KONSEP KEKHALIFAHAN HANYA DUA KALI DALAM ISLAM

Khilafah atau kekhalifahan Islam adalah Kepemimpin atau pemerintahan yang menjadikan Syariat Islam (Quran & Hadist) sebagai sumber hukum tertinggi yang diakui dan dipatuhi oleh seluruh umat Islam diseluruh dunia dan dipimpin seorang Khalifah , seperti halnya pemerintahan Madani pada zaman Nabi di Madinah.

Beberapa pendapat bahkan memberi syarat yang lebih berat yaitu  bahwa  seorang Khalifah akhir zaman adalah seorang wakil Allah dimuka bumi, maka kemunculannya pasti sudah diisyaratkan oleh Sunnah Nabi.

Jadi jika ada sekelompok orang/pemerintahan yang mengklaim sebagai khilafah Islam tapi hanya dipatuhi oleh suatu kelompok  dan tidak dipimpin oleh seseorang yang diisyaratkan agama (Hadist), tentu bukanlah khilafah Islam. Karena beberepa fihak lain bisa juga mengklaim sebagai khilafah Islam . dalam arti bisa terjadi puluhan klaim khilafah Islam dalam satu waktu.

Kalau pendirian Khilafah dipandang seperti mendirikan negara maka bisa kita bayangkan betapa kacaunya dunia Islam,  misal saja ada 10 atau 15  klaim khilafah Islam didunia yang masing masing punya kekuatan militer.   Padahal dengan adanya puluhan sekte saja kita mengalami setiap sekte merasa yang paling benar dan saling bertengkar.

Dengan demikian membuat kekhalifahan Islam ternyata tidak semudah seperti mendirikan suatu negara, Karena harus ditaati oleh umat Islam sedunia, juga syarat pemimpinnya (khalifahnya)  yang seharusnya sudah diisyaratkan oleh Hadist .

Kita melihat paling tidak ada tiga alasan yang semuanya berdasar Sunnah dan Ayat Quran yang menurut kami sangat cukup menjadi petunjuk kapan Khilafah Islam itu akan terbentuk , yaitu :

    Hadist menyebut Khilafah Islam hanya akan terjadi dua kali.
    Selama Ya’juj Ma’juj masih ada maka tidak Mungin dibentuk Khilafah Islam.
    Hanya Khllafah Islam yang dipimpin Al Mahdi yang diisyaratkan Hadist sebagai Khilafah akhir zaman, tidak ada yang lain.

Poin ketiga  sudah sangat jelas, Kita akan bahas poin kesatu dan kedua.

    Khilafah Islam Hanya Akan Terjadi Dua Kali

Kita akan mengupas hadist yang sebenarnya sering kali dikutip oleh banyak fihak tapi sayangnya kebanyakan gagal mengambil makna yang terkandung didalamnya. Padahal cukup dengan hadist itu kita sudah tahu apakah mungkin suatu khilafah Islam itu bisa begitu saja dibentuk oleh seseorang yang mengaku sebagai khalifah atau wakil Allah dimuka bumi.

Secara umum umat Nabi Muhammad sejak beliau diangkat Nabi sampai akhir zaman akan mengalami 5 zaman  , hal ini telah diIsyaratkan dalam beberapa Hadist Shahih riwayat Ahmad dan Abu Dawud, Kita kutip salah satunya yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad :

تَكُوْنُ النُّبُوَّةُ فِيْكُمْ مَا شَاءَ ا للهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلآفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ اَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا عَاضًا ، فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ  أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا جَبَّرِيًّا ، فَتَكُوْنَ مَا شَاءَ اللهُ  أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلآفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، ثُمَّ سَكَتَ

“Periode kenabian akan berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya. Setelah itu datang periode khilafah aala minhaj nubuwwah (kekhilafahan sesuai manhaj kenabian), selama beberapa masa hingga Allah ta’ala mengangkatnya. Kemudian datang periode mulkan aadhdhan (penguasa-penguasa yang menggigit) selama beberapa masa. Selanjutnya datang periode mulkan jabbriyyan (penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak) dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah ta’ala. Setelah itu akan terulang kembali periode khilafah ‘ala minhaj nubuwwah. Kemudian Nabi (Muhammad) diam.” (HR Ahmad)



