ALLAH TIDAK AKAN MEBIARKAN AGAMA -NYA TERPURUK WALAUPUN NABI/RASUL TELAH DIANGKAT SETIAP 100 TAHUN SEKALI AKAN TERLAHIR PENOLONG PENOLONG AGAMA ALLAH TA'ALA
ALLAH TIDAK AKAN MEBIARKAN AGAMA -NYA TERPURUK WALAUPUN NABI/RASUL TELAH DIANGKAT SETIAP 100 TAHUN SEKALI AKAN TERLAHIR PENOLONG PENOLONG AGAMA ALLAH TA'ALA
Masing sekte ada yang meng-klaim sang Mujaddid/100 tahun tersebut baik itu SUNNI-SYIAH- juga Wahabi ( mereka membuat urutan pula akan para mujaddid yang sdh terlahir termasuk memasukan Ibnu Taimiyyah di dalamnya ). dengan urutan masing masing sesuai kriteria menurut sekte sekte tersebut. adapun pengokohan janji Allah untuk menjaga Dienul Islam ada dalam nubuwah berikut ini :
Diriwayatkan oleh Al-Imam Abu Daawud As-Sijistaaniy rahimahullah :
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ الْمَهْرِيُّ أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي أَيُّوبَ عَنْ شَرَاحِيلَ بْنِ يَزِيدَ الْمُعَافِرِيِّ عَنْ أَبِي عَلْقَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ فِيمَا أَعْلَمُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ لِهَذِهِ الْأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِينَهَا
Telah menceritakan kepada kami Sulaimaan bin Daawud Al-Mahriy, telah mengkhabarkan kepada kami Ibnu Wahb, telah mengkhabarkan kepadaku Sa’iid bin Abi Ayyuub, dari Syaraahiil bin Yaziid Al-Mu’aafiriy, dari Abu ‘Alqamah, dari Abu Hurairah –radhiyallaahu ‘anhu-, yang mana aku mengetahuinya dari Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah akan membangkitkan untuk umat ini di setiap awal 100 tahun, seseorang yang akan memperbaharui agama ini.”
[Sunan Abu Daawud 6/349, Daar Ar-Risaalah Al-‘Aalamiyyah]
Diriwayatkan pula oleh Ibnu ‘Adiy (Al-Kaamil fiy Adh-Dhu’afaa’ 1/205); Al-Haakim (Al-Mustadrak 4/516); Al-Baihaqiy (Ma’rifatus Sunan wal Atsaar no. 109); Ath-Thabaraaniy (Mu’jam Al-Ausath no. 6527); ‘Utsmaan Ad-Daaniy (As-Sunan Al-Waaridah no. 364); Ibnu ‘Asaakir (Tabyiin Kadzib Al-Muftariy no. 34, 35; Taariikh Dimasyq 51/338); Al-Khathiib (Taariikh Baghdaad 2/399); Al-Harawiy (Dzammul Kalaam 2/111), semua dari jalan Ibnu Wahb, dari Sa’iid bin Abu Ayyuub dan seterusnya secara marfuu’.
Disebutkan pula oleh Ibnu Katsiir dalam Thabaqaat Asy-Syaafi’iyyah 1/33 dengan sanadnya dari Al-Khathiib, dan Yuusuf Al-Mizziy dalam Tahdziibul Kamaal 12/413 dan 24/364 dengan sanadnya dari Abu Nu’aim Al-Ashbahaaniy.
Ketika umat Islam (menjelang akhir zaman) berada dalam keterpurukan dan kezaliman, Allah memberikan pertolongan melalui hujjah-Nya.
“Dia-lah yang telah mengutus rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (al-Qur’an) dan agama yang benar agar Dia menampakkannya (liyuzhhirahu) atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai. (Q.S At-Taubah, 9 : 33) .
"Dan Kami hendak memberi karunia kepada mereka yang tertindas di bumi, dan akan Kami jadikan mereka para pemimpin dan pewaris dunia.(QS. Al-Qashash, 28: 5)
Dunia akan diwarisi oleh orang-orang yang saleh, yaitu masa depan dunia akan dipimpin oleh Imam Mahdi beserta para pengikutnya.
“Dan sesungguhnya Kami telah menuliskan dalam Zabur setelah (Kami tulis dalam) Dzikr [Lauh Mahfuz], bahwa dunia akan dipusakai oleh hamba-hamba-Ku yang saleh.”(Q.S Al-Anbiya’, 21: 105)
Ketika kemurtadan dan kemusyrikan merajalela, Allah akan mendatangkan suatu kaum yang kembali menegakkan agama-Nya, yaitu Imam Mahdi beserta para pengikutnya.
