SIMBOLISME AGAMA DALAM MEMAHAMI ILMU AKHIR ZAMAN EDITING
“SIMBOLISME” AGAMA DALAM MEMAHAMI ILMU AKHIR ZAMAN
Metodhologi dalam sebuah disiplin Ilmu adalah hal yg paling mendasar. Kita bisa Ibaratkan semisal Pabrik BATA/BATAKO/PAVING, dengan bahan baku material seperti Semen, Pasir dan Air kemudian dimasukkan kedalam ALAT atau MESIN PENCETAK, selanjutnya kemudian jadilah sebuah BATA/BATAKO/PAVING yang beraneka-ragam bentuk, sedangkan METHODOLOGI adalah kita ibaratkan suatu ALAT atau MESIN PENCETAKNYA.
Dalam belajar ilmu Syariah Islam, Methodologi ini di sebut ILMU USHUL FIQIH, sehingga dengan "bahan baku" sperti “nash-nash qur'an, hadist, ijma syahabat dan Qiyas” kemudian di Ijtihadkan oleh para Mujtahid lalu akan menghasilkan sebuah "istinbath hukum" melalui "fatwa" (meskipun gak selalu berbentuk fatwa), dan selanjutnya disimpulkan bahwa suatu perkara tersebut menghasilkan hukum-hukum: sperti_
"wajib,
"sunnah",
"mubah",
"makruh" atau
"haram".
Dalam kajian ILMU AKHIR ZAMAN (Eskatologi Islam), Guru Besar kami Syeikh Imron Nazar Hosain memiliki Ushul Fiqih tersendiri yg terpisah dengan Ushul Fiqih dalam pembahasan sprti pada Fiqih Ibadah, Mu’amalah dll. Karenanya maka, secara pribadi saya bukan hanya mengakui bahwa Beliau adalah seorang guru besar, namun sebagai MUJTAHID MUTLAK yg meletakkan konsep dasar Metodologi dalam kajian Eskatologi Islam.
Saya hanya bisa tersenyum ketika ada seseorang yang mengatakan, "di zaman modern saat ini, gak ada yg namanya Mujtahid dan ijtihad, karena sudah lengkap dibahas oleh para imam mazhab",
maka..orang yg berkata demikian itu ia artinya tidak menyadari bahwa, semisal sejarah tentang Penahklukan Kota Konstantinopel pasca Perang Dunia ke 2/penaklukan konstatinopel Palsu pada tahun 1453, dan memang trnyata Rezim/Emapayar Ustmani telah menutup dan melarang pintu “ijtihad”, apakah anda tidak merasakan bahwa dibalik itu semua ada rancangan jahat Zionisme (musuh yang nyata dari golongan manusia) untuk menutup pintu ijtihad tsb? ...bagaimana mungkin umat Islam tdak boleh ber-ijtihad khususnya tentang akhir zaman?, Mengingat tanda-tanda akhir zaman yg baru bermunculan dimasa sekarang2 ini ? Apakah mungkin Beliau Imam Syafi’i ber-ijtihad tentang Malhamah, sedangkan Gunung Emas yg akan keluar di sungai Eufrat ,baru muncul tahun 1971? (belum muncul Sungai Efruat di masa Imamul Syafi’i).
Sekali lagi saya tegaskan, bahwa ditutupnya pintu ijtihad itu adalah bagian dari rencana (jahat) Zionist, karenanya Zionist tentunya tidak menginginkan rencana (jahat)nya mereka terbongkar oleh Eskatologi Islam dari umat Islam, mereka tidak ingin umat Islam memahami rencana mereka atas Tanah Jerusalem, dll-dll. (baca Jerusalem in the Qur’an)
Kemudian, pendek cerita. Ada temannya sahabat saya yang mencoba menyanggah teman saya (sobar fatih) soal pandangan Guru kami tentang itu, dia berkata "Syeikh Imron itu hanya melakukan TAKWIL dan TIDAK TEKSTUAL dalam memahami suatu dalil jadi tidak bisa dijadikan pegangan kuat"
Lalu sahabat saya bertanya balik padanya, "kalo begitu, kenapa antum dulu pernah menjelaskan hadist tentang 'kaum muslimin berserikat pada 3 hal yakni : air, padang rumput dan api', kemudian antum mengartikan itu adalah SDA seperti tambang-emas dan Migas, PLTA yanf tidak boleh dimiliki swasta? Apakah pemahaman seperti itu antum katakan Tekstual?"