Mari kita identifikasi satu persatu  5 zaman itu  :

    Zaman Kenabian ( Mulai Muhammad diangkat Nabi sampai meninggalnya Beliau) (570M-632M)
    Zaman Kekhalifahan Islam pertama (masa Khulafaur Rasyidin) ,(632-662M).
    Zaman Raja2 menggigit (penindas) Kerajaan Umayyah, Abassiyah, Ustmani , 662M-1924M
    Zaman Raja2 pemaksa (diktator) Kerajaan Arab Saudi ,1932 – sekarang.
    Zaman khilafah Islam Terakhir yang akan diprakarsai Imam Mahdi dan Nabi Isa .
    Berakhirnya sejarah manusia, menuju  proses kiamat (diisyaratkan “Nabi terdiam”),

Kalimat “Setelah itu akan terulang kembali periode khilafah ‘ala minhaj nubuwwah” , maknanya Khilafah Islam itu hanya akan terjadi dua kali Yaitu zaman Khulafaur Rasyidin dan khilafah Islam dunia terakhir yang akan dibentuk Imam Mahdi.   

Kalimat “ Kemudian Nabi (Muhammad saw) terdiam “ , bermakna bahwa setelah berakhir khilfah Islam yang dipimpin Imam mhadi dan Nabi Isa maka  berakhirlah sejarah umat manusia dan sejarah dunia, artinya dunia akan memasuki proses2 kiamat. Artinya, KeKhalifahan Islam yang dimaksud akan terjadi diujung akhir zaman (sebelum kiamat).

Karena banyak hadist lain yang menyebut Imam mahdi yang akan membentuk Kekhalifahan akhir zaman, maka dengan gampang kita menyimpulkan bahwa kekhalifahan Islam yang dimaksud hadist diatas adalah yang akan dibentuk oleh Imam Mahdi.

Ehmm ternyata bukan sembarangan orang ya yang pantas menyebut dirinya sebagai seorang Khalifah …..tentu saja karena seorang khalifah pastilah seorang wakil Allah dimuka bumi. Sederhananya  kalau nama kita , ciri2 fisik waktu dan tempat kemunculan kita sama sekali tidak masuk kriteria yang diisyaratkan hadist ya sangat tidak lucu kalau mengklaim sebagai seorang Khalifah Allah.

.

Kita akan membahas langsung pada fase ketiga karena fase pertama dan kedua sudah sangat jelas.
Fase Ketiga 

Setelah masa Khulafaur Rasyidin ada 3 pemerintahan yang “mengklaim” sebagai Khilafah Islam , Yaitu Kekhalifahan Umayyah (662M-750M), Abassyah (750M-1258M) dan Ustmani (1294-1924). Jelas ketiga pemerintahan Islam itu masuk ke fase ketiga Raja2 menggigit (penindas). Silahkan baca sendiri sejarah sepak terjang  tiap dinasti itu, tapi yang pasti  tiap pergantian dinasti selalu diawali dengan perebutan kekuasaan dengan kekerasan.

Pada akhir fase ketiga ada Kekhalifahan Ustmani. Saya kira sejarah telah mencatat bagaimana kekhalifahan Ustmani itu dibentuk dari penyerangan terhadap Kekasiran Bizantium yang beragama Kristen Orthodox. Dan bahkan ada tindakan memalukan yang tidak pernah diajarkan Islam yaitu mereka merubah fungsi Katedral Hagia Sofia menjadi Masjid.
Tidak satupun Ayat atau Hadist yang menyuruh menyerang umat lain jika mereka tidak menyerang umat Islam, Islam adalah pembawa rahmat bagi seluruh umat manusia :



Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (al Mumtahanah: 8)

“Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia” (QS. Al Anbiya: 107)



.
Fase Keempat

Pada Fase ke 4 jelas kita bisa identifikasi sebagai Kerajaan Saudi Arabia, karena beberapa tahun setelah ambruknya Kekaisaran Ustmani (yang dianggap “Khilafah” Islam) berdirilah Kerajaan Saudi yang menjadi barometer Islam diseluruh dunia sampai saat ini. Rasanya tidak mungkin kita identifikasi sebagai Iran atau Mesir atau lainnya karena dalam Hadist shahih lain disebutkan berakhirnya Fase keempat itu adalah tanda munculnya Imam mahdi (dari Madinah) yang akan membentuk Khilafah Islam terakhir.

