REVOLUSI SOEKARNO

Revolusi Sukarnois itu didasarkan pada dua hal : "Pertama Revolusi Nasional, dan kedua : "Revolusi Sosial"

Dalam Revolusi Nasional, kesatuan NKRI, perasaan satu bangsa dan kekuatan kekuatan politik nasional disatukan dalam satu front yang disebut Front Nasional, dengan kekuatan politik solid, bahkan oleh Bung Karno Front Nasional itu diuji dalam pertarungan pertarungan politik yang bersifat konsolidasi nasional, pertama adalah Perebutan Irian Barat dan Kedua, adalah Ganjang Malaysia yang tujuannya adalah membersihkan wilayah Asia Tenggara dari Pangkalan Militer Asing.

Revolusi Nasional juga memperkuat watak dasar bangsa ini, Pembangunan Karakter dengan menuju satu masyarakat Bhinneka Tunggal Ika, satu masyarakat yang beragam tapi kemudian disatukan dalam cita cita nasional yaitu : "Membentuk Indonesia Raya" sebagai salah satu penyumbang peradaban dunia, oleh kerna itu Bung Karno menyebut sebagai "Indonesia Mercu Suarnya Dunia" gagasan ini dimulai pada tahun 1962 dalam satu pidato politik "Tahun Kemenangan".

Gagasan Revolusi Nasional adalah juga menghancurkan peradaban Feodal sehabis habisnya, kekuatan ekonomi diberikan pada Serikat Serikat Kerja, Kekuatan Modal tertinggi berada di tangan Negara, Tujuan Ekonomi Nasional adalah berdaulat di segala sektor dengan manusia Indonesia sebagai sumber utama kekuatan ekonomi yang bergerak dengan mental "Majikan Di Atas Tanah Air-nya" sendiri.

Barulah setelah Revolusi Nasional selesai, dibentuklah apa Revolusi Sosial, yaitu menghancurkan struktur kekuasaan yang terpusat pada oligarkis-pemodal, berpusat pada kelompok-kelompok yang terbangun akibat strategi permodalan Hindia Belanda.

Revolusi Sosial juga mengarahkan suatu kembangan kembangan produk yaitu : Pendidikan Publik Gratis, Kesehatan Publik Gratis dan Pengembangan Kebudayaan yang menyeluruh dengan karakter dasar Indonesia.

Disinilah kenapa Strategi Politik Sukarnois belum padam dan bukan sesuatu yang "Old School" tapi selalu aktual, karena musuh di depan masih ada yaitu : "Kaum Feodalis, Kelompok Anti NKRI dan Kelompok Kelompok Pembiaya kaum Primordial yang menginginkan Indonesia Pecah bukan sebagai NKRI.

Kita masih dalam tahapan kecil dalam ayunan langkah langkah rel Sukarnois, tapi Rezim Jokowi setidak tidaknya membuka alam struktur itu, tinggal bagaimana anak anak muda dari umur 16 tahun sudah didoktrin akan kesadaran Sukarnois, yaitu : Pertama-tama ia mencintai tanah airnya sendiri, kedua ia disadarkan bahwa ketika ia lahir sebagai manusia Indonesia, ia ditakdirkan menjadi manusia terhormat karena memiliki bangsa sebesar Indonesia, ini awal mula yang harus ditanamkan pada anak anak muda Indonesia.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.