NEW AGE MOVEMENT PEMURTADAN HALUS AGENDA ZIONIST


Kericuhan , konflik hingga gaduhnya politik dengan menggunakan "Isu Agama",  tentunya membuat kita muak, kecewa  dengan prilaku prilaku itu, tidak bisa dipungkiri bahwasannya BEBERAPA OKNUM DENGAN MENGATASNAMAKAN/BERJUBAHKAN AGAMA, MEMBUAT KITA KECEWA DAN TERPUKUL DENGAN TINGKAH LAKUNYA TERSEBUT, yang akhirnya berfek pada nilai keimanan kita sendiri..."alahhhh ngapaiin Ustad Kyai, Habaib atau Pendeta, Biksu saja begitu", gak percaya gue dengan agama..bullshit lah...mungkin itu yang akan terbesit di benak kita..”antipati pada Agama.”

Konflik Politik pun terus berkelanjutan dan hampir semua mengatas namakan agama itu sendiri, misal ISIS dengan menjual agama Islam. Mari kita flashback sedikit pada agendanya Albert Pike :"We Will use Islam To Spark WW3", dalam agenda Iluminati tersebut sangat jelas bahwasannya Perang Dunia harus tercipta dengan membenturkan Islam dengan Islam, Islam Dengan Nashrani dan agama lainnya, BAHKAN ISLAM DENGAN JEWISH/YAHUDI..!!",  Dan setelah keruntuhan agama agama itu maka diharapkan hanya akan ADA SATU AGAMA SAJA BERDASARKAN TATANAN NEW WORLD ORDER YAITU NEW AGE MOVEMENT TEOLOGI, Tidak ADA ISLAM, NASHRANI, BUDHA, HINDU Dan lain lainnya Hanya agama versi ZION SAJA, bersama agendanya yaitu NEW WORLD ORDER, satu tatanan, dan tentu SATU AGAMA ( Dengan dalih Humanisme TANPA ADANYA EKSISTENSI TUHAN !!).

Prilaku menyimpang mereka para pemuka agama yang menggunakan agama sebagai kepentingan politik, tentunya BUKAN OVERALL PELAKU penganut agama  tersebut secara keseluruhan,  Jika KITA TIDAK MENYADARI INI, mungkin Anda akan memberontak terhadap iman kepercayaan Anda. Selanjutnya, mungkin Anda berpikir untuk menjadi ateis/agnostik secara terang-terangan atau terselubung.

Ateisme yang terselubung? Ya, terselubung karena tidak enak dengan keluarga atau teman Anda yang masih taat pada agama sehingga Anda hanya beragama di KTP. Akan tetapi, tunggu dulu! Ada ateisme terselubung yang lebih canggih, yaitu jika Anda terjebak dengan pemikiran bahwa SEMUA AGAMA ADALAH BENAR.

 Lho? Mengapa ini disebut ateis? Karena buat apa repot-repot menganut suatu agama jika tidak meyakini agama tersebut yang paling benar. Namun, orang-orang dalam golongan ini menolak disebut ateis padahal dalam hati nurani mereka, semua agama sama konyolnya karena hanya fantasi belaka.

Anda bisa berdiskusi dengan mereka dan akan menemukan jawaban ini pada akhirnya, walau pada awalnya mereka seakan masih “menghargai” agama-agama yang ada. Mereka ini suka mengidentifikasi diri mereka sebagai penganut pluralisme. Padahal, yang namanya plural (keberagaman) adalah suatu fakta. Tanpa harus menjadi -isme, plural (keberagaman) tetaplah terjadi dalam dunia ini.