Seperti yang diisyaratkan hadist berikut :

يَكُونُ اخْتِلَافٌ عِنْدَ مَوْتِ خَلِيفَةٍ فَيَخْرُجُ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ هَارِبًا إِلَى مَكَّةَ فَيَأْتِيهِنَاسٌ مِنْ أَهْلِ مَكَّةَ فَيُخْرِجُونَهُ وَهُوَ كَارِهٌ فَيُبَايِعُونَهُ بَيْنَ الرُّكْنِ وَالْمَقَامِ وَيُبْعَثُ إِلَيْهِ بَعْثٌ مِنْ أَهْلِ الشَّامِ فَيُخْسَفُ بِهِمْ بِالْبَيْدَاءِ بَيْنَ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةِ

“Akan terjadi perselisihan setelah wafatnya seorang pemimpin, maka keluarlah seorang lelaki dari penduduk Madinah mencari perlindungan ke Mekkah, lalu datanglah kepada lelaki ini beberapa orang dari penduduk Mekkah, lalu mereka membai’at Imam Mahdi secara paksa, maka ia dibai’at di antara Rukun dengan Maqam Ibrahim (di depan Ka’bah). Kemudian diutuslah sepasukan manusia dari penduduk Syam, maka mereka dibenamkan di sebuah daerah bernama Al-Baida yang berada di antara Mekkah dan Madinah.” (HR Abu Dawud 3737)



Kenapa Hadist pertama diatas  menggolongkan Kerajaan Saudi sebagai Pemaksa ? sejarah mencatat bagaimana  Kerajaan itu dibentuk atas kerjasama dengan zionis Inggris (superpower waktu itu) untuk melepaskan diri dari Kekhalifahan Ustmani. Sistem Kerajaan murni yang diterapkan membuat Raja Saudi adalah pemegang otoritas tunggal tanpa ada badan Negara lain yang bisa mengontrol.

Ketika chatting dengan seseorang dari eropa yang beragama nasrani beberapa tahun lalu saya sempat bingung menjawab kenapa  Saudi yang pusat Islam banyak terlibat dalam kekerasan padahal katanya Islam agama penuh damai.

Tidak bisa dibantah memang kelakuan Penguasa Saudi (bukan seluruh rakyat Saudi) dikancah politik dunia sangat membingungkan kita, Keterlibatannya  dalam kekerasan2 yang lakukan bersama dengan sekutunya AS dengan  militernya (NATO) terlalu banyak . Mulai dari keterlibatan dalam penghancuran Libiya , Keterlibatan dalam penghancuran Suriah, Keterlibatan dalam peristiwa WTC , keterlibatan  dalam pembentukan kelompok2 radikal di Timteng  seperti El Nusra dan ISIS  sampai dengan secara terang2an membantai umat Islam dinegara paling miskin diTimteng  Yaman.

Sejarah dan liku liku mencengangkan berdirinya Kerajaan Arab Saudi ini bisa anda baca dalam buku Survey of International Affair 1925 yang disusun oleh Arnold J Toynbee yang sekarang bisa didownload dengan gratis. Mudah2an anda tidak kaget membacanya.

.

Tampaknya kesalahan pola fikir dari kebanyakan kita yang sebenarnya membingungkan kita sendiri. Kita selalu beranggapan apa saja yang dari arab Saudi adalah suci. Yang suci adalah kota Makah dan Madinah , para penguasanya itu adalah manusia biasa yang bisa dijalan yang benar dan bisa dijalan yang salah.

.

Bukankah para penguasa Saudi telah membuat fasilitas haji yang luar biasa dan mengurus Masjidil Haram ?

