Habib Husein Bin Umar Al Haddad seorang ulama zuhud
kamu ini kenapa...???
aku tidak bertuhan "atheis" engkau marah...
kini aku bertuhan, namun berbeda Nabi, kiblat dan kitab suci engkaupun marah....
aku tidak bertuhan "atheis" engkau marah...
kini aku bertuhan, namun berbeda Nabi, kiblat dan kitab suci engkaupun marah....
lalu aku bertuhan, bernabi, berkitab suci, berkiblat sama denganmu,
engkau pun makin ngambeuk hanya karena "MADZHAB" kita berbeda...engkau
rela keluarkan kami "hingga batalkan keislaman kami" SESAT, KAFIR,
KHURAFAT, LAKNAT engkau tega sematkan kepada kami...
Ingatlah bukan kamu, saya atau mereka pemilik kebenaran dan "kunci surga itu" maqom kamu, saya atau mereka rahasia Dia Yang maha Tahu..
========================================
Catatan dari Tarim : Selamat jalan Habib Husein…
Oleh: Muhammad Ismael Al Kholilie,
Tarim, 23 Maret 2017 M.
Inna lillahi Wa Inna ilaihi raaji’uun..
2 hari lalu,tepat sebelum Maghrib,Hadhramaut kehilangan salah satu Awliya’nya,Habib Husein Bin Umar Al Haddad,kabut debu yg sedari pagi tiba-tiba menutupi langit negeri seribu wali ini seakan menjadi isyarat akan kepergian beliau.
Sejak pertama kali datang ke Tarim,aku hanya mengenal Habib Husein sebagai seorang penjual kitab yg tiap harinya menggelar tikar di depan pintu gerbang Darul Musthafa,tdk cm kitab,beliau juga menjual susu unta,susu kambing,foto2 Habaib dan barang dagangan lainnya,aku juga mengenal beliau sbg sosok yg ceria,suka bercanda,setiap orng yg duduk bersamanya pasti akan tertawa mendengar kata-kata lucu dan aneh darinya,beliau juga dikenal dgn sebutan “Habib Mari sini”,krn setiap orng yg lewat di depan Darulmusthafa pasti akan beliau panggil dgn Nada Khasnya,Bahasa melayu dgn loghat Hadhramaut :
“Mari sini..sini mari..aku cinta kamu..”
Sebuah pertanyaan yg mungkin sempat muncul di benakku :
” apa sih yg istimewa dari Habib Husein..?knp banyak yg menyebutnya sbg seorng waliyullah ?”
Setahun kemudian pertanyaanku terjawab,ketika itu kami para pelajar Indonesia berkumpul dlm suatu acara,ditengah-tengah acara,Habib Husein tiba-tiba datang dan lantas memberikan Taushyah,,subhanallah..!!ketika berceramah beliau bagaikan lautan ilmu,beliau menyebutkan ayat Quran,Hadits,Sejarah dan bait-bait Awliya’, beliau tak kalah dari para GrandSyaikh,bedanya beliau tak bersurban dan berjubah,tetap dgn Baju lusuh dan sarung sederhananya,mulai saat itu aku mulai yakin bahwa selama ini beliau hanya ingin memilih hidup sederhana untuk menyembunyikan jutaan keistimewannya.
Keyakinanku bertambah kuat ketika kemarin Habibku,Habib Umar memberi sambutan sebelum Shalat jenazah :
“Habib Husein adlh contoh kezuhudan dan ketawadhu’an,Menjual kitab dan kesederhanannya adlh maslak(jalan hidup)yg ia tempuh untuk menyembunyikan keistimewaannya,tanpa peduli akan pujian atau celaan orang-orang”
Ah.. Semua terasa begitu cepat,baru sebulan yg lalu,ketika itu aku mendatangi beliau selesai kelas pagi ,beliau bertanya padaku :
“Ente mau berdoa untuk Habib?”
Aku berbisik dlm hati :
“Ah siapa diriku ini bib,Habiblah yg sepantasnya doain ana,”
Tapi Aku tau beliau tulus meminta,bukan basa-basi atau pura-pura tawadhu’..aku menjawab :
“Insyaallah bib.. ”
“Ente mau doain apa untuk Habib..?”
“Semoga Allah selalu memberi ke-Afiah -an untuk Habib”
Beliau menggeleng tanda tak setuju,beliau lantas berkata :
“Nggak.. Habib gak mau apa-apa,Habib gk mau mobil,rumah,dan barang-barang duniawi lainnya,Habib hanya ingin “Husnul Khotimah”..”
Beliau lantas mengangkat kepalanya,memejamkan mata seakan-akan ingin menangis,aku hanya diam tak berani berkata apa-apa.
Rupa-Rupanya itu adalah sebuah Isyarat akan dekatnya ajal beliau…
Bib.. Ana yakin Allah telah mengabulkan permintaan Habib,Ana yakin Habib skrng telah berkumpul bersama Rasulullah dan para Awliya’ disana.
Ana minta maaf bib..maafkan selama ini,jika lewat di depan darul musthafa ana sering kabur dan menghindar agar nggak dipanggil Habib,skrng ana hanya bisa berandai-andai Untuk bisa duduk bersama Habib Lagi,mendengar banyak rahasia-rahasia ilmu yg Allah berikan untuk Habib..
Terima kasih bib,.untuk segala Ilmu dan faedah2 yg telah Habib berikan,Habib telah memberi satu pelajaran untuk kami,Bahwa keistimewaan seseorng tak bisa dinilai dari pakaian dan penampilan,dgn pakaian lusuh dan semua kesederhaan,Habib memberi kami pesan bahwa tak ada satupun Hamba-Hamba Allah yg bisa diremehkan..
