REVOLUSI INDONESIA LAWAN IMPERIALISME BARAT DAN LAINNYA

Dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Mengenai musuh-musuh yang sebenarnya dari Revolusi Indonesia adalah sangat penting agar jangan sampai musuh dijadikan teman dan teman dijadikan lawan dalam revolusi.
 
Semangat daripada Manifesto Politik ialah semangat melawan imperialisme disemua lapangan. Jadi tidak disangsikan lagi, bahwa musuh Revolusi Indonesia adalah imperialisme.
Dalam buku Pedoman untuk Melaksanakan Amanat Penderitaan Rakyat tentang Manifesto Politik jelas dinyatakan bahwa sesungguhnya yang dilawan adalah imperialisme Belanda karena imperialisme ini menjajah Irian Barat.

Jelas juga dinyatakan oleh Bung Karno bahwa Pengambilan alih perusahaan-perusahaan Belanda dalam rangka perjuangan pembebasan Irian Barat adalah satu langkah yang sangat penting sekali.
Tetapi belum semua modal Belanda diambil alih belum semua perusahaan Belanda dinasionalisir. Padahal sikap Belanda dalam hal Irian Barat tetap membandel! Dalam hal ini, Bung Karno bahkan menegaskan “Jika Belanda dalam soal Irian Barat tetap membandel jika mereka dalam persoalan klaim nasional kita tetap berkepala batu, maka semua modal Belanda termasuk yang berada dalam perusahaan-perusahaan campuran akan habis tamat riwayatnya sama sekali di bumi Indonesia.”
Musuh Revolusi Indonesia bukan hanya imperialis Belanda tetapi juga imperialis-imperialis lain yang mencoba-coba memperdayakan Republik Indonesia yang membantu kaum kontra-revolusioner dan menjalankan sabotase.

Tentang ini dikatakan dalam Manifesto Politik “Terhadap modal asing yang bukan Belanda ditegaskan bahwa mereka harus mentaati ketentuan-ketentuan Republik. Jangan mereka menjalankan peranan yang negatif. Jangan mereka mencoba-coba memperdayakan Republik. Jangan mereka membantu gelap-gelapan kepada kontra-revolusi, jangan mereka menjalankan sabotase-sabotase ekonomi.”

Jadi, imperialis mana saja yang mencoba-coba memperdayakan Republik yang membantu kontra-revolusi atau menjalankan sabotase-sabotase ekonomi adalah musuh-musuh Rakyat Indonesia.
Dalam Manifesto Politik juga dijelaskan sebagai musuh-musuh Rakyat Indonesia termasuk golongan-golongan blandis, golongan-golongan reformis, golongan-golongan konservatif, golongan-golongan kontra revolusioner, golongan-golongan bunglon dan cecunguk.
Dengan demikian jelaslah bahwa yang menjadi musuh-musuh Revolusi Indonesia adalah: kaum imperialis Belanda dan kaum imperialis lainnya yang bersikap bermusuhan terhadap Republik Indonesia serta pembantu-pembantu imperialis.

Dengan ditetapkannya apa yang menjadi persoalan-persoalan Pokok Revolusi Indonesia berdasarkan isi Manifesto Politik maka ada pegangan resmi bagi tiap-tiap orang revolusioner Indonesia dalam aktivitetnya sehari-hari.

“Ini adalah rel tempat revolusi kita berjalan, ini adalah pegangan untuk menyusun Program Revolusi. Ini sesuai dengan maksud kembali ke Undang-undang Dasar Proklamasi yaitu untuk mengembalikan Bangsa Indonesia kepada relnya Revolusi.” demikian Bung Karno.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.