SETELAH GOLAN BERSIH DARI ISIS 151 NEGARA AKUI GOLAN MILIK SURIAH

Sidang umum PBB pada Jumat (16/11) mengesahkan kuasa Suriah atas Dataran Tinggi Golan dengan suara mayoritas. Sidang umum ini juga membatalkan semua tindakan yang diambil Rezim Zionis terkait kawasan tersebut.

151 negara menyepakati resolusi tersebut dan hanya dua pihak yang menolak (AS dan Israel). Pemerintah-pemerintah AS sebelumnya hanya bersikap abstain terhadap resolusi ini.

Seperti negara-negara lain, pemerintah AS juga tidak mengakui kekuasaan Tel Aviv atas Golan di Perang Enam Hari antara Arab-Israel. Dalam beberapa waktu terakhir, Rezim Zionis melakukan kampanye skala besar untuk menarik simpati kongres AS dan Donald Trump guna mengakui kepemilikan Israel atas Golan. Tampaknya, perubahan suara wakil AS di PBB menunjukkan ‘keberhasilan’ lobi-lobi Israel ini.

Wakil AS di PBB mengumumkan, Washington menolak resolusi ini agar “tidak berpihak secara ekstrem kepada para penentang Israel.” Bagaimanapun juga, Danny Danon (wakil Israel di PBB) segera mengapresiasi sikap pemerintah Trump ini.

Resolusi Golan adalah salah satu dari 9 resolusi yang dibahas Komisi IV Sidang Umum PBB pada Jumat kemarin. Delapan resolusi lainnya berkaitan dengan dukungan untuk Palestina dan kecaman terhadap kekerasan Israel terhadap warga Palestina.

 Pemerintah Suriah menguasai perbatasan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun. Pasukan Suriah pro Bashar al-Assad menduduki perbatasan Dataran Tinggi Golan pada Senin 30 Juli setelah gerilyawan ISIS menyerahkan wilayah terakhir mereka di daerah itu.

Dilaporkan Associated Press, 31 Juli 2018, pendudukan wilayah perbatasan mengakhiri kampanye militer yang berlangsung selama enam minggu untuk merebut kembali kawasan barat daya Suriah.

Milisi pemberontak merebut daerah di sepanjang Dataran Tinggi Golan setelah pemberontakan terhadap Presiden Bashar Assad pecah pada 2011.

Kelompok yang dikaitkan dengan ISIS yang dikenal sebagai Tentara Khaled bin Al-Waleed kemudian merebut daerah itu dari para pejuang oposisi.

Badan pengawas konflik Suriah yang berbasis di Inggris mengatakan militan telah menyerahkan lembah Yarmouk di barat daya Suriah. Ini membuat militer Suriah mengamankan perbatasan Dataran Tinggi Golan sejak tujuh tahun direbut pemberontak.

Dilansir dari Times of Israel, Israel mengambil alih 1.200 kilometer persegi Dataran Tinggi Golan dari Suriah selama Perang Enam Hari 1967 dan kemudian mencaploknya namun tidak pernah diakui secara internasional.

Wilayah ini secara strategis penting bagi Suriah karena menguasai wilayah ini akan mengontrol jalan raya utama dari perbatasan Yordania ke ibukota Damaskus.

ISIS telah kalah dari hampir semua front pertempuran di wilayah yang pernah dikuasainya di Suriah dan Irak, tetapi masih menyimpan kantong-kantong yang tersebar di Suriah selatan dan di sepanjang perbatasan. Sekitar 1.200 pejuang ISIS sepakat untuk menyerahkan kantong wilayah mereka di dekat Dataran Tinggi Golan.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.