DICABUTNYA ILMU SEBAGAI SALAH SATU TANDA AKHIR ZAMAN

inna lillahi wainna ilaihi roji'un...
3 orang habaib sudah meninggalkan kita semua..dlm waktu berdekatan..sebelumnya AL HABIB SALIM BIN ABDULLAH BIN UMAR ASY-SYATHIRI, kemudian al habib muhammad bin smith , Alhabib Ali bin Hasan Alkaff (Makkah Almukarromah)..
Ya Ayyatuhan nafsul Mutmainnah, Irji’i Ila Robbiki Roodhiatan Mardhiyyah,Wad khuli Jannatii……
“Wahai Jiwa yang tenang, pulanglah kembali KepadaKu dengan segenap keridhoanku Dan Masuklah kamu ke dalam Sorgaku…


Para pecinta itu kan berkumpul bersama para pecinta lainnya, dalam segala hampar bentang rahmat beserta ridho Nya, tinggal kita yang ditinggalkannya semoga bisa istiqomah meniti jalan ini, lurus dalam koridor risalah Muhammad sholallahu alaihi wasallam..hingga kelak bisa bersama berdiri dibawah panji beliau, menikmati pula telaga alkautsar beliau sholallahu alaihi wasallam...aamiin yaa rabbal alamin..

“Di antara tanda-tanda terjadinya kiamat adalah diangkatnya ilmu, menjamurnya kebodohan, diminumnya khomer, dan tersebarnya perzinaan.” [HR Al Bukhori & Muslim]
“Sesungguhnya termasuk tanda-tanda kiamat adalah diangkatnya ilmu, nampaknya kejahilan, menjamurnya perzinaan, diminumnya khomer, perginya (sedikitnya) laki-laki, tinggalnya wanita-wanita sampai-sampai 1 laki-laki banding 50 wanita.” [HR Al Bukhori, Muslim, At Tirmidzi, dan Ibnu Majah]

Abu Huroiroh berkata, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Zaman semakin dekat; dan ilmu diangkat, nampaknya fitnah-fitnah (baca: bencana-bencana dan semisalnya), ditanamkannya kebakhilan di hati-hati, dan banyaknya haroj.” Para shahabat bertanya, “Apakah haroj itu?” “Pembunuhan,” jawan Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam. [HR Al Bukhori, Muslim, dan Abu Dawud]

Dari ‘Abdulloh bin ‘Amru bin Al ‘Ash, beliau menuturkan, aku mendengar Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dari dada-dada manusia, namun Dia mencabut ilmu dengan mematikan ulama sampai ketika Dia tidak menyisakan seorang ulama pun, manusia menjadikan orang-orang bodoh sebagai tokoh-tokoh. Mereka pun ditanyai, mereka berfatwa tanpa ilmu. Mereka sesat dan menyesatkan.” [Al Bukhori, Muslim, At Tirmidzi, dan Ibnu Majah]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.