Lalu, ia (teman sahabat saya) pun bingung sendiri tidak mampu menjawab.
Jadi intinya, Takwil memang tidak dibolehkan dalam memahami Dzat Allah, Ruh (kecuali sedikit, itupun harus sesuai dengan petunjuk Allah) dan sebagian Hukum Syara’, semuanya kembali kepada Kaidah TAFSIR.
Namun, dalam Ilmu akhir Zaman, jika anda tidak mengandalkan TAKWIL (Hanya Tafsir saja), maka anda tidak akan pernah Menemukan kesimpulan. Mengapa? Karena Ilmu Akhir Zaman itu PASTI berkaitan dengan TANDA-TANDA yg bermunculan satu persatu (yang akan membentuk sebuah gugusan bintang), dan tanda-tanda yang Allah sebutkan kebanyakan tidak ekplisit dan tidak redaksional. Tapi bukan berarti tanda-tanda tersebut tidak boleh ditakwil, apa sebabnya? Karena Allah swt berfirman dalam potongan surat Yunus (yg artinya)....."janganlah kalian LALAI dari TANDA-TANDANYA"! (QS yunus : 92).
Jadi jelas sekali bukan?, dengan tanda-tanda akhir zaman yang telah Allah dan Rasul isyaratkan mestinya memotivasi kita untuk BERFIKIR dan MEMBERIKAN KESIMPULAN dan PENDAPAT, bukan malah justru MENGHUJAT ORANG YANG SUDAH BERUSAHA BERFIKIR DAN MEMBERIKAN PENDAPAT. Bukankah telah banyak disebutkan dalam al-Qur'an perintah kepada kita (manusia) supaya kita menjadi kaum yang berfikir (Ulil Albab) (kritis, jeli, dan analisis) ?
Nah, dalam ilmu Balaghoh (sastra arab) yang menjadi alat Methodologi, dikenal juga sebuah perumpamaan (analogy) dalam memahami al-Qur'an dan Hadist, baik itu berkaitan dengan sebuah pekerjaan dan Objek yang sedang dibicarakan, atau yang dikenal dengan SIMBOLISME SPIRITUAL/AGAMA, sebagaimana Rasulullah pernah meng-“ibarat”kan bahwa Masyarakat Islam itu bagaikan dalam sebuah perahu dan apabila ada salah satu penumpang yang mengambil air dengan cara melubangi kapal, maka binasalah semuanya, kemudian hadist ini "ditakwilkan" sebagai kewajiban Amar Ma'ruf Nahi Munkar, karena jika yang di ibaratkan Rosululloh tsb kita maknai tekstual, apa hubungannya perahu dgn dakwah? Hahaha...
Saya sangat tidak yakin, jika anda tidak mengetahui tentang simbolisme agama, jika berkaitan dg topik Ya’juj dan Ma’juj spertinya anda akan memahami bahwa Yaj’juj dan Ma'juj itu belum keluar! Karena mungkin disebabkan anda hanya memahami konteks tsb dengan cara menggambarkan (membayangkan/ imajinasi) itu sebagai Manusia yang Pake Baju besi dan membawa tombak, atau mungkin anda memahami nya (ya’juj dan ma’juj) menakutkan dengan wajah seram, sangar nak MONSTER ? Atau yang lebih unik lagi yaitu Bangsa China karena disana ada tembok besar china.. atau karena matanya sipit? Hahaha Omong kosong apa itu.
Lalu,
Anda mungkin tidak mengira bahwa, Lahirnya Zionist Israel adalah Fitnah DAJJAL pertama yang sudah keluar dari sejak dulu (setelah semenjak wafatnya Nabiyulloh Muhammad saw. Baca: simbolik 2 jari Nabi pada hadist), jika anda memaknai ciri-ciri Dajjal dengan hanya beranggapan bahwa Dajjal itu keluarnya “NANTI” dan dia sebagai sosok makhluk yang hanya memiliki satu mata dikepala (external) yaitu dengan wujud yang bermata satu, maka... Jangan salahkan siapapun (termasuk seseorang yang anda anggap sebagai ULAMA), sebabnya jelas karena anda mengabaikan point yg pertama di atas yaitu perintah berfikir (analisa) dalam rangka menerima sebuah informasi-informasi Media Global di akhir zaman. Karena itulah, jangan biasakan manja dalam hidup, maksud saya “serba instan” = (manja).
