Einstein Membantah Taurat dan Injil


Tulisan ini saya buat ketika saya iseng-iseng baca buku lama saya dengan judul yang sama seperti judul tulisan ini. Setelah saya baca, saya berfikir cukup menarik juga jika kita membahas einstein yang selama ini kita kenal sebagai ilmuwan jenius yang menemukan teori relativitas dan teori-teori fisika lainnya dari sisi religius nya. Disini saya akan menuturkan bagaimana seorang einstein dengan nalar dan logikanya mencoba memahami injil dan taurat dan akhirnya di ambil kesimpulan oleh dia bahwa apa yang disampaikan injil dan taurat adalah tidak benar. Mari disimak... :)
Awal Kebencian yang terpendam 
Sebenarnya Einstein adalah seorang yang pasifis dan sekaligus seorang philantropis itu artinya Eisntein tidak mudah untuk membenci seseorang walaupun orang itu pernah bersebrangan jalan dengannya ataupun menentang pendapatnya. Jadi apa sebenarnya maksud judul "awal kebencian yang terpendam"? apa yang dia benci ? knp dia benci ?. Untuk menjawab nya kita perlu melakukan flash back ke masa kecil einstein.
Eintein Di besarkan dengan keluarga yang yahudi karena ayahnya Herman Einstein dan Paulina Koch adalah seorang yang yahudi tulen. Sudah barang tentu di lingkungan keluarganya einstein dibesarkan dan diajarkan dengan cara-cara yahudi dan taurat. Akan tetapi di lingkungan dia bersekolah yaitu di Peterschule dia diajarkan dengan cara katholik, dimana di sekolah tersebut pelajaran agama katholik adalah sesuatu yang wajib untuk siswanya. Jadi Einstein ketika kecil mendapatkan dua pendidikan agama yaitu yahudi dan katholik.
Awal kebenciannya dimulai ketika suatu hari pada pelajaran agama khatolik gurunya mengatakan : 
".... seperti inilah paku yang digunakan orang yahudi untuk memaku tangan dan kaki yesus kristus di tiang salib " gurunya berkata demikian sambil melihat tajam ke arah Einstein, satu-satunya siswa yahudi di kelas. Kontan semua siswa pun ikut melirik ke arah eisntein dengan tatapan kebencian. 
Menurut pemahaman orang katholik, Yesus meninggal di tiang salib dengan tangan dan kaki yang dipaku orang yahudi. Jadi menurut orang katholik tuhan mereka dibunuh (disalib) oleh orang yahudi.
Ada dugaan apa yang disampaikan gurunya einstein ini adalah sebuah kesengajaan untuk menimbulkan kebencian pada orang yahudi. terlebih di kelasnya hanya ada satu orang yahudi yaitu Einstein. Einstein benar-benar geram sambil mengepalkan tangannya dia berkata " Ini tidak adil, benar-benar tidak adil"
Semenjak itu lah kebencian einstein terhadap orang-orang semit dan anti yahudi tumbuh termasuk guru dan teman-temannya yang memperolok-oloknya. Tetapi einstein tetap bergaul dengan baik bahkan jika teman-teman nya kesulitan menemukan jawaban pelajaran agama katholik einstein membantu memecahkannya. Sementara itu kata-kata gurunya begitu membekas dalam pikiran dan hati einstein sehingga menjadikan einstein berpikir ulang atas ucapan gurunya . Mengapa demikian ? sangat mungkin einstein dengan kemampuan berpikirnya melakukan analisa atas kebenarannya tersebut. 
Hasil analisa einstein menghasilkan beberapa hipotesa sebagai berikut :

1.Kalau benar yesus mati di tiang salib, untuk menebus dosa umat manusia, berarti tuhan sangat kejam, karena membiarkan "anaknya"(yesus) dibunuh! Dimana letak kasih sayang seorang "bapak"(tuhan) kepada seorang "anak"(yesus), bapak sampai tega membunuh anak ! tuhan tidak berprikemanusiaan , tidak manusiawi 

2.Kalau benar yesus mati ditiang salib dan yang memaku adalah orang yahudi, maka orang yahudi tersebut sangat berjasa bagi umat nasrani, karena telah ikut menghapuskan dosa manusia yang percaya pada yesus dengan cara memaku yesus sehingga mati ! Seandainya yesus tidak jadi di paku (oleh orang yahudi) dan yesus tidak mati, maka dosa manusia tidak jadi dihapus.

3.Kalau benar yesus mati ditiang salib berarti tuhan tidak punya kuasa untuk melindungi atau membatalkan kematian yesus. Berarti tuhan tidak maha kuasa

4.Kalau tuhan maha kuasa, tentunya dengan kemahakuasaannya bisa menghapus dosa dengan cara lain, yaitu dengan jalan mengampuni dosa manusia itu sendiri. 

