MALAIKAT JIBRIL MENJAGA MADINAH SETELAH WAHYU TERHENTI


Malaikat Jibril adalah malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu kepada para Nabi dan Rasul. Di dalam Al-Quran, malaikat Jibril juga merupakan ketua bagi keseluruhan para Malaikat. Di dalam teks Tanakh, Taurat dan Injil, ada juga yang menerangkan bhawa Malaikat Jibril merupakan ketua para Malaikat. Nama Malaikat Jibril sendiri disebutkan dua kali dalam Al-Quran yaitu pada surat Al-Baqarah ayat 98 dan At-Tahrim ayat 4.



"Tugas malaikat Jibril kan menyampaikan wahyu udah selesai, nah kira-kira apa ya tugas malaikat Jibril sekarang? Beserta dalilnya!" , tanya teman saya di facebook.
Maka dengan mambaca basmalah dan selawat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saya menjawab:
Selain menyampaikan wahyu dari Allah subhanahu wa ta'ala, ada tugas lain yang dibebankan Allah kepada malaikat Jibril 'alaihissalam, di antaranya:
Memberi kekuatan kepada orang beriman yang memiliki sifat wala' wal bara' (mecintai orang beriman dan membenci orang kafir) yang kuat, senantiasa membela Allah subhanahu wa ta'ala dan agamanya demikian pula Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan sunnahnya. 

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
{لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ} [المجادلة: 22]
"Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau Saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya." [Al-Mujadilah:22]
Ada beberapa versi penafsiran ulama tentang maksud dari firman Allah {وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ} :
1.      Menguatkan mereka dengan Al-Qur'an dalam berhujjah.
2.  Menguatkan mereka dengan cahaya keimanan, hidayah dan tanda-tanda kebesaran Allah.
3.      Menguatkan mereka dengan bantuan Jibril.
Dalam sahih Bukhari dan Muslim, Hassan bin Tsabit Al-Anshary radhiyallahu 'anhu meminta persaksian dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dan berkata: Aku memintamu demi Allah, apakah kamu pernah mendengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan:
«يَا حَسَّانُ، أَجِبْ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ أَيِّدْهُ بِرُوحِ القُدُسِ»
"Ya Hassan .. belalah Rasul Allah, Ya Allah kuatkanlah ia dengan ruh al-quds (Jibril)?"
Abu Hurairah menjawab: Iya.
Dan dalam sahih Muslim, dari Aisyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Hassan bin Tsabit:
«إِنَّ رُوحَ الْقُدُسِ لَا يَزَالُ يُؤَيِّدُكَ، مَا نَافَحْتَ عَنِ اللهِ وَرَسُولِهِ»
"Sesungguhnya Ruh Qudus (Jibril) senantiasa menguatkanmu selama engkau membela Allah dan Rasul-Nya".
Tugas lain dari malaikat Jibril adalah menyampaikan cinta dan benci Allah terhadap hamba-Nya kepada para malaikat.
Dalam sahih Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" إِنَّ اللهَ إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ فَقَالَ: إِنِّي أُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ، قَالَ: فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ، ثُمَّ يُنَادِي فِي السَّمَاءِ فَيَقُولُ: إِنَّ اللهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ، فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ، قَالَ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي الْأَرْضِ، وَإِذَا أَبْغَضَ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ فَيَقُولُ: إِنِّي أُبْغِضُ فُلَانًا فَأَبْغِضْهُ، قَالَ فَيُبْغِضُهُ جِبْرِيلُ، ثُمَّ يُنَادِي فِي أَهْلِ السَّمَاءِ إِنَّ اللهَ يُبْغِضُ فُلَانًا فَأَبْغِضُوهُ، قَالَ: فَيُبْغِضُونَهُ، ثُمَّ تُوضَعُ لَهُ الْبَغْضَاءُ فِي الْأَرْضِ "
"Sesungguhnya Allah jika mencintai seorang hamba, Ia memanggil Jibril dan berkata kepadanya: Sesungguhnya Aku mencintai si Fulan maka cintailah ia. Lalu Jibril ikut mencintainya, kemudian berseru di langit: Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan maka cintailah ia. Lalu penduduk langit turut mencintainya, kemudian diturunkan rasa cinta kepadanya di bumi. Dan jika Allah membenci seorang hamba, Ia memanggil Jibril dan berkata kepadanya: Sesungguhnya Aku membenci si Fulan maka bencilah ia. Lalu Jibril ikut membencinya, kemudian berseru di langit: Sesungguhnya Allah membenci si Fulan maka bencilah ia. Lalu penduduk langit turut membencinya, kemudian diturunkan rasa benci kepadanya di bumi."



