FITNAH KEJAM YAHUDI MELALUI GENOSIDA ARMENIA (KEJAHATAN YAHUDI MELALUI KAUM SEKULAR TURKI)

GENOSIDA ARMENIA (KEJAHATAN YAHUDI MELALUI KAUM SEKULAR TURKI)
Genosida atau genosid adalah sebuah pembantaian besar-besaran secara sistematis terhadap satu suku bangsa atau kelompok dengan maksud memusnahkan (membuat punah) bangsa tersebut.
Tidak hanya Jerman di era Reich Ketiga yang terkena tuduhan melakukan genosida, Kekhalifahan Ottoman Turki juga mengalami nasib yang serupa. Genosida Armenia mungkin tidak sepopuler Holocaust namun pembantaian Armenia ini juga merupakan salah satu fitnah Yahudi terhadap musuh-musuh mereka. Menurut versi yang umum beredar, Genosida Armenia terjadi pada masa Perang Dunia I sekitar tahun 1915-1917. Pada masa itu Armenia masih merupakan wilayah dari Kekhalifahan Ottoman Turki.

Menurut versi umum, pasukan Ottoman di Armenia melakukan serangkaian tindakan pelanggaran HAM dengan memaksa ribuan penduduk Armenia untuk keluar dari rumah mereka lalu menggiring mereka ke gurun pasir Suriah dan Mesopotamia lalu dibantai di sana. Selain itu pasukan Ottoman juga menebarkan kelaparan hebat seperti peristiwa Holodomor di Ukraina dan menyebabkan ribuan penduduk Armenia mati kelaparan, bahkan pasukan Ottoman juga melakukan pemerkosaan terhadap wanita-wanita Armenia selama melaksanakan pembantaian tersebut. Masih menurut versi umum, bahwa Genosida Armenia juga disebabkan oleh ketakutan Kekhalifahan Ottoman akibat dari kemunculan Nasionalisme Armenia yang dianggap mengancam keutuhan Kekhalifahan Ottoman. Hingga kini, Genosida Armenia dipercaya sebagai perintah langsung dari Khalifah Ottoman untuk membersihkan penduduk Armenia demi menjaga keutuhan Kekhalifahan. Benarkah faktanya demikian???

Fakta sebenarnya Genosida Armenia memang terjadi, namun bukan dilaksanakan atas perintah Khalifah di Istambul, melainkan merupakan perintah dari golongan sekular Turki yaitu Kaum Turki Muda. Gerakan Sekularisme Turki tersebut memang sudah berencana merobohkan Dinasti Ottoman (Utsmaniyah) yang sudah berkuasa selama berabad-abad dan menggantinya dengan sistem Sekular. Tidak cukup dengan menjatuhkan Abdul Hamid II dan mengagalkan program moderniasasi beliau, kaum Turki Muda juga berniat memberi tamparan keras bagi Kekhalifahan yang saat itu dipegang oleh Muhammad V Risyad melalui sebuah peristiwa berdarah. Jadilah kaum Turki Muda memprakasai pembantaian di tanah Armenia. Sesungguhnya Muhammad V Risyad, Khalifah pada masa itu tidak mengetahui apa yang terjadi di tanah Armenia. Beliau bahkan tidak pernah menurunkan perintah apapun mengenai penyiksaan, pembantaian bahkan pemerkosaan di tanah Armenia. Pembantaian tersebut memang dilakukan oleh militer Ottoman untuk menimbulkan kesan buruk bagi Khalifah sebab Khalifah selain sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan juga merupakan panglima tertinggi angkatan bersenjata sehingga jika pembantaian dilakukan oleh militer maka secara langsung, Khalifah akan terkena tuduhan tersebut. Namun faktanya, militer Ottoman yang melakukan genosida di Armenia tersebut sesungguhnya merupakan anggota Turki Muda bukan merupakan anggota militer yang masih setia kepada Khalifah dan Dinasti Ottoman. Pihak Turki Muda memang juga sudah menguasai sebagian militer Ottoman dengan menempatkan anggota-anggota mereka didalam tubuh militer Ottoman. Kejadian ini memang dirahasiakan dari pusat, sehingga Khalifah tidak tahu sama sekali sehingga tuduhan bahwa Kekhalifahanlah yang memulai pembantaian sungguh merupakan fitnah yang keji.

Hingga saat ini dunia masih menuntut Turki untuk mengakui peristiwa pembantaian Armenia dimasa Kekhalifahan Ottoman, namun pihak Turki tetap bersikeras untuk menolak mengakui perbuatan yang tidak pernah diperintahkan oleh penguasa Ottoman pada waktu itu. Memang tuduhan mengenai Genosida Armenia sempat menghilang setelah Mustafa Kemal Ataturk menjadi Presiden Turki dan di era Sekularisme Turki sangatlah kuat, namun seiring dengan perkembangan terkini Turki yang diyakini oleh Yahudi dan antek-anteknya semakin membahayakan Kemalisme maka isu mengenai Genosida Armenia tersebut kembali diangkat. Jelas bahwa isu Genosida itu dimaksudkan untuk mempertahankan Sekularisme Ataturk dan menjauhkan Turki dari upaya mereka untuk membangun kembali peradaban yang berdasarkan norma-norma Agama.

Sesungguhnya peristiwa Genosida Armenia merupakan upaya dari Yahudi untuk menegakkan Sekularisme di Turki dan menghapuskan nilai-nilai dan norma agama yang sudah mengakar kuat di Turki melalui fitnah yang sangat kejam tersebut......

(Sumber : Mata Yahudi Mengintai Dunia, bab pembahasan mengenai Yahudi Donmeh)


4 komentar:

  1. Yahudi? Saya gak ngerti apakah yg dimaksud yahudi di tulisan di atas adalah (dajjal) israel? Kalo iya, justru israel dan jg anaknya (amerika) tidak mengakui dan menolak bahwa genosida Armenia itu ada. Israel dan amerika berada di pihak Turki, terutama untuk masalah ini. Entah mgkn karena memiliki kepentingan atas Turki.

    BalasHapus
    Balasan
    1. intinya sih, pikir saja, Sultan Abdul Hamid ii lengser kapan?, Genosida kapan?, intinya sih Sultan Abdul Hamid ii lengser tahun 1909 yang disebebkan kudeta orang Turki sekuler, dan Genosida terjadi pada tahun 1915, memang tahun segini Turki usmaniyyah belum bubar, dan coba lah pikir yang mimpin pada tahun terjadinya genosida Armenia itu siapa, dan itu dilakukan agar nama Turki Usmaniyyah rusak..

      Hapus
  2. membaca banyak referensi dan perbanyak wawasan adalah hal yang benar saya sarankan utk semua orang yg hendak beropini, terlebih opininya dimuat dalam segi tulisan atau biasa kita sebut artikel. Hanya satu referensi bisa dikatakan hal tersebut hanya menyampaikan kembali.

    BalasHapus
  3. Baca2 sejarah, data, dan fakta pemilik blog yg terhormat.
    Orang2 turki justru mengakui terjadinya pembantaian ini.

    Kenapa kok malah bilang ini ulah Yahudi dan terus memaparkan teori cocoklogi dajjal anda yg tidak masuk akal itu

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.