Lantas buat apa dijadikan suatu paham ??? Padahal SETIAP-ISME, MEWAKILI KELOMPOK TERTENTU DENGAN KEPENTINGAN TERTENTU PULA, DAN AGENDA TERTENTU . Nah, jangan sampai Anda terjebak oleh kelompok dengan kepentingan tertentu ini. Bagaimana supaya Anda tidak terjebak? Ya dengan menyadari bahwa YANG SALAH ITU BUKAN AGAMA YANG ANDA ANUT !!, TETAPI OKNUM OKNUM PENGANUT AGAMA ITU YANG MENGGUNAKAN LABEL AGAMA GUNA KEPENTINGAN MEREKA DAN GOLONGAN ATAU KELOMPOKNYA ATAU BAHKAN AMBISI POLITIK TADI. KONFLIK ATAS NAMA AGAMA PALING DISUKAI DIANGKAT DIBESAR BESARKAN OLEH KELOMPOK TERSEBUT , DAN MEREKA AKAN SANGAT GEMBIRA MENGANGKAT ISU ISU BERKAITAN DENGAN AGAMA, GUNA MEMANCING 'KEBENCIAN' PADA AGAMA ITU SENDIRI, Lantas siapa kelompok yang punya kepentingan tertentu tersebut? Merekalah kelompok NEW AGE MOVEMENT (Gerakan Zaman Baru).

Gerakan ini muncul di California, Amerika pada tahun 1960-an. Karena berasal dari Amerika, maka disebut juga AMERICAN MOVEMENT. Gerakan ini menjadi titik temu humanisme sekuler, ateisme, dan nihilistik yang melanda dunia Barat akibat kekecewaan terhadap gereja. Karena pesatnya kemajuan Amerika dalam teknologi, akhirnya gerakan ini menyebar ke seluruh dunia dengan sangat cepat.
 Ya, sama tatkala Anda kecewa dengan agama Anda, maka Anda juga mungkin akan mengalami hal ini. Jadi, di sisi lain agama konvensional juga harus introspeksi. Nah, kekosongan ini dijadikan kesempatan oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan politik. 
Siapakah yang punya kepentingan politik tersebut? Mereka adalah sebagian orang Yahudi yang ateis/Zion/JudeoChristian. Lho bukankah Yahudi itu punya agama dan Tuhan? Ya, tapi dari dulu hingga sekarang, sebagian mereka sering memberontak terhadap Tuhannya padahal Tuhan memberi mereka IQ tinggi dan berkat-berkat lain sebagai bangsa terpilih.

Memang tidak semua, tapi hanya sebagian. Akan tetapi, walau cuma sebagian, ternyata justru yang sebagian inilah yang memegang kendali Yahudi secara keseluruhan. Wah, ada yang bilang ini juga fitnah.

Namun, tidak mungkin ini fitnah karena tertulis dalam kitab Taurat Yahudi sendiri. Tidak masuk akal jika Yahudi menulis aibnya sendiri di kitabnya sendiri, bukan? Mereka adalah bangsa terpilih karena memegang saham-saham terbesar di dunia, bahkan menjadi ras terbanyak yang mendapat hadiah Nobel ilmiah yang canggih. Mungkin ada lagi yang mengkritik, “Ah, jangan menuduh Yahudi terus, itu kan karena kerja keras mereka, bukan karena mereka bangsa terpilih.” Jawabannya,” Untuk diketahui bahwa dari data statistik ternyata bangsa Jepang, Korea, dan Cina bahkan bekerja lebih keras dari Yahudi, tetapi tidak bisa menyamai Yahudi. Apalagi Yahudi itu bahkan lama tidak punya tanah air dan kalaupun sekarang memiliki negara yang disebut Israel, negaranya sangat kecil.

Anehnya, walau negaranya kecil, Israel memiliki salah satu kekuatan militer terkuat di dunia.” Mungkin kita juga tidak bisa serta-merta lebih suci dari Yahudi karena kita juga mungkin akan terjerumus jika diberi berkat sehebat itu.

