AGAMA DAN AKAL

"AGAMA TANPA AKAL ADALAH DOMINASI DAN KESEWENANG WENANGAN BERBUNGKUS KEPATUHAN, AKAL TANPA AGAMA ADALAH AROGANSI DAN KELIARAN BERBUNGKUS KEMERDEKAAN DAN KEBEBASAN BERAKHIR KEBANGBLASAN."
AKAL YANG TIADA TERFILTER AGAMA AKAN MENJADI "LIAR"..AGAMA YANG LARI DARI LOGIKA ...AKAN MENJADI KAKU TANPA RUH AGAMA". Padahal setiap ayat terturun ada mengandung banyak arti secara "majaji, juga hakiki" muhkamat, mutasyabihat.
4 Imam Madzhab lahir karena logika yang mengkaji akan agama..DAN DINAMIKA"ketidak kakuan beribadah, dikaji dengan segala ilmu.." QUR'AN DULU HANYA DIDADA..TERLAHIR MUSHAF, HURUF GUNDUL TANPA TANDA, MUNCUL KASROF, FATTAH, DHOMMAH, dsb, muncul NAHWU SHOROF, BLAGHOH, BAYYAN, MANTEK, dsb..itulah "DINAMIKA" akal mengkaji akan agama..
Dalam agama ada aturan dua arah.."VERTIKAL JUGA HORISONTAL"..tatacara dengan Ilahi Rabbi sebagai SANG PENCIPTA..dan TATAKRAMA DENGAN YANG DICIPTA...Penggunaan "AKAL" ketika beragama melahirkan berbagai karya "SCIENCE" tercatat nama nama besar seperti IBNU SINA dll yang menjalin sinkronisasi pengkajian antara agama dan akal..bahkan ketika "diri melebur" masuk dalam lautan yang lebih dalam lagi lahir sebuah kekuatan yang lebih hebat dari SCIENCE itu sendiri..bisa diluar nalar dan science..contoh.."tongkat nabi musa".. Muzizat, kekaromahan, Irhas, Maunah dan fadhilah..itu konteks yang diluar science juga nalar..sama sekali tidak induktif..."tidak heran ketika peristiwa di Isra dan Di Mira'j kan RasulIllah sholallahu 'alaihi wasallam banyak MUSLIM YANG BERBALIK MURTAD,..karena bagi sebagian "DILUAR KONTEKS TERMAKTUB SECARA LOGIKA"..bukan dipandang secara kausal.
Science yang tanpa agama akan menganggap agama diluar nalar dan tidak logic akan melahirkan ATHEISME...sifat agama UNIVERSAL seperti halnya qur'an yang bukan diturunkan di INDONESIA dan HANYA UNTUK ORANG INDONESIA SAJA, ada kajian yang berkesinambungan, dan bukan terkaji dengan hanya MEMILIH MANA AYAT YANG COCOK ATAU TIDAK COCOK UNTUK GOLONGAN ATAU SATU SEKTE SAJA..untuk itulah ISLAM TERLAHIR RAHMATAN LIL ALAMIN...
Agama diturunkan untukMAHLUK LOGIS YANG MEMILIKI AKAL ( MANUSIA ), ajarannya pasti logis dan masuk akal. Kalau dirasa tidak logis, perlu dinalarkan lagi dan dipertanyakan keberadaannya.

AGAMA TIDAK TURUN UNTUK AYAM MISALNYA..yang monoton kehidupannya dari abad jebot hingga kini tanpa dinamika...keluar pagi..cari makan dengan ceker..pulang sore..malam tiada aktifitas molor...tidak demikian untuk MANUSIA..DINAMIKA dari abad ke abad zaman ke zaman terus berubah..untuk itulah kajian kajian akan agama akan terus dikaji dengan standarisasi QUR'AN DAN SUNNAH, menghadapi berbagai DINAMIKA tadi lahirlah QIYAS JUGA IJMA....BAHKAN "SCIENCE".

Agama logis melejitkan kesadaran, kreativitas dan kemandirian sikap. Karena itu, penguasa-penguasa tiran membencinya dan menyebarkan skriptualisme. AGAMA MINUS LOGIKA MENCIPTAKAN RELIJIUS EKSTRIMIS DAN BISA PULA RELIJIUS TAPI NAIF. MENOLAK LOGIKA dengan alasan menjadikan KITAB SUCI DAN SUNNAH sebagai pedoman berarti MENGANGGAP KARUNIA AKAL ADALAH SIA SIA...KRENA DINAMIKA ZAMAN..YANG AKAN HARUS SELALU TERKAJI "BERSAMA IJMA DAN QIYAS..." BUKANKAH "IQRO" ADALAH AYAT PERTAMA yang terturun pada Baginda kita Nabi Muhammad sholallahu alaihi wasallam..
wallahu alam bissawab..
Lampung menjelang akhir ramadhan 2017

 SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI DAN WALLAHI INI NYATA..KETIKA NALAR DITUNTUT KELUAR GUNA MEMAHAMI KONTEKS SPIRITUAL
 Saya punya kenalan seorang ustadz, beliau ingin sekali pandai qiro'ah ( tilawah ), tersebutlah seorang ajeungan yang santrinya banyak yg diajarkan qiro'ah, pergilah beliau ke pondok mama ajeungan..sesampainya disana mengutarakan maksudnya..dipersilahkan mondoklah beliau di sana.
Setiap hari beliau hanya disuruh mijitin mama ajeungan, tanpa diajarkan untuk qiro'ah.."mama kapan  saya diajarin ngaji.." tanya beliau.."nanti sabar saja pijitin saja"..sabar beliau mijitin..selang berapa lama nanya lagi dengan pertanyaan yangg sama dan mendapatkan jawaban yang sama pula...hingga berjalan hampir 3 bulanan..
sampai suatu saat beliau bertanya lagi ketika mijitin beliau mama ajeungan.."mama kapan saya diajarin qiro'ah nya..??" jawaban beliau mama ajeungan..."kamu sekarang boleh pulang..terus nanti dirumah ngaji ya.."..bingung beliau..singkat kata pulanglah ia..subhanallah..laa haula wala quwwata illa billah...ustadz bisa qiro'ah dengan bagus, suara berubah, lagam apik terlantun....ikhtibar..apakah ini sihir..??? sesuatu yang jauh dari Nalar dan Logika..bahkan kajian ayat serta nubuwah "tersurat".
KHIDIR AS DAN MUSA AS adalah "IKHITIBAR BESAR YANG HARUS DIBACA"..jika hanya logika,  saja ketika Musa as melihat tindakan Khidir as...serta hanya konteks tersurat nan terbaca, wallahu alam apa pandangan anda...belum lagi berbagai ikhtibar HIKMAH lainnya yang dimana keteguhan Iman, keyakinan akan keagungan Ilahiyah..diluar konteks QURAN DAN SUNNAH tersurat harus jeli dibaca seperti halnya "DI ISRAKAN DAN DI MI'RAJKANNYA BAGINDA SHOLALLAHU 'ALAIHI WASALLAM TERCINTA...

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.