AROGANSI SPIRITUAL_ Bag 2


_AROGANSI SPIRITUAL_ Bag 2
Selanjutnya, kami ingin memulainya dg sebuah contoh nyata untuk menunjukkan bagaimana penyakit ini (wabah spiritual) memiliki hubungannya dg “Akhir Zaman”, yg mana telah kita ketahui bersama adalah sebuah Zaman dimana Alloh swt telah melepaskan Ya’juj dan Ma’juj ke Dunia, begitupun dg Dajjal. Akan tetapi, pergerakan Islam yg “istimewa” di seluruh jagat raya ini, meskipun anda tunggu2 pda waktu yg sangat lama, “tidak pernah” terdengar sepatah kata pun PEMBAHASANnya tentang Dajjal, tentang Ya’juj dan Ma’juj, Whay? Tapi mereka meng-klaim “kami adalah pihak yg benar”. Padahal Nabi Sollallohu ‘Alaihi Wassalam telah bersabda tentang Akhir Zaman, dan mereka yg tidak “buta” dan masih memiliki penglihatan sehingga dapat melihat & mengenali tandanya sabda Nabi di akhir zaman, semisal kita akan memiliki bangunan (gedung) yg tinggi, dan bangunan2 tsb telah nampak terang didepan mata kepala kita (manusia berlomba membangun gedung2 yg menjulang tinggi) namun mereka “yg merasa haq” enggan berfikir ke arah itu. Haruskah kami melanjutkan dg memberikan bukti yg lebih banyak lagi?? hanya untuk meyakinkan anda semua bahwa INILAH akhir zaman?, apakah mereka semua Tuli sehingga tidak dapat mendengar penyampaian kami? Guru besar kami Maulana Sheikh Imran Nazar Hosain telah memberi pemahaman kepada mereka sejak lebih dari 30 tahun yg lalu, namun spertinya mereka tetap tuli sehingga tidak mampu mendengar bahwa sekarang adalah akhir zaman, saran kami segera keluarlah dari belitan Arogansi Spiritualisme anda yg tinggi!!. Menunduklah (ilmu padi), menjadi sedikit rendah hati sehingga dapat memahami dg benar bahwa sekarang inilah waktu yg dimaksud dahulu adalah Akhir Zaman (peradaban terakhir).

Ketahuilah, Ya’juj dan Ma’juj dilepaskan kedunia ini pada zaman nabi Muhammad saw, akan tetapi anda tak akan mendengar dari “mereka” tentang itu, tidak dari salah satu pergerakan Islam yg ISTIMEWA itu, tidak satu pun dari mereka.


Nabi Muhammad saw bersabda, bahwa Ya’juj dan Ma’juj akan “melewati sebuah sungai dan meminum air tsb sampai kering”. Coba anda fahami, terdapat ciri Khas pada Ya’juj dan Ma’juj, salah satu nya adalah “pemborosan air”, ya!!, boros dalam menggunakan AIR. Sekarang, mari kita coba perhatikan dan cerna dari sebuah kisah pada zaman Nabi Muhammad saw yang masuk dalam kategori hadist tsb, yaitu; Tatkala seorang lelaki sedang melaksanakan Wudhu dan Nabi Muhammad saw saat itu sedang melintas dan melihat (memperhatikan) wudhu orang tsb, apakah anda ingat apakah yg terjadi selanjutnya?. Kemudian Nabi Muhammad saw menyuruh lelaki tsb berhenti (melakukan wudhu) dan memberikan “teguran” tentang “ISRAAF” dalam berwudhu, sebuah pemborosan, pemborosan dalam berwudhu. Lalu lelaki tsb bertanya, “Wahai utusan Alloh, apakah ini (yg dilakukannya) sebuah bentuk PEMBOROSAN dalam berwudhu?”, dan “Betul”, jawab Rosululloh saw. Jangan “melampaui batas”, walaupun anda memiliki sumber air yg mengalir deras di depan anda, air yg berlimpah. Lalu, apa batasannya (takaran)?, seraya mengambil songkok “inilah batasannya (ukuran)”. Songkok itu dapat menampung air lebih dari cukup, air yg seharusnya dipakai untuk berwudhu. Namun “mereka” (Islam Arogan) sudah berkata “kami memiliki pemahaman yg benar”,”kami adalah pihak dengan pemahaman yg benar”. Padahal, setakar itulah air yg seharusnya anda gunakan untuk berwudhu.


Persis seperti Ya’juj dan Ma’juj dalam memperlakukan air (pemborosan air dalam berwudhu), lalu bagaimanakah cara Nabiyulloh Muhammad saw berwudhu? Jika anda tidak memahami permasalahan sesederhana itu saja, lantas bagaimana anda bisa memahami teori politik dalam Islam? Taukah anda, bahwa Guru Besar kami pun sudah pernah menanyakan hal ini kepada Ikhwanul Muslimin yg mana mereka memiliki banyak pengikut /pendukung di Mesir sana, dan kesimpulan kami “mereka” tidak PANTAS untuk memimpin Mesir sampai kapanpun juga!! Nabiyulloh Muhammad saw telah memberikan teladan yg baik pada umatnya, sebuah simboliame moralitas/akhlak/prilaku/mental yg terkandung dalam memperlakukan air yg pada saat itu memberikan contoh pada lelaki yg kedapatan berwudhu dg boros. Beliau mengangkat wadah air dg tangan kirinya, dan menumpahkan air (secukupnya) pada tangan kanan-nya, Mengapa? Karena Beliau harus memfungsikan tangan kanan sebagai Jeluk (cibug) untuk menciduk air kedalam wadah, dan secidug air di tangan inilah yg diperintahkan untuk digunakan berwudhu. Tahukan mereka (islam arogan) akan masalah ini? Tentang prilaku wudhu ini? Orang2 yg memiliki Arogansi Spiritual itu? Yg merasa paling benar itu?
Ketika Nabiyulloh saw selesai berwudhu, apabila airnya tersisa didalam wadah maka Beliau akan meminumnya, atau para sahabat akan bergegas untuk mendapatkan sisa air tsb untuk digunakan membasuh badan, tapi kita menemukan ada pihak yg dengan keras berteriak menyebut BID’AH, HARAM. Betul, ada??


Ketika Sahabat bergegas mendapatkan sisa air wudhu dari Rosululloh saw lalu menggunakan sisa air tsb untuk mengelap dan membasuh tubuh mereka (para sahabat), namun ada pihak yg berteriak hal itu perbuatan bid’ah haram? Ada?? Hahaha orang2 seperti itulah orang2 yg over dosis dalam agama, atau wujud arogansi spiritual dan mereka tidak mengetahuinya.


Persis seperti Ya’juj dan Ma’juj, sosok yg merusak wudhu mereka dan pihak yg merasa Agung, Arogan secara Spiritual ini, bahkan tak menyadari fakta telah kehilangan wudhu mereka... innalillahi wa inna ilaihi rooji’un,,, tangan kanan anda tidak lagi memiliki fungsi (sebagai cibug) untuk mendulang air, karena air telah mengalir dari pipa2 kran. Padahal, jikalau anda menggunakan kran atau pancuran (dalam berwudhu), anda harus menggunakan satu tangan untuk membuka & menutup kran untuk mengisi air kedalam cibug tangan. Saya bertanya, pernahkah anda selama hidup melihat orang berbuat seperti itu? Pernahkah anda selama hidup melihat golongan yg memiliki Arogansi Spiritual ini, yg merasa dirinya sebagai yg nomor satu dalam menerapkan ajaran Islam? Ha??
Oke, the next for....part 3

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.