Al-Quran Surat At-Taubah-19 telah menjawab pertanyaan tersebut :

أَجَعَلْتُمْ سِقَايَةَ الْحَاجِّ وَعِمَارَةَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ كَمَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَجَاهَدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ لا يَسْتَوُونَ عِنْدَ اللَّهِ وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

Apakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta bejihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah,  dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.(QS At Taubah-19)

Penjelasan :

Ayat itu mengisyaratkan akan muncul fenomena dimana banyak orang berpendapat bahwa para penguasa  yang kita lihat membangun fasilitas haji (disimbolkan memberi minum orang berhaji) dan mengurus Masjidil Haram adalah orang yang beriman dan berjihad dijalan Allah. Padahal dari sisi pandangan Allah tidak dianggap begitu, bahkan menggolongkan mereka sebagai orang2 yang zalim (aniaya). Sangat jelas kezaliman mereka itu sedang gencar mereka lakukan saat ini terhadap negara2 muslim tetangganya.

Ada yang menyangkal pendapat  ini dengan mengatakan yang dimaksud At Taubah-19 itu adalah orang2 musrik yang disebut dalam ayat sebelumnya (ayat 17).

Obyek yang dimaksud  ayat ke 17 dan ayat 19 sangat berbeda,  ayat 17  menyebut :

    Orang2 yang dimaksud adalah jelas orang musrik dan mereka jelas mengaku kafir.
    Peristiwanya bisa terjadi diMasjid  dimana saja diseluruh dunia.

Sedang ayat 19 menyebut :

    Yang membuat fasilitas haji dan mengurus Masjidil Haram adalah fihak yang ddianggap beriman dan berjihad dijalan Allah. Alasan kedua, tidak ada orang  yang mengaku kafir yang mendirikan fasilitas haji dan mengurus Masjidil Haram
    Masjid yang dimaksud adalah khusus masjidil Haram.



Kebingungan kita dengan perilaku kekerasan  para penguasa Saudi ini juga sudah diisyaratkan oleh banyak Hadist yang menyebut akan munculnya “tanduk setan”  dan fitnah fitnah yang turun bak air hujan dari arah timur kota Madinah (Riyadh) . InsyaAllah nanti bisa kita bahas tersendiri dalam suatu artikel.


Hadist dan ayat diatas member Pelajaran penting bahwa tidak semua pemerintahan yang menurut klaim  manusia adalah Khilafah Islam atau pemerintahan/ Kepemimpinan  Islam dunia tapi ternyata  menurut Allah adalah bukan , karena jelas menyalahi sunatullah yang diisyaratkan Hadist. Maka yang terbentuk hanyalah klaim Khilafah Islam yang dibentuk dengan pemaksaan/ kekerasan, dan tidak dipatuhi oleh umat Islam seluruh dunia dan tidak dipimpin oleh seorang yang pantas disebut wakil Allah dibumi.



.


Fase KeLima (Khilafah akhir zaman)

Kalau Kekhalifahan Ustmani tidak dianggap Kekhalifahan Islam lalu kenapa ada hadist2 yang  mengisyaratkan pembentukan Kekhalifahan Islam di Konstantinopel (Turki) seperti hadist2 dibawah ini ?

لَتُفْتَحَنَّ الْقُسْطَنْطِينِيَّةُ فَلَنِعْمَ الْاَمِيرُ اَمِيرُهَا وَلَنِعْمَ الْجَيْشُ ذَلِكَ الْجَيْشُ قَالَ فَدَعَانِي مَسْلَمَةُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ فَسَاَلَنِي فَحَدَّثْتُهُ فَغَزَا الْقُسْطَنْطِينِيَّةَ

“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad ]



Ternyata ada beberapa Hadist lain yang memastikan bahwa Kekhalifahan Ustmani itu bukanlah yang dimaksud oleh hadist pertama diatas, karena Kekhalifahan yg diisyaratkan akan terjadi diKonstantonopel itu akan terjadi setelah Al Malhamah (baca Isyarat Islam tentang perang nuklir) .  dan nanti akan diprakarsai oleh Imam Mahdi , karena jelas disebutkan dalam Hadist berikut peristiwanya akan terjadi menjelang keluarnya Dajjal :

