DAN SOEKARNO MELAWAN SYSTEM ZIONIST TERSEBUT

Oleh : Angkoso Nugroho

Seperti anda ketahui, kolonialisasi Eropa yang dibekingi korporasi internasionalis Zion, yaitu VOC, dan EIC terhadap seluruh dunia bukanlah hanya sekedar untuk menyerap emas dan perak dari seluruh dunia, namun yang paling utama adalah untuk menanamkan institusi negara demokrasi dan bank sentral di seluruh dunia.
Mengenai Soekarno dan Elemen Islam di Masa Beliau

Untuk ini Zion mengumpulkan orang-orang terpelajar dari seluruh daerah jajahan ke Eropa, Den Haag, dll, untuk mendidik mereka dan mengirimkan mereka kembali ke bangsa mereka untuk menjadi pemimpin di negara mereka dan memerintah negara itu atas nama Zion.

Hal ini yang disebut sebagai binatang buas dari tanah atau dari bumi atau dari dalam bumi di dalam Hadist maupun di Injil. Adalah gerakan bawah tanah atau underground movement yang menjadi cikal bakal ormas, parpol, LSM, organisasi kepemudaan, dll. Basisnya adalah perguruan tinggi negeri yang mengikuti sistem pencerahan di Eropa, yaitu sekularisasi cara pemikiran.

Ahmad Soekarno dan pendiri bangsa yang lain serta elemen cendekiawan Islam pada saat itu adalah bagian dari makhluk tanah ini. Namun, tidak semuanya bisa terbeli oleh Zion. Soekarno memodifikasi konsep demokrasi agar tidak bisa di atur dari luar negeri, dan memperkuat kedaulatan bangsa di bidang ekonomi, politik, militer, budaya, dll, yang pada dasarnya sesuai dengan Islam. Beliau bahkan berencana membuat Rupiah dijamin dengan Dinar sesuai dengan Shariah. Dan elemen Islam pada saat itu yang melakukan penentangan terhadap beliau terpaksa harus disingkirkan dari kepemimpinan politik.

Apapun tuduhan mereka terhadap Soekarno tidak benar adanya, dan mereka tidak punya kebijaksanaan dan pemikiran yang luas untuk menangkap keinginan beliau, ataupun melihat hal-hal yang fundamental dalam Islam yaitu sistem moneter berbasis Dinar, yang jika diganti akan menjadi kotak pandora penjajahan dalam bentuk lain.

Tangan-tangan gurita Zion di dalam negeri, dan juga di seluruh negara-negara lain, seperti yang saya jelaskan di atas masih ada hingga saat ini. Cobalah bergaul dengan mereka, sampai lingkaran yang terdalam, tidak ada yang mereka bicarakan selain Apel Washington atau dana bantuan asing.
Inilah intrepertasi saya mengenai sejarah bangsa kita, dan tidak ada sentimen pribadi dalam hal ini. Saya tidak bicara dengan sarung tinju dan hanya meminta saudara sekalian untuk berfikir jernih. Jika tidak suka, saya tidak keberatan jika anda meninggalkan saya.
Terima kasih.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.