PROPAGANDA WAHABI HANCURKAN INDONESIA

Propaganda kaum radikalis tanpa kita sadari ternyata sudah menyebar di sekeliling kita. Propaganda-propaganda mereka sangat menyesatkan dan terlihat seakan-akan baik, namun kenyataannya propaganda itu berbahaya sekali untuk orang awam. Inilah perpaganda Wahabi untuk mengejar ilusi “Khilafah”. Berikut ini propaganda yang berhasil dideteksi: (SEPERTI: Sektarian, Propaganda Wahabi Saudi dan AS yang Dimainkan di Suriah)

Propaganda Tahap 1:

    Orang Syiah diklaim bukan Islam
    Orang NU diklaim sebagai Syiah
    Orang Wahabi mengaku sebagai Sunni

Jika propaganda ini berhasil, orang tidak percaya lagi kepada NU, Dan berarti orang Islam di indonesia hanya tinggal 1000 an yakni hanya orang Wahabi, yang lain itu syiah dan bukan islam.

Propaganda Tahap 2:

    PKI sudah dibubarkan
    Pemerintah diklaim sebagai PKI dan kebangkitan Komunis
    Radikalis berlagak memerangi PKI.

Jika propaganda ini berhasil, maka kaum radikalis punya alasan membubarkan pemerintahan dan leluasa menguasai negara dengan bantuan tangan orang orang awam.

Propaganda Tahap 3:

    Negara ini adalah negara thagut
    Negara memerangi umat Islam
    Pancasila dan garuda adalah berhala
    Umat islam jangan menyembah berhala.

Jika propaganda ini berhasil, yang mahasiswa-pun bisa jadi khilafis dan radikalis, yang awam bisa jadi bomber, yang setengah pinter bisa jadi agen hoax dan fitnah.

Lalu apa yang diharapkan? Tujuannya adalah agar negara kacau, jika kacau mereka mulai memerankan aksinya lalu masuk seperti ISIS mengebom apa saja yang dianggap kafir, musyrik dan yang dianggap musuh mereka, untuk, mengejar ilusi mereka ‘khilafah’.

Lalu Siapa yang rawan jadi korban propaganda diatas?

    Orang awam yang belajar agama lewat medsos lalu salah memilih situs dakwah.
    Mahasiswa negeri yang awam masalah agama, lalu terjebak dalam daurahan kaum khilafis dan radikalis.
    Ustadz yang baru pegang gadget, lalu masuk ke grup grup dakwah (grup radikal)
    Artis yang ingin mendadak tampil agamis, agar mendadak dipanggil ustadz dan ustadzah
    Dokter yang awam namun baru semangat belajar agama di masa dewasa, ia masuk ke situs situs dakwah namun salah memilih situs.
    Wanita dewasa yang baru semangat belajar agama.
    Jamaah masjid perkotaan yang pengurusnya jarang dari kampung tersebut
    Para barisan sakit hati (bisa sakit hati ke negara atau ormas NU)
    Anak-anak yang diasramakan di pondok berhaluan Wahabi biasanya asrama tahfidz via ajaran Wahabi
    kaum yang biasa bawa pentung juga rawan terkena jebakan virus propaganda ini, sebab dalam otaknya sudah ada bibit radikalis.

1 komentar:

  1. BERBICARA TANPA ILMU MELAINKAN HAWA NAFSU SI PENULIS astagfirullah.....

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.