KETIKA ULAMA SYIAH DATANG KE INDONESIA SERTA SHOLAT DI ISTIQLAL


Pada tanggal 13-17 Mei 2014 lalu, seorang ulama terkenal Iran, Ayatullah Ali Reza A’rafi berkunjung ke Indonesia. Di antara acara yang dihadiri Ayatullah A’rafi adalah Seminar Internasional bertema “Islamisasi Sains” (beliau menjadi salah satu narasumber), pertemuan dengan ulama Ahlus-sunnah Indonesia, sholat Jumat dan ceramah di masjid Istiqlal, dan berkunjung ke Pesantren Ash-Shiddiqiyah Jakarta.

Terlihat pemandangan menarik saat Ayatullah A’rafi berada di masjid Istiqlal. Beliau duduk terpisah hanya empat orang dari salah satu Capres Indonesia, Prabowo Subianto, dan di sebelah Prabowo terlihat Menteri Agama, Suryadharma Ali (SDA). Usai sholat, Prabowo, SDA, dan Ayatullah A’rafi terlihat berjabat tangan dan berbincang-bincang informal selama beberapa menit. Kemudian, Ayatullah A’rafi pun menyampaikan ceramahnya.Di antara yang disampaikan oleh Ayatullah A’rafi adalah rasa senangnya karena dapat berkunjung kembali ke Indonesia untuk kedua kalinya. Dalam bahasa Arab, Ayatullah A’rafi memuji bangsa Indonesia sebagai negeri mayoritas muslim yang memiliki kecenderungan kuat untuk menjalankan kehidupan relijius, bersikap rasional, dan moderat. Beliau mendoakan agar bangsa Indonesia semakin maju.

Beliau menekankan tentang pentingnya persatuan kaum muslimin.

“Satu-satunya pihak yang diuntungkan oleh perpecahan umat adalah kekuatan arogan dunia,” tegas Ayatullah A’rafi.Ayatullah A’rafi juga menyatakan bahwa semua mazhab dalam Islam mendapatkan tempat yang mulia dan terhormat di sisi madzhab Syiah (mazhab yang menjadi landasan hukum Republik Islam Iran). Dan Iran selama ini selalu bersahabat dengan seluruh kaum Muslimin dunia.

“Dukungan Republik Islam Iran kepada Palestina selama tiga puluh tahun terakhir ini adalah bukti yg tak terbantahkan dari hal ini,” ujar Ayatullah A’rafi.

Usai ceramah, para jamaah masjid mengerubuti Ayatulla A’rafi, untuk berjabat tangan, atau memotret.

Sementara itu, dalam pertemuan dengan Ulama Ahlus-Sunnah yang digelar Jumat malam (16/5) di Hotel Kristal, Jakarta, Ayatullah A’rafi menjelaskan sistem pendidikan tinggi di Iran. Yaitu, hauzah (pesantren) dan universitas. Dalam pertemuan yang dihadiri perwakilan dari Muhammadiyah, NU, MUI, dosen UIN, dan para kiai ini, beliau juga menjelaskan berbagai pencapaian Iran di bidang ilmu pengetahuan, baik sains maupun ilmu-ilmu keislaman.Lebih lanjut, Ayatullah A’rafi berpesan agar para ulama dan ilmuwan Muslim Indonesia berupaya dengan gigih dalam meletakkan dasar-dasar bagi tegaknya bangunan peradaban Islam yang baru.

“Caranya adalah dengan memperkenalkan konsep-konsep yang ada di dalam ajaran Islam sebagai solusi untuk menjawab kebutuhan manusia modern,” kata Ayatullah A’rafi.

Selain itu, beliau juga berpesan agar kaum Muslimin menjauhi perpecahan; mewaspadai adanya gerakan dari kelompok garis keras yang mentargetkan perpecahan di antara sesama ummat Islam.Dalam rangkaian kunjungannya ke Indonesia ini, Ayatullah A’rafi juga menziarahi KH Noer Muhammad Iskandar SQ, pendiri Pesantren Ash-Shidiqiyah yang tengah dirawat di rumah sakit. Ayatullah A’rafi juga berkunjung ke pesantren tersebut, menyampaikan ceramah, dan sholat berjamaah bersama para santri.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.