IRAN DAN VENEZUELA MELAWAN DOMINASI DOLLAR DENGAN UANG DIGITAL SENDIRI
Dalam perhitungan statistik ada titik support dan resistance jika mengacu pada hitungan tsb ada yg masih mengganjal yaitu CHF ( swiss frank masih sangat kuat di atas ), jika saja korelasinya sempurna satu INDEX currency ada disatu titik koreksi biasanya gk lama terkoreksi, kebiasaan pasar pada umumnya disiplin dengan hitungan2 support resistance tsb, kenapa karena menyangkut hajat hidup orang banyak...
"misal YEN yang terlalu tinggi dipasar tidak bagus untuk jepang itu sendiri..produk Yen akan menjadi mahal dipasaran, Toyota kalah oleh Volvo, Honda kalah oleh mercedes, Sony kalah oleh produk china dsb....pun halnya sebaliknya, maka BOJ ( bank Of Japan pasti akan mengeluarkan kebijakan untuk menaikan atau menurunkan nilai Yen itu sendiri.."mengeluarkan obligasi" misalnya..dll"
kelakar teman teman itu, $$ bisa runtuh kalau PD3, karena dominasinya memang mengakar SANGAT KUAT ..
"JIKA PAK MAHATHIR MOHAMMAD PERNAH BERKATA.."GAK USAH REPOT ASAL MINYAK ( CRUDE OIL ) TIDAK DIPERDAGANGKAN DALAM $/BAREL COLAPSE SDH PAMAN SAMIRI DKK.....KALAUPUN ITU TERJADI KAPAN ..????
"Makanya akan terus didekati mereka..agar berdampingan bergandeng tangan berpeluk mesra,..melenceng sikat..seperti almarhum King Faisal"
wallahu alam...
Iran sedang mempersiapkan untuk meluncurkan mata uang digitalnya sendiri, dalam sebuah langkah yang diyakini banyak orang dapat membantu mengurangi kerentanan negara terhadap dampak sanksi pimpinan AS.
Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Iran, Mohammad Azari Jahromi, sebagaimana dikutip Press Tv, Selasa (21/02), mengatakan bahwa sebuah rencana telah dibuat untuk mengembangkan sebuah platform guna menggunakan kripto di negara tersebut.
Jahromi mengatakan bahwa proyek itu akan dipimpin oleh Bank Pos Iran, menambahkan bahwa Bank Dunia sedang mempersiapkan pengumuman tender untuk mengembangkan platform tersebut.
Ia juga menekankan bahwa menggunakan uang digital semakin umum di tingkat internasional, menambahkan bahwa Iran juga perlu merancang mekanisme sendiri untuk mengimbangi negara lain di front yang sama.
Jahromi selanjutnya mengundang semua pakar teknologi Iran untuk berpartisipasi dalam tender tender Bank Pos – sebuah bank yang fokus pada e-banking dan pengembangan infrastruktur perbankan elektronik Iran.
Penghapusan sanksi ekonomi terhadap Iran pada tahun 2016 menyebabkan bukaan tertentu dalam kegiatan komersial negara tersebut dengan negara lain. Namun, negara tersebut belum sepenuhnya memanfaatkan penghapusan sanksi karena beberapa pembatasan, khususnya menyangkut transaksi perbankan dengan Iran yang masih tetap ada. Bank-bank global dan lembaga keuangan juga gagal memproses transaksi yang berkaitan dengan Iran karena kekhawatiran akan jatuhnya sanksi primer AS yang melarang layanan berbasis dolar ke Republik Islam tersebut.
Keberhasilan cryptocurrencies selama beberapa bulan terakhir membuka perdebatan di Teheran untuk menggunakan mata uang digital guna menghindari dampak sanksi.
Bukaan tertentu bagi Iran untuk menggunakan mata uang digital dalam perdagangan luar negeri telah muncul lebih awal.
Maret lalu, laporan muncul di media bahwa pemerintah Swedia dilaporkan telah menginstruksikan sebuah bisnis lokal untuk menciptakan sebuah mekanisme didasarkan pada bitcoin, mata uang virtual paling populer di dunia, untuk mentransfer dana ke Iran.
Laporan tersebut menambahkan bahwa bitcoin dan cryptocurrencies lainnya dapat digunakan untuk mengirim dana ke Iran, di mana mereka akan dikonversi ke Rial asli dan digunakan untuk berinvestasi di perusahaan publik di Bursa Efek Teheran.
Sebelumnya, di hari yang sama, pemerintah Venezuela juga mengumumkan penggunaan mata uang virtual mereka sendiri secara resmi.
Post a Comment