Arab Saudi: Dari Pengekspor Minyak Terbesar Menjadi Negara yang Bergantung pada Pajak Rakyat

Arab Saudi: Dari Pengekspor Minyak Terbesar Menjadi Negara yang Bergantung pada Pajak Rakyat

uah negara yang memiliki pemasukan yang sangat besar kini menjadi negara yang bergantung kepada pajak rakyat.
buruknya keadaan ekonomi masyarakat Arab Saudi. Dapat anda pahami bagaimana sebuah negara yang memiliki pemasukan yang sangat besar hanya dari penjualan minyak yang semestinya dapat menjadi negara yang sangat sejahtera dan makmur dalam segi ekonomi, namun dikarenakan kurangnya menejemen yang baik oleh para pejabat negara akhirnya menjadi negara yang sangat bergantung kepada pajak negara.

Bagaimana Arab Saudi yang sebelumnya merupakan seb

Terlebih para warga Arab Saudi harus bersiap menghadapi kenyataan bahwa harga-harga bahan pokok semakin naik setiap saat khususnya sejak permulaan tahun baru ini. Menanggapi hal ini pemerintah Arab Saudi menawarkan sebuah solusi kepada warganya dengan memberikan paket belanja ekonomis.

Paket ekonomis yang dikeluarkan oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammad bin Salman ini sudah termasuk pajak, energi, bahan makanan, perlengkapan kebersihan dan kesehatan, tanah dan lain sebagainya.

Pajak 5 persen yang ditetapkan oleh Mohammad bin Salman akan diberlakukan terhadap seluruh golongan masyarakat Arab Saudi tanpa memperhatikan golongan miskin dikarenakan pajak tersebut sudah mencakup semua barang dan layanan masyarakat.

Perlu dicatat bahwa sebagian barang-barang dalam paket ekonomis tersebut harganya telah naik sebesar 126 persen. Ini sangatlah aneh mengingat Arab Saudi merupakan penghasil dan pengekspor minyak terbesar di dunia.

Menurut laporan yang diungkapkan Mohammad Bin Salman sendiri, tahun ini biaya listrik Arab Saudi meningkat dari 700 Rial Saudi menjadi 1080 Rial Saudi.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.