حَدَّثَنَا عَبَّاسٌ الْعَنْبَرِيُّ حَدَّثَنَا هَاشِمُ بْنُ الْقَاسِمِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ ثَابِتِ بْنِ ثَوْبَانَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ مَكْحُولٍ عَنْ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ عَنْ مَالِكِ بْنِ يَخَامِرَ عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عُمْرَانُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ خَرَابُ يَثْرِبَ وَخَرَابُ يَثْرِبَ خُرُوجُ الْمَلْحَمَةِ وَخُرُوجُ الْمَلْحَمَةِ فَتْحُ قُسْطَنْطِينِيَّةَ وَفَتْحُ الْقُسْطَنْطِينِيَّةِ خُرُوجُ الدَّجَّالِ ثُمَّ ضَرَبَ بِيَدِهِ عَلَى فَخِذِ الَّذِي حَدَّثَهُ أَوْ مَنْكِبِهِ ثُمَّ قَالَ إِنَّ هَذَا لَحَقٌّ كَمَا أَنَّكَ هَاهُنَا أَوْ كَمَا أَنَّكَ قَاعِدٌ يَعْنِي مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ

 Makmurnya Baitul Maqdis adalah tanda kehancuran kota Madinah, hancurnya kota Madinah adalah  tanda terjadinya peperangan besar (Al-malmah kubra), terjadinya peperangan besar adalah tanda dari pembukaan kota Konstantinopel, & pembukaan kota Konstantinopel adalah tanda keluarnya Dajjal. Kemudian beliau menepuk-nepuk paha orang yg beliau ceritakan tentang hadits tersebut, atau dalam riwayat lain, ‘pundaknya’. Kemudian bersabda: Semua ini adalah sesuatu yang benar, sebagaimana engkau -Mu’adz bin Jabal- sekarang berada di sini adalah  sesuatu yg benar. [HR. Abu Daud )

Penjelasan :

Hadist ini menjelaskan rentetan peristiwa secara berurutan, Yathrib ialah Madinah  kota ini telah lama redup sebagai pusat Kekhalifahan Islam, Baitul Maqdis adalah  Masjidil Aqsa diIsrael dimana Israel sudah lama Berjaya menjadi kekuatan yang tidak bisa dikalahkan. Maka peristiwa berikutnya adalah AlMalhamah (perang besar/ perang nuklir)

Disusul  kemudian Pembebasan Konstantinopel bisa diartikan akan muncul Kekhalifahan terakhir di Turki.

Peristiwa berikutnya adalah keluarnya Almasih Dajjal. Hadist lain menjelaskan Dajjal akan keluar tujuh tahun setelah AlMalhamah. Karena dijelaskan dalam Hadist lain bahwa Nabi Isa , Imam Mahdi dan Dajjal akan bertemu digerbang Masjid Menara Putih di Suriah dan Nabi Isa yang akan membunuh Dajjal maka mudah difahami bahwa Nabi Isa dan Imam Mahdi juga akan muncul sekitar tujuh tahun setelah Al_malhamah.



Hadist dibawah semakin menguatkan bahwa Kekhalifahan akhir zaman yang akan terjadi di Konstantinopel (Turki) hanya akan terjadi menjelang keluarnya Dajjal. Dan pembentukannya terjadi Tanpa pertumpahan darah.

سَمِعْتُمْ بِمَدِينَةٍ جَانِبٌ مِنْهَا فِـي الْبَرِّ وَجَانِبٌ مِنْهَا فِي الْبَحْرِ؟ قَالُوا: نَعَمْ يَا رَسُولَ اللهِ. قَالَ: لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَغْزُوَهَا سَبْعُونَ أَلْفًا مِنْ بَنِي إِسْحَاقَ، فَإِذَا جَاءُوهَا نَزَلُوا، فَلَمْ يُقَاتِلُوا بِسِلاَحٍ وَلَمْ يَرْمُوا بِسَهْمٍ، قَالُوا: لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، فَيَسْقُطُ أَحَدُ جَانِبَيْهَا -قَالَ ثَوْرٌ( أَحَدَ رُوَاةِ الْحَدِيْثِ) لاَ أَعْلَمُهُ إِلاَّ قَالَ:- الَّذِي فِي الْبَحْرِ، ثُمَّ يَقُولُوا الثَّانِيَةَ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، فَيَسْقُطُ جَانِبُهَا اْلآخَرُ، ثُمَّ يَقُولُوا: لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، فَيُفَرَّجُ لَهُمْ، فَيَدْخُلُوهَا، فَيَغْنَمُوا، فَبَيْنَمَا هُمْ يَقْتَسِمُونَ الْغَنَائِمَ، إِذْ جَاءَ هُمُ الصَّرِيخُ، فَقَالَ: إِنَّ الدَّجَّالَ قَدْ خَرَجَ، فَيَتْرُكُونَ كُلَّ شَيْءٍ وَيَرْجِعُونَ.