Sebagai orang Islam yang beriman, kita tahu bahwa tugas malaikat Jibril menyampaikan wahyu kepada Nabi dan Rasul. Kemudian timbul pertanyaan apa yang dilakukan malaikat Jibril sekarang setelah tidak ada lagi Nabi dan Rasul yang diutus? Inilah tugas malaikat Jibril sepeninggal Rasulullah:
  1. Mengangkat keberkahan di muka bumi ini, sehingga orang tak ada lagi yang percaya yang namanya berkah,
  2. Mengangkat cinta di hati para makhluk, maksudnya cinta yang suci karena Allah saja,
  3. Mengangkat rasa kaasih sayang dari para kerabat,
  4. Mengangkat sifat rasa adil dari pemerintah,
  5. Mengangkat sifat pemalu dari para perempuan,
  6. Mengangkat sifat sabar dari fakir miskin,
  7. Mengangkat sifat pemurah dari orang orang kaya,
  8. Mengangkat sifat Wara’ ulama sehingga ia menjual agamanya sendiri untuk kepentingan pribadinya sendiri,
  9. Mengangkat Al-Qur’an (tidak ada lagi yang bisa membaca Al-Quran),
  10. Diangkatnya Iman dari seluruh bumi, dan ini yang akan menyegerakan kiamat.
Imam al-Shuyuti dalam al-Hawi li al-Fatawa, beliau mencantumkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh at-Thabrani dalam al-Kabir dari Maimunah binti Sa’ad, dia berkata:


“Wahai Rasulullah, bolehkah seseorang tidur dalam keadaan junub? Nabi menjawab, ‘Aku tidak suka jika ia (orang yang junub) tidur sebelum mengambil wudlu, aku khawatir ia lantas mati (dalam keadaan berhadats), sehingga tidak dihadiri oleh malaikat Jibril’.”

Hadits ini, menurut al-Suyuthi, secara tersurat menjelaskan bahwa malaikat Jibril selalu turun ke bumi untuk menghadiri setiap orang mukmin yang mati dalam keadaan suci dari hadats. Selain itu, al-Suyuthi juga menampilkan sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Nu”aim bin Hammad dalam al-Fitan, dan al-Thabrani dari Ibnu Mas’ud, bahwa ketika Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam menyebutkan ciri-ciri Dajjal, beliau bersabda:

Lalu Dajjal melewati Mekkah, ternyata di sana dia bertemu dengan makhluk yang sangat besar, maka dia bertanya, ‘Siapa kamu?’. Makhluk tersebut menjawab, ‘Aku adalah Mikail, Allah mengutusku untuk menjaga tanah haram ini’. Kemudian Dajjal meneruskan perjalanannya ke Madinah, di sana dia juga bertemu dengan makhluk yang besar dan dia bertanya, ‘Siapa kamu?’. Makhluk itu menjawab, ‘Aku adalah Jibril, aku diutus Allah untuk menjaga tanah haram ini’”.
Itulah dua hadits yang dikemukakan oleh al-Suyuthi, yang menjelaskan bahwa malaikat Jibril -kendati Nabi sudah wafat- masih tetap eksis turun ke bumi pada waktu-waktu tertentu. 

Di samping itu, tiap-tiap Lailatu al-Qodar, para malaikat semuanya turun ke bumi, termasuk di antaranya adalah malaikat Jibril yang diredaksikan dalam Al-Qur’an surat Al-Qadr dengan kalimat Ar-Ruh.
Sesungguhnya malikat Jibril menyampaikan wahyu tidak hanya kepada Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam, tetapi juga kepada umat muslim “biasa” atau bukan Nabi ataupun Rasul. Wahyu tersebut berupa ilham (ide) ataupun mimpi yang bagus.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.