PAULUS PALSU ITU ADALAH TARSUS
‘PAULUS PENCETUS AGAMA KRISTEN’
TRINITAS DAN BAPTISAN SUMBER KEBINASAAN UMAT MANUSIASEJARAH PAULUS DARI TARSUS
(Diantara 2.048 Pendeta Yang Hadir, 318 Menerima Ajaran Paulus
Dan 1.730 Tetap Berpegang Pada Ajaran Tauhid Nabi Isa AS)
Keyakinan umat kristen kepada tuhan yang maha Esa terkesan tidak jelas. Hal ini terlihat jelas dari kitab suci mereka menurut perjanjian baru. YOHANES 14;6 yang berbunyi “akulah jalan kebenaran dan hidup. Tidak seorangpun yang datang kepada bapa, kalau tidak melalui aku”.perkataan ini adalah perkataan Yesus Kristus yang ditujukan tidak hanya kepada murid-muridnya, tetapi juga kepada umat manusia dimuka bumi, seakan tanpa melalui Yesus tidak ada keselamatan, karena Yesus dianalisa sebagai Allah yang digambarkan dengan sebutan “Bapa”. Menurut pemahaman Kristen kata ”Anak” menunjukan pada pribadi Yesus, sedangkan Bapa ditujukan eksistensi atau Tuhan. Pemahaman tentang Bapa, Anak dan Roh Kudus sangat diimani oleh seluruh umat Kristen sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Mereka mendapatkan rumus ilmu pengetahuan berdasarkan DOGMA TRITUNGGAL/TRINITAS.
Tritunggal/trinitas (Bapa, Anak, dan Roh Kudus) bagi umat kristen merupakan sebuah eksistensi Allah yang melebur jadi Bapa (Berkedudukan di surga), Anak (Berkedudukan di dunia), dan Roh Kudus (Berkedudukan didalam Bapa, Anak/Yesus, dan Pengikut Yesus). Agar menjadi jelas dapat dirumuskan demikian :
1. Bapa atau Allah = disurga (“Karena itu berdoalah demikian : Bapa kami yang disurga. [MATIUS 6:9A]).
2. Anak atau Yesus = Didunia (“Ia telah ada dalam dunia dan didunia dijadikan oleh-Nya.” [YOHANES 1:101]).
3. Roh Kudus/Allah = didalam Allah dan manusia Kristen “Allah itu Roh dan barang siapa yang menyembah Dia harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran “[YOHANES 4:24]; “Pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh pemandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus.”[TITUS 3:5]; “Karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu roh beroleh jalan masuk ke Bapa.” “Didalam Dia kamu juga turut menjadi tempat kediaman Allah, didalam Roh.” [EFESUS 2:18,22]).
Dogma ajaran Tritunggal/Trinitas dalam iman Kristen yang dirumuskan oleh beberapa tokoh Gereja diantaranya : THEOFILUS dan ANTHIOKIA dan ATHANASIUS dan ALEXANDRIA (325M) Mengajarkan bahwa “Allah sejak kekal telah bersama sama Dengan Firman dan hikmah-Nya sebelum segala sesuatu dijadikan dan anak dilahirkan sebelum adanya waktu” (menurut THEOFILUS, wafat 181 M). Setelah pandangan THEOFILUS, disusul pula oleh ATHANASIUS, uskup dan ALEXANDRIA dengan menggunakan rumus “HOMOOUSIOS” atau kesatuan substansi/keberadaan walaupun dalam kenyataan Bapa, Anak, dan Roh Kudus terpisah, ajaran athanasius ini menyatakan “LOGOS (Firman) atau Yesus merupakan satu substansi dengan Bapa, artinya, Logos benar-benar se-Dzat atau sehakikat dengan Allah”. Meskipun Logos dan Allah harus dibedakan. Tetapi pada hakikatnya mereka satu saja. Dikonsili NICEA (325 M), Gereja menentukan pengakuannya untuk tetap mempertahankan ke-Tritunggal-an didalam ke-Esa-an dan ke-Esa-an didalam ke-Tritunggal-an. Adapun bunyi pengakuan tersebut sebagai berikut :
“Aku percaya kepada satu Allah. Bapa yang maha kuasa, pencipta langit dan bumi, segala yang kelihatan. Dan kepada satu Tuhan, Yesus Kristus, Anak Allah yang Tunggal, yang lahir dari sang Bapa sebelum ada segala zaman, terang dari terang, Allah yang sejati dari Allah yang sejati, diperankan bukan dibuat, sehakikat dengan Bapa yang dengan perantaranya segala sesuatu dibuat; yang telah turun dari surga untuk kita manusia, dan untuk keselamatan kita, dan menjadi daging oleh Roh Kudus dari Anak Bunda Maria, dan menjadi manusia yang disalibkan bagi kita dibawah pemerintahan PONTIUS PILATUS mati dan dikuburkan. Yang bangkit pada hari ke tiga sesuai isi kitab-kitab, naik kesurga, yang duduk disebelah kanan Allah sang Bapa, dan akan datang kembali dengan kemuliaan untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati, yang kerajaannya takan berakhir. Roh Kudus yang menjadi Tuhan yang menghidupkan, yang keluar dari sang Bapa yang bersama-sama dengan sang Bapa dan sang Anak. Amin”, (Dikalangan Protestan pengakuan ini masih berlaku dan diakui sebagai “PENGAKUAN IMAN NICEA KONSTANTINOPEL (381).
Dalam sejarah disebutkan, bahwa pada tahun 325 Masehi, Kaisar Romawi Konstain, Mengundang para pendeta dari berbagai daerah kekuasaannya yang luas itu, bermusyawarah di kota NICEA (Italia). Yang terkenal dengan “MAJELIS NICEA”. Tujuannya ialah untuk menentukan aqidah (pengakuan ajaran) mana yang harus dipegang dan dipertahankan oleh kaum Nasrani diseluruh dunia, karena dunia nasrani pada waktu itu terpecah menjadi dua keyakinan. Ada yang tetap berpegang pada keyakinan tauhid (ke Esaan Allah) seperti yang diajarkan oleh Nabi Isa AS, dan adapula yang berpegang kepada Tritunggal/Trinitas ajaran Paulus.
Setelah lama bersidang, maka diantara 2.048 Pendeta yang hadir, 318 Menerima ajaran Paulus dan 1.730 tetap berpegang pada ajaran Tauhid Nabi Isa AS, akan tetapi anehnya adalah sikap Kaisar Konstantin sendiri. Seharusnya dia turut membenarkan dan memenangkan apa yang diputuskan dimusyawarah, tetapi dia malah berpihak pada pihak yang kalah. Dan kenyataan ini kemudian Kaisar Konstantin mendekritkan keseluruh Dunia Kristen Trinitaslah yang harus dipegang oleh kaum Nasrani.
Inilah bahayanya kalau pihak penguasa telah mencampuri intern agama, ia hanya menurutkan kemauannya dan kekuasaannya belaka. Sejak itu sampai kini berubahlah keyakinan kaum Nasrani dari ajaran Tauhidnya Nabi Isa AS menjadi Trinitasnya Paulus (Sebagian orang yang dianggap rasul oleh umat Kristen) suatu Tragedi dalam kepercayaan umat Nasrani yang amat menyedihkan kaum Tauhid ditindas dengan sekejam-kejamnya.
BAGIAN -2
(TRAGEDI AKIBAT DARI AJARAN TRINITAS DAN BAPTISAN)
DERITA PENINDASAN KRISTEN
Kaisar Nero tahun 65 Masehi, Seperti yang digambarkan dalam film
“SAMSON AND DELILAH”
Sejak Awal Nabi Isa AS dan para pengikutnya mengalami Penindasan dan Penyiksaan. Karena begitu beratnya penindasan itu mengakibatkan sendi-sendi agama masehi yang diajarkan Nabi Isa Almasih hampir rusak sama sekali. Mulai masalah ringan hingga yang serius. Karena dikejar-kejar oleh perasaan takut atau hukuman terhadap dirinya, mereka terpaksa menyembunyikan iman dan syari’at agamanya. Orang-orang Yahudi sendiri yang mula-mula menentang agama Masehi dan penganutnya Kemudian kekaisaran ROMAWI ikut memusuhi dan menindas lebih Ganas lagi. (PERLU DIKETAHUI……… Masehi Yang Dimaksud Bukan Agama Kristen Yang Dibawa Oleh Paulus. Kisah Para Rasul 11:26)
“Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Diantikhio-lah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut KRISTEN.”
