ASSAD HADIRI PERINGATAN MAWLED NABI 2018
Damaskus, Berita Dunia – Presiden Suriah, Bashar Assad menghadiri
acara peringatan maulid Nabi Muhammad saw yang diselenggarakan di Masjid
Sa’ad bin Mu’adz, Damaskus, rabu, 19 November 2018.
Dilansir dari stasiun televisi Alakhbariyah, Bashar Assad, Presiden Suriah kemarin telah menghadiri acara peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad saw di Masjid Sa’ad bin Mu’adz di Damaskus.
Ia juga sempat ikut shalat berjamaah yang diimami oleh Syaikh Dr Abdul Fattah Bazm, Mufti besar kota Damaskus.
Acara tersebut juga dihadiri oleh musfti Ahlussunnah terbesar di Suriah, Syaikh Ahmad Badruddin Hassoun.
Mohammad Abdul Sattar, Menteri Wakaf Suriah dalam salah satu bagian pidatonya mengungkapkan bahwa Bashar Assad tak hanya kuat dan lihai dalam masalah politik dan perang. Ia juga seperti itu dalam hal pemikiran, agama dan budaya.
“Ia memberikan motivasi dan memiliki pemikiran yang tercerahkan. Ia juga mengakui kelembagaan agama. Dengan tegas dan kuat ia memerangi pemikiran wahabisme dan Ikhwanul Muslimin dan mengalahkan segala dasar pemikiran mereka. Ia menawarkan contoh Islam yang terbaik kepada para ulama dan pemuda. Ia menjawab radikalisme dengan mederatisme. Ia mampu mencegah terjadinya penipuan berkedok agama, distorsi dan pelemahan agama,” kata Ulama Sunni tersebut.
“Suriah telah membayar biaya besar untuk menjaga kemerdekaan dan kehormatan bangsa serta membela seluruh tanahnya. Suriah tak menyesal atas biaya yang besar tersebut. Darah yang paling suci telah tertumpah untuk membela tanah air. Tentara Arab yang pemberani yang dimiliki Suriah telah melakukan pengorbanan terbesar mereka. Tentara-tentara ini berperang dengan keyakinan dan telah memperoleh kemenangan serta telah mempersembahkan manfaat bagi negara. Mereka telah menampar muka-muka para musuh entah itu pihak barat yang licik atau sebagian negara arab yang radikal dan jahat.”
Dilansir dari stasiun televisi Alakhbariyah, Bashar Assad, Presiden Suriah kemarin telah menghadiri acara peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad saw di Masjid Sa’ad bin Mu’adz di Damaskus.
Ia juga sempat ikut shalat berjamaah yang diimami oleh Syaikh Dr Abdul Fattah Bazm, Mufti besar kota Damaskus.
Acara tersebut juga dihadiri oleh musfti Ahlussunnah terbesar di Suriah, Syaikh Ahmad Badruddin Hassoun.
Mohammad Abdul Sattar, Menteri Wakaf Suriah dalam salah satu bagian pidatonya mengungkapkan bahwa Bashar Assad tak hanya kuat dan lihai dalam masalah politik dan perang. Ia juga seperti itu dalam hal pemikiran, agama dan budaya.
“Ia memberikan motivasi dan memiliki pemikiran yang tercerahkan. Ia juga mengakui kelembagaan agama. Dengan tegas dan kuat ia memerangi pemikiran wahabisme dan Ikhwanul Muslimin dan mengalahkan segala dasar pemikiran mereka. Ia menawarkan contoh Islam yang terbaik kepada para ulama dan pemuda. Ia menjawab radikalisme dengan mederatisme. Ia mampu mencegah terjadinya penipuan berkedok agama, distorsi dan pelemahan agama,” kata Ulama Sunni tersebut.
“Suriah telah membayar biaya besar untuk menjaga kemerdekaan dan kehormatan bangsa serta membela seluruh tanahnya. Suriah tak menyesal atas biaya yang besar tersebut. Darah yang paling suci telah tertumpah untuk membela tanah air. Tentara Arab yang pemberani yang dimiliki Suriah telah melakukan pengorbanan terbesar mereka. Tentara-tentara ini berperang dengan keyakinan dan telah memperoleh kemenangan serta telah mempersembahkan manfaat bagi negara. Mereka telah menampar muka-muka para musuh entah itu pihak barat yang licik atau sebagian negara arab yang radikal dan jahat.”
Post a Comment