Namun, kita sedang berdiskusi masalah yang esensi, bukan hanya berdasarkan rasa simpati. Kembali lagi ke diskusi bahwa tujuan akhir dari gerakan ini adalah menyatukan dunia di bawah satu pemerintahan dan satu agama di bawah kekuasaan pihak-pihak yang telah disebutkan di atas. Luar biasanya, hal ini telah dinubuatkan dalam Taurat, Injil, dan Alquran. Bahwasanya agama baru ini akan menyatukan dunia pada akhir zaman di bawah satu pemerintahan dan satu agama universal.

Memang tidak ada yang salah dengan penyatuan dunia, akan tetapi pemerintahan tersebut menunjuk satu pemimpin yang akan menguasai dunia. Awalnya pemerintahan ini berjalan baik dan damai. Akan tetapi, lama-lama ternyata ia ini menjadi serakah. Ya! Siapa yang tahan dengan godaan menjadi pemimpin seluruh dunia?. Akan tetapi, dalam ketiga kitab itu dinubuatkan juga bahwa pada akhirnya Al Imam Mahdi alaihis Salam akan turun dan kesepakatan dalam 3 kitab bahwa Nabi Isa Almasih alaihis salam lah yang akan mengalahkannya dan menghakimi dunia, dan diturunkannya Isa Al Masih pun akan kehendak Tuhan bukan dipersiapkan seperti persiapan penyambutan yang sedang dipersiapkan para Zion itu, dengan rencana pembangunan Solomon Temple, Proses Genetika Sapi Merah, dan persiapan persiapan penyambutan Anti Christ lainnya yang sedang dimatangkan oleh mereka.

Gejala-gejala penyatuan dunia tersebut sudah mulai terlihat, antara lain: - Munculnya Gerakan New Age (Gerakan Zaman Baru) - Munculnya penyatuan mata uang, diawali oleh mata uang euro dan sekarang Asia Tenggara juga sudah mulai mengajukan wacana penyatuan mata uang - Kemajuan teknologi yang menyatukan dunia (dinubuatkan dalam kitab Wahyu bahwa nanti Sang Pemimpin Dunia akan bisa mendeteksi setiap orang di manapun kita berada dan memaksa kita menyembahnya sebagai Tuhan) - dll.

Sekarang kembali lagi ke New Age Movement, apa saja ciri-cirinya? NAM tidak melembaga, tidak memiliki Kitab Suci / pengakuan percaya yang baku sehingga menyulitkan identifikasi secara gamblang.

Namun, ciri-ciri NAM secara umum:

1. Berpedoman pada astrologi, yakni zaman Aquarius yang merupakan salah satu nama bintang dalam zodiak. NAM yakin bahwa Golden Age-zaman emas akan segera datang. Zaman itu dicirikan dengan dinamis, kreatif, ceria dan penuh karunia (Humanisme).

2. Berkeyakinan bahwa yang berperan dalam hidup manusia bukanlah suatu Allah, tetapi energi ilahi yang hadir di dalam segala sesuatu (Humanisme).

3. Berkeyakinan masyarakat bentrok melawan penguasa, imam, guru dan ilah tetapi hasilnya harmoni sebab setiap orang akan mencapai tataran spiritual yang sama. Hal semacam ini tercermin melalui metode Yoga atau tantra (Okultisme).

4. Berkaitan dengan keluarga, NAM meyakini hubungan suami isteri dibebaskan dari hawa nafsu semata-mata dan akan dilestarikan dengan cinta kasih (Humanisme).

5. Mengusung isu demokrasi, liberalisme, persamaan HAM, emansipasi wanita, pluralisme, pengobatan alternatif, pseudosains (terutama menyangkut teori2 evolusi, fisika kuantum dan ilmu kedokteran syaraf yang mendukung paham mereka tentang kekuatan pikiran yang menyatukan semesta. Padahal mereka sendiri percaya dengan mistik tapi seakan lebih ilmiah daripada penganut agama)

6. Monisme, keyakinan bahwa segala sesuatu yang ada, merupakan derivasi (penjabaran) dari sumber tunggal devine energy. Pada tingkat tertentu dapat digabungkan menjadi kesatuan dari semuanya.