Jadi, tidak tepat jika terdapat asumsi (anggapan) bahwa kristen itu sebuah lanjutan dari ajaran ISA AS. Tepatnya, Kristen itu sengaja membonceng sejarah ajaran agama Masehi agar diakui oleh masyarakat Timut-Tengah (Arab-Yahudi) bahkan seluruh dunia, “Kristenlah agama dari Allah dengan merekayasa Isa AS Sebagai tuhan dan juru selamat”. Padahal dalam kenyataannya terdapat seseorang penganiaya dan pembunuh umat nabi Isa AS yang kemudian dinobatkan menjadi Rasul ; Orang tersebut adalah PAULUS (PENCETUS AGAMA KRISTEN), Mengenai cerita Alkitab yang menceritakan Paulus bertobat karena mendengar suara dari langit mengatasnamakan Yesus, hanyalah SANDIWARA yang sengaja disutradarai oleh teori kesengajaan karena memiliki maksud dan kepentingan ekonomi dan politik untuk menguasai Timur Tengah, bahkan dengan jika terdapat asumsi (anggapan) bahwa kristen itu sebuah lanjutan dari ajaran ISA AS. Tepatnya, Kristen itu sengaja membonceng sejarah ajaran agama Masehi agar diakui oleh masyarakat Timut-Tengah (Arab-Yahudi) bahkan seluruh dunia, “Kristenlah agama dari Allah dengan merekayasa Isa AS Sebagai tuhan dan juru selamat”. Padahal dalam kenyataannya terdapat seseorang penganiaya dan pembunuh umat nabi Isa AS yang kemudian dinobatkan menjadi Rasul ; Orang tersebut adalah PAULUS (PENCETUS AGAMA KRISTEN), menggunakan alat legitimasi AGAMA. Hal ini dapat dibuktikan dengan pernyataan sebagai berikut :
“Jika benar Paulus adalah rasul atau utusan Allah SWT, maka sebelum Yesus terangkat kesurga ia telah diberitahukan kepada murid-muridnya (PETRUS CS) Bahwa akan ada seorang Rasul menggantikannya yakni Paulus. Tapi sayang dari kitab Matius-Yohanes tidak satupun ayat yang tertulis bahwa “Pauluslah” yang menggembalakan domba-domba Israel, bahkan ketika dalam pemilihan sebagai rasul ”Paulus” tidak terpilih menggantikan Yudas Iscariot. (”Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ditambahkan kepada bilangan kesebelas Rasul itu.”-KISAH PARA RASUL 1:26). Lalu darimana Paulus mendapatkan gelar kerasulan ?
Ternyata gelar kerasulan Paulus diangkat oleh dirinya sendiri dengan alasan telah melihat Yesus, Tuhannya padahal dalam kisah para rasul 9:5 (“Jawab Saulus : ‘Siapakah engkau, Tuhan? kata-Nya : “Akulah Yesus yang kau aniaya itu.”) Paulus tidak pernah melihat Yesus, dikatakan oleh ayat ini Paulus hanya bertemu Yesus melalui suara, bahkan dalam sejarah Alkitab Kristen tidak pernah Paulus berjumpa dengan Yesus (Face to Face). Disinilah letak kebohongan Alkitab Khususnya Kitab Kristen (KISAH PARA RASUL) Tentang kerasulan paulus.
Itu sebabnya dizaman Paulus orang Korintus tidak mengakui kerasulannya. ([I] “Bukankah aku rasul ? Bukankah aku orang bebas ? Bukankah aku telah melihat Yesus, Tuhan kita ? Bukankah kamu adalah buah pekerjaanku dalam Tuhan ? [2] Sekalipun bagi orang lain aku bukanlah rasul, tapi bagi kamu aku adalah rasul, Sebab hidupmu dalam tuhan adalah meterai dan kerasulanku.” –KORINTUS 9:1-2) Ayat 2 terkesan Paulus memaksa agar kerasulannya diakui oleh segelintir orang Korintus yang percaya dengan omong kosongnya.
Paulus bukan murid Isa AS apapun alasan Alkitab, sebaliknya pembunuh Isa AS apapun Alasan Alkitab. Itu bukan perkataan Injil, tetapi upaya sabotase Yahudi-Yunani untuk menguasai sistem pemerintahan, Ekonomi, Politik, Sosial, Budaya, Pertahanan dan keamanan di Timur-Tengah hingga keseluruh dunia dengan mengandalkan kekuatan massa melalui teori Paulus, bukan agama Isa AS.
Adapun isi alkitab KISAH PARA RASUL 9:15 Hanyalah rekayasa agar orang percaya bahwa “Pauluslah rasul Allah, Pengganti Isa AS”
“Tetapi Firman tuhan kepadanya : Pergilah sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang israel.”
Mengapa dikatakan rekayasa? karena dalam Perjanjian Baru, bukan Paulus yang diserahi tugas “Pengembalaan” Untuk domba-domba Israel, melainkan PETRUS atau KEFAS, sebagaimana disebutkan dalam YOHANES 21 : 15-19 Berikut :
(15) Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus : “Simon, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini? ’ jawab Petrus kepada-Nya : Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.’ Kata Yesus kepadanya : ’Gembalakanlah domba-dombaku’
(16) Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya : ’Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku? Jawab Petrus kepada-Nya: ’Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau, Kata Yesus kepadanya : ’Gembalakanlah domba-dombaku’
(17) Kata Yesus pula kepadanya untuk ketiga kalinya : ’Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku? Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya : Apakah engkau mengasihi aku? dan ia berkata kepada-Nya : ’Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau, Kata Yesus kepadanya : ’Gembalakanlah domba-dombaku’
(18) ”Aku berkata kepadamu ”Sesungguhnya ketika engkau masih muda dan engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan kemana saja kau kehendaki. Tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ketempat yang tidak engkau kehendaki.
(19) “Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah, sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus : “Ikutlah Aku”.
Meskipun Agama Nabi Isa AS (Yesus) mengalami metamorfose bahkan kehilangan bentuk aslinya, kaum Yahudi dan Romawi tetap memusuhi dan berusaha membinasakannya. Penindasan dan Penguasa Romawi dapat dikisahkan secara ringkas sebagai berikut :
A. ABAD I : Gerakan penindasan paling ganas adalah dizaman Kaisar Nero tahun 65 Masehi, Seperti yang digambarkan dalam film “SAMSON AND DELILAH” Para pengikut kristen diadu dengan singa, untuk dikoyak-koyakan dan tubuhnya dimakan. Aduan ini sebagai hiburan yang enak ditonton oleh para pembesar dan rakyat Romawi. Diantara mereka ada yang dilumuri dengan aspal, lalu dibakar untuk obor perayaan Istana, seperti yang dilakukan Kaisar Domitianus (81-96 Masehi). Disekitar zaman inilah Alkitab Perjanjian Baru Kristen ditulis, bukan pada zaman Isa (1-30 Masehi)
B. ABAD II : Diabad ini umat Kristen dianggap kotor dan najis, dilarang mendatangi tempat-tempat pemandian umum dan lain-lain Kaisar Trayanus menangkap orang-orang Kristen untuk dijadikan makanan binatang-binatang buas, seperti yang dialami oleh Ignatius Policarpus, Uskup Smyrna, Leonardus dan Origenes
C. ABAD III : Kaisar Degaldinus dan Desoeletios (284-305 Masehi) memerintahkan pembongkaran gereja-gereja, membakar kitab-kitab suci peninggalan Bapa-bapa gereja serta nenek moyang mereka. Pendeta-pendeta ditangkap, disiksa dan dibakar dagingnya dipotong-potong untuk diberikan kepada binatang buas. Akibat penghancuran terhadap naskah-naskah sabda Yesus, Baik yang tertulis maupun yang dihafalkan dengan generasi pasca penghancuran itu.
D. ABAD IV : Kaisar Konstantin bersikap lunak kepada Kristen, bahkan dia sendiri mengaku memeluk agama Kristen meskipun kepercayaannya masih diwarnai oleh Paganisme. Pada masa itu umat Kristen merasa leluasa untuk menjalankan ibadahnya. Karena kebebasan ini masing-masing sekte agama Kristen yang kian hari bertambah banyak jumlahnya berangsur-angsur kuat dan masing-masing merasa hanya Kristen dan sektenya yang benar, sedangkan yang lain sesat (Bidat) faktor ini menimbulkan perselisihan dan penindasan antar sesama Kristen.
BAGIAN -3
‘TRAGEDI AKIBAT DARI AJARAN TRINITAS DAN BAPTISAN’
PERGOLAKAN AWAL ANTARA ALIRAN KRISTEN
(Unitarian Dan Trinitian)
Pada mulanya ajaran Yesus dianggap bangsanya sebagai aliran baru dalam agama bangsa Yahudi. Akan tetapi karena ia telah mengalami metaforfose yang sangat jauh dari konsep ketuhanan yang dianut oleh bangsa Yahudi, maka agama Kristen terpisah dari agama Yahudi, Agama yahudi memiliki pengakuan (Syahadat) iman “Syema Yisrael Yahwe Elloheinu Yahwe Ehad” Artinya : “Dengarlah hai orang Israel Allahmu Yahwe dan Yahwe Esa”. Disamping itu awal perkembangan, ia terpecah menjadi dua kelompok besar, yakni kelompok UNITARIAN dan TRINITIAN.
Orang-orang Unitarian dalam menafsirkan Kitab Injil bersifat kesejahteraan. Tidak seperti pendekatan Ortodoks yang dikenal sekarang yaitu tidak mencari makna kiasan yang tersembunyi (Alegoris) dalam teks Injil, tetapi mereka menerima makna lahir dan sabda Yesus, mereka juga bersifat kritis terhadap beberapa bagian dalam kitab sucinya yang dipandang lebih kuat dari yang lainnya, mereka berpegang teguh pada ke Esa-an Allah dan menolak Dogma yang berbau TRINITAS/TRITUNGGAL.
Mereka sangat menghormati Yesus dan menjadikannya sebagai tokoh sejarah. Mereka menolak kata “ANAK” ketika menyebutnya. Mereka hidup seperti yang dicontohkan Yesus. Sebagian tokoh terkemuka mereka adalah : Iranaeus (130-200 M) Tertulianus (160-220 M), Origenes (185-254 M), Diodorus, Lucianus (Wafat 312 M) dan Arius (250-336 M) Tokoh-tokoh Unitarian ini dianggap bidat-bidat sesat oleh umat Kristen hingga saat ini.
