PM Malaysia Tegaskan Akhiri Kerjasama Dengan Arab Saudi Soal Perang Yaman
Kuala Lumpur, 15 Agustus 2018. Perdana Menteri
Malaysia menekankan penghentian segala bentuk kerjasama negara ini
dengan Arab Saudi terkait perang di Yaman.
Mahathir Mohamad menyatakan tidak ingin terlibat dalam
perang dan kejahatan Arab Saudi dalam perang di Yaman. Dijelaskannya
bahwa pihaknya akan mencegah Kuala Lumpur menjadi tertuding dalam segala
bentuk tindak kejahatan di Yaman.
Kemenangan Mahathir dalam pemilu parlemen Malaysia beberapa
waktu lalu merupakan pukulan telak bagi politik rezim Arab Saudi di
Asia Tenggara. Sedemikian rupa sehingga Kementerian Pertahanan Malaysia
dalam sebuah pernyataan mengumumkan pencabutan ijin aktivitas King
Salman Centre for International Peace, yang mulai beraktivitas 14 bulan
lalu di era pemerintahan mantan perdana menteri Najib Razak.
Kegiatan lembaga tersebut dimulai menyusul hubungan dekat
Najib dengan rezim Arab Saudi. Setelah mendapat bantuan dari rezim Al
Saud, Razak juga memberikan sejumlah keistimewaan kepada Arab Saudi di
antaranya pembentukan apa yang disebut “King Salman Centre for
International Peace” itu.
Meskipun kata “perdamaian” digunakan untuk pusat tersebut
dalam rangka pengelabuhan publik, banyak kalangan politik dan agama di
Malaysia yang memperingatkan konsekuensi aktivitas lembaga tersebut
terhadap persatuan nasional dan kerukunan sosial dan agama. Dikarenakan
salah satu tujuan terpenting dari pusat milik Arab Saudi itu adalah
penyebaran Wahabisme, yang konsekuensi dan bahayanya sangat terlihat
jelas di Pakistan.
Perluasan sektarianisme dan kekerasan agama merupakan
dampak terpenting dari doktrin-doktrin Wahabisme yang menyimpang dan
diajarkan di pondok-pondok pesantren Pakistan. Sementara sektarianisme
dan terorisme merupakan kelanjutan praktis dari Wahabisme yang kini
menyeret Pakistan ke jurang krisis sosial.
Atas dasar tersebut, pemerintah Malaysia dipimpin oleh
Perdana Menteri Mahathir Mohammad dalam upaya menghadapi ekstremisme dan
terorisme, mengambil langkah cerdas dengan melarang semua kegiatan
budaya dan agama yang terkait dengan paham Wahabi dan pemerintah Arab
Saudi.
Namun penekanan kembali Mahathir untuk mengakhiri kerjasama
negaranya dengan Arab Saudi dalam perang di Yaman, dikemukakan pasca
serangan brutal dan sadis jet tempur Arab Saudi ke sebuah bus yang
mengangkut pelajar Yaman. Kejahatan yang langsung mendapat kecaman
internasional. Oleh karena itu, Malaysia dengan cepat mengumumkan
penghentian semua kerjasama dengan Arab Saudi terkait perang di Yaman.
Malaysia adalah negara penting di dunia Islam dan penekanan
Mahathir terkait perang yang dikobarkan Saudi di Yaman membawa pesan
tegas untuk seluruh negara dunia Islam agar mereka juga menghentikan
kerjasama dengan Al Saud dalam pembantaian massal sadis rakyat Yaman.
Setelah kemenangan Mahathir dalam pemilu Malaysia,
kemenangan Imran Khan di Pakistan juga mendaratkan pukulan telak pada
politik regional Arab Saudi. Penentangan pengadilan Pakistan terhadap
kerjasama militer pada pemerintahan sebelumnya dengan Arab Saudi dalam
perang Yaman menunjukkan bahwa lembaga hukum dan militer Pakistan juga
tidak dapat mengabaikan protes luas warga Pakistan di hadapan kejahatan
pembantaian warga tidak berdosa dan anak-anak di Yaman.
Post a Comment