“Pernahkah kalian mendengar satu kota yang satu sisinya ada di daratan sementara satu sisi (lain) ada di lautan?” Mereka menjawab, “Kami pernah mendengarnya, wahai Rasulullah!” Beliau berkata, “Tidak akan tiba hari Kiamat sehingga 70.000 dari keturunan Nabi Ishaq menyerangnya (kota tersebut), ketika mereka (bani Ishaq) mendatanginya, maka mereka turun. Mereka tidak berperang dengan senjata, tidak pula melemparkan satu panah pun, mereka mengucapkan, ‘Laa ilaaha illallaah wallaahu Akbar,’ maka salah satu sisinya jatuh (ke tangan kaum muslimin) -Tsaur (salah seorang perawi hadits) berkata, “Aku tidak mengetahuinya kecuali beliau berkata, ‘Yang ada di lautan.’” Kemudian mereka mengucapkan untuk kedua kalinya, ‘Laa ilaaha illallaah wallaahu Akbar,’ akhirnya salah satu sisi lainnya jatuh (ke tangan kaum muslimin). Lalu mereka mengucapkan untuk ketiga kalinya: ‘Laa ilaaha illallaah wallaahu Akbar,’ lalu diberikan kelapangan kepada mereka. Mereka masuk ke dalamnya dan mendapatkan harta rampasan perang, ketika mereka sedang membagi-bagikan harta rampasan perang, tiba-tiba saja datang orang yang berteriak meminta tolong, dia berkata, “Sesungguhnya Dajjal telah keluar,’ lalu mereka meninggalkan segala sesuatu dan kembali.’ (HR. Muslim).

Penjelasan :

    Dari peta kita tahu yang dimaksud kota sebagian didarat dan sebagian menjorok kelaut adalah Kota Istanbul yang dulu bernama Konstantinopel adalah yang dimaksud.
    Kalimat “tidak akan tiba hari kiamat sehingga…” maknanya adalah bahwa peristiwanya akan terjadi diakhir zaman (lihat artikel Time table akhir zaman).
    Banyak pendapat tentang siapa Bani Ishak dan kita tidak mau terjebak dengan silsilahnya yang belum tentu benar, Yang pasti hadist lain menjelaskan bahwa Pasukan itu akan berangkat dari Khurasan (wilayah Afghanistan).
    Mereka tidak berperang dengan senjata. Ini adalah kata kunci yang penting bahwa pendirian Kekhalifahan Islam terakhir nanti tanpa pertumpahan darah.
    Bahwa peristiwa penaklukan Istambul / Konstantinopel untuk mendirikan kekhalifahan Islam terakhir itu sangat dekat waktunya dengan Kemunculan Dajjal.



Usia Kekhalifahan  Islam terahir

Kita simak petikan Hadist berikut :

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash r.a., bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

يَخْرُجُ الدَّجَّالُ فِي أُمَّتِي فَيَمْكُثُ أَرْبَعِينَ لَا أَدْرِي أَرْبَعِينَ يَوْمًا أَوْ أَرْبَعِينَ شَهْرًا أَوْ أَرْبَعِينَ عَامًا فَيَبْعَثُ اللَّهُ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ كَأَنَّهُ عُرْوَةُ بْنُ مَسْعُودٍ فَيَطْلُبُهُ فَيُهْلِكُهُ ثُمَّ يَمْكُثُ النَّاسُ سَبْعَ سِنِينَ لَيْسَ بَيْنَ اثْنَيْنِ عَدَاوَةٌ

