PUTIN DUKUNG PALESTINA

Presiden Rusia Vladimir Putin, Senin 25 Juli 2016 lalu mengatakan, status quo Palestina saat ini tak bisa diterima. Ia menyerukan agar proses negosiasi terkait status Palestina segera dilanjutkan. (Baca: Putin Kembali Dukung Kemerdekaan Palestina)

“Kami akan terus membantu upaya penyelesaian masalah Palestina, baik secara bilateral maupun multilateral,” kata Putin melalui pesan yang disampaikan bagi para kepala negara dan pemerintahan negara-negara anggota Liga Arab.

“Kami menilai status quo Palestina saat ini tak bisa diterima dan kami mendukung terciptanya kondisi yang memungkinkan kelanjutan proses negosiasi, agar Palestina bisa merdeka dan hidup berdampingan dengan negara-negara tetangganya,” kata Putin.

Negosiasi, kata Putin bertujuan untuk menciptakan negara Palestina yang merdeka, layak dan integral dengan Yerusalem timur secara damai. (Baca: Putin Tegaskan Negaranya Dukung Palestina Merdeka)

Sebelumnya, pada awal Juni 2016, para Menteri Luar Negeri dari 27 negara menggarisbawahi bahwa keadaan status quo antara Israel dan Palestina saat ini tidak dapat dipertahankan.

Mereka pun menegaskan pentingnya agar kedua negara yang bertikai segera ambil langkah dan kebijakan yang menunjukkan komitmen terhadap perundingan, untuk mencapai solusi dua negara (two-state solution).

“Palestina dan Israel harus segera mengambil langkah menghentikan kekerasan, menghentikan pembangunan pemukiman ilegal di tanah Palestina. Lalu, memastikan keamanan guna menciptakan kondisi kondusif untuk perundingan perdamaian,” ungkap Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi.

Dalam pertemuan ini, para Menlu menegaskan kembali dukungannya untuk mencari solusi yang adil, abadi dan komprehensif bagi konflik Palestina-Israel yang telah berlangsung selama 50 tahun.

Guna mendukung proses perundingan perdamaian kedua negara, para Menlu menyampaikan kesiapannya untuk memberikan insentif, termasuk bantuan kapasitas dan kerja sama ekonomi kepada Palestina dan Israel.
Diberdayakan oleh Blogger.