“Hai orang- orang yang beriman, barang siapa di antara kalian murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, bersikap keras terhadap orang- orang kafir, yang berjihad di jalan Allah dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela...(Q.S Al-Maidah, 5: 54)
Keberadaan para khalifah atau para imam pada setiap zaman akan terus berlangsung hingga datangnya hari kiamat.
“Dan bagi tiap-tiap kaum itu ada orang memberi petunjuk”(QS.Ar-Ra’d,13: 7).
“Di setiap umat itu mempunyai utusan (Allah)” (Q.S Yunus, 10: 47)
Allah telah berjanji menjayakan umat Islam dalam menyebarkan dan menguatkan agama mereka.
“Dan Allah SWT telah menjanjikan orang-orang yang beriman dari kalian dan yang beramal saleh, bahwa mereka (pasti) akan dijadikan sebagai khalifah di atas muka bumi, sebagaimana Dia juga telah menjadikan para pemimpin sebelum mereka dan –Ia menjanjikan untuk menyebar dan menguatkan agama yang mereka ridhai, dan menggantikan rasa takut mereka menjadi keamanan...”(Q.S An-Nur, 24: 55)
Kepemimpinan Illahiyah (bukan kepemimpinan insaniyah) yaitu para Nabi dan pewarisnya (washinya). Allah memilih para Utusan-Nya dengan kriteria-kriteria yang dikehendaki-Nya, meski para Utusan-Nya itu disukai atau tidak oleh umatnya.
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". (Q.S. Al-Baqarah, 2: 124)
Munculnya Nabi Isa as pada akhir zaman merupakan argumentasi akan datangnya Imam Mahdi.
“Dan sesungguhnya (turunnya) Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. "
MAHDAWIYAH INI KONSEPNYA tdk tersurat dalam ayat-ayat al-Qur’an, serta banyaknya hadist-hadist bersanad lemah mengenai Imam Mahdi, maka terdapat sedikit pemeluk Islam yang mengingkarinya sebagai bagian dari akidah Islam. Namun, menurut Dr. Khalid al-Walid, terdapat 7414 hadist mengenai Imam Mahdi. Di antaranya ada hadist-hadist mutawatir. Oleh karena itu tidaklah mengherankan apabila mayoritas pemeluk Islam meyakini akan datangnya Imam Mahdi pada akhir zaman. Hampir seluruh mazhab teologis yang ada dalam agama Islam mengimani kemunculan Imam Mahdi. Karena luasnya pembahasan mengenai Imam Mahdi dalam berbagai aliran Islam, dalam pembahasan kali ini hanya akan dibahas Mahdawiyah menurut versi Ahlusunnah wal Jama’ah, Itsna Asyariah atau Syi’ah Imamiyah. keduanya merupakan representasi golongan Islam yang paling banyak memiliki pengikut pada masa kini. .
Masing sekte ada yang meng-klaim sang Mujaddid/100 tahun tersebut baik itu SUNNI-SYIAH- juga Wahabi ( mereka membuat urutan pula akan para mujaddid yang sdh terlahir termasuk memasukan Ibnu Taimiyyah di dalamnya ). dengan urutan masing masing sesuai kriteria menurut sekte sekte tersebut. adapun pengokohan janji Allah untuk menjaga Dienul Islam ada dalam nubuwah berikut ini :
Diriwayatkan oleh Al-Imam Abu Daawud As-Sijistaaniy rahimahullah :
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ الْمَهْرِيُّ أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي أَيُّوبَ عَنْ شَرَاحِيلَ بْنِ يَزِيدَ الْمُعَافِرِيِّ عَنْ أَبِي عَلْقَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ فِيمَا أَعْلَمُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ لِهَذِهِ الْأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِينَهَا
Telah menceritakan kepada kami Sulaimaan bin Daawud Al-Mahriy, telah mengkhabarkan kepada kami Ibnu Wahb, telah mengkhabarkan kepadaku Sa’iid bin Abi Ayyuub, dari Syaraahiil bin Yaziid Al-Mu’aafiriy, dari Abu ‘Alqamah, dari Abu Hurairah –radhiyallaahu ‘anhu-, yang mana aku mengetahuinya dari Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah akan membangkitkan untuk umat ini di setiap awal 100 tahun, seseorang yang akan memperbaharui agama ini.”
[Sunan Abu Daawud 6/349, Daar Ar-Risaalah Al-‘Aalamiyyah]
Diriwayatkan pula oleh Ibnu ‘Adiy (Al-Kaamil fiy Adh-Dhu’afaa’ 1/205); Al-Haakim (Al-Mustadrak 4/516); Al-Baihaqiy (Ma’rifatus Sunan wal Atsaar no. 109); Ath-Thabaraaniy (Mu’jam Al-Ausath no. 6527); ‘Utsmaan Ad-Daaniy (As-Sunan Al-Waaridah no. 364); Ibnu ‘Asaakir (Tabyiin Kadzib Al-Muftariy no. 34, 35; Taariikh Dimasyq 51/338); Al-Khathiib (Taariikh Baghdaad 2/399); Al-Harawiy (Dzammul Kalaam 2/111), semua dari jalan Ibnu Wahb, dari Sa’iid bin Abu Ayyuub dan seterusnya secara marfuu’.