“Dajjal akan keluar di tengah umatku dan tinggal selama empat puluh. (Perawi berkata : “Aku tidak tahu apakah empat puluh hari, empat puluh bulan, atau empat puluh tahun”). Kemudian Allah mengutus ‘Isa bin Maryam yang mirip dengan ‘Urwah bin Mas’ud, lalu ia mencari Dajjal dan membunuhnya. Kemudian manusia hidup selama tujuhpuluh tahun tanpa permusuhan satu dengan yang lainnya…” (HR. Muslim dan Ahmad).

Penjelasan : Kalimat  “Kemudian manusia hidup selama tujuhpuluh tahun tanpa permusuhan satu dengan yang lainnya ” , mengisyaratkan Usia Khilafah Islam terakhir adalah 70 tahun , kalimat itu juga mengisyaratkan bahwa setelah itu tidak ada kehidupan manusia lagi atau dunia memasuki proses proses kiamat.

Kesimpulan lain  yang bisa kita tarik adalah bahwa khilafah Islam akan terbentuk setelah terbunuhnya Dajjal oleh Nabi Isa as.





2. Selama ada Ya’juj Majuj Tidak Mungkin dibentuk Khilafah Islam

Mungkin anda baru mendengar dan tentu saja menganggap aneh pendapat ini, tapi   pendapat ini bukan tanpa dasar tapi berdasar petunjuk Quran dan hadist. Kita akan sajikan ringkasannya saja, karena sebenarnya pendapat itu kita simpulkan dalam kajian tentang Ya’juj Ma’juj.

Jadi sebelum dilanjutkan jika anda tidak tahu bahwa Ya’juj Ma’juj sudah lama dilepas sebaiknya anda baca dulu kajian “analisa dan identifikasi Ya’juj Ma’juj” dan sepak terjangnya bisa dibaca pada “Ya’juj Ma’juj adalah penyelenggara perang nuklir”.

Setelah kita  tahu bahwa Ya’juj Ma’juj sudah lama dilepas dan seluruh upaya yang dilakukan Ya’juj ma’juj yang akhirnya menjadikan Yerusalem/ Israel sebagai pusat komandonya adalah dalam rangka mencapai tujuan besarnya yaitu  menyambut “Al masih” umat Yahudi  (Al Masih Dajjal) , maka gampang difahami  bahwa  seluruh upaya apapun yang akan dilakukan dalam membentuk Khilafah Islam adalah tidak mungkin dilakukan selama masih ada Ya’juj Ma’juj,  karena :

    Ya’juj Ma’juj mempunyai tujuan yang serupa yaitu membentuk Pemerintahan Tunggal Dunia (NWO). Khilafah ala Al Masih palsu Dajjal itu akan berpusat di Yerusalem (Israel) .(Baca Kajian Dajjal Sang Al Masih Palsu).
    Ya’juj Ma’juj tidak bisa dikalahkan,  Allah nanti yang akan menghancurkannya saat Nabi Isa as telah turun kembali.



Poin satu artinya setiap upaya mendirikan Khilafah islam maka sudah pasti dianggap ancaman bagi tujuan besar Ya’juj Ma’juj dan pasti akan dipatahkan.

Poin dua artinya adalah mustahil setiap upaya mendirikan Khilafah islam akan terwujud , karena sama saja kita menerjang tembok yang sudah ditakdirkan Allah tidak bisa ditembus. Hadist sudah bilang “mereka tidak bisa dikalahkan” , kalau masih nekad sama saja kasarnya (maaf) kita  menentang sunatullah.

Kalimat ” mereka tidak bisa dikalahkan” sepertinya sederhana tapi agak sulit difahami, jadi silahkan baca sepak terjangnya pada artikel Ya’juj Ma’juj adalah penyelenggara perang nuklir. Jumlah mereka hanya sedikit,  tapi kekuatan finansialnya bisa menggerakkan militer negara2 superpower seperti AS, Inggris , Perancis , Jerman dll.