7. Pantheisme, yakni gagasan God is all and all is god, Allah adalah segala sesuatu dan segala sesuatu adalah allah. God within ourself–Allah dalam diri kita.

8. Reinkarnasi, keyakinan bahwa jiwa manusia kembali pada eksistensi jasmaniah berulangkali, hingga mencapai keadaaan terbaik dan tertinggi dari Great Oneness—keesaan agung alam semesta

9. Pencerahan, kepercayaan bahwa kita memiliki pengetahuan rahasia yang terkandung di alam bawah sadar kita. Sebagaimana disebutkan oleh Carl Jung, bawah sadar kolektif umat manusia memungkinkannya dapat memanipulasi energi dan zat [roh] dengan pikirannya, dan melaluinya dapat memperoleh kekayaan dan kesehatan. Untuk melakukan ini, mereka melakukan meditasi (meditasi versi mereka sendiri dengan iringan musik khas new age yang berirama tenang)

10. Spiritisme, keyakinan bahwa ada roh-roh yang dapat dihubungi oleh orang-orang mati sehingga dapat memberi wawasan kepada seseorang mengenai etika dan makna kehidupan di bumi.

11. Sinkretisme, mencampuradukkan ajaran agama. Seakan mereka mengambil ajaran Buddha dan Hindu padahal juga mengambil ajaran Islam dan Kristen, serta agama-agama lain.

Tokoh-tokoh New Age Movement yang sangat dominan antara lain: 

1. Judith Skutch. Dia menulis “A Course in Miracles” pada tahun 1975, berprofesi sebagai pengacara New Age Movement di New York City. 

2. David Spangler. Dia mengusulkan reorganisasi dalam dunia politik dan bisnis berdasarkan prinsip-prinsip ketat NAM. Sehubungan dengan organisasi, dia berpendapat bahwa dalam segala aktivitasnya, NAM harus ditata ulang. 

3. Marilyn Ferguson. Menulis “The Aquarian Conspiracy” pada tahun 1980. Marilyn juga dikenal sebagai editor beberapa majalah New Age Movement. 

4. Shirley Maclaine. Adalah bintang film dan TV Hollywood. Ia menggambarkan perjalanan spiritualnya dengan sangat menarik sehingga di filmkan pada tahun 1985 dengan judul Dancing in the Light, setelah sebelumnya film perdananya diluncurkan tahun 1983. Karena itu waspadalah terhadap film-film Hollywood, terutama yang beraliran science-fiction. 

5. Ram Daas. Keturunan Yahudi yang terlahir dengan nama Richard Albert.

Dalam perjalanannya, sang tokoh pernah belajar ke India dan kembali dengan nama baru Ram Daas. Ia mengklaim dirinya sebagai guru New Age Movement. Lantas apa bahaya dari gerakan ini? Gerakan ini berbahaya bagi internal maupun eksternal umat beragama. Secara internal, mereka menyusup ke tiap agama untuk merusak akidah agama tersebut dan menghasut internal umat untuk ribut di kalangan sendiri.

Misalkan saja mereka menyusup ke masjid, mereka akan mulai mengajak umat lain tidak sholat, tidak berpuasa, tetapi malah meditasi. Anehnya, mereka mengaku mengadopsi meditasi Buddha dan Hindu padahal ternyata berbeda. Inilah sinkretisme yang mereka lakukan. Mereka juga mengklaim sebagai gerakan liberal dalam Islam. Jika menyusup ke gereja, mereka juga mulai memberikan ide bahwa injil itu palsu, tidak usah ke gereja, tetapi malah meditasi. Aneh sekali pelarangan datang ke tempat ibadah tersebut karena mereka sendiri punya tempat pertemuan. Ya! Itulah mereka, suka memakai standar ganda.