Selamat Jalan Habib Husein..Allah Yarhamak Ya Sayyidi..
Ila Ruuhi Al Habib Husein Bin Umar AlHaddad Alfaatihah…
Ingatlah bukan kamu, saya atau mereka pemilik kebenaran dan "kunci surga itu" maqom kamu, saya atau mereka rahasia Dia Yang maha Tahu..
========================================
Catatan dari Tarim : Selamat jalan Habib Husein…
Oleh: Muhammad Ismael Al Kholilie,
Tarim, 23 Maret 2017 M.
Inna lillahi Wa Inna ilaihi raaji’uun..
2 hari lalu,tepat sebelum Maghrib,Hadhramaut kehilangan salah satu Awliya’nya,Habib Husein Bin Umar Al Haddad,kabut debu yg sedari pagi tiba-tiba menutupi langit negeri seribu wali ini seakan menjadi isyarat akan kepergian beliau.
Sejak pertama kali datang ke Tarim,aku hanya mengenal Habib Husein sebagai seorang penjual kitab yg tiap harinya menggelar tikar di depan pintu gerbang Darul Musthafa,tdk cm kitab,beliau juga menjual susu unta,susu kambing,foto2 Habaib dan barang dagangan lainnya,aku juga mengenal beliau sbg sosok yg ceria,suka bercanda,setiap orng yg duduk bersamanya pasti akan tertawa mendengar kata-kata lucu dan aneh darinya,beliau juga dikenal dgn sebutan “Habib Mari sini”,krn setiap orng yg lewat di depan Darulmusthafa pasti akan beliau panggil dgn Nada Khasnya,Bahasa melayu dgn loghat Hadhramaut :
“Mari sini..sini mari..aku cinta kamu..”
Sebuah pertanyaan yg mungkin sempat muncul di benakku :
” apa sih yg istimewa dari Habib Husein..?knp banyak yg menyebutnya sbg seorng waliyullah ?”
Setahun kemudian pertanyaanku terjawab,ketika itu kami para pelajar Indonesia berkumpul dlm suatu acara,ditengah-tengah acara,Habib Husein tiba-tiba datang dan lantas memberikan Taushyah,,subhanallah..!!ketika berceramah beliau bagaikan lautan ilmu,beliau menyebutkan ayat Quran,Hadits,Sejarah dan bait-bait Awliya’, beliau tak kalah dari para GrandSyaikh,bedanya beliau tak bersurban dan berjubah,tetap dgn Baju lusuh dan sarung sederhananya,mulai saat itu aku mulai yakin bahwa selama ini beliau hanya ingin memilih hidup sederhana untuk menyembunyikan jutaan keistimewannya.
Keyakinanku bertambah kuat ketika kemarin Habibku,Habib Umar memberi sambutan sebelum Shalat jenazah :
“Habib Husein adlh contoh kezuhudan dan ketawadhu’an,Menjual kitab dan kesederhanannya adlh maslak(jalan hidup)yg ia tempuh untuk menyembunyikan keistimewaannya,tanpa peduli akan pujian atau celaan orang-orang”
Ah.. Semua terasa begitu cepat,baru sebulan yg lalu,ketika itu aku mendatangi beliau selesai kelas pagi ,beliau bertanya padaku :
“Ente mau berdoa untuk Habib?”
Aku berbisik dlm hati :
“Ah siapa diriku ini bib,Habiblah yg sepantasnya doain ana,”
Tapi Aku tau beliau tulus meminta,bukan basa-basi atau pura-pura tawadhu’..aku menjawab :
“Insyaallah bib.. ”
“Ente mau doain apa untuk Habib..?”
“Semoga Allah selalu memberi ke-Afiah -an untuk Habib”
Beliau menggeleng tanda tak setuju,beliau lantas berkata :
“Nggak.. Habib gak mau apa-apa,Habib gk mau mobil,rumah,dan barang-barang duniawi lainnya,Habib hanya ingin “Husnul Khotimah”..”
Beliau lantas mengangkat kepalanya,memejamkan mata seakan-akan ingin menangis,aku hanya diam tak berani berkata apa-apa.
Rupa-Rupanya itu adalah sebuah Isyarat akan dekatnya ajal beliau…
Bib.. Ana yakin Allah telah mengabulkan permintaan Habib,Ana yakin Habib skrng telah berkumpul bersama Rasulullah dan para Awliya’ disana.
Ana minta maaf bib..maafkan selama ini,jika lewat di depan darul musthafa ana sering kabur dan menghindar agar nggak dipanggil Habib,skrng ana hanya bisa berandai-andai Untuk bisa duduk bersama Habib Lagi,mendengar banyak rahasia-rahasia ilmu yg Allah berikan untuk Habib..
Terima kasih bib,.untuk segala Ilmu dan faedah2 yg telah Habib berikan,Habib telah memberi satu pelajaran untuk kami,Bahwa keistimewaan seseorng tak bisa dinilai dari pakaian dan penampilan,dgn pakaian lusuh dan semua kesederhaan,Habib memberi kami pesan bahwa tak ada satupun Hamba-Hamba Allah yg bisa diremehkan..
Selamat Jalan Habib Husein..Allah Yarhamak Ya Sayyidi..
Ila Ruuhi Al Habib Husein Bin Umar AlHaddad Alfaatihah…
Post a Comment