masih tinggal di Iran pada awal 1979, terutama di Teheran.”

Pada kalimat “jumlah yang sama masih tinggal di Iran pada awal 1979, terutama di Teheran”, ada sesuatu yang biasanya akan menjadi sumber kesenangan lagi bagi orang-orang pecinta perang: bahwa justru yang akan keluar mendukung Dajjal itu adalah “jumlah yang serupa” itu.
Ya sudah. Jika itu bantahannya, maka jawabannya adalah: “jumlah yang serupa” itu tak memakai thayalisah (tallit) seperti halnya Yahudi Israel. Illah penghukuman (bahwa Iran adalah negara dimana 70 ribu Yahudi pengikut Dajjal berada)—dengan demikian—jelas tidak ada pada Iran. Artinya, menerjemahkan 70 ribu Yahudi Isfahan sebagai orang-orang Iran itu hukumnya adalah “batal” atau “fasad”.

Lagi pula, jika diartikan bahwa “70 ribu Yahudi” itu adalah Syiah Iran, maka kesalahannya akan bertambah menumpuk, karena jumlah  penduduk Iran itu 80-an juta (lihat http://bit.ly/2kV7zaq). Dari 80-an juta penduduk itu, sekitar 60an jutanya adalah Syiah. Jadi, yang meng-qiyaskan “Yahudi Isfahan” dengan “Syiah Iran” itu salah, baik dengan metode qiyas lughat maupun qiyas manthiqi, karena perbandingannya tidak nyambung (ma’al fariq).

Tak berhenti sampai di situ, jika Anda mengetik keyword “Dajjal Iran”, maka Anda disuguhi dengan informasi-informasi “gila” seperti: Dajjal Muncul Dari Iran oleh Konsultasi Syariah; Kemunculan Dajjal Dimulai Dari Iran;  Dajjal, Yahudi, Iran, dan Syiah oleh Nahimunkar.com; Syiah dan Yahudi Bersatu Menyambut Sang Mata Satu oleh dakwatuna.com; Iran, Negeri Asalnya Dajjal; dan seterusnya dan seterusnya.

Padahal sumber pembicaraan adalah hadis ini:
الدَّجَّالُ يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالمَشْرِقِ يُقَالُ لَهَا: خُرَاسَانُ
Bahwa Dajjal akan keluar dari Khurasan.
Sedangkan Khurasan pada saa itu terdiri dari Naisabur, Marw, Herat dan Balkh. Dan Dajjal akan keluar dari kota Marw, sesuai dengan hadis Rasulullah SAW:
يخرج الدجال من مرو من يهوديتها
Dajjal akan keluar dari Marw, yaitu dari yahudinya.
Marw atau Merv atau Mary adalah kota yang terletak di Turkmenistan, dekat dengan Tejen dan Dushak, bukan di Iran.

Yahudi di sini tidak banyak, tetapi hubungan mereka dengan Israel sangat baik, secara historis maupun politis (lihat http://bit.ly/2q2xjIZ).

Bahkan, Marw pernah menjadi pusat utama dari konsentrasi populasi Yahudi di Asia Tengah, tepatnya pada abad ke16 (lihat http://bit.ly/2luBUhN). Pun pada tahun 1980an, Yahudi dari Persia berimigrasi dari Iran ke Turkmenistan, tepatnya di Kota Marw ini.

Justru, Merv—juga di Shahrisabz—ini menerima banyak imigran Yahudi yang lari dari Mashhad Persia karena komunitasnya banyak yang terpaksa masuk Islam (lihat http://bit.ly/2C0lK6z), yaitu pada tahu 1840.

Dikatakan bahwa pada pertengahan abad ke-19, Yahudi Bukharan (termasuk Yahudi Marw) mulai bermigrasi ke tanah Israel. Tanah yang terletak di Jerussalem ini dinamakan Bukharim Quarter (Sh’hunat HaBucharim), dan masih ada hingga sekarang.

Sudah mulai fahamkah, kenapa tafsir bahwa Dajjal akan keluar dari Iran itu sangat gila; dan—apalagi jika ditambah dengan—70 ribu pendukun Dajjal pun akan keluar dari Iran? Saya rasa sebagian Anda sudah mulai faham.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.