FDS GAK MASALAH BUAT PONDOK PESANTREN WONG KAMI BIASA KOK POLA BOARDING HOUSE SCHOOL

FDS GAK MASALAH BUAT PONDOK PESANTREN WONG KAMI BIASA KOK POLA BOARDING HOUSE SCHOOL

Terlalu asyik atau terlalu over confidence tidak bagus..selama ini NU khususnya, kalau saya amatin keyakinan bahwa NU merupakan satu kerajaan besar dengan sub sub kerajaan kecil ( pondok pondo pesantren )..membuat melupakan satu sektor penting ( PENDIDIKAN FORMAL )..betul bbrp pondok sdh menerapkan pondok salaf modern ( dimana ada umumnya di dalamnya..SMP, ALIYAH )..namun sektor masa dini ibarat kertas putih akan berisi warna terjadi di usia dini yaitu SD ( Sekolah dasar )..dan itu sangat jeli di lirik mereka..bisa di analisa sendiri lah maraknya SD-SD Terpadu hasil karya mereka, yg tersupport dana besar dari luar sana.

"Doktrinisasi" dari kecil ini lah yang bahaya..FULL DAY SCHOOL ( FDS ) yang menjadi perdebatan skr..kalau bagi pondok - pondok No problem wong santri biasa kok diem di pondok 24 jam malahan, gk setengah hari lagi....bangun jam 3 - 3.30 pagi..hingga sholat isya berjamaah masih sambung baca ratib, belajar kitab dsb...yg ada pendidikan umumnya kemudian diisi juga dengan PEmbeLAJARAN UMUM...

Nah masalah yg timbul kan bukan di pondok pondok, namun di luar pondok yaitu sekolah sekolah umum..dimana aktifitas siswa akan lebih terkuras..iya jika dalam FDS tersebut di isi oleh kajian kajian agama sebagai tambahan yang bener mengarahkan pada cinta bangsa, dsb..kalau terisi dotrin lainnya...wuih...kemudian siswa/siswi yang biasa punya aktifitas bantu bantu orang tua selepas sekolahpun jadi terganggu dsb...pertanyaan sejatinya.."pembelajaran/kurikulum apa yg akan ditambahkan dalam FDS tsb..??"

NU selama ini tdk melirik/kurangg perhatian pada sektor pendidikan umum..melemahnya madrasah madarsah Tradisonil keberadaannya, sepertinya akan sangat cantik jika NU turut bermain pula dengan membangun/melirik sektor pendidikan umum terutama usia dini ( SD ) dengan mengambil pendidikan pola perpaduan kurikulum umum sesuai paanduan DIKNAS dan tambahan Kurikulum berbasis amaliyah Nadhliyah.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.