Bahkan di satu sisi, mereka melarang tiap agama mengklaim kebenaran agama masing-masing, tetapi mereka sendiri “memaksa” orang lain menerima ide mereka. Bagaimana jika menyusup ke Buddha? Kita tentu masih ingat peristiwa Buddha Bar. Ya! Itu juga hasil dari kelakuan mereka.

Cari saja di toko-toko CD musik dan dapatkan album Karunesh (musisi New Age) yang berjudul Buddha Bar! Ternyata merekalah yang mengusung istilah Buddha Bar. Mengapa mereka melakukannya? Karena mereka menyusup di tiap agama sebagai versi liberal dari agama tersebut! Ini tentu akan menimbulkan konflik internal agama tersebut karena ada umat yang mengikuti mereka, ada juga yang menolak mereka. 

Apa pula bahaya gerakan ini secara eksternal umat? Kita misalkan saja konflik antara umat Islam dan Kristen karena kedua agama ini lebih sering bentrok dan menjadi korban penghasutan dari New Age Movement.

NAM menyusup ke dalam umat Kristen dan menjadikan Kristen kental dengan liberalisme, padahal Yesus Kristus yang menjadi panutan umat Kristen, tidak seliberal itu. Ini tentu menimbulkan ketidaknyamanan umat muslim karena Islam juga tidak mengajar liberalisme. Jelas ini akan menimbulkan konflik antarumat kedua agama tersebut.

Biasanya sarjana-sarjana yang mendapat beasiswa ke Amerika, rentan diajari paham New Age selama kuliah di Negeri Paman Sam dan balik ke negara asalnya dengan membawa paham tersebut. Dan seperti masalah Buddha Bar, bisa jadi umat Buddha mengira umat Islam dan Kristen yang melakukannya, padahal kalangan New Age yang telah menyusup ke dalam umat Buddha sendiri.

Umat Hindu juga terkena getahnya karena para penganut New Age ini seakan paling dominan memakai ajaran-ajaran Hindu, padahal ajaran agama lain juga diadopsi oleh mereka. Ini tentu dapat menimbulkan kesalahpahaman umat lain terhadap umat Hindu. Apakah ini berpengaruh pada persatuan bangsa? Jelas iya! Dan mereka juga sudah ada di Indonesia. Justru mereka memperkeruh perpecahan yang terjadi di saat mereka sendiri seakan mengusung isu perdamaian.

Mereka juga mengusung isu nasionalisme, padahal NKRI terbentuk di saat tabligh akbar Bung Tomo menggema di Kota Surabaya, juga di saat Wolter Monginsidi berjuang sampai akhir berdasarkan injil yang selalu jadi pedomannya. 
Perjuangan juga terjadi di saat Ngurah Rai berjuang di Bali dengan semangat kehinduannya. Jadi omong kosong nasionalisme yang diusung kalangan New Age karena gerakan New Age dengan isu pluralismenya justru baru muncul di tahun 1960-an dan merebak di tahun 1980-an.

Itu jauh sesudah Indonesia merdeka. Lantas sekarang mereka dengan hebatnya seakan lebih nasionalis daripada umat beragama yang masih memegang teguh akidah agamanya masing-masing. Bagaimana sikap pemuka-pemuka agama? MUI jelas mengharamkan pluralisme.

Pdt. Steven Indra Lumintang menerbitkan buku yang menganggap pluralisme sebagai racun halus bagi nadi kekristenan. Bahkan, Paus Yohanes Paulus II dan Romo Frans Magnis Suseno yang sering dianggap pendukung pluralisme malah juga ikut menentang. Paulus Yohanes Paulus II mengeluarkan “Dominus Jesus” dan menurut Romo Frans Magnis merupakan tindakan yang tepat. Media Hindu juga pernah menerbitkan artikel berjudul “Semua Agama Tidak Sama”. Dan terakhir dalam wawancara oleh Desi Anwar, ternyata Dalai Lama (pemimpin Buddha Tibet) juga tidak menganggap semua agama sama.