Dua kelompok besar ini terutama dari Kristen Paulus dilahirkan puluhan dan ratusan aliran. Setiap aliran memiliki Injil versi Golongan sendiri. Dan menyalahkan Injil versi Golongan lainnya, yang jumlahnya hingga ratusan versi. Mereka juga saling menuduh bahwa aliran lainnya dianggap sesat (bidat). Ketika kaisar Konstantin menyatakan diri masuk Kristen, meskipun masih mempertahankan Paganisme, dia memberikan kebebasan bagi penganut Kristen, mereka secara terang-terangan berani melaksanakan ajaran Kristen yang masih simpang siur dari berbagai alirannya. Perbedaan-perbedaan inilah yang menimbulkan kerawanan sosial Politik dan bisa mengancam kekuasaan kekaisaran ROMAWI, sehingga Kaisar Konstantin II mengambil keputusan mengundang Kelompok Kristen yang bersilang pendapat tersebut untuk menyelenggarakan Konsili (Sinode) ni NICEA th 325 M, sebagaimana yang telah dikemukakan yakni golongan ajaran UNITARIAN dan TRINITIAN.
Jalan konsili tersebut masing-masing memiliki pendapat sendiri-sendiri mengenai Yesus :
1. Ada yang berpendapat bahwa Yesus dan Maria adalah Tuhan Selain Allah
2. Ada yang berpendapat bahwa Yesus sama Tuhan Bapa, seperti pancaran api dan apinya
3. Ada yang berpendapat bahwa Yesus tidak dikandung oleh Maria, lalu keluar dari rahim Maria
4. Ada yang berpendapat bahwa Tuhan itu Tiga, Yang Baik, Jahat dan Sedang
5. Yesus itu mahluk tuhan ia hanya manusia yang mulia untuk menjadi tauladan bagi manusia lainnya.
6. Yesus adalah satu oknum dan Tiga oknum Tuhan (Bapa, Anak tuhan, dan Roh Kudus)
Perdebadan sengit masalah ketuhanan terjadi antara kelompok unitarian dan trinitian. Anus tokoh dan kelompok unitarian mengajukan argumen yang menunjukan bahwa Yesus bukan Tuhan. Argumen ini tidak terbantahkan oleh lawannya, sebagai berikut :
”Ada rentang masa (waktu) sebelum Yesus ada, sedangkan Tuhan sudah ada sebelumnya, Yesus ada kemudian dan Yesus hanyalah makhluk biasa yang binasa seperti makhluk lainnya, sedangkan Tuhan tidak akan Binasa”
Anus juga memakai dalil dan ayat Injil YOHANES 14: 8 “Bapa lebih besar daripada aku”. Seandainya kita mengakui bahwa Yesus sama dengan Tuhan, maka kita harus menolak kebenaran ayat ini.
Karena jumlah peserta konsili dan kelompok Trinitas lebih banyak, apalagi pimpinan sidang oleh Kaisar Romawi yang masih berbau agama pagan politeisme yang menyembah DEWA MATAHARI, maka sidang konsili memutuskan bahwa Dogma yang benar adalah konsep ketuhanan Trinitas. Meskipun ke empat Injil (MATIUS, MARKUS, LUKAS dan YOHANES) Tidak diketahui asal usulnya, tiba-tiba disahkan sebagai Injil resmi bagi agama Kristen. Ratusan Injil Versi lamanya dimusnahkan dan dilarang dibaca oleh pemeluk Agama Kristen
Karena penyembahan kepada DEWA MATAHARI ROMAWI sangat populer diseluruh kekaisaran pada saat itu, dan Kaisar sendiri dianggap sebagai perwujudan Matahari dibumi, maka Gereja Paulus memutuskan :
1. Hari Kelahiran ANAK DEWA MATAHARI Roma Menjadi hari Sabat Kristen yaitu Minggu
2. Tanggal kelahiran ANAK DEWA MATAHARI, 25 Desember menjadi Tanggal kelahiran Yesus dengan istilah Dies Natalis
3. Lambang DEWA MATAHARI, silang cahaya (Salib) menjadi Lambang Agama Kristen
4. Memutuskan untuk menggabungkan semua upacara yang dilakukan pada perayaan kelahiran ANAK DEWA MATAHARI kedalam ritual agama Kristen. Hal ini menggambarkan Yesus sebagai terang dunia. Karena tanggal, bulan dan tahun kelahiran Yesus tidak diketahui oleh para teolog dan semua umat Kristen, maka pada tanggal 25 Desember ditetapkan sebagai hari kelahiran Yesus.
*Dr. J.L Ch. Abineno mengatakan : “Sampai hari sekarang kita tidak tahu secara pasti pada saat mana (hari dan bulan) manakah Yesus telah dilahirkan”. (Dr. J.L Ch. Abineno, Ibadat Jemaat dalam Abad-abad Pertama Bapak Jakarta 1961, Hal 64 : Hari sabat (bhs Ibrani) artinya perhentian/Istirahat atau hari sabtu (Arab) menerangkan hari ketujuh. Sedangkan Ehad atau Ahad (minggu) adalah hari pertama. Bangsa Israel sejak zaman Nabi Musa AS diwajibkan oleh Alloh untuk melaksanakan ibadah pada hari itu. Bagi yang menyelenggarakannya akan mendapat dosa, bahkan dalam Al Qur’an surat Albaqarah menceritakan pelanggaran kewajiban itu dikutuk Alloh menjadi Kera. Sejak zaman Yesus, para pengikut nabi ini selalu mengadakan kebaktian pada hari Sabtu (Sabat). Tetapi setelah putusan KONSILI NICEA 325 M. Akhirnya kebaktiannya dirubah jadi hari Ahad (Minggu) hari pertama bukan hari ke Tujuh
Akibat dari keputusan KONSILI NICEA 325 M; Tokoh-tokoh Kristen yang masih mempertahankan ajaran UNITARIAN ditangkap, disiksa dan dibunuh karena dianggap golongan sesat. Ketika Nabi Muhammad SAW menyatakan diri sebagai utusan Alloh SWT, yang meneruskan misi Nabi Musa dan Nabi Isa AS, mereka memeluk agama Islam secara Massal, diantaranya Raja Habasyah/Ethiopia dan warganya.
Al Qur’an menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi berkata “Uzair itu anak Allah” dan Orang-orang Nasrani berkata bahwa “Almasih itu Anak Allah”. Demikian itu kata-kata mereka dengan mulutnya, maka Tuhan memusuhi mereka itu dimana mereka dipalingkan (Surat ALI-IMRAN 113-114).
Ali Imran (3)
-Verse 113-
لَيْسُواْ سَوَاء مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ أُمَّةٌ قَآئِمَةٌ يَتْلُونَ آيَاتِ اللّهِ آنَاء اللَّيْلِ وَهُمْ يَسْجُدُونَ
Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus [221], mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang).
________________________________________
[221] Yakni: golongan Ahli Kitab yang telah memeluk agama Islam.
Ketika Nabi Muhammad SAW menyampaikan Agama Islam, kelompok UNITARIAN ini mendengar dan simpati kepadanya kemudian hampir semuanya memeluk Agama Islam
Al Maidah (5)
-Verse 82-
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّلَّذِينَ آمَنُواْ الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُواْ وَلَتَجِدَنَّ أَقْرَبَهُمْ مَّوَدَّةً لِّلَّذِينَ آمَنُواْ الَّذِينَ قَالُوَاْ إِنَّا نَصَارَى ذَلِكَ بِأَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيسِينَ وَرُهْبَانًا وَأَنَّهُمْ لاَ يَسْتَكْبِرُونَ
Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.
Al Maidah (5)
-Verse 83-
وَإِذَا سَمِعُواْ مَا أُنزِلَ إِلَى الرَّسُولِ تَرَى أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُواْ مِنَ الْحَقِّ يَقُولُونَ رَبَّنَا آمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ
Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur'an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur'an dan kenabian Muhammad r).
Al Maidah (5)
-Verse 84-
وَمَا لَنَا لاَ نُؤْمِنُ بِاللّهِ وَمَا جَاءنَا مِنَ الْحَقِّ وَنَطْمَعُ أَن يُدْخِلَنَا رَبَّنَا مَعَ الْقَوْمِ الصَّالِحِينَ
Mengapa kami tidak akan beriman kepada Allah dan kepada kebenaran yang datang kepada kami, padahal kami sangat ingin agar Tuhan kami memasukkan kami ke dalam golongan orang-orang yang saleh ?".
Al Maidah (5)
-Verse 85-
فَأَثَابَهُمُ اللّهُ بِمَا قَالُواْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَذَلِكَ جَزَاء الْمُحْسِنِينَ
Maka Allah memberi mereka pahala terhadap perkataan yang mereka ucapkan, (yaitu) surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya. Dan itulah balasan (bagi) orang-orang yang berbuat kebaikan (yang ikhlas keimanannya).
Al Qashash (28)
-Verse 52-
الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ مِن قَبْلِهِ هُم بِهِ يُؤْمِنُونَ
Orang-orang yang telah Kami datangkan kepada mereka Al Kitab sebelum Al Qur'an, mereka beriman (pula) dengan Al Qur'an itu.
Al Qashash (28)
-Verse 53-
وَإِذَا يُتْلَى عَلَيْهِمْ قَالُوا آمَنَّا بِهِ إِنَّهُ الْحَقُّ مِن رَّبِّنَا إِنَّا كُنَّا مِن قَبْلِهِ مُسْلِمِينَ
Dan apabila dibacakan (Al Qur'an itu) kepada mereka, mereka berkata: "Kami beriman kepadanya; sesungguhnya; Al Qur'an itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan kami, sesungguhnya kami sebelumnya adalah orang-orang yang membenarkan(nya).