Disebutkan pula oleh Ibnu Katsiir dalam Thabaqaat Asy-Syaafi’iyyah 1/33 dengan sanadnya dari Al-Khathiib, dan Yuusuf Al-Mizziy dalam Tahdziibul Kamaal 12/413 dan 24/364 dengan sanadnya dari Abu Nu’aim Al-Ashbahaaniy.
Ketika umat Islam (menjelang akhir zaman) berada dalam keterpurukan dan kezaliman, Allah memberikan pertolongan melalui hujjah-Nya.
“Dia-lah yang telah mengutus rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (al-Qur’an) dan agama yang benar agar Dia menampakkannya (liyuzhhirahu) atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai. (Q.S At-Taubah, 9 : 33) .
"Dan Kami hendak memberi karunia kepada mereka yang tertindas di bumi, dan akan Kami jadikan mereka para pemimpin dan pewaris dunia.(QS. Al-Qashash, 28: 5)
Dunia akan diwarisi oleh orang-orang yang saleh, yaitu masa depan dunia akan dipimpin oleh Imam Mahdi beserta para pengikutnya.
“Dan sesungguhnya Kami telah menuliskan dalam Zabur setelah (Kami tulis dalam) Dzikr [Lauh Mahfuz], bahwa dunia akan dipusakai oleh hamba-hamba-Ku yang saleh.”(Q.S Al-Anbiya’, 21: 105)
Ketika kemurtadan dan kemusyrikan merajalela, Allah akan mendatangkan suatu kaum yang kembali menegakkan agama-Nya, yaitu Imam Mahdi beserta para pengikutnya.
“Hai orang- orang yang beriman, barang siapa di antara kalian murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, bersikap keras terhadap orang- orang kafir, yang berjihad di jalan Allah dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela...(Q.S Al-Maidah, 5: 54)
Keberadaan para khalifah atau para imam pada setiap zaman akan terus berlangsung hingga datangnya hari kiamat.
“Dan bagi tiap-tiap kaum itu ada orang memberi petunjuk”(QS.Ar-Ra’d,13: 7).
“Di setiap umat itu mempunyai utusan (Allah)” (Q.S Yunus, 10: 47)
Allah telah berjanji menjayakan umat Islam dalam menyebarkan dan menguatkan agama mereka.
“Dan Allah SWT telah menjanjikan orang-orang yang beriman dari kalian dan yang beramal saleh, bahwa mereka (pasti) akan dijadikan sebagai khalifah di atas muka bumi, sebagaimana Dia juga telah menjadikan para pemimpin sebelum mereka dan –Ia menjanjikan untuk menyebar dan menguatkan agama yang mereka ridhai, dan menggantikan rasa takut mereka menjadi keamanan...”(Q.S An-Nur, 24: 55)
Kepemimpinan Illahiyah (bukan kepemimpinan insaniyah) yaitu para Nabi dan pewarisnya (washinya). Allah memilih para Utusan-Nya dengan kriteria-kriteria yang dikehendaki-Nya, meski para Utusan-Nya itu disukai atau tidak oleh umatnya.
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". (Q.S. Al-Baqarah, 2: 124)
Munculnya Nabi Isa as pada akhir zaman merupakan argumentasi akan datangnya Imam Mahdi.
“Dan sesungguhnya (turunnya) Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. "
MAHDAWIYAH INI KONSEPNYA tdk tersurat dalam ayat-ayat al-Qur’an, serta banyaknya hadist-hadist bersanad lemah mengenai Imam Mahdi, maka terdapat sedikit pemeluk Islam yang mengingkarinya sebagai bagian dari akidah Islam. Namun, menurut Dr. Khalid al-Walid, terdapat 7414 hadist mengenai Imam Mahdi. Di antaranya ada hadist-hadist mutawatir. Oleh karena itu tidaklah mengherankan apabila mayoritas pemeluk Islam meyakini akan datangnya Imam Mahdi pada akhir zaman. Hampir seluruh mazhab teologis yang ada dalam agama Islam mengimani kemunculan Imam Mahdi. Karena luasnya pembahasan mengenai Imam Mahdi dalam berbagai aliran Islam, dalam pembahasan kali ini hanya akan dibahas Mahdawiyah menurut versi Ahlusunnah wal Jama’ah, Itsna Asyariah atau Syi’ah Imamiyah. keduanya merupakan representasi golongan Islam yang paling banyak memiliki pengikut pada masa kini. .
Post a Comment