 Jelas bahwa New Age Movement sangat berbahaya bagi kehidupan umat beragama karena mereka berekspansi dalam menyebarkan konflik internal maupun eksternal umat beragama untuk mewujudkan kepentingan politik.

Sesungguhnya suatu gerakan tidak bermasalah jika tidak mengganggu pihak lain, tetapi tidak demikian dengan New Age Movement yang jelas telah “mengganggu”. Di sisi lain, umat beragama juga harus introspeksi diri, terutama para pemuka agama yang telah membuat umat menjadi kecewa sehingga mudah terjebak dalam gerakan New Age ini.

LATAR BELAKANG.

Gerakan Zaman Baru (GZB) atau New Age Movement adalah suatu gerakan spiritual yang terbentuk di pertengahan abad ke-20. GZB merupakan gabungan dari spiritualitas Timur dan Barat, serta tradisi-tradisi metafisika yang mengemukakan, suatu filsafat yang berpusatkan kepada manusia. 

GZB ini mulai menyebar ke seluruh dunia dalam waktu empat dasawarsa terakhir sejak dasawarsa 1960-an, sekalipun sudah sedemikian meluas, tidak ada satu istilah yang digunakan secara bersama-sama yang menjadi identitas kelompok ini.

Gerakan New Age memiliki akar dalam sejarah kuno, meskipun kebangkitan New Age seperti yang kita kenal sekarang, berlabuh di 1860-1890, dalam pekerjaan Rusia kelahiran Madame Blavatsky Helena (1831-1891).

Madame Blavatsky : "Ajaran dalam volume ini milik tidak ke Hindu, Zoroaster , Kasdim,  Buddha, Islam, Yahudi, atau Kristen secara eksklusif. Doktrin Rahasia adalah inti dari semua ini. Bermunculan dari dalam asal-usul mereka, berbagai agama skema sekarang dibuat untuk menggabungkan kembali ke elemen asli mereka, dari mana setiap misteri dan dogma telah tumbuh, berkembang, dan menjadi terwujud. "

Tujuannya untuk menciptakan sebuah "spiritualitas yang tanpa batasan atau dogma-dogma yang mengikat". Gerakan ini berisi empat komponen dasar filsafat:

1) Panteisme (percaya bahwa Allah adalah alam semesta, dan alam semesta adalah Allah).
2) Reinkarnasi (percaya bahwa orang mati akan lahir kembali di kehidupan lain dalam bentuk berbeda).
3) Relativisme (percaya tidak ada kemutlakan baik dalam kebenaran maupun moralitas).
4) Esoterisisme (percaya mereka memiliki pemahaman rahasia yang hanya dapat dimengerti oleh kelompok terbatas dan dan sulit dipahami oleh orang/ kelompok lain).
Gerakan ini telah secara mewabah mewarnai banyak bidang dalam bentuk :
1) Kesehatan holistik yang berpusat kepada keyakinan akan adanya “energi rohani.”
2) Gerakan potensi manusia. Manusia adalah allah-allah dari alam semesta. Manusia mampu mengembangkan diri sehingga mencapai apa yang diinginkan atau dibutuhkan, dengan demikian tidak perlu Tuhan atau Oknum di luar dirinya. Pandangan ini menganggap bahwa kita semua adalah “Allah”, bahwa kita semua memiliki atribut Allah, bahwa keseluruhan tujuan hidup manusia adalah memiliki kembali kesamaan dengan Allah di dalam kita.
3) Psikologi Transpersonal. Ini merupakan ajaran yang merangkum sejumlah tradisi spiritual agama-agama pantheistik, monoistik dari Timur.
Dalam penyelenggaraannya nampak keterlibatan praktek yoga, meditasi, dan lain-lain.  Dalam hal ini dominasi kuasa kegelapan dan praktek okultisme sangat jelas. Pada akhirnya pengikut atau pelaksana psikologi transendental akan sampai pada pengakuan bahwa tidak ada yang ilahi terkecuali manusia, sebab yang ilahi diturunkan ke dalam diri manusia.
4) Aktualisasi Diri. Ini merupakan salah satu dari filsafat GZB yang menekankan bentuk pengembangan kepribadian sehingga seseorang dapat melampaui batas-batas yang umumnya orang dapat capai. Tujuan aktualisasi diri ini dalam penampilan, perilaku dan seluruh gerak hidup individu dapat hidup beradab.

