ISTIJRAD PADA DAJJAL BUKAN MUJIZAT

Istidraj Khusus Yang Diberikan Allah Kepada Ad-Dajjal

Dajjal merupakan sosok yang akan muncul pada akhir zaman. Kehadirannya akan membawa fitnah besar bahkan semenjak Allah SWT menciptakan Adam Alaihissalam. Ia memiliki kemampuan ajaib (Istidraj) bahkan sebagian kemampuannya menjadi kekhususan bagi Allah.

Makhluk bermata satu ini mampu mengendalikan hujan, mengatur bumi menumbuhkan tanaman, bahkan membawa surga dan neraka di dalam genggaman. Namun pada hakikatnya, seluruh kemampuan Dajjal ini hanya akan membawa pengikutnya ke lembah neraka.

Dajjal ini yang termasuk mendapat Istidraj (dilulu). Karena itu, setiap ucapan dan tindakan Dajjal,
Allah mengabulkannya. Seperti dia mengatakan : "Hai langit turunkan hujan". Seketika itu hujan turun. Ia mengatakan kepada bumi : "Wahai bumi keluarkanlah seluruh simpananmu". Seketika itu bumi mengeluarkan emas, intan, perak dan lain sebagainya. Selanjutnya emas, intan, perak tadi mengikuti kemana Dajjal pergi. Bila Dajjal mengatakan kepada kayu yg sudah kering :"Keluarkanlah daunmu dan buah-buahanmu". Seketika itu kayu yg sudah kering tadi mengeluarkan dedaunan dan buahnya. Begitu juga Dajjal mengatakan kepada bumi yg sudah tandus dan kering : "Wahai bumi keluarkanlah tetumbuhan". Demikian pula ketika Dajjal mengatakan kepada sungai :"Wahai sungai keringkan airmu", seketika itu air sungai mengering. Sampai-sampai Dajjal diberi kemampuan oleh Allah dapat menghentikan perjalanan matahari, sehingga satu hari menjadi beberapa bulan. Ia juga bisa mempercepat perjalanan matahari, sehingga satu hari bisa menjadi satu jam saja.

Pada saat itu, tidak ada makanan kecuali yg ada di tangan Dajjal dan para pengikutnya. Segala harta simpanan orang mukmin tiba-tiba menjadi lenyap dan rusak akibat sihir Dajjal. Pada saat yg demikian sengsaranya kehidupan orang mukmin, setan merubah bentuk menjadi manusia, sehingga ia bisa berkumpul dengan orang-orang mukmin untuk mengejak orang mukmin mengikuti jejak Dajjal, sekaligus beriman kepadanya. Tidak itu saja yg dilakukan oleh setan dalam meruntuhkan keimanan orang mukmin. Mereka juga merubah bentuk dirinyamenyerupai oang tuanya orang mukmin, terkadang menyerupai kakeknya yg sudah mati, atau menyerupai kyainya. Dengan kata-kata yg manis membujuk orang mukmin agar mau mengikuti Dajjal dan beriman kepadanya. Hanya orang-orang mukmin yg tebal imannya yg menolak ajakan setan tersebut, sedangkan bagi orang-orang kafir, munafik dan yg lemah imannya tentu saja mau mengikuti saran setan tersebut dan beriman kepada Dajjal.
Dahsyatnya fitnah Dajjal tersebut membuat setiap mukmin khawatir. Namun Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya bagaimana terhindar dari fitnah ini. Selain membaca Surat Al Kahfi pada hari Jumat, Rasulullah SAW juga mengajarkan doa agar terhindar dari fitnah Dajjal. Seperti apa?
Seperti diriwayatkan dalam banyak hadist, fitnah Dajjal sangat menipu, mempesona dan memukau. Dajjal menjelajahi bumi dan memasuki setiap negerinya dengan kecepaan luar biasa dan dalam waktu yang singkat. Sehingga sudah semestinya, umat Islam membentengi diri dari fitnah ini sesuai dengan apa yang sudah diajarkan Nabi.
Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk memperbanyak doa setelah tasyahud sebelum salam. Rasulullah bersabda:

“Janganlah kalian berkata: ‘assalaamu ‘alaLLaah’ (keselamatan atas Allah), karena Dia-lah as-Salaam. Jika kalian duduk (tasyahud), maka ucapkanlah: ‘at-Tahiyaatu lillaah, wash-Shalaatutuh thayyibaat, assalaamu ‘alayka ayyuhannabiy warahmatullaahi wabarakaatuh, assalaamu ‘alayna wa ‘ala ibaadillaahish shaalihiin’. Jika kalian telah mengucapkan demikian, maka doa tersebut akan meliputi semua hamba yang shalih di langit dan di bumi, ataupun di antara keduanya. (kemudian ucapkanlah) ‘asyhadu an laa ilaaha illaLLaah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh’. Kemudian hendaklah dia memilih doa, yang dia sukai untuk berdoa dengannya.” (HR. Ahmad, al-Bukhari, Abu Daud).

Setelah melakukan bacaan ketika tasyahud akhir, seperti berikut: “At tahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaat lillah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barokaatuh. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillahish sholihiin. Asyhadu alla ilaaha illallaah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rosuuluh.”

Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila salah seorang kalian selesai membaca tasyahhud hendaknya ia berlindung kepada Allah dari empat perkara. Beliau membaca:
Allaahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabil qabri wa min ‘adzaabinnaari jahannama wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid dajjaal.

Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Dajjal.” (HR. Muslim no. 588)
Selain doa tersebut, Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita agar membaca Surat Al Kahfi pada hari Jumat. Semoga, kita senantiasa mengamalkan sehingga terhindar dari fitnah Dajjal.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.