Tapi.. Maafkan kami, sebab sekarang belum waktunya untuk membahas Sang Al Masih Palsu /antiCrist (Dajjal). Hehehe 🙏
Diatas Itu hanyalah sebuah contoh kecil saja, betapa Simbolisme Agama itu sangat diperlukan dalam memahami gejolak realita sebagai tanda-tanda akhir zaman, insyaAlloh detailnya nanti kita akan membahasnya satu per satu, bersama kawan2 IAZ yang lain sperti Sodara Sobar Fatih yang pasti kami pun (sbgai pengkaji Eskatologi Islam) tidak sembarangan dalam menggunakan Simbolisme Agama, ada kaidah yang lain yang mendukung penggunaan kaidah ini yg telah Allah jelaskan dalam Qs Al-Kahfi tentang dimensi waktu, isyarat Hijrah, koin emas, dll.. dan juga kaidah "kata sifat" dalam Simbolisme Agama tersebut.
Saya akan ambil satu contoh penggunaan simbolisme-agama, yakni hadist Nabi yang berkaitan dengan Prediksi Malhamah (perang besar/akbar), perang itu kami meyakininya dilatarbelakangi oleh rebutan GUNUNG EMAS di sungai Eufrat, coba dech anda maknai GUNUNG EMAS tsb secara tekstual kemudian silahkan anda lakukan perjalanan keliling dunia untuk mencari GUNUNG EMAS itu? Hehe 😊 kira2 apakah anda bisa menemukanya? Sungguh kami bertanya..
Namun kami rasa tidak perlu anda cari, hal tsb hanya akan menyita waktu anda untuk berfikir luas, membuang2 waktu dan energi, dan biaya saja, dan kami yakin PASTI TIDAK akan ADA! Paling2 anda hanya akan menemukan gunung berapi, dan bukan gunung emas. hehe
Nah, mari sekarang kita Simbolkan Kata Per kata dari frase GUNUNG EMAS.
GUNUNG memiliki sifat BESAR, benar?
maka jika ada kata GUNUNG bisa di-simbolkan terhadap sesuatu yang sifatnya BESAR, BANYAK dan BERLIMPAH, keculi dalam pembahasan suatu tempat seperti GUNUNG UHUD, GUNUNG SINAI..dll. Apakah ya mungkin kita simbolkan kata GUNUNG dengan sifat yang KECIL?? Sedangkan sifat "kecil" di dalam al-Qur'an saja telah disimpulkan (oleh Alloh sendiri) dengan kata "DZARRAH" yang artinya “biji sawi atau atom”. Ingat kan ?
Sedangkan EMAS adalah simbol KEKAYAAN atau UANG atau sesuatu HAL yang berfungsi sebagai UANG/HARTA (kendaraan hidup).
jadi, GUNUNG EMAS dalam hadist Nabiyulloh Muhammad tsb adalah SIMBOLISME AGAMA yang bermakana KEKAYAAN SDA YG BERLIMPAH, UANG YG BANYAK, atau BERFUNGSI SEPERTI UANG juga HARTA. (semoga sampai sini anda cukup faham).
Kemudian, Dari hadist tsb kami menakwilkan bahwa Perang Malhamah dipicu oleh urusan KEKAYAAN ALAM diwilayah Sungai Eufrat yang diperebutkan oleh Negara-negara yang memiliki memiliki kekuatan militer yang dilengkapi dengan senjata super canggih pemusnah massal yang kita kenal dengan Nuklir pasca Amerika Serikat memberlakukan sistem Petro Dollar yang telah menjadikan cadangan minyak sebagai standar transaksi Internasional juga sebagai alat beli yang berfungsi sebagai "uang", dimana Amerika Serikat telah lama menipu dunia dengan sistem mata uang kertas Dollar yang menjadi acuan kurs internasional, kemudian di kubu RUSSIA dkk, menentang kebijakan dzalim Amerika-Israel tsb dengan sistem BRICS, sehingga suasana geopolitik dunia (global) semakin "panas" dan hal itu lambat laun semakin mendekat mengarah ke-pada Perang Dunia ke-3 yaitu suatu perang Final karena dalam frase perang tsb akan menggunakan senjata2 Pemusnah massal semisal Nuklir dan kami mengenalinya sebagai Perang Akbar atau Perang Bintang, yang mana sesuai dengan zuriyat Hadist Nabi Agung bahwa dalam peperangan tsb akan menyebabkan 99 dari 100 orang akan terbunuh.