Pada akhirnya pengembangan diri ini akan membawa manusia kepada keyakinan bahwa manusia tidak perlu Tuhan, sebab dirinya itulah Tuhan.

NEW AGE MOVEMENT DAN TASAWWUF

Tassawuf dalam Islam adalah sebuah Ilmu mengenai pembersihan "hati" yang pada ujungnya akan melahirkan Adab Ahlaq yang karimah serta Cinta dalam memandang Mahluq sebagai wujud dari Af'al Nya Allah Ta'ala.

"Ada Di Badan ia bernama Baju, ada di kaki bernama Celana, ada kasur bernama seprai, menggantung dijendela disebut Gorden, GORDEN, SEPRAI, BAJU CELANA dari KAINLAH ASALNYA, KAIN tertenun dari BENANG dan BENANG TERPINTAL DARI KAPAS."

Disini ulama Tassawuf mengitibarkan bahwa nilai wujud yang berupa berbeda adalah berasal dari satu sumber yang sama KAPAS Ibu dan Bapak Adam alaihis salam, yang kini bersuku suku dan berbangsa bangsa dengan segala ragam budaya, bahasa, warna kulit dlsb, dalam kalimat di atas tidak menghilangkan EKSISTENSI TUHAN, sebagai Sang Maha Pencipta, namun segenap mahluk yang ada di sekitar kita adalah cipta Nya yang wajib kita CINTAI, karena hayasannya kita adalah sama, konteksnya dalam hal ini adalah "kemanusiaan" tanpa menyentuh ranah ranah tatacara hubungan Teologis.

Sayyidina Ali Karamallahu Wajhah pernah berkata; "Mereka yang berbeda dalam KEIMANAN, ADALAH SAUDARA KITA DALAM KEMANUSIAAN." ada kamar kamar khusus yang private yang tentu tidak boleh dimasuki, namun kita semua dalam kemanusiaan adalah sama..saling menghargai menghormati, tepo seliro dan mencintai.

Ulama Tasawwuf tidak pernah meninggalkan ranah vertikal, dengan berpatokan jika saja pengabdian ritual Ilahiyah bisa ditinggalkan maka Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wasallam lah yang akan lebih dulu meninggalkan Sholat, zakat Puasa dll, namun tidaklah demikian, beliau adalah Insan Kamil Sholllahu alaihi wasallam yang ketat menjaga itu hingga kaki beliau bengkak dalam menjalankan ritual bermihrab pada Dzat Ilah Yang Maha Tinnggi yang beliau Muhammad Sholallahu alaihi wasallam cintai.

Contoh lainnya misalnya Rabiatul Adawiyah, bagaimana prestasi ibadah beliau, dan keyakinan beliau yang membuat beliau memiliki maqom Mulia, bagaimana Wara' nya Syaikh Abdul Qadir jaelani, Syekh Saman, dan contoh contoh lainnya yang diceritakan dalam berbagai tarikh yang bisa anda pelajari.