Pada tahun 395 Masehi Theodosius mulai membentuk mahkamah penyelidik (inquisisi) yang bertugas menyelidiki golongan yang menolak Yesus sebagai Tuhan. Mahkamah ini kekuasaanya sangat besar dan luas. Siapa yang dianggap berbahaya bagi golongannya, ditindak dengan hukuman berat, divonis Kafir, digantung, dibakar, dibunuh pelan-pelan, atau giginya di cabut satu persatu.
Tindas menindas sesama penganut Agama Kristen ini terus berlangsung, mulai Iraneus (200 M), Origenes (254 M), Lucianus ( 312), Arius ( 336), Nestorius ( 431 M), Discorus dan Benyamin (451 M) Mengalami nasib tragis karena mempertahankan keyakinan Tauhidnya (Unitarianisme)
Catatan :
Kalimat berikut, “Kami ini adalah orang-orang Nasrani”, Menunjukan arti hubungan persahabatan antara umat Islam dengan Orang-orang Nasrani yang berpegang teguh pada ajaran Nabi Isa AS, Yaitu ajaran Unitarianisme atau ajaran yang memegang teguh ke Esaan Alloh, Bukan trinitas/Tritunggal, sebagaimana aqidah umat Kristen dewasa ini, karena Islam adalah yang berserah pada kehendak Alloh SWT, dan beriman kepada Satu-satunya pencipta, yakni Alloh SWT.
Al Qur’an menyinggung petikan mereka :
Al Maidah (5)
-Verse 14-
وَمِنَ الَّذِينَ قَالُواْ إِنَّا نَصَارَى أَخَذْنَا مِيثَاقَهُمْ فَنَسُواْ حَظًّا مِّمَّا ذُكِّرُواْ بِهِ فَأَغْرَيْنَا بَيْنَهُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاء إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَسَوْفَ يُنَبِّئُهُمُ اللّهُ بِمَا كَانُواْ يَصْنَعُونَ
Dan diantara orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya kami ini orang-orang Nasrani", ada yang telah kami ambil perjanjian mereka, tetapi mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya; maka Kami timbulkan di antara mereka permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat. Dan kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang mereka kerjakan. BAGI SAYA AYAT INI BENAR SESAMA KRISTEN TIDAK PERNAH RUKUN
BAGIAN -4
‘TRAGEDI AKIBAT DARI AJARAN TRINITAS DAN BAPTISAN’
PENINDASAN KETINGKAT PEMBUNUHAN
(Karena Pemikirannya Bertentangan Dengan Gereja
Seorang Filosof Dan Tokoh Kristen Dibakar Di Prancis)
Dokter menulis buku “De Trinitas Erroribus” (Kesalahan Trinitas)
Pada zaman pencerahan Eropa banyak pula cendikiawan Kristen yang mengalami nasib tragis karena pemikirannya bertentangan dengan gereja seperti Abelard (1142 M), seorang Filosof dan tokoh Kristen dibakar di Prancis. Pada th 1415 M di Spanyol 31.000 orang dibakar. Th 1416 M. John Hus dan Jeroma dan Bohemia dibakar sampai mati. Tanggal 27 Oktober 1553 M. Lichael Servetus, doktor paru-paru ahli Injil dibakar selama Dua jam meronta-ronta sampai mati. Dokter ini menulis buku “De Trinitas Erroribus” (kesalahan trinitas). Di Nedherland ribuan Pria dan Wanita tubuhnya di potong-potong pada th. 1568 M.
Francis David, tokoh Kristen terkemuka dari Transilvania, disiksa sampai Tangan dan kakinya lumpuh, kemudian meninggal dalam penjara bulan Nopember 1579. (Prof M. Abu Zahrah, Muhadlarat Lin Nasharaniyah, Cet II, Mesir 1368 H/84 M Hal. 30).
Martin Cellarius (Sahabat Martin Luther), Ludwing Hoetzer, Louis Socianus, George Blandrata bersama ribuan pengikutnya di Hungaria, Imam Gereja Gnosis, Oregon Pauli, semuanya menjadi korban penindasan Gereja Paulus yang bertuhankan Trinitas. Pecahnya perang agama antara Katholik dengan gerakan Reformasi gereja pimpinan Martin Luther yang berlangsung cukup lama, juga disebabkan oleh Perselisihan kepercayaan Pokok pada agama Kristen yang diduga telah menelan puluhan ribu jiwa. Pada masa sekarang ini dari pihak Katholik terpecah menjadi beberapa sekte yang jumlahnya banyak, sedangkan perpecahan dikalangan Gereja Reformasi (Protestan) lebih Dahsyat lagi. (Prof. DR. Imam Muchlas dan Mas’ud Sm; Al Qur’an Berbicara Tentang Kristen, 66-71)
Umat Kristen (Pengikut Kristus) dimuka bumi sangat mengimani bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan juru selamat dunia, Iman yang mereka peroleh tanpa latar belakang kepastian ilmu pengetahuan yang jelas dan benar dari Al Kitab (Perjanjian Lama dan Baru). Pengakuan Ketuhanan Yesus Kristus mereka miliki dan mereka imani hanya berdasarkan pengakuan budaya, lingkungan dan keturunan. Padahal jika mereka berani mengaku dan berusaha menelusuri secara kritis, iman yang dimiliki ternyata tanpa bukti kebenaran yang akurat! Otomatis Alloh SWT akan mencelikan kebutaan hati dari pengaruh Logiga Filsafat sesat Orang-orang Yahudi-Yunani.
Pernyataan ini bukan sebuah upaya untuk mempengaruhi iman umat Kristiani, tetapi saya merasa terbeban sekaligus mempunyai hak sebagai hamba Alloh untuk menyampaikan SHIROTOL MUSTAQIM atau menunjukan jalan kebenaran yang lurus kepada semua umat manusia, tanpa memandang suku, bangsa, bahasa, status sosial, bahkan Agama sekalipun. Adapun alasan yang mendasar motivasi tersebut, berdasarkan prinsip dan nilai Islamiyah, Bahwa agama Islam adalah Agama Bagi Alam Semesta (Rahmatan Lil ‘Alamin). Bahkan Islam adalah sebuah keyakinan lahir berdasarkan bukti-bukti sejarah yang jelas dan Benar.
Adapun umat Kristen terkait kelemahan dan ketidak benaran Agama Islam dan nabi Muhammad SAW itu hanyalah Fitnah yang sengaja dilontarkan oleh manusia-manusia berjiwa Binatang (Yahudi-Yunani) Mereka sudah kebakaran jenggot dan ketakutan melihat perkembangan Islam kian hari semakin maju disegala lini; sebaliknya, kepalsuan dan kebohongan kedua kelompok “DAJJAL ini sudah semakin dekat terbongkar! pernah seorang perintis Zionis besar, Nahum Goldman. Mengungkapkan sikap pragmatis dengan cara berbeda “Tidak ada harapan bagi sebuah negara Yahudi yang harus menghadapi 50 th lagi untuk berjuang melawan musuh-musuh Arab”. Pernyataan ini diungkapkan pada th 1983. Secara politis, umat Islam seluruh dunia tidak pernah merasa bangga dengan pujian dari siapapun juga, karena menyadari sesungguhnya ALLOH SWT dipihak yang “BENAR”
“Kebenaran dapat disalahkan, namun sukar untuk dikalahkan”. Apa itu kebenaran? kebanaran adalah sejarah dan sejarah adalah ”Sesuatu yang dapat berbicara walaupun, “BISU’ dan ‘HIDUP” walaupun terkubur dilapisan bumi yang paling bawah”. Jadi dapat disimpulkan bahwa sejarah merupakan, ilmu pengetahuan tentang kebenaran yang tidak dapat direkayasa oleh tipu muslihat dan kebohongan manusia selaku unsur ciptaan, karena sejarah terlahir dari sumber Pencipta Kebenaran, Yakni Alloh SWT.
Itu sebabnya, kepalsuan, tipu daya, dan kebohongan manusia tidak kuasa bertahan melawan fakta sejarah. Sebagai contoh dibawah ini mari kita telusuri secara berdasarkan ayat pasal dan ayat alkitab itu sendiri, tentang kepalsuan dan kebohongan ketuhanan Yesus yang direkayasa sedemikian baik. Tapi sayang karena tanpa bukti sejarah yang benar, akibatnya terdapat begitu banyak ayat-ayat saling bertentangan (Kontradiktif) terkesan simpang siur satu dengan yang lainnya, bahkan tidak masuk akal sehat manusia, kecuali akal ORANG GILA ! adapun Pasal dan ayat tersebut adalah :
1. Menurut MATIUS 3:13-17 “Yesus dibaptis Yohanes”. Pada ayat 14. Yohanes menolak untuk dibaptis Yesus, Karena Yohanes sangat memahami bahwa Yesus adalah orang yang diutus oleh Bapa atau Allah bagi dunia, bahkan Yesus diakui “TUHAN” oleh Yohanes dan orang kristen. Hal ini terungkap dari kitab suci Kristen (Perjanjian Baru) dan Pengakuan umat Kristen, BUKAN PERKATAAN INJIL ASLI NABI ISA AS. Yang hingga saat ini naskah aslinya tidak dapat dibuktikan oleh para Teolog Yahudi-Yunani. Apakah benar Yesus itu Tuhan bagi dunia?. dan apakah benar “Yohanes mengakui kemesiasan dan ketuhanan Yesus?. Sebagaimana yang tertulis dari pengakuannya menurut MATIUS 3.14 (Tetapi Yohanes mencegah dia, katanya :’Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu dan Engkau yang datang kepadaku’) agar dapat menemukan jawaban yang benar dari pertanyaan ini, mari kita menghubungkan MATIUS 3:14 dengan MATIUS 11:2-3 yang berbunyi demikian
2. (2)”Didalam Penjara yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus, (3) Lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepadaNya ‘Engkaulah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain ?”