Dan jika seAndaiya anda memaknai GUNUNG EMAS dengan tekstual, maka sudah barang tentu rambut anda akan keburu ber-uban dan kulit makin keriput tulang peot, karena anda akan terlalu lamaaa mikir hal yang sederhana tsb, sedangkan perang sudah digerbang pintu disaat anda masih berfikir 'ala wahabi yang selalu tekstual itu . Maaf 🙏
Karenanya, Guru Besar kami Syeikh Maulana Imron Nazar Hosain, dalam bukunya, The Methodology for Study Qur'an, telah menuntun kita dengan sebuah Metodologi yang khas dalam memahami Ilmu Akhir Zaman (Eskatologi Islam), dengan bermodalkan;
1. Memahami Tafsir dan Takwil Qur'an dan Hadist berkaitan dengan akhir zaman
2. Sejarah yang Kredible, proporsional, Kritis dan Komprehensif
3. Menguasai dan Mendalami Geopolitik, dilengkapi juga dengan Ilmu Komunikasi Politik
4. Dan ilmu-ilmu yang mendukung atas ketiga kajian diatas.
Maka, anda akan bisa menyimpulkan apa dan bagaimana peristiwa di akhir zaman, figur apa saja yang akan muncul/keluar, siapakah sejatinya Lawan dan kawan kita, penipuan besar dan Fitnah, kebohongan, kemunafikan yang berserkan disekitar kita, hingga kita selalu waspada, berpegang teguh pada tali agama Allah, haus akan kebenaran dan menolak setiap bentuk tindakan penindasan, dan mendukung pada setiap bentuk tindakan perlawanan. Karena di hari kiamat nanti, kita akan berdiri di hadapan Allah yang Maha Agung, kemudian Allah bertanya kepada kita, "Mengapa kamu tidak berfikir? sehingga kamu sekarang dilempar kedalam api neraka?"
Kesmipulannya adalah RUMUS, maka apakah rumusnya?
Satu bocoran untuk anda yaitu, dimana anda memahami peta geopolitik Global maka anda (spertinya akan tercengang) akan lebih mampu mengenali peta politik dalam negeri. Simple bukan? Tpi nyatanya.. Hahaha sudahlah
Metodhologi dalam sebuah disiplin Ilmu adalah hal yg paling mendasar. Kita bisa Ibaratkan semisal Pabrik BATA/BATAKO/PAVING, dengan bahan baku material seperti Semen, Pasir dan Air kemudian dimasukkan kedalam ALAT atau MESIN PENCETAK, selanjutnya kemudian jadilah sebuah BATA/BATAKO/PAVING yang beraneka-ragam bentuk, sedangkan METHODOLOGI adalah kita ibaratkan suatu ALAT atau MESIN PENCETAKNYA.
Dalam belajar ilmu Syariah Islam, Methodologi ini di sebut ILMU USHUL FIQIH, sehingga dengan "bahan baku" sperti “nash-nash qur'an, hadist, ijma syahabat dan Qiyas” kemudian di Ijtihadkan oleh para Mujtahid lalu akan menghasilkan sebuah "istinbath hukum" melalui "fatwa" (meskipun gak selalu berbentuk fatwa), dan selanjutnya disimpulkan bahwa suatu perkara tersebut menghasilkan hukum-hukum: sperti_
"wajib,
"sunnah",
"mubah",
"makruh" atau
"haram".
Dalam kajian ILMU AKHIR ZAMAN (Eskatologi Islam), Guru Besar kami Syeikh Imron Nazar Hosain memiliki Ushul Fiqih tersendiri yg terpisah dengan Ushul Fiqih dalam pembahasan sprti pada Fiqih Ibadah, Mu’amalah dll. Karenanya maka, secara pribadi saya bukan hanya mengakui bahwa Beliau adalah seorang guru besar, namun sebagai MUJTAHID MUTLAK yg meletakkan konsep dasar Metodologi dalam kajian Eskatologi Islam.