 Adalah satu organisasi keagamaan di Indonesia bernama PBNU/NU, langkah ulama ulama NU , membagi hal hal Hablu Minallah dan minannas pada 3 aspek :
1. Ukhuwah Islamiyah ( Ranah Vertikal dalam kamar keislaman )
2. Ukhuwah Wathoniyah ( Ranah Bernegara )
3. Ukhuwah Insanniyah ( Ranah bersosial/ hubungan sesama manusia yang saling menghornati tanpa melihat Suku, Ras, Golongan, dan lain lain.

ke ( tiga ) 3 Konsep NU itu sudah sangat tepat dalam membendung LIBERALISME dan gerakan NEW AGE MOVEMENT tsb, membuat kamar tersendiri dalam tatacara ibadah, dengan tetap menghormati dalam konteks bernegara dan kemanusian. Almarhum Gusdur Punya konsep Plular, Bung Karno juga punya KH.Wahid Hasyim, Mbah Hasyim Ansyari juga punya, dan tokoh tokoh lainnya namun konsep mereka BUKAN MENGANGGAP SEMUA AGAMA ITU BENAR NAMUN TETAP SALING MENGHORAMATI ANTARA PEMELUK AGAMA, DAN TETAP RUKUN DALAM KONTEKS BERNEGARA DAN BERSOSIAL.


Adakah penyusup para New Age Movement pengusung "Liberalisme" dalam NU..??? Begini jawaban PBNU :

NU adalah diantara organisasi keagaamaan yang acap kali mendapatkan tuduhan LIBERAL, santun dan halusnya NU membuat tuduhan tuduhan itu selalu dilayangkan pada NU, Tidak dipungkiri "Jika" penyusup bisa saja menyelinap dalam tubuh NU, namun seyogayanya tokoh tokoh NU pastinya mewaspadai hal tersebut

Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama As`ad Said Ali menegaskan organisasi keagamaan NU tidak mempraktekkan paham liberal. As`ad menilai, jika ada orang yang mengaku NU tapi paham yang dianutnya liberal, itu adalah sempalan NU. 

"Silakan keluar dari NU," kata As`ad seusai seminar nasional "Islam dalam Benturan Peradaban: Proyeksi Pecahnya NKRI" yang digelar di Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang, Rabu, 25 Maret 2015.

Pernyataan As`ad tersebut menjawab pertanyaan seorang mahasiswa dalam forum seminar.
Mahasiswa itu mempertanyakan adanya orang-orang NU yang sudah banyak menganut Islam liberal. As`ad menyatakan saat ini NU menghadapi dua arus, yakni liberalisme dan gerakan radikal. Jika liberalisme mempraktekkan kebebasan, radikalisme bergerak untuk tujuan membentuk negara Islam.
As`ad menawarkan solusi adanya dialog peradaban dengan konsep Nusantara. Sebab, Islam di Indonesia bisa damai karena memiliki sejarah dan kultur Indonesia.

Menurut As`ad, liberalisme adalah praktek yang mengagungkan kekuasaan individu. Bahkan liberalisme di negara-negara Barat cenderung mempraktekkan kebebasan tanpa batas. Padahal, kata As`ad, di NU ada berbagai hukum yang tidak hanya bersifat individu.

Ia mencontohkan, NU mengenal fardlu kifayah, yakni hukum kewajiban bagi orang mukalaf/akil baligh untuk mengerjakan. Namun, bila salah satu dari mukalaf sudah ada yang melakukannya, akan gugur hukum wajibnya.

As`ad menyatakan setiap aliran ada baik-buruknya. Ia pun meminta agar kebaikannya saja yang diambil, sedangkan keburukannya dibuang. As`ad menyatakan pasca-Reformasi 1998 memang banyak sekali muncul aliran akibat adanya liberalisasi politik. Begitu beberapa undang-undang yang mengekang kebebasan dicabut maka ada euforia kebebasan.

Pada saat yang sama, regulasi yang diterapkan sudah tidak memiliki pengganti yang memadai. "Kecenderungannya, orang pandai menuntut tapi tidak bertanggung jawab," katanya.



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.