Coba perhatikan goblognya TEOLOG KRISTEN, menipu dan membohongi manusia, “termasuk dirinya“ ! seharusnya MATIUS 11:2-3 tidak usah ditulis atau dimunculkan kepermukaan agar ketuhanan Yesus menjadi benar, sekalipun tidak benar! atau bila bisa ditukar saja posisi atau kedududkan kedua pasal dan ayat yang dimaksud, MATIUS pasal 11:2-3 menjadi MATIUS 3:14 Agar terlihat sistematis dan kontekstualis. Tapi mungkin hal itu dapat terealisasi, semuanya sudah terbukti, ibarat nasi sudah menjadi bubur”. Jalan satu-satunya adalah mencari jalan keluar dari kesesatan. Ketahuilah, Alloh SWT Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada umat ciptaanNya yang mau berbalik dari jalan kesesatan menuju taubat yang benar.
Jalan Alloh SWT hanya ada didalam Islam yang mengakui Nabi Muhammad SAW sebagai nabi yang melanjutkan amanat mulia nabi Isa AS melalui Alloh SWT untuk satu kaum yakni Bani Israil. Hadirnya Nabi Muhammad SAW bukan hanya untuk satu kaum saja, melainkan seluruh umat manusia yang merindukan keselamatan didalam surga kekal nan abadi.
Dengan melihat pertentangan ayat dan kitab Perjanjian Baru didalam MATIUS 3:1 3-7 dan MATIUS 11:2-3, Sangat jelas terlihat Yohanes meragukan kemesiasan (Nabi yang akan datang) dan Yesus, Jikalau Yohanes atau Yahya Pembaptis saja sudah meragukan kemesiasan dan ketuhanan Yesus, Justru karena pasal inilah saya terdorong untuk mencari kebenaran hakiki tentang eksistensi Nabi Isa AS dan penyelamatan didalam Alloh SWT, ternyata Kebenaran ini bisa ditemukan hanya dalam AL QUR’AN, maka ISLAMLAH AGAMA YANG PALING SEMPURNA, mengapa? karena agama Islam adalah yang dapat menceritakan secara baik, sopan, jelas, dan benar mengenai status, wibawa, dan kedudukan para Nabi Alloh SWT serta seluruh alam semesta, jangan lambat, gunakan waktu yang diberikan Alloh SWT untuk meraih Hidayah Islam. Ingat! Pintu rahmatNya terbatas oleh usiamu
3. Menurut MARKUS 16:16 : “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum’. Untuk membuktikan benar atau tidaknya ayat ini, marilah kita melihat sejenak perjalanan Imam para Nabi Israil yang tertulis dari Kitab Perjanjian Lama umat Kristen itu sendiri. Tanpa mengutip satu demi satu ayat Alkitab, khusnya Perjanjian Lama, semua umat Kristen pasti mengetahui bahwasannya semua Nabi Perjanjian Lama dan Abraham atau Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, Musa bahkan Yesus sendiri di SUNAT! Para Nabi tidak pernah di baptis
Dalam pemahaman Teologi Kristen, sunat telah diganti dengan Baptisan, apakah benar? Marilah kita melihat dari kitab Perjanjian Baru LUKAS 2:21: “Dan ketika genap delapan hari ia harus disunatkan, ia diberi nama Yesus yaitu nama yang disebut oleh Malaikat sebelum dikandung ibunya”. Dari ayat ini, jelas sekali kebohongan tulisan Alkitab Kristen, sebab jika baptisan kristen adalah tanda keselamatan, tentunya Yesus tidak perlu di sunat! Selanjutnya jika ayat ini benar, berarti semua Nabi Perjanjian Lama tergolong Orang-orang yang tidak percaya alias tidak beriman, dengan demikian tidak selamat atau tidak masuk surga,…..ASTAGFIRULLAH. Apakah Ini yang disebut Firman tuhan?. Seharusnya ayat ini ditambah dengan kalimat “KECUALI NABI-NABI DAN UMAT ISRAIL PERJANJIAN LAMA”. Dengan kalimat ini maka MARKUS 16:16 Akan terkesan masuk akal (Logis) tapi bagaimana cara menambahkan ayat dimaksud. Alkitab sendiri telah memberi peringatan agar semua isi kitab tidak boleh dikurangi atau ditambahi. Kesimpulannya Alkitab Kristen membuat :
a. Ketuhanan Yesus diragukan oleh Yohanes, padahal Alkitab itu juga yang menginformasikan bahwa Yesus adalah Tuhan.
b. Yohanes seakan orang yang Munafik dan beriman, alasannya jika Yohanes beriman dan jujur sekaligus sadar akan ucapannya disungai Yordan bahwa Yesus tuhan, tentunya dia tidak bertanya lagi setelah usai membaptis Yesus atau Tuhan. Mengapa? karena segala sesuatu dapat dilakukan oleh Tuhan, dengan demikian tak ada hal patut ditanyakan terkait kuasa mukzijat, karena yang namanya Tuhan, So Pasti Berkuasa! dan kenyataan ini, muncul pertanyaan demikian: Apakah ini Firman Tuhan? Alloh tidak pernah menurunkan Firman yang berbelit belit, apalagi tidak jelas maknanya oleh siapapun juga. Coba perhatikan Al Qur’an, sejak diturunkan sebelum Hijriah s/d 1431 Hijriah atau 2010 Masehi, hampir mencapai 1.500 Tahun, satu titikpun tidak dapat diputar balikan atau diubah oleh siapapun juga. Sebaliknya Alkitab Kristen telah mengalami begitu banyak perubahan, bahkan hampir tiap tahun tulisan bahasa, dan maknanya berubah ubah. Sebagai bukti, Sunat telah diganti dengan Baptisan, padahal tidak pernah dinubuatkan oleh Nabi nabi Israil bahwa dikemudian hari sunat akan diganti dengan Baptisan. Ada begitu banyak kesalahan ayat ayat alkitab yang terkesan kontradiktif, palsu dan bohong!
c. Dalam sejarah penulisan kitab Perjanjian Baru, Yohanes dan 12 Murid Yesus tak pernah dijelaskan tempat dimana mereka dibaptis, bahkan Yohanes sang Pembaptis tidak jelas siapa yang membaptisnya. Lalu muncul pula pertanyaan : Apakah 12 Murid Yesus dan Yohanes yang tidak dibaptis akan dihukum? Pendeta atau Teolog sekaliber manapun tidak akan mampu menjawab pertanyaan ini, apalagi umat Kristen yang notabene tidak paham isi Alkitab. KASIHAN……….. !
d. Di Indonesia Al Qur’an telah diterjemahkan dengan bahasa Indonesia, namun bahasa aslinya tetap menggunakan bahasa Arab, Karena Al Qur’an diturunkan oleh Alloh SWT dari surga (ditanah Arab) seandainya turunnya Al Qur’an ditanah jawa pasti bahasa yang digunakan adalah bahasa jawa yang digunakan. Hal ini tetap dipertahankan untuk menjaga kemurniaan, kesucian, dan kesempurnaan makna kitab suci itu sendiri, sehingga sunat tetaplah sunat bukan sunat berubah menjadi baptisan atau nantinya karena baptisan banyak dikritisi orang, besok lusa apalagi penggantinya?
e. Sadarlah! Segala sesuatu buatan tangan dan otak manusia tidak ada yang kekal, bahkan ilmu pengetahuan ditemukan berdasarkan kemampuan usaha manusia. Biasanya membuahkan pertentangan. Mengapa? Karena setiap manusia memiliki perasaan ambisi dan ingin mendapatkan lebih sesuatu yang diinginkannya. Alasan inilah yang membuktikan bahwa Baptisan itu bukanlah firman atau perintah Tuhan, kenyataannya umat Kristen terpecah pecah hanya karena sakramen baptisan, Dan Baptisan inilah rasa curiga, benci, dendam dan permusuhan tumbuh subur menghiasi iman Kristen. Persoalan ini terus berlangsung hingga saat ini.
BAGIAN -5
PAULUS (RASUL KRISTEN) DAN KITAB PERJANJIAN BARU
MENURUT FAKTA SEJARAH
Paulus adalah sosok paling terkenal dikalangan umat kristiani, bahkan Paulus telah dianggap sebagai Rasul Tuhan terbesar diakhir zaman. Seluruh umat kristen, tanpa terkecuali memiliki pemahaman tentang Paulus berdasarkan peristiwa keajaiban, dimana Tuhan mengubah kehidupannya, sehingga tadinya dia adalah seorang pembunuh kemudian menjadi hamba Yesus (Rasul Tuhan) atau dari penjahat menjadi pembaik, Paulus juga diakui umat kristen sebagai rasul yang suci, cerdas, pintar, sabar, tegas, berwibawa, banyak menghadapi dan mengalami bahaya serta penderitaan, dll. Pendeknya sebagai tokoh terbesar dalam dunia keKristenan. Paulus dipercaya oleh umat Kristen sebagai rasul yang berjuang menegakan agama Isa AS (Yesus) bagi Israel dan semua bangsa.
