Amerika Tambah Pasukan di Norwegia

Kementerian Pertahanan Norwegia menyetujui penambahan 400 personel marinir Amerika Serikat untuk ditempatkan di negara Skandinavia tersebut. Amerika Serikat sebelumnya telah menempatkan 300 personel marinirnya di Norwegia secara berkala. Penempatan pasukan itu dalam rangka untuk memberi pelatihan atau menggelar latihan bersama.

Dengan penambahan 400 personel, maka Amerika Serikat total memiliki 700 personel yang berada di Norwegia hingga lima tahun ke depan. Kementerian Pertahanan Norwegia menyebutkan bahwa rombongan baru personel marinir AS ditempatkan di Setermoen di Troms.

Sementara 300 personel marinir yang lebih dulu ada ditempatkan di Vaernes pada Januari 2017 di tengah meningkatnya ketegangan dengan Rusia menyusul aneksasi Rusia terhadap Krimea pada 2014 lalu. Juru  bicara Pentagon Eric Pahon mengatakan Kementerian Pertahanan AS menyambut baik sikap Norwegia menyetujui penambahan personel AS.

Pahon menyebut persetujuan dari Norwegia itu memungkinkan AS ikut serta dalam latihan perang musim dingin sekaligus meningkatkan ikatan militer dengan militer Norwegia dalam membangun kesiapan untuk merespons di masa krisis.

Penempatan pasukan AS di Norwegia bukan tanpa protes. Rusia sebelumnya telah mengajukan protes terkait itu. Seorang politikus Rusia bahkan mengatakan bahwa penempatan pasukan AS tersebut akan menjadikan Norwegia sebagai target militer Rusia.

Pengumuman ini disampaikan menyusul adanya peningkatan ketegangan antara Rusia dan Ukraina, juga konflik di Suriah. Meskipun begitu, Norwegia memiliki hubungan baik dengan negara raksasa merupakan tetangganya itu.

Amerika telah memiliki peralatan militer strategis dalam jumlah yang besar di sekutu NATO, Norwegia, terutama di terowongan yang digali ke gunung, tapi belum ada pasukan militernya.
"Inisiatif Amerika ini diterima dan sesuai dengan proses yang kini berlangsung di NATO untuk meningkatkan latihan, pelatihan, dan interoperabilitas dalam aliansi," kata Menteri Pertahanan Norwegia Ine Eriksen Soreide.

"Pertahanan Norwegia bergantung pada bala bantuan sekutu. Dan yang sangat penting untuk keamanan Norwegia bahwa sekutu kami datang ke sini untuk mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana beroperasi di Norwegia," kata Soreide.

Sebelum bergabung dengan NATO pada 1949, Norwegia mengubur kekhawatiran Rusia dengan berjanji tidak membuka wilayahnya untuk pasukan tempur asing selama Norwegia tidak diserang atau diancam. Janji tersebut kemudian diubah sehingga mereka memperbolehkan pasukan asing masuk ke Norwegia.

Pengerahan pasukan tentara yang akan dimulai pada Januari nanti adalah inisiatif Amerika. Pekan lalu, Kedutaan Rusia di Oslo sendiri terkejut karena ide penempatan pasukan Amerika di Norwegia ini tengah dibicarakan.

Mantan perwira senior militer Norwegia Jacob Borresen mengatakan pengerahan tentara itu bertujuan mengirimkan sinyal negatif ke negara bagian timur. Risiko besarnya, kata dia, adalah langkah tersebut bisa menciptakan gaya Perang Dingin perihal konfrontasi zona.

Pada Juli lalu, NATO juga mengumumkan ada empat batalion multinasional ke Polandia dan negara-negara Baltik untuk mencegah setiap serangan Rusia.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.