PREDIKSI JEWS KEDATANGAN MESSIAH

Sebuah pesan tersamar dari empat puluh tahun lalu oleh rabbi Kabbalis paling terkemuka dari generasi ini diungkapkan baru-baru ini: “Ketika ada pemilihan umum tetapi tidak akan ada pemerintahan, Mesias sudah di ambang pintu.”

Empat puluh tahun yang lalu, seorang pemuda bernama Eliyahu Merav yang sedang mencari jalannya untuk melayani Tuhan, sering mengunjungi ceramah Rabbi Yitzchak Kaduri, seorang Rabbi dan Kabbalis dari Baghdad yang terkenal karena pengabdian dirinya yang total. Rabbi Kaduri dikenal di kalangan pakar nubuatan Alkitab sebagai “Rabbi yang Berjumpa Mesias.” Sebuah buku ditulis mengenai kisahnya, berjudul: “Rabbi Yang Melihat Mesias: Kisah Yitzhak Kaduri dan Nubuat-nubuatnya tentang Akhir Zaman“.

Pemuda itu, Eliyahu Merav, menceritakan pengalamannya empat puluh tahun lalu kepada media Breaking Israel News, “Rabbi Kaduri berbicara sangat sedikit sehingga sangat penting untuk memahami dengan tepat apa yang dia maksudkan. Suatu hari, dia menerima pertanyaan dan seseorang bertanya kapan Moshiach (Mesias) akan datang dan apakah ada tanda-tanda yang akan mendahului kedatangannya. Rabbi itu menjawab, ‘Ketika ada pemilihan umum tetapi tidak akan ada pemerintahan’.”

Rabbi Merav mencatat bahwa pada saat itu, pernyataan ini sangat membingungkan.

“Tampaknya bertentangan,” kata Rabbi Merav. “Bagaimana mungkin ada pemilihan umum tetapi tidak ada pemerintahan? Jika ada pemilihan umum, pasti akan ada pemerintahan. Begitulah cara kerjanya. Tidak ada yang memahaminya pada saat itu tetapi ini adalah benar-benar cara kerja nubuatan; Anda tidak memahaminya sampai itu terjadi.”

Rabbi Kaduri wafat pada tahun 2006 pada usia 108 tahun, meninggalkan Rabbi Merav untuk merenungkan makna dari pesan tersamarnya. Selama empat puluh tahun, politik di Israel berjalan dengan alami.

Kemudian tibalah pemilihan umum Israel bulan April tahun ini, dimana Partai Likud Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memenangkan 36 kursi. Blok sayap kanan adalah mayoritas yang jelas dan, sesuai hukum Israel, Presiden Reuven Rivlin memberi Netanyahu mandat untuk membentuk koalisi yang akan membuat Netanyahu memimpin pemerintah Israel untuk masa jabatan kelima yang belum pernah terjadi sebelumnya. Netanyahu memiliki 28 hari untuk membentuk koalisi tetapi karena komplikasi yang ditemui dalam negosiasi, ia meminta dan menerima perpanjangan waktu dua minggu. Netanyahu menemui jalan buntu yang tak terduga; Avigdor Liberman, kepala Yisrael Beiteinu, menolak untuk sepakat. Perkembangan ini mengejutkan karena Liberman dan Netanyahu adalah sekutu politik lama dengan Liberman menjabat sebagai Menteri Pertahanan sampai November tahun lalu. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Israel, pemilihan umum putaran kedua diperlukan untuk memilih pemerintah.

Situasi politik Israel hari ini mengingatkan Rabbi Merav dengan nubuat Rabbi Kaduri 40 tahun silam, dan meyakini bahwa ini tanda bahwa kedatangan Mesias sudah di ambang pintu.

“Tujuan utama setiap politisi adalah tetap berkuasa,” kata Rabbi Merav. “Itu bertentangan dengan sifat mereka untuk ingin berkampanye untuk yang kedua kalinya. Apa yang terjadi sekarang dalam politik Israel tidak hanya belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi juga kontra-intuitif.”

“Seaneh keadaannya, saya menyadari bahwa ini tepatnya situasi yang dijelaskan oleh Rabbi Kaduri 40 tahun yang lalu,” kata Rabbi Merav. “Ada mitzvah (perintah Torah) yang berlaku atas setiap orang Yahudi untuk mengantisipasi kedatangan Mesias di setiap saat. Saya tentu saja berusaha untuk melakukan mitzvah itu, tetapi kita bukan tipe orang yang selalu mencari tanda-tanda untuk Akhir Zaman. Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Melayani Hashem tidak mudah. Jika ada tanda-tanda bahwa Mesias sudah dekat, maka ini menunjukkan kepada kita bahwa bahkan lebih dari biasanya, sekarang merupakan saatnya untuk fokus melakukan kehendak Hashem.”

“Saya menghidupi geula (penebusan) setiap saat,” kata Rabbi Merav. “Saya menjalani hidup saya sebagai seorang Yahudi, sebagai seorang lelaki, tetapi dalam kesadaran saya, saya mengantisipasi tiupan shofar (sangkakala) terakhir di setiap saat. Dan jika Mesias tidak muncul besok, hal utama adalah untuk tidak menjadi bingung. Akhir Zaman sudah diketahui dan itu jelas. Jika tidak besok, maka itu lusa.”

Dengan seketika, dalam sekejap mata, pada sangkakala terakhir, sebab sangkakala akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan baka, dan kita akan diubahkan. 1Kr 15:52
Referensi:

Rabbi Kaduri Predicted 40 Years Ago That Current Election Difficulties Presage Messiah

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.