Dengan memaparkan secara singkat tentang siapa paulus, kini muncul pertanyaan, benarkah pribadi Paulus seperti tersebut diatas, untuk menemukan Jawabannya marilah kita menyaksikan secara seksama Siapa Paulus menurut sejarah. Mengapa harus menggunakan sejarah? Kebenaran segala sesuatu adalah berdasarkan sejarah, karena sejarah adalah : “Sesuatu yang BISU tetapi dapat berbicara HIDUP meskipun terkubur dilapisan bumi yang paling bawah”. Artinya, kesaksian dan pengakuan Kristen dan Paulus terhadap dirinya sendiri akan menjadi jelas melalui sejarah.
1. Riwayat Hidup rasul kristen (Paulus)
Siapakah sebenarnya paulus? Sehingga ajaran dan pribadinya dimuliakan oleh umat Kristen sama seperti pujian dan kemuliaan yang mereka berikan kepada nabi Isa AS (Yesus) atau lebih ?
Nama asli Paulus adala Saulus, lahir di Asia Kecil (Tarsus) tahun 2 Masehi. Paulus lebih nama latinnya dari Saul. Ia lahir di kota Tarsus tanah Kilikia (sekarang di Turki)
Ayahnya berasal dari Suku benyamin, termasuk Golongan Yahudi Peranakan. Ayah Paulus seorang penganut hukum Taurat yang fanatik, bahkan awalnya Paulus sendiripun seorang penganut Taurat yang Fanatik.
“Tentang kegiatan aku penganiaya jema’at, tentang kebenaran dalam menta’ati hukum Taurat aku tiddak bercacat?” (FILIPI 3:6)
Memang sikap fanatik Paulus akibat didikan ayahnya. Pada zaman paulus kota Tarsus merupakan kota perniagaan yang ramai dan merupakan pelintasan dari timur ke Eropa (Roma) pada masa itu juga kota Tarsus terdapat candi dewa dewa, gedung komedi, dan tempat hiburan lainnya yang disukai orang orang Yunani.
Sejak muda Paulus sangat tertarik pada kebudayaan Yunani (Helenisme) terutana pelajaran filsafatnya, Dengan demikian tergabung dalam dirinya dua pengaruh. Pertama pengaruh didikan berdasarkan Taurat yang kuat dari keluarganya, kedua, pengaruh kebudayaan Yunani yang mempengaruhi masyarakat dikota itu. Mengenai pengetahuan Paulus didapatnya melalui seorang Yahudi yang sangat terkenal di Yerusalem yakni GAMALIL.
Pertengahan pengaruh agama Yahudi dengan Filsafat yunani dimasa itu adalah bersifat umum meliputi segenap masyarakat Yunani di Asia Barat dan Afrika Utara. Aliran Filsafat Yunani yang sangat berpengaruh saat itu ialah aliran “STOA” yang pantheistis menganggap Tuhan dan makhluk merupakan suatu kesatuan sedzat atau satu substansi dan hanya berbeda didalam penglihatan bentuk
Synthese antara ajaran Filsafat STOA dengan ajaran agama Yahudi seperti kita ketahui dalam sejarah filsafat terdapat pada seorang filosof Yahudi ”PHILO” yang menganggap Logos dan STOA dibayangkan semacam malaikat yang tertinggi kedudukannya alias Jibril (Rohul Kudus). PHILO hidup antara tahun 25 sebelum Masehi hingga 50 sesudah Masehi atau satu masa dengan nabi Isa AS dan Paulus
Mengenai Paulus, dia bukanlah orang Nazareth dan bukan pula orang Yerusalem. Hal ini membuktikan sejak muda hingga tua Paulus tidak pernah berhubungan dengan lingkungan Nabi Isa AS hidup Paulus bukanlah murid Nabi Isa As juga bukanlah pengikutnya, baik di Yerusalem maupun di Nazareth.
Paulus belum pernah berhadapan muka dengan Nabi Isa AS walaupun ada kemungkinan dia pernah melihatnya dari jauh. Justru Paulus merupakan musuh dari pengikut-pengikut Nabi Isa AS dan bertindak kejam sekali. Dia mengambil peranan penting dalam menganiaya orang-orang Nasrani yang pertama, banyak orang Nasrani yang dipenjarakannya, dianiaya dalam rumah sembahyang dan dipaksanya mereka menyangkal Nabi Isa AS. Paulus juga menyetujui pembunuhan terhadap Orang-orang Nasrani.
Paulus hingga mati tidak pernah menikah, kondisi tubuhnya lemah akibat kurang sehat. Hal ini turut mengganggunya dalam melakukan aktifitas penyebaran Kristen. Paulus adalah pembicara yang kawakan (Orator) yang baik sekali, apalagi ditambah dengan pengetahuannya yang dalam tentang agama-agama Hellenisme.
Paulus menjawab : ”Aku adalah orang Yahudi dan Tarsus, warga dari kota yang terkenal di Kilikia ; aku minta, supaya aku diperbolehkan berbicara kepada orang banyak itu”. (Kisah Para Rasul)
(1)“ Tiga hari sesudah tiba dipropinsi itu berangkatlah Festus dan Kaisanea ke Yerussalem. (2) Disitu iman-iman kepala dan Orang-orang Yahudi yang terkemuka datang menghadap dia dan menyampaikan dakwaan terhadap Paulus (3) Kepadanya mereka meminta suatu anugrah, yang merugikan Paulus, yaitu untuk menyuruh Paulus datang ke Yerusalem. Sebab mereka sedang membuat rencana untuk membunuh dia ditengah jalan (4) Tetapi Festus menjawab, bahwa Paulus tetap ditahan di Kaisarea dan bahwa ia sendiri bermaksud untuk kembali kesana (5) Katanya “Karena itu baiklah orang-orang yang berwenang diantara kamu turut kesana bersama-sama dengan aku dan mengajukan dakwaan terhadap dia, jika ada kesalahannya.(6) Festus tinggal tidak lebih dari Pada Delapan atau Sepuluh hari di Yerusalem, Sesudah itu ia pulang ke Kaisarea. Pada keesokan harinya ia mengadakan sidang pengadilan, dan menyuruh menghadapkan Paulus.(7) Sesudah Paulus tiba disitu semua orang yahudi yang datang dari Yerusalem berdiri mengelilinginya dan mereka mengemukakan banyak tuduhan berat terhadap dia yang tidak dapat mereka buktikan.(8) Sebaiknya Paulus membela diri, katanya :”Aku sedikitpun tidak bersalah, baik terhadap hukum Taurat orang Yahudi maupun terhadap Bait Allah atau terhadap Kaisar.”(9) Tetapi Festus yang hendak mengambil hati orang Yahudi menjawab Paulus. Katanya “Apakah engkau bersedia pergi ke Yerusalem, supaya engkau dihakimi disana dihadapanku tentang perkara ini?” (10) Tetapi kata Paulus :”Aku sekarang berdiri disini dihadapan pengadilan Kaisar dan disinilah aku harus dihakimi. Seperti engkau sendiri tahu benar-benar sedikitpun aku tidak berbuat salah terhadap orang Yahudi.(11) Jadi. Jika aku benar-benar bersalah dan berbuat sesuatu kejahatan yang setimpal dengan hukuman mati, aku rela mati, tetapi jika apa yang mereka tuduhkan itu terhadap aku ternyata tidak benar, tidak ada seorangpun yang berhak menyerahkan aku sebagai anugerah kepada mereka. Aku naik banding kepada Kaisar! (12) Setelah berunding dengan anggota-angota pengadilan Festus menjawab “Engkau telah naik banding kepada kaisar jadi engkau harus pergi menghadap Kaisar. (Kisah Para Rasul 25:1-20)
Jika kita memahami secara Filosofis setiap surat Paulus, terkesan didalamnya bahwa Paulus beraliran Filsafat STOA. Dr. Van Platen dalam bukunya SEJARAH FILSAFAT BARAT Jilid II, Hal 5, dengan tegas mengatakan bahwa ajaran Paulus dipengaruhi Filsafat klasik Yunani terutama dari Mazhab STOA itu.
Dalam Khotbahnya yang mashur di Areopagos Athena, Paulus mengutip kata demi kata dari penyair STOA yang dikenal yaitu, Arator (Kisah Para Rasul 17:28) “Sebab sidalam kita hidup, kita bergerak, kita ada” (Seperti perkataan yang juga dikatakan oleh pujangga-pujanga :”Sebab kita ini dari keturunan Allah juga”)
Menurut Van Platen dan para teolog Barat yang netral, bahwa ajaran Paulus tentang Tuhan dan Makhluk-makhluk adalah berasal dari ajaran teologi mazhab STOA yang Pantheistis itu (1 Korintus 12:12-27)
(12)”Karena sama seperti tubuh itu satu dari Anggota-anggota banyak dari segala anggota itu, sekalipun banyak merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. (13) Sebab dalam Satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, Baik budak maupun Merdeka, telah diBaptis menjadi satu tubuh dari kita semua diberi minumdari satu Roh (14) Karena tubuh juga tidak berdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota (15) Andaikata kaki berkata:”Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh?” (16) Dan andaikata telinga berkata Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? (17) Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, dimanakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, dimanakah Penciuman, (18) Tetapi Allah telah memberikan keadaan angota Masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang di kehendaki-Nya (19) Andaikata semuanya adalah satu anggota, dimanaka Tubuh? (20) Memang ada banyak angota tubuh tetapi hanya satu tubuh. (21) Jadi. Mata tidak dapat berkata kepada tangan, Aku tidak membutuhkan engkau (22) Malahan justru anggota-anggota tubuh yang tampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan. (23) Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus. (24) hal ini tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota tidak mulia diberikan penghormatan khusus, (25) Supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan. (26) Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; Jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersuka cita (27)Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu Masing-masing adalah anggotanya” (1 Korintus 12:12-27).