Saya hanya bisa tersenyum ketika ada seseorang yang mengatakan, "di zaman modern saat ini, gak ada yg namanya Mujtahid dan ijtihad, karena sudah lengkap dibahas oleh para imam mazhab",
maka..orang yg berkata demikian itu ia artinya tidak menyadari bahwa, semisal sejarah tentang Penahklukan Kota Konstantinopel pasca Perang Dunia ke 2/penaklukan konstatinopel Palsu pada tahun 1453, dan memang trnyata Rezim/Emapayar Ustmani telah menutup dan melarang pintu “ijtihad”, apakah anda tidak merasakan bahwa dibalik itu semua ada rancangan jahat Zionisme (musuh yang nyata dari golongan manusia) untuk menutup pintu ijtihad tsb? ...bagaimana mungkin umat Islam tdak boleh ber-ijtihad khususnya tentang akhir zaman?, Mengingat tanda-tanda akhir zaman yg baru bermunculan dimasa sekarang2 ini ? Apakah mungkin Beliau Imam Syafi’i ber-ijtihad tentang Malhamah, sedangkan Gunung Emas yg akan keluar di sungai Eufrat ,baru muncul tahun 1971? (belum muncul Sungai Efruat di masa Imamul Syafi’i).
Sekali lagi saya tegaskan, bahwa ditutupnya pintu ijtihad itu adalah bagian dari rencana (jahat) Zionist, karenanya Zionist tentunya tidak menginginkan rencana (jahat)nya mereka terbongkar oleh Eskatologi Islam dari umat Islam, mereka tidak ingin umat Islam memahami rencana mereka atas Tanah Jerusalem, dll-dll. (baca Jerusalem in the Qur’an)
Kemudian, pendek cerita. Ada temannya sahabat saya yang mencoba menyanggah teman saya (sobar fatih) soal pandangan Guru kami tentang itu, dia berkata "Syeikh Imron itu hanya melakukan TAKWIL dan TIDAK TEKSTUAL dalam memahami suatu dalil jadi tidak bisa dijadikan pegangan kuat"
Lalu sahabat saya bertanya balik padanya, "kalo begitu, kenapa antum dulu pernah menjelaskan hadist tentang 'kaum muslimin berserikat pada 3 hal yakni : air, padang rumput dan api', kemudian antum mengartikan itu adalah SDA seperti tambang-emas dan Migas, PLTA yanf tidak boleh dimiliki swasta? Apakah pemahaman seperti itu antum katakan Tekstual?"
Lalu, ia (teman sahabat saya) pun bingung sendiri tidak mampu menjawab.
Jadi intinya, Takwil memang tidak dibolehkan dalam memahami Dzat Allah, Ruh (kecuali sedikit, itupun harus sesuai dengan petunjuk Allah) dan sebagian Hukum Syara’, semuanya kembali kepada Kaidah TAFSIR.
Namun, dalam Ilmu akhir Zaman, jika anda tidak mengandalkan TAKWIL (Hanya Tafsir saja), maka anda tidak akan pernah Menemukan kesimpulan. Mengapa? Karena Ilmu Akhir Zaman itu PASTI berkaitan dengan TANDA-TANDA yg bermunculan satu persatu (yang akan membentuk sebuah gugusan bintang), dan tanda-tanda yang Allah sebutkan kebanyakan tidak ekplisit dan tidak redaksional. Tapi bukan berarti tanda-tanda tersebut tidak boleh ditakwil, apa sebabnya? Karena Allah swt berfirman dalam potongan surat Yunus (yg artinya)....."janganlah kalian LALAI dari TANDA-TANDANYA"! (QS yunus : 92).
Jadi jelas sekali bukan?, dengan tanda-tanda akhir zaman yang telah Allah dan Rasul isyaratkan mestinya memotivasi kita untuk BERFIKIR dan MEMBERIKAN KESIMPULAN dan PENDAPAT, bukan malah justru MENGHUJAT ORANG YANG SUDAH BERUSAHA BERFIKIR DAN MEMBERIKAN PENDAPAT. Bukankah telah banyak disebutkan dalam al-Qur'an perintah kepada kita (manusia) supaya kita menjadi kaum yang berfikir (Ulil Albab) (kritis, jeli, dan analisis) ?
Nah, dalam ilmu Balaghoh (sastra arab) yang menjadi alat Methodologi, dikenal juga sebuah perumpamaan (analogy) dalam memahami al-Qur'an dan Hadist, baik itu berkaitan dengan sebuah pekerjaan dan Objek yang sedang dibicarakan, atau yang dikenal dengan SIMBOLISME SPIRITUAL/AGAMA, sebagaimana Rasulullah pernah meng-“ibarat”kan bahwa Masyarakat Islam itu bagaikan dalam sebuah perahu dan apabila ada salah satu penumpang yang mengambil air dengan cara melubangi kapal, maka binasalah semuanya, kemudian hadist ini "ditakwilkan" sebagai kewajiban Amar Ma'ruf Nahi Munkar, karena jika yang di ibaratkan Rosululloh tsb kita maknai tekstual, apa hubungannya perahu dgn dakwah? Hahaha...
