PENGGENAPAN 30 TAHUN MASA KE KHALIFAHAN

“Kekhalifahan ala Nabi berjalan selama 30 tahun. Setelah itu, Allah memberikan kekuasaan/kerajaan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki.”

Safinah berkata: “Kekhalifahan Abu Bakar berlangsung 2 tahun, ‘Umar 10 tahun, ‘Utsman 12 tahun, dan ‘Ali 6 tahun.” [Sunan Abi Dawud, kitab As-Sunnah, bab Fil-Khulafaa’ (no. 4646); dan Imam Ahmad dalam Musnad-nya (VI/273) dengan sanad shahih.]

Jika kita merujuk kitab-kitab sejarah, menurut para ahli sejarah:

    1. Abu Bakar memerintah selama 2 tahun 3 bulan,
    2. ‘Umar 10 tahun 2 bulan,
    3. ‘Utsman 12 tahun 4 bulan,
    4. ‘Ali 4 tahun 9 bulan,
    5. dan al-Hasan 6 bulan.


Sehingga, totalnya menjadi 30 tahun.

Ibnu Katsir berkata: “Al-Hasan mundur dari kekhalifahan pada bulan Rabi’ul-Awwal tahun 41 H. Sehingga, genaplah berjumlah 30 tahun sejak wafatnya Nabi.” [Al-Bidaayah wan-Nihaayah, VIII/17.]

Dari Abu ‘Ubaidah ‘Amir bin al-Jarrah, ia berkata bahwasanya Rasulullah bersabda:

أوّل ديْنكمْ نبوَّة و رحْمة، ثُمَّ مُلْك وَ رحْمة، ثُمَّ ملْك و أَعْفَر، ثمَّ ملْك و جبرُوت

“Agama kalian diawali dengan kenabian dan kasih sayang, kemudian kerajaan dan kasih sayang, lalu kerajaan yang tercela, berikutnya kerajaan disertai kesewenang-wenangan.”

 [Sunan ad-Darimi, kitab Al-Asyribah, bab Maa Qiila fil-Mu’askar (II/114), dengan para perawi yang tsiqah. Tetapi, ada yang mengatakan: “Makhul tidak mendengarnya dari Abu Tsa’labah al-Khusyani, namun dia menerimanya dari Abu ‘Ubaidah.”]

Sabda Rasulullah: “Agama kalian diawali dengan kenabian dan kasih sayang”, yaitu kepemimpinan Nabi bagi kaum Mukminin. Kemudian, kepemimpinan Abu Bakar, ‘Umar, ‘Utsman, ‘Ali, dan al-Hasan. Setelah itu, beliau bersabda: “Kemudian, kerajaan dan kasih sayang”.

Lalu, beliau bersabda: “Lalu kerajaan yang tercela”, kata a’far dari kata ta’fir, yaitu menempel dengan tanah. Ini merupakan celaan baginya, seperti perkataan mereka: taribat yadaaka, lawan kata dari ketinggian.

Setelah itu, beliau bersabda: “Berikutnya kerajaan disertai kesewenang-wenangan”; yang dimaksud di sini adalah pemerintahan setelah Mu’awiyah, baik dalam pemerintahan Yazid ataupun pemerintahan setelahnya, kecuali ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.