Yaqut Al-Hamawi, Ahli Geografi dari Anatolia
Yaqut Al-Hamawi (1179-1229 M) lahir di Anatolia adalah penulis ensiklopedia (mu’jam)
geografi terpenting dalam Sejarah Peradaban Islam. Dia dilahirkan dari
seorang budak berkebangsaan Romawi lalu dibeli oleh seorang pedagang
dari kota Hamah pada saat dia masih kecil.
Dia
diberi nama Yaqut bin Abdullah. Meskipun Bapak angkatnya memberikan
kesempatan kepadanya untuk belajar Islam dengan baik dan bahasa Arab
menjadi bahasa sehari-harinya, kemampuannya dalam seni prosanya tidak
bernilai tinggi karena dia adalah orang asing.
Sejak
muda Yaqut adalah orang yang suka pada pengetahuan. Dalam proses
perjalanan ilmiahnya, Yaqut berhasil mengarang dua kitab penting yang
sudah pasti bisa ditemukan di perpustakaan Arab manapun, yaitu Mu’jam Al-Udaba’,
sebuah ensiklopedia yang mencakup materi sejarah peradaban dunia Islam
dan tentang para pengarang besar bangsa Arab pada zamannya. Buku
keduanya adalah Mu'jam Al-Buldan yang dikategorikan sebagai buku ensiklopedia geografi yang paling utama dalam sejarah manusia.
Yaqut
membuat sebuah buku rujukan umum yang berisi tentang materi geografi
yang dikenal pada zamannya khususnya setelah penjarahan tentara Mongol
terhadap sebagian besar kekayaan dunia Islam, pembakaran buku yang
sangat dahsyat termasuk diantaranya buku-buku geografi yang sangat
penting pada waktu itu. Itulah dia akhirnya menulis buku Mu'jam Al-Buldan, buku Ensiklopedia Geografi berbahasa Arab yang paling bagus pada abad pertengahan.
Karena
dia dapat melepaskan diri dari batasan geografi yang sangat sempit.
Dalam buku ini Yaqut menggunakan pendekatan ilmu Falak, ilmu bumi dan
bahasa. Isi buku ini berupa kisah perjalanan sehingga konsep
penulisannya seperti buku geografi historis yang memuat agama,
peradaban, ilmu ras manusia, kelebihan manusia, sastra rakyat dan seni
sastra.
Ketika Yaqut telah menulis buku yang
bernilai tinggi, Eropa masih terbelakang dan bergantung sepenuhnya
kepada dua buku Al-Idrisi dan Abu Al-Fida hingga akhirnya manuskrip
Mu'jam Al-Buldan masuk ke Eropa sedikit demi sedikit pada abad ke-19.
Karyanya secara sempurna dicetak pada tahun 1866 sampai 1873.
Pada
saat itulah Yaqut mendapatkan tempat yang terhormat di kalangan ahli
geografi bangsa Arab berkat mu’jamnya dibuat dengan penuh ketelitian dan
kejujuran berkat pengembaraannya selama 16 tahun di negara-negara dunia
Islam dan lain-lain. Ia telah mengunjungi hampir semua negara yang
ditulis dalam jamnya sehingga bahasanya cukup panjang.
Tatkala
dia berbicara tentang negara kota atau desa yang telah dikunjungi
disebutkan ayat Alquran atau Hadis yang berkaitan dengan kota tersebut.
Dia menafsirkan nama dan asal penamaan kota tersebut, menjelaskan ucapan
pelafalan nama kota itu yang paling betul, kemudian memaparkan sejarah
berdirinya kota, suasana yang terjadi pada saat itu, lalu memberikan
penjelasan mengenai peranan yang dimainkan oleh kota tersebut dalam
sejarah, disertai pula dengan cerita-cerita yang berkaitan dengannya.
Dalam
buku yang sama, dia juga menyebutkan sejarah penaklukan yang dilakukan
kaum muslim dan cara menaklukannya, nama-nama ulama yang muncul di kota
tersebut atau kota yang pernah dikunjungi khususnya para ahli fiqih dan
ahli hadis, nama guru guru dan murid mereka. Yaqut juga memberikan
penjelasan rinci mengenai gedung-gedung pelabuhan dan banteng yang
pernah dia kunjungi.
Dia singgah cukup lama di
sana agar dapat mengetahui adat istiadat dan perilaku kabilah-kabilah di
tempat itu. Yaqut juga tidak lupa menyelipkan selingan berupa
cerita-cerita aneh dari negeri yang sedang dibicarakan, disamping
menyantumkan syair untuk negeri tersebut sehingga panjang tulisan untuk
satu negeri atau satu desa bisa mencapai 10 atau 15 halaman. Oleh sebab
itu materinya sangat beragam.
Dia tidak
mempersingkat pembicaraan mengenai dunia Islam seperti yang dilakukan
oleh ahli geografi bangsa Arab sebelumnya. Dia berbicara tentang Timur
jauh Eropa Timur dan Utara serta sebagian negara Eropa Barat lainnya.
Pengetahuannya tentang dunia timur lebih banyak dibandingkan
tempat-tempat yang lain. Tulisannya tentang Italia, Corsica Malta,
Kalibria banyak mengalami kesalahan.
Dalam mu’jam-nya,
Yaqut menulis mukadimah yang sangat panjang yang terdiri atas 5 bab
yang lebih menyerupai pengantar. Pada mulanya dia berbicara tentang
berbagai teori mengenai bentuk bumi berdasarkan ilmu bumi pasti. Dia
menyebutkan kecenderungannya bahwa bentuk bumi ini bulat dan tidak
datar. Di setiap kutubnya terdapat daya tarik yang paling saling menarik
seperti halnya magnet.
Pada bab kedua dia
berbicara tentang tatanan pembagian wilayah dan cara-cara praktis untuk
memperbarui letak wilayah tersebut. Pada bab ketika dia berbicara
tentang arti istilah-istilah yang disebutkan dalam buku Geografi seperti
pos, farsakh dan mil begitu pula istilah-istilah geografi-astronomi
seperti panjang, lebar dan derajat serta istilah-istilah khusus seperti
pajak, eksploitasi tanah, rampasan perang dan lain-lain.
Pada
bab empat, dia mengulas secara singkat negara-negara yang telah
ditaklukkan oleh kaum muslim dan pajak yang mesti dipungut dari daerah
tersebut Sedangkan bab lima lebih merupakan mukadimah bagi uraian
Negara, penduduk dan pembagian kekuasaan yang sesuai dengan tempat dan
kondisinya. Setelah mukadimah panjang yang menghabiskan 50 halaman, dia
menulis mu’jam-nya dengan penuh ketelitian dan menyusun judulnya sesuai urutan abjad.
Post a Comment