Umumnya para Teolog Barat (Tidak semuanya) mengakui adanya perbedaan antara ajaran Paulus dengan ajaran Nabi Isa AS hanya golongan beragama selalu mengkompromikan perbedaan itu.
Marilah kita melihat perbedaan ajaran antara Nabi Isa AS dengan Paulus (Rasul Kristen)
a. Semua Khotbah Nabi isa AS didalam Injilnya menitik beratkan tentang “Kerajaan Alloh yang akan datang” sedangkan Paulus menitikberatkan pada “Kedatangan Isa AS pada kali yang Kedua” Kedatangan kali yang kedua dipahami oleh umat Kristen bahwa Isa (Yesus Kristus) akan datang sebagai Tuhan untuk menghakimi orang yang hidup dan mati. Apakah benar?....Wallahu ‘Alam……!
b. Nabi Isa AS tidak pernah membicarakan tentang ”Dosa Warisan” sebaliknya ini merupakan ajaran Paulus (Roma 5:12)
“Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk kedalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah mengajarkan kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.”
c. Nabi Isa AS mengajarkan “Pengampunan dari Tuhan bagi orang yang bertaubat melalui ucapan, sikap dan perbuatan”, sedangkan Paulus “Mengajarkan Pengampunan Tuhan atas dosa-dosa manusia semata-mata karena pengorbanan atau penyaliban Yesus Kristus di Kayu Salib”.
Ajaran Paulus dan Nabi Isa AS mustahil dapat didamaikan, selagi manusia bersikeras pada prinsip yang salah alias tidak Jujur mengaku kelemahan-kelemahan tulisan Paulus
d. Nabi Isa tetap mengakui Legitimasi ”Hukum Taurat” Berlaku bagi para pengikutnya.
(17) Janganlah kamu menyangka, bahwa aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau Kitab para Nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya (18) Karena Aku berkata kepadamu : ”Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi” (MATIUS 5:17,18)
Sementara pendapat Paulus ”HUKUM TAURAT” sudah diganti dengan iman pada “PENYALIBAN YESUS” dalam rangka menebus dosa-dosa manusia.
(21)”Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab Para Nabi. (22) Yaitu kebenaran Allah Karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan (23) Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, (24) dan Oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan Cuma-Cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. (26) Maksud-Nya ialah untuk menunjukan keadilanNya pada masa ini, supaya nyata, bahwa ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus .(27) jika demikian, apa dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan Perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan Iman! (28) Karena kami yakin bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat” (Roma 3:21-28)
Dengan demikian menurut Paulus, syari’at Taurat tidak berlaku lagi
(4)”Sebab itu saudara-saudaraku, kamu juga telah mati bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus, supaya kamu menjadi milik orang lain, yaitu milik Dia, yang telah dibangkitkan dari antara orang-orang mati, agar kita berbuah bagi Allah (5)sebab waktu kita masih hidup didalam daging, hawa nafsu dosa yang dirangsang oleh hukum Taurat, bekerja dalam anggota-anggota tubuh kita, agar kita berbuah bagi maut. (6) tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari Hukum taurat, sebab kita telah mati bagi dia, yang mengurung kita, sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam Keadaan baru menurut huruf hukum Taurat” (Roma 7:4-6)
e. Nabi Isa AS hanya mengajarkan Injil dalam lingkungan Yahudi
(5) ”Kedua Belas itu di utus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang kejalan bangsa lain atau masuk kedalam kota orang Samania, (6) Melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel (Matius 10:5-6)
(24)Jawab yesus : ”Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel” (25)Tetapi Perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: “Tuhan. Tolonglah aku.” (26) Tetapi Yesus menjawab : ”Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing”.(Matius 15:24-26)
Sedangkan Paulus menafsirkan Injil berlaku pada orang-orang kafir luar Yahudi.
“Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata : memang kepada kamulah Firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain”.(Kisah Para Rasul 13:46).
“Setibanya disitu mereka memanggil Jema’at berkumpul, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan Perantaraan mereka dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada Iman”. (Kisah Para Rasul 14:27)
f. Nabi Isa AS menolak dirinya dipertuhankan selain Tuhan Yang maha Esa
(21)”Bukan setiap orang yang berseteru kepadaku : ”Tuhan, tuhan! Akan masuk kedalam kerajaan Sorga, melainkan yang melakukan kehendak bapa-Ku yang disorga (22)Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan, Bukankah kami berbuat demi nama-Mu dan mengusir Syetan demi nama-Mu dan mengadakan banyak Mukjizat demi nama-Mu juga?” (Matius 7:21-22)
“Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa dibumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang disorga” (Matius 23:9)
Sedangkan Paulus mengangkat Nabi Isa AS, sebagai Tuhan.
(1)“Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus dan Sostenes, saudara Kita, (2) Kepada jama’at Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang disegala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu tuhan mereka dan Tuhan kita. (3) kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita dan Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. (4) Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus,
(5) Sebab didalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal; dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan,
(6) sesuai dengan kesaksian tentang Kristus yang telah diteguhkan diantara kamu.
(7) demikianlah kamu tidak kekurangan dalam satu karuniapun sementara kamu menantikan pernyataan Tuhan kita Yesus Kristus.
(8) Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. (9) Allah, memanggil kamu kepada persekutuan dengan anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita adalah setia” (1 Korintus 1:1-9)
“Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang-pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata : ”Terkutuklah Yesus” dan tidak ada seorang-pun yang dapat mengaku : ’Yesus’ adalah Tuhan, Selain oleh Roh Kudus.” (1 Korintus 12:3)
“Dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar” (Efesus 1:17 dll)
Dan menyamakan dirinya dengan Kristus
(19)”Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus ; (20) Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup didalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku”.(Galatia 2:19-20)
2. Benarkah Paulus Seorang Rasul ?
Seluruh umat Kristen didunia ini menganggap Paulus adalah rasul. Pengakuan umat kristen tentang kerasulan Paulus didasari atas petunjuk Alkitab Perjanjian Baru yang nota benenya syarat dengan teori filsafat STOA PAULUS sendiri. Adapun umat Kristen yang buta huruf (Tidak bisa membaca Alkitab) memahami kerasulan Paulus atas petunjuk sesama Kristen termasuk para Pendeta, guru Agama, Majelis Gereja, dan Guru-guru Injil dalam bentuk Khotbah.
Siasat Paulus Dalam Menyesatkan Kaum Nasrani
“Tanpa ajaran Paulus tidak ada agama Kristen” Ungkapan di samping, mungkin sangat sesuai untuk menggambarkan betapa pentingnya ajaran-ajaran Paulus di dalam agama Kristen. Ajaran-ajaran Paulus terdapat pada surat-surat kiriman yang ia tulis sekitar pertengahan tahun 40 hingga pertengahan tahun 60 (12-33 tahun setelah Yesus terangkat ke surga), yang kebanyakan surat-surat pribadi kepada jemaat-jemaat atau murid-muridnya. Dasar ajaran-ajaran Kristen yang kita ketahui sekarang ini, semuanya berasal dari Paulus, seperti ajaran adanya dosa asal, ajaran Yesus sebagai inkarnasi Tuhan yang esa, ajaran penebusan dosa dengan tersalibnya Yesus, ajaran kejatuhan malaikat, dll. Sedangkan injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas, dan Injil Yohanes, sekalipun dalam beberapa tempat memiliki kesamaan ajaran, namun hal tersebut lebih pantas disebut sebagai pengaruh dari ajaran Paulus, karena penulisan Injil-Injil tersebut ditulis belakangan setelah tersebarnya ajaran-ajaran Paulus. Paulus bukan orang yang beriman sejak awal Yesus mengabarkan Injil, Paulus adalah mantan penganiaya pengikut ajaran asli Yesus (kaum Nasrani). Tetapi Paulus juga bukan orang bodoh, yang berupaya menyesatkan kaum Nasrani tanpa siasat matang. Berikut ini adalah siasat-siasat Paulus dalam menyesatkan kaum Nasrani…
Siasat Pertama: Paulus Mengaku Bertobat
Kita saat ini, baik anda yang Islam maupun anda yang Kristen, mengetahui nama Paulus atau Saulus hanya bersumber dari kitab Para Rasul (yang karangan murid Paulus sendiri, Lukas) dan surat-surat kiriman Paulus sendiri. Di dalam dua kitab tersebut terdapat kisah pertobatan Paulus, yang jika kita cermati lebih teliti, akan kita temukan banyak sekali keganjilan-keganjilan, mari kita kaji ayat-ayat yang berhubungan dengan kisah pertobatan Paulus tersebut.
Kisah Para Rasul 9:3-9
3 Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia.
4 Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"
5 Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu.
6 Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat."
7 Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun.
8 Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik.
9 Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum.
