PERSEMBAHAN ANIS MATTA UNTUK PIMPINAN ALQAEDA OSAMA BIN LADEN

Puisi imajiner Anis Matta untuk Osama Bin Laden berjudul "Surat untuk Osama" dan "Jawaban Osama" yang digubahnya pada tahun 2001.

Dalam bentuk imajiner, Anis Mata melakukan koresponden perjuangan secara tertulis dengan Osama bin Laden. Puisi ini, diberitakan oleh penulisnya pernah dibacakan dalam acara Konser Amal "Indahnya Kebersamaan" dalam rangka Milad ke-11 Daarut Tauhid di Plenary Hall JHCC (Jakarta Hilton Convention Center), Jumat (12/10/2001) yang dihadiri sekitar 7000 hadirin.

 Kata Emha Ainun Najib, ISIS itu rekayasa untuk menguasai Timur Tengah. "Semua itu rekayasa. Ada yang membikin dan tidak mungkin gerakan itu menjadi mainstream karena apa mungkin orang sedunia menjadi ISIS semua," katanya di Temanggung, Jumat (3/4/2015) malam.

Ditambahkannya, kalau korban pembunuhan ISIS itu bukan orang kafir, melainkan orang Islam sendiri. Emha berpikir kalau ISIS merupakan program permanen memecah belah Timur Tengah untuk menguasai ladang-ladang minyaknya. Emha pun menyebut Irak sebagai contohnya. Emha atau Cak Nun benar, korban terbesar ISIS, juga Al Qaeda adalah umat Islam sendiri.

Sekalipun kedua kolompok teroris ini mengaku sebagai pembela umat Islam dari kebiadaban Amerika dan sekutunya. Tapi, fakta berkata lain, ISIS membantai umat Islam di Irak dan Suriah, sedang Al Qaeda bersama Taliban membantai umat Islam di Afganistan. Menariknya, dengan sokongan Al Qaeda, Taliban membantai kelompok Mujahidin, ketika kelompok pejuang tersebut tengah menjalankan pemerintahan Afganistan berdasarkan syariat Islam.

Sekali pun korban pembantaian teroris itu adalah umat Islam sendiri, tapi faktanya kedua kelompok terorsis tersebut justru mendapat dukungan sebagian umat Islam. Bahkan, tidak sedikit yang mengidolakan tokoh-tokoh teroris. Presiden PKS Anis Matta, misalnya. Lewat puisi berjudul “Surat untuk Osama” yang ditulisnya, Anis mengagung-agungkan Osama bin Laden. “Kamulah yang merampas rasa aman Dari jiwa bangsa-bangsa tirani Maka mereka tak pernah bisa tidur nyenyak. Kamulah yang merenggut selera hidup Dari langit hati bangsa-bangsa makmur itu Maka mereka tak lagi menikmati hidup”. Itulah penggalan puisi “Surat untuk Osama”. Dalam puisi itu tergambar jelas kekaguman Anis terhadap Osama yang dipandangnya mamu merampas rasa aman dan merengut selera hidup bangsa yang ditudingnya tirani, sehingga bangsa-bansa makmur itu tidak bisa lagi menikmati hidupnya. Menariknya, puisi pengagungan Osama itu dibacakan dalam konser amal yang dibuka oleh KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) itu, terkumpul dana perjuangan yang disalurkan ke Afghanistan. 

Di mana logikanya, di satu sisi menggalang dana untuk rakyat Afganistan yang dibantai oleh Taliban yang disokong Al Qaeda, di sisi lain justru mengagung-agungkan gembong pembantainya. Tidak cukup hanya mengagungkan Osama, Anis pun mengobarkan konflik di Ambon dan Poso dalam puisi yang diberi judul “Jawaban Osama”. “Saudaraku, Kalau nanti Allah memilihku jadi syahid Utusanku akan datang menemuimu Membawa sebuah pundi kecil Itulah darahku, Siramlah taman jihad di Ambon, di Ternate dan Poso Tapi kalau aku bisa mengubur keangkuhan Amerika di sini Aku akan datang ke Indonesia Kamu tahu apa yang akan aku lakukan Aku hanya mau investasi di negerimu”. Itulah bait-bait puisi yang ditulis Anis yang berimajinasi seolah Osama membalas “Surat untuk Osama”.

Dua puisi yang ditulis oleh Presiden PKS dan disebarluaskan oleh kader-kadernya tersebut menjadi bukti jika partai dakwah ini sangat mengagumi sosok pembantai muslim Afganistan bernama Osama tersebut. Jadi sangat naif kalau Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS, Habib Aboe Bakar Alhabsyi ingin menabok kalau ada yang menyebut PKS bagian dari ISIS. "Ada juga yang sebut PKS itu ISIS, gue tabok lho. Kalau mau adu Pancasila sama saya, jagoan juga gue," kata dia disambut derai tawa seisi ruangan, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (29/1/2015).

