RUM ITU AMERIKA ANDA YAKIN ITU ..???

Anda pun tak dapat menjadikan Amerika sebagai sebuah bangsa yang diramalkan sebagai bangsa Rum, karena sesungguhnya Amerika adalah negara para imigran yang multi bangsa.

Sedangkan bangsa Eropa, Anda mengerti sendiri, bahwa dia tidak ada hubungannya dengan al-Rum bin al-Aish bin Ishaq bin Ibrahim.



“Kalian akan berdamai dengan kaum Rum dalam keadaan aman, kemudian kalian dan mereka akan memerangi suatu musuh. Dan kalian akan mendapatkan kemenangan serta harta rampasan perang dengan selamat. ….” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

SIAPA sebenarnya kaum Rum yang disebutkan oleh Rasululah saw?
 Syehk Imran Hosein mengatakan:

”Nabi Muhammad saw telah mengatakan bahwa
’Kamu akan bersekutu dengan Rum’.

 Rum dalam Al Qur’an mudah untuk diidentifikasi. Itu adalah ‘Gereja Kristen Ortodoks Timur’; yang mendirikan Kekaisaran Bizantium dengan Konstantinopel sebagai ibukota.


Rasulullah saw mengatakan Kalian akan bersekutu dengan Rum’.
Kekaisaran Bizantium telah menghilang hari ini, tapi ‘Gereja Kristen Ortodoks Timur ‘ tidak.

Pertanyaan berikutnya, dimana bisa menemukan kaum Rum, di mana ‘Gereja Kristen Ortodoks Timur ‘ saat ini?
Jawabannya, markas besarnya sekarang berada di Rusia. Jika saya salah saya mengajak Anda untuk mengoreksi saya.
Dan ketika Rasulullah saw mengatakan, ‘Anda akan bersekutu dengan Rum”, jawaban saya adalah akan bersekutu dengan Rusia. .. “

Demikian menurut Syeikh Imran Hossein.

 Sambungan hadits di atas: 
Telah bersabda Rasulullah SAW, “Kamu akan berdamai dengan kaum Rum dalam keadaan aman, kemudian kamu dan mereka akan memerangi suatu musuh. Dan kamu akan mendapatkan kemenangan serta harta rampasan perang dengan selamat. Kemudian kamu berangkat sehingga sampai ke sebuah padang rumput yang luas dan berbukit-bukit. Maka seorang laki-laki dari kaum salib mengangkat tanda salib seraya berkata, ‘Salib telah menang’. Maka marahlah seorang laki-laki dari kaum Muslimin kepadanya, lalu ia mendorongnya dan jatuh (meninggal). Pada waktu itu orang-orang Rum berkhianat, dan mereka berkumpul untuk memerangi kamu di bawah 80 bendera, dimana tiap-tiap bendera terdapat 12 ribu tentara.” ” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

 Dari hadits di atas, setelah berdamai, akan ada konflik antara Muslim vs Rum kemudian. 80 bendera dan tiap-tiap bendera 12 ribu tentara? Jumlah yang banyak. Tapi jika melihat penduduk Rusia beserta negera-negara bekas uni soviet dan penduduk China beserta Korea Utara, bisa dikatakan mencapai jumlah demikian.

Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Said al-Khudri dari Nabi saw bersabda, Allah Taala berfirman, “Wahai Adam.” Adam menjawab, “Aku penuhi panggilanMu dengan suka cita dan kebaikan berada di tanganMu.” Allah Taala berfirman, “Keluarkan rombongan neraka.” Adam bertanya, “Apa rombongan neraka?” Allah berfirman, “Sembilan ratus sembilan puluh sembilan dari tiap-tiap seribu.” Pada saat itu anak kecil beruban, wanita hamil meletakkan kehamilannya dan kamu melihat manusia mabuk dan mereka tidak mabuk akan tetapi azab Allah sangat keras. Mereka bertanya, “Ya Rasulullah, siapa dari kami yang menjadi satu itu?” Nabi saw menjawab,”Bergembiralah kalian, karena satu orang dari kalian, sementara seribu dari Ya’juj dan Ma’juj.” (Mukhtashar Shahih al-Bukhari no. 1342).
Jumlah yang banyak!

Jika melihat sebuah hadits Ya’juj dan Ma’juj adalah turunan paman-paman dari Turki (yaitu bangsa-bangsa Cina, Rusia, Mongolia. Bermuka lebar, bermata sipit (kecil), berambut pirang (hitam keputih-putihan atau keruh seperti awan), seakan-akan wajah mereka adalah seperti meja yang bundar. Ciri-ciri mereka yang seperti itu telah diterangkan oleh Rasulullah saw dalam hadits marfu’ yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya dari Abu Harmalah dari bibinya.