Umat Islam tidak perlu berkecil hati, karena pada saatnya nanti yang kami yakin tidak terlalu lama (hadist mengisyaratkan sekitar 7 tahun setelah perang nuklir Konstantinopel akan dibebaskan) , kita akan mengalami masa khilafah Islam yang diimpikan itu.
Nah sekarang tinggal kita pilih saja sikap yang akan kita tempuh, apakah kita memilih tetap gigih dengan cita cita mendirikan khilafah yang hanya akan menjadi tindakan konyol karena menafikkan petunjuk Allah ataukah memilih jalan cerdas dengan mencari dan menggunakan petunjuk Allah bagaimana menyikapi hidup dalam penindasan Ya’juj Ma’juj yang memang tidak bisa dikalahkan itu sebagai bagian dari ujian hidup dari Allah.

Jangankan kita yang manusia biasa , Hadist menggambarkan setelah turun kembali nanti Nabi Isa  saja tidak mampu mengatasi kekuatan militer Ya’juj Ma’juj dan harus mengungsi ke bukit Thursina.(di Mesir). Dan Khilafah Islam terakhir yang dipimpin Al Mahdi baru bisa terbentuk setelah mereka dihancurkan oleh Allah.
Lalu  bagaimanakah menyikapi penindasan yang dilakukan oleh Ya’juj Ma’juj yang sejak dilepas sampai saat ini menindas dan memperbudak  (bahasa umumnya : terjadi ketidak adilan dimana mana) tidak hanya umat Islam tapi seluruh umat manusia dibumi ?  Apakah kita hanya diam saja atau melakukan sesuatu padahal mereka tidak bisa dikalahkan ? Tidak perlu khawatir Qur’an dan Hadist sudah memberi petunjuk, kita akan coba kaji tersendiri dalam artikel menyikapi penindasan Ya’juj Ma’juj.



KESIMPULAN



    Kekhalifahan Islam Itu hanya  terjadi dua kali dalam sejarah dunia , Yaitu masa Khulafaur Rasyidin dan masa kekhalifahan akhir zaman yang nanti akan diprakarsai oleh Imam Mahdi dan Nabi Isa.
    Hadist memvonis bahwa Kekhalifahan Umayyah, Abassyah dan Ustmani tidak termasuk Khilafah Islam. Bahkan malah masuk dalam fase Raja Raja yang menggigit ( menindas) atau raja raja diktator.
    Pembetukan Kekhalifahan akhir zaman itu hanya akan terjadi setelah terbunuhnya Dajjal da dibasminya Ya’juj Ma’juj oleh Allah. Sedangkan dalam Hadist lain (baca peristiwa setelah perang nuklir) diriwayatkan bahwa Munculnya Dajjal dan Kekhilafah akhir zaman adalah setelah Al Malhamah.
    Hanya ada satu Khilafah Islam Yang diisyaratkan Hadist yaitu yang akan dibentuk oleh  Al Mahdi.
    KeKhalifahan Islam akhir zaman oleh Imam Mahdi  dibentuk tanpa pertumpahan darah. Bahkan sampai   disimbolkan cukup dengan teriakan kalimat Tahlil dan Takbir.
    Timbul pertanyaan bukankah saaat ini Konstantinopel (Turki) telah dikuasai oleh penguasa Musilm, kenapa harus dibebaskan ? Baca jawabannya pada Artikel Peristiwa peristiwa setelah perang nuklir.
    Tidak Mungkin membentuk Khilafah Islam selama masih ada Ya’juj Ma’juj, karena Ya’juj Ma’juj selain tidak bisa dikalahkan dan juga mempunyai tujuan yang serupa yaitu Pembentukan Pemerintahan Tunggal Dunia (NWO).
    Diciptakannya Ya’juj Ma’juj harus diterima sebagai Ujian besar umat Islam, Ketika kita sudah ditakdirkan tidak akan bisa melawannya maka setiap tindakan yang melawan sunatullah tentu hanya akan menjadi tindakan konyol.
    Quran dan Hadist sudah menuntun kita bagaimana menyikap ketidakadilan dan penindasan yang yang dilakukan Ya’juj Ma’juj. InsyaAllah akan kita bahas tersendiri.





Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.