AWAS KHAWARIJ
Dalam sejarah Islam, sangat
banyak peristiwa yang mengajarkan bagaimana manusia menghalalkan segala cara
untuk meraih kekuasaan..
Peristiwa itu juga terjadi pada
masa kekhalifahan Imam Ali bin abu thalib.
Imam Ali dipaksa untuk menduduki
kursi khalifah oleh masyarakat, sesudah kematian khalifah ke tiga Utsman bin
Affan. Karena tidak mempunyai pilihan dan untuk menjaga kestabilan, Imam Ali
akhirnya menerima permintaan itu.
Pasca menjadi khalifah, serangan
datang bertubi-tubi. Salah satunya datang dari Muawiyah bin abu Sufyan.
Muawiyah sangat bernafsu untuk
menjadi khalifah karena itu berarti menguasai umat Islam. Lebih dari itu, Muawiyah
ingin membuat dinasti bagi diri dan keluarganya. Maka ia dengan pasukannya pun
menyerang Imam Ali dan perang sesama umat muslim itu dikenal dgn nama perang
Shiffin.
Imam Ali terkenal jago perang
sehingga akhirnya bisa mematahkan serangan Muawiyah. Meski begitu Muawiyah ini
terkenal licik dan licin.
Muawiyah tahu bahwa di barisan
pasukan Imam Ali ada kelompok khawarij. Kaum khawarij ini adalah mereka yang
menjalankan ritual agama sangat kuat bahkan fanatik. Ketika hampir terpojok,
pasukan Muawiyah kemudian menancapkan Alquran di ujung tombak.
Maka ributlah para khawarij dan
menuntut Imam Ali untuk berunding dengan Muawiyah karena ia "memakai
Alquran". Imam Ali sudah mengingatkan bahwa itu hanya taktik saja ketika
mereka diambang kekalahan tapi mereka tidak perduli. Kita mengenal situasi
sekarang ini dengan kata "dibohongi pakai Alquran".
Akhirnya demi menjaga stabilitas
di pasukannya, Imam Ali mau berunding dengan kelompok Muawiyah. Tetapi Muawiyah
tahu bahwa ia sudah berhasil menjebak situasi persis seperti yang
diinginkannya. Maka ia kembali mempengaruhi kaum Khawarij untuk memberontak
kepada Imam Ali.
Imam Ali akhirnya syahid sesudah
dibunuh pada saat shalat subuh oleh salah seorang khawarij itu. Dengan demikian
kekhalifahan diserahkan pada anak tertua beliau yaitu Hassan bin Ali.
Muawiyah semakin berang. Ia
kemudian mengintimidasi banyak orang bahwa siapapun yang mengangkat Imam Hassan
sebagai khalifah akan dibunuh semua. Intimidasi Muawiyah ini mengakibatkan
ketakutan di banyak orang.
Belum selesai, pada masa Muawiyah
mundur karena usia dan menyerahkan kekhalifahan pada Yazid anaknya, ia
memerintahkan anaknya untuk membunuh Husein bin Ali anak kedua Imam Ali -adik Imam
Hassan- dan terkenal dengan tragedi Karbala dimana Imam Hussein dengan 72
keluarganya dibantai oleh puluhan ribu pasukan Yazid di padang Karbala.
Dari sejarah kita belajar bahwa
kekuasaan dunia itu bagi sebagian orang sangat manis sehingga harus diperoleh
dengan segala cara.
Sejarah dari perang Shiffin ini
kita melihat ada beberapa faktor yang selalu berulang yaitu menggunakan agama
sebagai alat dan intimidasi untuk mencapai tujuan. Sudah tidak ada cara yang
elegan dan terhormat dalam menduduki jabatan.
Sejarah seperti ini akan terus
berulang dalam waktu dan tempat yang berbeda. Dan situasi seperti inilah yang
akan memisah manusia, mana yang masuk golongan munafik dan mana yang bukan.
Shalat Jumat sudah mulai adem sekarang, karena tujuan mereka sudah
tercapai. Sekarang para takmir sudah bicara tentang mimpi indahnya surga. Yang sedang sekarat pun lega,
karena mereka akan dishalatkan sekarang...
Post a Comment