Russia dan China sendiri pernah bersekutu dengan Muslim. Jadi ada beberapa kesimpulan di sini.
 Pertama Yajuj dan Majuj identik Rum.

Lalu bagaimana dengan Khazar?

Rasulullah bersabda, “Ketika Isa dalam kondisi demikian, Allah mewahyukan kepada Isa bin Maryam, ‘Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hambaKu, tak seorang pun mampu memerangi mereka, maka bawalah hamba-hamba-Ku berlindung di At-Thur’. Lalu Allah mengeluarkan Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka mengalir dari segala penjuru. Rombongan pertama melewati danau Thabariyah dan meminum airnya. Rombongan terakhir menyusul sementara air danau telah mengering, mereka berkata, ‘Sepertinya dulu di sini pernah ada air’. Nabi Isa AS dan teman-temannya dikepung sehingga kepala sapi bagi mereka lebih berharga daripada 100 dinar, lalu Nabi Isa AS dan kawan-kawan berdoa kepada Allah. Lalu Allah mengirim ulat di leher mereka, maka mereka mati bergelimpangan seperti matinya jiwa yang satu. Kemudian Allah menurunkan Nabi Isa dan kawan-kawannya ke bumi, maka tidak ada sejengkal tempat pun di bumi kecuali dipenuhi oleh bau busuk mereka. Lalu Nabiyullah Isa AS dan teman-temannya berdoa kepada Allah, kemudian Allah menurunkan hujan deras yang mengguyur seluruh rumah, baik yang terbuat dari tanah atau kulit binatang. Hujan itu membasuh bumi sehingga ia seperti cermin yang berkilauan.” an-Nawas bin Sam’an di Shahih Muslim (Mukhtashar Shahih Muslim no. 2048).

Jika Yajuj dan Majuj hanya merujuk ke bangsa Cina dan Turki bagaimana danau Thabariyah dan meminum airnya. Bukan kah danau tersebut ada di Israel?

Disni lah poin Khazar tetap tidak bisa dilupakan.

Khazar dan Turkis
Bangsa Khazar bukan hanya menyatu menjadi Yahudi Eropa dan Yahudi Israel sekarang tapi juga Turkis ( paman-paman dari Turkis = Russia,China dan Mongol)

Amin Muhammad Jamaludin didalam kitabnya “Umur Umat Islam” mengatakan bahwa mereka adalah keturunan Yaftits bin Nuh. Karena Nuh mempunyai tiga orang anak, yaitu Ham, yang menjadi nenek moyang orang Habsyi (Afrika). Anak kedua bernama Sam, yang menjadi nenek moyang bangsa Arab, Persia dan Romawi. Sedangkan anak ketiga bernama Yafits yang menjadi nenek moyang bangsa Turki. 

Hubungan Khazar dan Yafits
Setelah memeluk Yudaisme, bangsa Khazar sendiri menelusuri asal-usul mereka kepada Kozar, anak dari Togarma. Togarma disebutkan dalam Kitab Suci Ibrani sebagai cucu Yafet.


Berbicara tentang bangsa Rum, apakah dia bangsa Amerika, Eropa, atau Rusia? Atau dia negara lain? Mari kita bicarakan dengan penuh keyakinan.

Menurut Wahb bin Munabbih dalam al-Ansâb Li al-Shahâri menyatakan bahwa bangsa Rum itu telah ada sebelum Nabi Ibrahim ada. Oleh karena itu, tidak benar jika semua bangsa Rum itu dikatakan sebagai anak keturunan al-Aish bin Ishaq bin Ibrahim.

Rum yang telah ada sebelum Nabi Ibrahim itu adalah bangsa Yunani, seperti al-Iskandar (bukan Iskandar Dzulqarnain dalam al-Quran) dan para hakim Yunani, seperti Ptolemy dan Aristoteles, yang merupakan keturunan dari Yafits.

Lalu, anak dari al-Aish bin Ishaq (yang bernama al-Rum) menikahi salah-satu dari bangsa Rum itu, maka mereka menyandarkan nasab mereka kepada al-Rum bin al-Aish bin Ishaq ini.
Sedangkan al-Iskandar dari Yunani adalah Dzul Qarnain, tapi bukan Dzul Qarnain yang ada dalam al-Quran. Dia adalah al-Iskandar bin Bilbus, yaitu Velcos raja Mesir. Dia berasal dari Yunani. Dialah Iskandariah bin Bilbus bin Misr bin Hermes bin Hordes bin Matiun bin Rumi bin Laithan bin Yunan bin Yafits bin Nuh alaihissalm.