Sekilas memang benar PKS tidak ada hubungannya dengan ISIS. Tetapi, bagaimana dengan Al Qaeda? Bukankah ISIS lahir dari rahim Al Qaeda yang pentolannya sangat diagungkan oleh Presiden PKS. Apalagi, pimpinan-pimpinan ISIS merupakan jebolan Al Qaeda. Ideologi yang diusung ISIS dan Al Qaeda pun sama: terorisme. Tetapi, siapa pun itu, ISIS atau Al Qaeda, umat Islamlah yang menjadi korban terbesarnya. Karenanya sangat mengherankan kalau ada orang atau kelompok yang mengaku sebagai umat Islam yang sangat mengagung-agungkan sosok teroris yang tangannya berlumuran darah umat Islam di Afganistan, Irak, Suriah, juga di Indonesia.




"Surat Untuk Osama"
Osama,
Kamu tidak pernah bilang padaku
Kalau kamu mau meledakkan WTC dan Pentagon
Bush juga tidak punya bukti sampai sekarang
Jadi aku memilih percaya
Pada cinta yang terpancar
Di balik keteduhan matamu
Pada semangat pembelaan yang tersimpan
Di balik lebat janggutmu.

Osama,
Kamulah yang mengajar
Bangsa-bangsa yang bisu untuk bisa bicara
Maka mereka berteriak.

Kamulah yang menanam bibit-bibit keberanian,
Di ladang jiwa orang-orang penakut
Maka mereka melawan.

Kamulah yang menebar nikmat kemerdekaan,
Di renung kalbu orang-orang tertindas
Maka mereka berjuang.

Kamulah yang mengobarkan harapan di langit
Hati orang-orang terjaga
Maka mereka memberontak.

Osama...
Kamulah yang mengunci mulut bangsa-bangsa adidaya,
Supaya mereka terdiam
Maka mereka hanya bisa mengamuk.

Kamulah yang meruntuhkan keangkuhan
Dari jidat bangsa-bangsa arogan
Maka mereka terbungkam.



Kamulah yang merampas rasa aman
Dari jiwa bangsa-bangsa tirani
Maka mereka tak pernah bisa tidur nyenyak.
Kamulah yang merenggut selera hidup
Dari langit hati bangsa-bangsa makmur itu
Maka mereka tak lagi menikmati hidup.
Osama oh Osama... Osama oh Osama...
Mari kita nyanyikan lagu kemenangan
Bersama nurani anak-anak manusia
Yang telah menemukan kehidupannya.
Osama oh Osama... Osama oh Osama...
Mari kita senandungkan lagu keabadian
Bersama nurani anak-anak manusia
Yang merindukan taman surga.
"Jawaban Osama"
Saudaraku,
Surat ini sudah kuterima
Aku baik-baik saja di sini
Aku masih minum teh di pagi hari
Dan menikmati sunset di sore hari
Aku juga masih mengendalikan bisnis
Dan mengontrol jaringan Al-Qaidah
Dari balik gua-gua Afghanistan.
Tenanglah saudaraku,
Karena jadwal kematianku
Tidak ditulis di Pentagon atau Gedung Putih.
Saudaraku,
Aku menonton aksi-aksi kalian di TV Al-Jazirah
Aku senang kalian mulai berani berbicara
Aku suka kalian sudah bisa bikin Bush marah-marah
Aku gembira kalian sudah bisa bilang tidak
Aku bahagia kalian mulai belajar jadi singa
Aku terharu kalian miskin-miskin tapi mau nyumbang...
Aku terheran-heran kalian kecil-kecil
Tapi mau jihad ke Afghanistan
Aku pikir kalian ini anak-anak ajaib.
Saudaraku aku mau buka rahasia sama kamu
Tapi kamu jangan bilang siapa-siapa.
Kamu tahu nggak,
Kenapa orang-orang Taliban sayang sama aku
Kata mereka ternyata karena aku lucu
Bocah-bocah Afghan juga senang padaku
Kata mereka karena aku bawa mainan
Pesawat-pesawat Amerika untuk mereka
Para pemulung Afghanistan juga suka padaku
Kata mereka karena roda-roda lama mereka itu
Bisa jadi besi tua yang laris.

Orang-orang Amerika itu terlalu serius
Padahal kita cuma sedang bermain di halaman surga.
Saudaraku,
Kalau nanti Allah memilihku jadi syahid
Utusanku akan datang menemuimu
Membawa sebuah pundi kecil
Itulah darahku,
Siramlah taman jihad di Ambon, di Ternate dan Poso
Tapi kalau aku bisa mengubur keangkuhan Amerika di sini
Aku akan datang ke Indonesia
Kamu tahu apa yang akan aku lakukan
Aku hanya mau investasi di negerimu.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.