Empat pemikran tadi terlintas di benak einstein mungkin juga benak manusia lain. Karena sesuai dengan akal dan jalan pikiran. 
Einstein makin yakin akan kebenaran logika berfikirnya ketika dia mengingat kembali ten commandements , yang menyatakan secara tegas bahwa melarang menyembah selain kepada tuhan yang maha esa. Akan tetapi dalam pelajaran agama katholik dia diajarkan tentang oknum ketuhanan, tuhan bapak, yesus kristus (tuhan anak) dan roh kudus. Bukankah ini menyimpang dari ajaran agama leluhurnya?. ini tidak benar "pikir einstein".
Injil Yang tak masuk akal Einstein 
Einstein mulai mengkritisi Kitab Injil ketika ia lulus dari politeknik menjadi seorang insinyur teknik dan sudah menemukan penemuan-penemuan nya. Hal ini disengaja oleh einstein agar pendapatnya mengkritisi injil bisa didengar oleh para ilmuwan juga usaha mencari jalan keluar kegelisahan hatinya.
Kegelisahan hati einstein terjadi adalah menentukan agama apa yang sebaiknya dipeluk oleh dirinya. Mengapa Einstein harus memilih suatu agama tertentu?, Hal ini disebabkan oleh pengaruh buku-buku bacaan yang sudah dilahap einstein semenjak muda selain itu einstein mengagumi seorang penyair jerman yang bernama  johann wolfgang von goethe . Dalam salah satu syairnya beliau menyinggung masalah ketuhanan, berikut petikan syairnya
" Ia yang memiliki sains dan seni, 
memiliki pula agama.
ia yang tidak mempunyai keduanya 
lebih baik memilih agama"

Syair pendek tersebut sangat menyentuh hati einstein, sehingga menimbulkan keyakinan dalam hati einstein dia harus memeluk agama. Agama apa?, yah agama itu harus sesuai dengan nalar dan jalan pikirannya, bukan agama yang ketika ia kecil ditanamkan secara dogmatis kepada dirinya yaitu katholik dan yahudi .
Dalam satu ucapannya einstein menyiratkan dia tidak akan memeluk kedua agama yang ditanamkan ketika ia kecil. berikut ucapannya :
"Lewat berbagai bacaan ilmiah populer, aku sampai pada keyakinan bahwa sebagian besar kisah-kisah injil tidaklah mungkin benar. Konsekuensinya adalah pemikiran bebas yang benar-benar fanatik dan liar yang terangkai dengan kesan bahwa anak-anak muda sengaja dikelabui oleh negara lewat kebohongan-kebohongan; ini adalah kesan yang menyentakku. kecurigaan terhadap semua bentuk otoritas tumbuh kuat dari pengalaman ini, sikap yang skeptis terhadap keimanan-keimanan yang hidup dalam lingkungan sosial tertentu- sebuah sikap yang tak pernah pupus dari ku, meskipun nantinya, karena pandangan yang lebih baik terhadap hubungan sebab-akibat , sikapku ini pun kehilangan beberapa ketajaman yang orisinal. "

Einstein berkayakinan kisah-kisah dalam injil tidaklah benar karena adanya pertentangan antara satu ayat dengan ayat lainnya. Einstein berpendapat kitab injil yang diajarkan nabi isa as adalah penerus dari ajaran nabi musa as yang dihimpun dalam kitab taurat. Mengapa semula tuhan yang maha esa menjadi trinitas ? padahal semasa hidup nabi isa as tidak pernah mengajarkan trinitas. Lantas darimanakah datangnya trinitas itu ?. Trinitas terlahir setelah "kematian" nabi isa as. Jelas jika trinitas bukalah wahyu allah yang diturunkan kepada nabi isa as. akan tetapi hasil dari campur tangan suatu golongan untuk kepentingan golongannya. Tetapi dalam agama nasrani trinitas tidak boleh di anggap polytheisme tapi monotheisme karena menurut filsafat keagamaan mereka tuhan bapa, yesus kristus dan roh kudus adalah suatu keutuhan tunggal. Ini tidaklah sesuai dengan logika einstein, ini sama halnya jika 1+1+1 = 1, di kemanakan kah logikanya ???? , logika einstein tidak bisa menerima itu maka dari itu einstein menyadari injil adalah tidak benar.
Jadi, pemikiran Einstein yang dianggap menentang atau membantah kitab injil adalah berdasarkan penalaran dan akal jalan pikiran yang masuk akal. penentangan einstein terhadap injil sebenarnya merupakan kepentingan ilmiah dalam rangka mencari kebenaran yang sesunggunhya.
Apa yang dicapai einstein dalam perenungannya dalam mencari kebenaran dan pencarian agama sampai pada kesimpulan bahwa injil dan taurat itu tidak benar. bisa kita jadikan pelajaran walaupun einstein belum menemukan islam karena blm diberikan hidayah oleh allah, tapi kita bisa memetik hikmahnya , dalam mencari kebenaran kita harus memaikan akal dan pikiran kita, dalam menjalani sesuatu harus punya ilmunya, allah pun pernah berfirman :
DAN JANGANLAH KAMU MENGIKUTI APA YG KAMU TIDAK MEMPUNYAI PENGETAHUAN TENTANGNYA.SESUNGGUHNYA PENDENGARAN,PENGLIHATAN DAN HATI,SMUANYA ITU AKAN DIMINTA PERTANGGUNGAN JAWABNYA"(QS.AL-ISRA'[17]:36)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.