Ada juga yang mengatakan al-Iskandar bin Bilbus bin Naumah bin Sarhun bin Rumiyyah bin Buwaith bin Naufail bin al-Rumi al-Asfar bin al-Aish bin Ishaq bin Ibrahim.

Dzul Qarnain pertama adalah yang membangun bendungan Ya'juj Ma'juj, dialah al-Sha'b bin al-Harits bin al-Hammal bin Abdu Syams bin Wail bin al-Ghauts bin Qathn bin Uraib bin Zahr bin Aiman bin al-Humaisa' bin Himyar bin Saba' bin Yasyjab bin Ya'rab bin Qahthan.

Ada juga yang mengatakan bahwa Dzul Qarnain pertama adalah al-Sha'b bin Malik bin al-Harits bin al-Jabbar bin Malik bin Zaid bin Kahlan bin Saba' bin Yasyjab bin Ya'rab bin Qahthan bin 'Abir bin Syalekh bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh as.

Ada juga yang mengatakan bahwa dia adalah Zaid bin Malik bin Zaid bin Kahlan. Inilah Dzul Qarnain yang bertemu dengan Ibrahim as.

Ada yang mengatakan bahwa Dzul Qarnain yang pertama adalah al-Humaisa' bin Amr bin Uraib bin Zaid bin Kahlan bin Saba' bin Yasyjab bin Ya'rab bin Qahthan bin 'Abir bin Syalekh bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh as.

Sedangkan Dzul Qurnain yang kedua adalah al-Iskandar bin Bilbus, seperti kita sebutkan tadi, yaitu satu diantara hakim-hakim dari Yunani seperti Ptolemy dan Aristoteles.

Dzul Qarnain yang ketiga adalah al-Mundzir bin Ma'u al-Syams (Imru'u al-Qays) al-Lakhmi raja Hirah; di adalah kakek dari al-Nu'man bin al-Mundzir bin Ma'u al-Sayms al-Lakhmi bin Tsa'labah bin Amr bin Auf bin Malik bin al-Aus bin Haritsah bin Tsa'labah bin Amr bin Amir bin Haritsah bin Tsa'labah bin Ghassan bin al-Ghauts bin Nabit bin Malik bin Zaid bin Kahlan bin Saba' bin Yasyjab bin Ya'rab bin Qahthan bin 'Abir bin Syalekh bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh as. .
Sedangkan Dzul Qarnain keempat adalah al-Sha'b bin Abdillah bin Malik bin Sadad bin Zur'ah. Dia adalah Himyar al-Ashghar bin Saba' al-Ashghar, yang adalah Ka'b bin Zaid bin Sahl bin Amr bin Qais bin Muawiyah bin Jusym bin Abdi Syams bin al-Wail bin al-Ghauts bin Aiman bin al-Hamyasa' bin Himyar.

Saat ditanya mengenai para penguasa di bumi, Ali bin Abi Thalib berkata: raja-raja di bumi ada empat, dua mukmin dan dua kafir. Yang mukmin adalah Sulaiman bin Dawud alaihimassalam, dan Dzul Qarnain, yaitu al-Sha'b bin Abdillah bin Malik bin Zaid bin Sadad bin Zur'ah, yaitu Himyar al-Ashghar. Sedangkan yang kafir ada dua, yaitu Namrud bin Kan'an dan Tubba' al-Akbar, yang juga dijuluki dengan Tubba' al-Awsath. Dia orang yang dzalim dan memimpin bumi selama 320 tahun. Kabarnya dia masuk Islam pada akhir pemerintahannya, beriman kepada Allah dan kepada Muhammad. Dialah Tubba' al-Awsath As'ad bin Abu Karb bin Malikkarib bin Tubba' al-Akbar Dzi Sya'n yang silsilahnya sampai ke Qahthan bin 'Abir bin Syalekh bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh AS.

Ali bin Abi Thalib bercerita bahwa setelah bahtera Nuh terdambar di bumi, Iram bin Sam bin Nuh menikahi sebagian anak dari Jurhum. Dari anak Iram bin Sam bin Nuh terbentuklah Lisan Arab (bahasa Arab). Dari anak-anaknya itu adalah 'Ad bin Aush bin Iram bin Sam bin Nuh, juga Tsamud bin Abir bin Iram bin Sam bin Nuh. Mereka menetap sampai zamannya Qahthan dan anaknya. Lalu, bahasa-bahasa menjadi bercampur baur hingga mereka tidak lagi berbicara bahasa Arab sehingga datanglah Ya'rab bin Qahthan mengajari mereka bahasa Arab.