Saya sangat tidak yakin, jika anda tidak mengetahui tentang simbolisme agama, jika berkaitan dg topik Ya’juj dan Ma’juj spertinya anda akan memahami bahwa Yaj’juj dan Ma'juj itu belum keluar! Karena mungkin disebabkan anda hanya memahami konteks tsb dengan cara menggambarkan (membayangkan/ imajinasi) itu sebagai Manusia yang Pake Baju besi dan membawa tombak, atau mungkin anda memahami nya (ya’juj dan ma’juj) menakutkan dengan wajah seram, sangar nak MONSTER ? Atau yang lebih unik lagi yaitu Bangsa China karena disana ada tembok besar china.. atau karena matanya sipit? Hahaha Omong kosong apa itu.
Lalu,
Anda mungkin tidak mengira bahwa, Lahirnya Zionist Israel adalah Fitnah DAJJAL pertama yang sudah keluar dari sejak dulu (setelah semenjak wafatnya Nabiyulloh Muhammad saw. Baca: simbolik 2 jari Nabi pada hadist), jika anda memaknai ciri-ciri Dajjal dengan hanya beranggapan bahwa Dajjal itu keluarnya “NANTI” dan dia sebagai sosok makhluk yang hanya memiliki satu mata dikepala (external) yaitu dengan wujud yang bermata satu, maka... Jangan salahkan siapapun (termasuk seseorang yang anda anggap sebagai ULAMA), sebabnya jelas karena anda mengabaikan point yg pertama di atas yaitu perintah berfikir (analisa) dalam rangka menerima sebuah informasi-informasi Media Global di akhir zaman. Karena itulah, jangan biasakan manja dalam hidup, maksud saya “serba instan” = (manja).
Tapi.. Maafkan kami, sebab sekarang belum waktunya untuk membahas Sang Al Masih Palsu /antiCrist (Dajjal). Hehehe 🙏
Diatas Itu hanyalah sebuah contoh kecil saja, betapa Simbolisme Agama itu sangat diperlukan dalam memahami gejolak realita sebagai tanda-tanda akhir zaman, insyaAlloh detailnya nanti kita akan membahasnya satu per satu, bersama kawan2 IAZ yang lain sperti Sodara Sobar Fatih yang pasti kami pun (sbgai pengkaji Eskatologi Islam) tidak sembarangan dalam menggunakan Simbolisme Agama, ada kaidah yang lain yang mendukung penggunaan kaidah ini yg telah Allah jelaskan dalam Qs Al-Kahfi tentang dimensi waktu, isyarat Hijrah, koin emas, dll.. dan juga kaidah "kata sifat" dalam Simbolisme Agama tersebut.
Saya akan ambil satu contoh penggunaan simbolisme-agama, yakni hadist Nabi yang berkaitan dengan Prediksi Malhamah (perang besar/akbar), perang itu kami meyakininya dilatarbelakangi oleh rebutan GUNUNG EMAS di sungai Eufrat, coba dech anda maknai GUNUNG EMAS tsb secara tekstual kemudian silahkan anda lakukan perjalanan keliling dunia untuk mencari GUNUNG EMAS itu? Hehe 😊 kira2 apakah anda bisa menemukanya? Sungguh kami bertanya..
Namun kami rasa tidak perlu anda cari, hal tsb hanya akan menyita waktu anda untuk berfikir luas, membuang2 waktu dan energi, dan biaya saja, dan kami yakin PASTI TIDAK akan ADA! Paling2 anda hanya akan menemukan gunung berapi, dan bukan gunung emas. hehe
Nah, mari sekarang kita Simbolkan Kata Per kata dari frase GUNUNG EMAS.
GUNUNG memiliki sifat BESAR, benar?
maka jika ada kata GUNUNG bisa di-simbolkan terhadap sesuatu yang sifatnya BESAR, BANYAK dan BERLIMPAH, keculi dalam pembahasan suatu tempat seperti GUNUNG UHUD, GUNUNG SINAI..dll. Apakah ya mungkin kita simbolkan kata GUNUNG dengan sifat yang KECIL?? Sedangkan sifat "kecil" di dalam al-Qur'an saja telah disimpulkan (oleh Alloh sendiri) dengan kata "DZARRAH" yang artinya “biji sawi atau atom”. Ingat kan ?
