KOLEKSI ALAT TEMPUR ARAB SAUDI DARI AMERIKA

Situasi di Yaman menjadi semakin chaos setelah sejak Rabu malam (25/3) koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi meluncurkan intervensi militer yang ditandai dengan serangan udara puluhan jet tempur dan penyebaran ribuan pasukan darat dan tank di perbatasan Yaman-Saudi. Para pejabat AS mengatakan mereka akan memberikan bantuan intelijen dan logistik kepada Saudi. Namun kenyataannya, selama ini militer Saudi telah dilengkapi oleh senjata canggih buatan Amerika bernilai miliaran dollar.

Antara Oktober 2010 hingga Oktober 2014, Washington dan Riyadh telah menyepakati perjanjian jual-beli senjata senilai lebih dari 90 miliar dollar, seperti tercantum dalam Laporan Kongres AS. Senjata yang dijual AS adalah berbagai jenis, mulai dari pesawat perang hingga kendaraan militer, disertai misil canggih dan bom.

Pejabat Saudi hari Rabu (25/3) menyatakan mereka telah mengerahkan 100 jet tempur ke Yaman untuk memaksa milisi Houthi mundur dari Sanaa. Banyak di antara jet tempur itu berjenis F-15SA, konfigurasi dari F-15E Strike Eagle buatan AS yang digunakan Angkatan Udara AS untuk terbang di Irak dan Suriah dalam operasi pengejaran ISIS.
Pada 2010, Saudi meneken kontrak senilai 29,4 miliar dollar dengan Washington untuk pembelian 84 jet tempur F-15SA yang baru, dan 70 pesawat upgrade dari jenis F-15S. Kontrak ini termasuk ribuan unit bom yang dimuat dalam pesawat-pesawat itu. AS juga sepakat menjual helikopter penyerang Apache jenis 36 AH-64D, helikopter Black Hawk jenis 72 UH-60M, 36 helikopter serangan ringan jenis AH-6i, dan 12 helikopter turbin ringan MD-530F kepada Saudi. Total kontraknya adalah 25,6 miliar dollar, ditandatangani Oktober 2010.

Pesawat-pesawat F-15 dan helikopter-helikopter tersebut pernah dipakai Saudi ketika memberangus misili Houthi pada tahun 2009. Saat itu, Saudi membantu pemerintah Yaman yang melancarkan Opreasi “Scorched Earth”.
AS juga telah menjual peralatan pengelihatan malam (night-vision equipment), Howitzers, Humvees, dan misil TOW ke Arab Saudi selama beberapa tahun terakhir.

“Arab Saudi memiliki ikatan yang kuat di bidang pertahanan dan keamanan dengan AS, yang dilandasi oleh program training jangka panjang dan penjualan senjata bernilai tinggi, serta kerjasama infrastruktur keamanan dan inisiatif anti-terorisme. Ikatan ini akan sulit dan merugikan juga diputuskan, atau digantikan,” demikian ditulis dalam Laporan Kongres AS.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.