Nah, itulah bangsa Rum, bahwa bangsa Rum yang menjadi keturunan dari Nabi Ishaq tidak ada hubungannya dengan Dzul Qarnain dalam al-Quran. Namun, orang-orang Rome yang telah ada sebelum Nabi Ibrahim menasabkan diri mereka dengan al-Rum bin al-Aish bin Ishaq setelah menikahkan anak mereka dengan al-Rum.

Sedangkan Banu al-Asfar (secara harfiah berarti "anak-anak dari orang kuning") adalah generasi keturunan Byzantium dari antara keturunan al-Aish bin Ishaq bin Ibrahim (al-Aish, anak dari Ishak, anak Ibrahim). Al-Nawawi berkata: Bani Asfar adalah orang Romawi. Ibn Al-Anbari berpendapat bahwa mereka dikenal sebagai Bani As-Asfar (anak-anak dari orang kuning) karena tentara Abyssinia pernah menaklukkan tanah mereka dan beberapa orang Abyssinia menikahi orang Romawi wanita yang melahirkan anak berkulit kuning dengan kegelapan orang Abyssinia dan putihnya orang-orang Romawi.

Abu Ishaq bin Ibrahim Al-Harbi mengatakan bahwa Bani As-Asfar dikaitkan dengan Asfar, putra al-Rum bin al-Aish bin Ishaq bin Ibrahim. al-Qadhi mengatakan bahwa pendapat ini lebih dekat dengan kebenaran daripada Ibn Al-Anbaari (Syarah Muslim).

Al Qurtubi juga mengutip pendapat yang sama dalam bukunya Tadzkirah mengatakan, "Rum atau Roma adalah satu generasi dari keturunan al-Rum bin al-Aisyh bin Ishaq bin Ibrahim. Mereka dinamai menurut kakek buyut mereka. Dikatakan bahwa al-Aisy memiliki tiga puluh anak laki-laki. Satu diantara anak-anaknya itu bercampurbaur dengan orang-orang (keturunan Yunani) seperti Tanukh, Nahd, Sulaym, dan yang lainnya dari Ghassaan, yang menetap di Syria. Ketika Sabur (Raja Persia) berhasil mengalahkan tentara Romawi dan berhasil merebut negeri-negeri Syam serta bagian lainnya yang termasuk ke dalam wilayah kerajaan Romawi dari tanah Jazirah Arabia, juga sebagian besar wilayah kerajaan Romawi, Kaisar Romawi Heraklius mundur dan mengungsi ke kota Konstantinopel. Ia dikepung oleh Raja Sabur dan bala tentaranya di kota Konstantinopel dalam waktu yang cukup lama, tetapi pada akhirnya kawasan kerajaan Romawi berhasil direbut kembali oleh Heraklius dari tangan orang-orang Persia, sebagaimana yang akan dijelaskan berikutnya (lihat Tafsir Qs. al-Rum 1-7 pada Tafsir Ibnu Katsir).

Dahulu, Laut Hitam dan Crimea memisahkan Rum (Rusia) dari Konstantinopel (sekarang Istanbul & dahulu adalah pusat sejarah Kekaisaran Bizantium). Sekarang Crimea adalah bagian dari Rusia, membuat mereka lebih dekat ke Konstantinopel. Konstantinopel adalah bekas ibukota Kekristenan Romawi & Ortodoks. Jelas berlawanan dengan cita-cita Zionis yang sangat menginginkan Krimea kembali dari Rusia. Orang-orang Yahudi mengerti bahwa mereka telah tinggal di sana jauh sebelum Rusia.

Fakta sejarah ini tak memungkinkan kita memindahkan peta Rusia dengan peta Amerika atau Eropa. Karena memang hanya Rusia yang betul-betul bersentuhan dengan sejarah Konstantinopel, disamping bahwa Rusia sekarang ada tempat dimana orang-orang Kristen Ortodox (keturunan dari Heraclius) berada, juga karena Anda tidak dapat memindahkan kota Konstantinopel yang ada di Turki ke Hawaii yang menempel dengan kota London.

Anda pun tak dapat menjadikan Amerika sebagai sebuah bangsa yang diramalkan sebagai bangsa Rum, karena sesungguhnya Amerika adalah negara para imigran yang multi bangsa. Sedangkan bangsa Eropa, Anda mengerti sendiri, bahwa dia tidak ada hubungannya dengan al-Rum bin al-Aish bin Ishaq bin Ibrahim. Semoga Anda sudah mengerti dan tidak bingung lag

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.