Ketika Paulus menuju Damsyik bersama teman-temannya untuk menganiaya pengikut-pengikut Yesus, tiba-tiba muncul cahaya dari langit mengelilingi Paulus. Selama ini kita selalu berprasangka, bahwa cahaya melambangkan kebenaran dan langit melambangkan surga. Tapi dalam kasus Paulus, cahaya apakah yang turun dari langit? Jika yang dimaksud cahaya di sana adalah berupa cahaya kebenaran, cahaya roh, atau cahaya iman…maka sangat mustahil cahaya tersebut dapat membuat Paulus terkapar di tanah dan buta matanya. Menurut saya, cahaya yang di maksud pada ayat di atas tidak lebih dari cahaya matahari (Paulus dan teman-temannya melakukan perjalanan ditengah hari, baca Kisah Para Rasul 22:6) yang begitu teriknya sampai membuat pingsan Paulus karena dehidrasi. Pendapat saya ini didukung dari penjelasan ayat lainnya yang juga mengisahkan kisah pertobatan Paulus, pada ayat tersebut (Kisah Para Rasul 22:9) disebutkan, orang yang melihat cahaya tersebut bukan hanya Paulus, namun juga teman-temannya, yang artinya, cahaya yang dilihat Paulus bukanlah cahaya rohani seperti cahaya kebenaran, cahaya roh, atau cahaya iman, karena bukan hanya Paulus yang melihatnya. Walaupun teman-teman Paulus juga melihat cahaya terang tersebut sama seperti Paulus, tetapi anehnya hanya Paulus seorang yang buta karena cahaya tersebut. Oleh karena itu, sangat mustahil paulus buta karena cahaya yang dia lihat bersama teman-temannya , pasti ada sebab lain yang membuatnya buta, dan kemungkinan terbesar penyebab kebutaan Paulus adalah karena dehidrasi dan terjatuh dari kuda saat dalam perjalanan ke Damsyik. Pertemuan dan percakapan Paulus dengan Yesus, mungkin juga muncul dari alam bawah sadar Paulus sendiri pada saat dirinya rebah ke tanah (pingsan), oleh karena itulah mengapa teman-teman Paulus tidak mendengar suara Yesus (Kisah Para Rasul 22:9).
Dalam ilmu Psikologi, bohong berdasarkan tipe manipulasi adalah bagaimana sebuah realitas dimanipulasi untuk menimbulkan sebuah kebohongan. Terdapat tiga kelompok kebohongan yang dapat dibuat, yakni pengingkaran, melebih-lebihkan, dan pemalsuan/penyembunyian. Masing-masing melakukan manipulasi berbeda terhadap realitas. Kisah pertobatan Paulus di atas, termasuk kebohongan dalam kelompok/kategori melebih-lebihkan. Yaitu bohong yang dilakukan dimana pembohong (Paulus) melebih-lebihkan fakta yang sebenarnya atau memberi kesan lebih benar. Bagaimana kejatuhan Paulus dari kuda karena dehidrasi saat menuju ke Damysik, yang juga membuatnya buta sebagai sebuah realitas dimanipulasi sedemikian rupa oleh Paulus untuk menimbulkan sebuah kebohongan seperti melihat cahaya terang, rebah di tanah, dan bercakap-cakap dengan Yesus. Kebohongan Paulus tersebut juga dapat kita lihat dari ayat-ayat yang saling bertentangan, Kisah Para Rasul 9:7 menyatakan, teman-teman Paulus mendengar suara Yesus, tetapi menurut Kisah Para Rasul 22:9 teman-teman Paulus tidak mendengar suara Yesus. Nah, bagaimana mungkin kedua ayat yang sama-sama menceritakan pertobatan Paulus yang juga terdapat pada kitab yang sama, terdapat kisah yang saling bertentangan?
Siasat Kedua: Paulus Mengajarkan Dosa Asal
Setelah Paulus diterima sebagai orang yang bertobat dan dapat meyakinkan sebagian orang bahwa dirinya adalah rasul Yesus yang tidak kurang dari rasul-rasul Yesus lainnya. Hal pertama yang diajarkannya adalah mengenai adanya dosa asal, yaitu dosa yang muncul dari kedurhakaan manusia pertama di eden dan “mewariskan” dosanya tersebut kepada anak cucunya. Ajaran Paulus mengenai dosa asal ini, tidak pernah dijumpai dalam Perjanjian Lama, kitab-kitab para Nabi dan ajaran Yesus sendiri. Ajaran mengenai dosa asal ini dapat kita baca dalam surat-surat kiriman Paulus, sebagai berikut;
Roma 5:12 Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
Roma 5:16 Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran.
Roma 5:17 Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.
1Korintus 15:22 Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.
Dalam ajaran Paulus, manusia pertama Adam, dijadikan hidup kekal sebagaimana Malaikat hidup kekal dan tinggal di taman Eden. Yang membuat adam kehilangan kekekalan dirinya ialah pelanggaran adam terhadap larangan memakan buah, yang berasal dari pohon yang tumbuh ditengah taman atas bujukan istrinya, Hawa atas bujukan ular. Pelanggaran Adam dan Hawa tersebut tidak hanya berdampak pada diri mereka, namun juga berimbas kepada anak-cucu mereka kelak. Dampak dosa adam inilah yang disebut Paulus sebagai membawa maut atau mati, walaupun pada kenyataannya, orang-orang Kristen yang konon telah tertebus dosanya dengan disalibnya Yesus, tidak pernah dapat hidup kekal atau abadi, keadaan mereka sama saja dengan orang yang mati karena belum tertebus. Sebagaimana dosa dalam hukum Taurat yang harus ditebus dengan korban bakaran, dosa asal juga perlu adanya korban tebusan, tetapi korban tebusan yang dapat menghapus dosa asal bukanlah korban tebusan yang diminta oleh hukum Taurat. Paulus menyatakan, korban tebusan yang di minta oleh hukum Taurat tidaklah cukup manjur untuk menghapus dosa asal (Ibrani 10:11). Untuk mengetahui lebih dalam apa dan bagaimana dosa asal, silahkan klik disini.
Bagi orang-orang yang telah terperdaya oleh omong kosong Paulus, ajaran dosa asal di atas telah menghancur-leburkan harapan mereka terhadap sebuah pengampunan. Di saat semua orang merasa kalut, cemas, dan khawatir tidak akan memperoleh keselamatan, Paulus datang dengan sebuah harapan baru akan penebusan dosa, tebusan tersebut hanya terjadi satu kali untuk selamanya, tidak seperti penebusan dosa dalam Taurat yang harus dilakukan tiap setahun sekali (Roma 6:10). Maka, demi sebuah keselamatan, orang-orang ini, suka atau tidak suka, harus menerima siasat penyesatan Paulus selanjutnya.
Siasat Ketiga: Paulus Mengajarkan Yesus Adalah Tuhan dan Penebus
Dalam siasat terakhir ini, Paulus mengajarkan Yesus adalah inkarnasi Tuhan yang esa yang sekaligus sebagai penebus bagi dosa manusia. Paulus bukanlah orang yang pernah bertemu dan mendengar ajaran Yesus, namun demikian, Paulus sangat berani mengaku sebagai rasul Yesus dan mengatakan suatu hal tentang Yesus, yang Yesus sendiri tidak pernah mengatakannya. Ajaran Paulus tentang Yesus dapat kita temukan dalam banyak surat-suratnya, diantaranya;
Yesus mati dan bangkit
Roma 1:4 dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.
Roma 4:24 tetapi ditulis juga untuk kita; sebab kepada kitapun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati,
Roma 4:25 yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.
Roma 8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Roma 8:34 Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?
Roma 10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
2Korintus 4:14 Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Ia akan menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada diri-Nya.
Galatia 1:1 Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,
1Tesalonika 1:10 dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.
1Tesalonika 4:14 Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.
2Tim 2:8 Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku.
Yesus menebus dosa
1Korintus 1:30 Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.
Galatia 3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
Galatia 4:5 Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.
Ibrani 9:15 Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
Yesus adalah Allah
Filipi 2:5-8 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Menurut ajaran Paulus, Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Yesus harus merendahkan diri sebagai manusia, melepaskan kesetaraannya dengan Allah untuk menebus dosa manusia dengan cara mati di kayu salib, menjadi kutuk Taurat dan bangkit. Tuhan dalam Perjanjian Lama yang tidak memaafkan kesalahan manusia kecuali ada sebuah penebusan terlebih dahulu, digunakan oleh Paulus untuk semakin menyesatkan kaum Nasrani. Oleh karena dalam hukum Taurat terdapat hukum-hukum yang tidak semuanya dapat dijalankan dan berakibat dosa kepada orang Israel, maka Paulus menyebut hukum Taurat sebagai sumber dosa, Taurat hanya dianggap sebagai kutuk oleh Paulus. Agar manusia selamat dari dosa atau kutuk Taurat ini, mereka harus mengakui dengan mulut Yesus adalah Tuhan dan percaya dalam hati, bahwa Allah telah membangkitkan Yesus. Tentu saja, syarat keselamatan yang demikian keluar hanya dari mulut Paulus, Yesus tidak pernah mengatakannya.
Note:
Seorang Kristen mungkin akan complain dengan mengatakan; “tidak mungkin Paulus berpura-pura bertaubat agar dapat menyesatkan kaum Nasrani. Karena Paulus dalam mengabarkan Injil rela dipenjara, dianiaya, dan sampai harus mati. Tidak mungkin seorang yang berbohong dan penyesat rela diperlakukan demikian.”
Saya jawab; “Derita Paulus dalam mengabarkan Injil sama sekali tidak dapat dijadikan bukti yang dia sampaikan adalah BENAR! Mengapa demikian? Karena terkadang orang mau melakukan sesuatu walaupun keuntungan dari perbuatannya tidak sebanding dengan resikonya. Contoh: para pengedar narkoba sangat tahu, bahwa hukuman mati untuk mereka jika sampai tertangkap Polisi, hasil dengan resikonya pun tidak sebanding, namun mereka tetap saja mengedarkan narkoba. Apakah pengedar narkoba dapat dikatakan sebagai orang yang benar hanya karena rela menerima hukuman berat? Tentu tidak, bukan.
Post a Comment