Sedangkan EMAS adalah simbol KEKAYAAN atau UANG atau sesuatu HAL yang berfungsi sebagai UANG/HARTA (kendaraan hidup).
jadi, GUNUNG EMAS dalam hadist Nabiyulloh Muhammad tsb adalah SIMBOLISME AGAMA yang bermakana KEKAYAAN SDA YG BERLIMPAH, UANG YG BANYAK, atau BERFUNGSI SEPERTI UANG juga HARTA. (semoga sampai sini anda cukup faham).
Kemudian, Dari hadist tsb kami menakwilkan bahwa Perang Malhamah dipicu oleh urusan KEKAYAAN ALAM diwilayah Sungai Eufrat yang diperebutkan oleh Negara-negara yang memiliki memiliki kekuatan militer yang dilengkapi dengan senjata super canggih pemusnah massal yang kita kenal dengan Nuklir pasca Amerika Serikat memberlakukan sistem Petro Dollar yang telah menjadikan cadangan minyak sebagai standar transaksi Internasional juga sebagai alat beli yang berfungsi sebagai "uang", dimana Amerika Serikat telah lama menipu dunia dengan sistem mata uang kertas Dollar yang menjadi acuan kurs internasional, kemudian di kubu RUSSIA dkk, menentang kebijakan dzalim Amerika-Israel tsb dengan sistem BRICS, sehingga suasana geopolitik dunia (global) semakin "panas" dan hal itu lambat laun semakin mendekat mengarah ke-pada Perang Dunia ke-3 yaitu suatu perang Final karena dalam frase perang tsb akan menggunakan senjata2 Pemusnah massal semisal Nuklir dan kami mengenalinya sebagai Perang Akbar atau Perang Bintang, yang mana sesuai dengan zuriyat Hadist Nabi Agung bahwa dalam peperangan tsb akan menyebabkan 99 dari 100 orang akan terbunuh.
Dan jika seAndaiya anda memaknai GUNUNG EMAS dengan tekstual, maka sudah barang tentu rambut anda akan keburu ber-uban dan kulit makin keriput tulang peot, karena anda akan terlalu lamaaa mikir hal yang sederhana tsb, sedangkan perang sudah digerbang pintu disaat anda masih berfikir 'ala wahabi yang selalu tekstual itu . Maaf 🙏
Karenanya, Guru Besar kami Syeikh Maulana Imron Nazar Hosain, dalam bukunya, The Methodology for Study Qur'an, telah menuntun kita dengan sebuah Metodologi yang khas dalam memahami Ilmu Akhir Zaman (Eskatologi Islam), dengan bermodalkan;
1. Memahami Tafsir dan Takwil Qur'an dan Hadist berkaitan dengan akhir zaman
2. Sejarah yang Kredible, proporsional, Kritis dan Komprehensif
3. Menguasai dan Mendalami Geopolitik, dilengkapi juga dengan Ilmu Komunikasi Politik
4. Dan ilmu-ilmu yang mendukung atas ketiga kajian diatas.
Maka, anda akan bisa menyimpulkan apa dan bagaimana peristiwa di akhir zaman, figur apa saja yang akan muncul/keluar, siapakah sejatinya Lawan dan kawan kita, penipuan besar dan Fitnah, kebohongan, kemunafikan yang berserkan disekitar kita, hingga kita selalu waspada, berpegang teguh pada tali agama Allah, haus akan kebenaran dan menolak setiap bentuk tindakan penindasan, dan mendukung pada setiap bentuk tindakan perlawanan. Karena di hari kiamat nanti, kita akan berdiri di hadapan Allah yang Maha Agung, kemudian Allah bertanya kepada kita, "Mengapa kamu tidak berfikir? sehingga kamu sekarang dilempar kedalam api neraka?"
Kesmipulannya adalah RUMUS, maka apakah rumusnya?
Satu bocoran untuk anda yaitu, dimana anda memahami peta geopolitik Global maka anda (spertinya akan tercengang) akan lebih mampu mengenali peta politik dalam negeri. Simple bukan? Tpi nyatanya.. Hahaha sudahlah
Post a Comment