KAPAN INDONESIA BISA KELUAR DARI JARINGAN ZIONIST

Hanya sebuah cerita saja, dimana kita mah rakyat kecil bisa makan saja sudah alhamdulillah, bukan penguasa atau pemegang kekuasaan yang tiba tiba enah dari mana segelintir manusia itu bisa memiliki kekuasaan dengan kekayaan negara


Ada kabar mengejutkan baru seputar kisruh Bumi Plc. Reuters menulis bahwa Nat Rothschild sedang membentuk konsorsium tandingan melawan proposal pembelian saham Bumi Plc oleh Bakrie Group.
Tak tanggung-tanggung, guna memperkuat konsorsiumnya, Rothschild membujuk mantan jenderal dan kandidat presiden RI di 2014: Prabowo Subianto.

Seperti yang dilansir oleh Detik.com, berdasarkan hasil temuan sementara, Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menyatakan laporan keuangan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tidak melanggar ketentuan penyertaan standar akuntansi keuangan (PSAK). Namun demikian, Bapepam masih melanjutkan evaluasi terhadap laporan keuangan BUMI yang dilaporkan bermasalah oleh induknya Bumi Plc.

Sumber Reuters mengungkapkan bahwa Rothschild sedang berdiskusi dengan sejumlah calon rekan termasuk Prabowo. Ia ingin mengalahkan rencana Bakrie dan mengambil alih kekuasaan di kerajaan batubara Indonesia itu.
 
Walau begitu, si sumber anonim tak mau mengungkap dalam kapasitas apa Prabowo akan terlibat. Telepon ke ponsel Prabowo pun tak dijawab.
Seperti Anda ingat, bulan lalu Bakrie Group memaparkan rencananya untuk keluar dari usaha patungan di Bumi Plc. Bakrie ingin membeli kembali sahamnya di Bumi Resources dan Berau Coal Energy.
 
Proposal Bakrie itu terdiri dari tiga tahapan.
Satu, menukar saham Bumi Plc miliknya dengan 29% saham Bumi Resources yang dipegang oleh Bumi Plc.
 
Dua, mengakuisisi sisa saham dalam bentuk cash.
 
Tiga, membeli 85% kepemilikan saham Bumi Plc di Berau Coal.
Tapi jika benar Rothschild mengajukan proposal tandingan, bara perseteruan antara keduanya bakal bertambah panas. Padahal dua tahun silam, Bakrie dan Rothschild bersama mendirikan Bumi Plc yang terdaftar di bursa saham London. Namun keduanya kemudian banyak berselisih paham seiring permasalahan manajemen, anjloknya harga batubara, dan penurunan harga saham Bumi Plc.

“Saat ini, temuan kami pencatatannya benar karena pemeriksaan secara akuntannya telah sesuai dengan PSAK,” kata Plt Kepala Bapepam LK Ngalim usai shalat Jumat di gedung Bapepam LK, Jumat (28/09/2012).

Ia mengatakan jika terjadi perbedaan pencatatan metode A antara metode B, ia menyarankan sebaiknya ditanya langsung ke Ikatan Akuntasi Indonesia (AIA). “AIA yang menjelaskan pencatatan yang benar seperti apa. Bagi kami, saat ini pemeriksaan sementara benar,” terang Ngalim.

Seperti yang diberitakan sebelumnya (24/9/2012), Bumi Plc, pemegang 29% kepemilikan Bumi Resources, mengatakan mulai menyelidiki dugaan penyimpangan laporan keuangan dan telah menyewa pengacara untuk memeriksa penghapusan dana pengembangan dan eksplorasi aset senilai US$637 juta.

Manajemen Bumi Resources dalam sebuah rilis (26/9/2012) mengatakan tidak mengetahui adanya investigasi yang dilakukan oleh induk usahanya.

Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan isu tersebut tidak menguntungkan bagi pihaknya dan sebenarnya merupakan masalah internal sejumlah pemegang saham yang memilih untuk menguaknya ke publik melalui media.

“Ini terlihat seperti sebuah upaya untuk merusak nilai bisnis kami dengan merangkai isu internal dan membocorkannya ke publik untuk motif yang meragukan,” ujar Dileep Srivastava.

Dari pengga;an berita diatas dapat kita lihat bahwa sebenarnya BUMI tidak bermasalah menurut Bapepam-LK. Lalu mengapa Bumi Plc menuduh BUMI mempunyai masalah keuangan? Apa tujuan sebenarnya Nat Rothschild memeriksa BUMI? Padahal dampak hal-hal tersebut jelas menimbulkan sentimen negatif terhadap saham BUMI. Seperti yang diketahui para penggiat saham, efek kejadian-kejadian tersebut membuat saham BUMI jatuh.

Siapa yang mengambil untung dari jatuhnya harga saham BUMI?

Jika hal tersebut dapat saya jawab, saya lebih curiga terhadap Rothschild sendiri yang mengambil keuntungan dari jatuhnya harga saham BUMI. Dengan begitu saham BUMI dapat diborong dengan harga murah.

Sekali lagi, jika dibiarkan, hal ini merupakan kekalahan Indonesia dalam memepertahankan asetnya terhadap penguasaan pihak asing.

Kekalahan BUMI dalam usaha penguasaan Rothschild adalah kekalahan Indonesia dalam mempertahankan apa yang terkandung di dalam bumi nusantara dari usaha perampasan pihak asing…

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.