KRITISI TERHADAP LEGALISASI PENDUDUKAN PALESTINE DARI SAUDARA KITA KRISTIAN

Kritis Terhadap Framing ZSM
Saya amati beberapa komentar di Fanpage saya, seolah ada opini yang hendak dibangun para ZSM (Zionis Sawo Matang), yaitu bahwa yang tidak membela Israel artinya tidak percaya Alkitab/Kitab Suci.
Perlu saya sampaikan, membaca Kitab Suci (KS) pada dasarnya mudah, apalagi dewasa ini sudah tersedia dalam bahasa masing-masing.
Namun demikian tetap perlu memperhatikan beberapa kaidah sederhana:
1. Menyadari bahwa Kitab Suci hanya suci karena ada inspirasi Ilahi.
2. Inspirasi Ilahi selalu melalui manusia sebagai penulis (penulis suci) dengan segala keterbatasannya.
3. Penulis Suci menulis dengan maksud dan tujuan tertentu, dalam bahasa dan budaya tertentu. Singkatnya ada konteks.
4. Perlu memperhatikan bentuk sastranya. Puisi ya dibaca sebagai puisi, dll
5. Mempergunakan akal sehat alias kritis.
6. Awali dengan mohon petunjuk Tuhan.
Dengan demikian orang terhindar dari godaan untuk mengambil satu ayat lalu menerapkannya sebagai tolok ukur penilaian terhadap orang atau pihak lain.
Biarlah ayat-ayat suci berbicara dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan moral diri. Dan kemudian memberi kesaksian melalui cara hidup kongkrit penuh kasih dan damai.
Dalam kaitan dengan itu, maka mempergunakan ayat-ayat suci yang manapun untuk kepentingan politik praktis sangat sulit untuk bisa dipertanggungjawabkan.
Sebagai contoh kongkrit saya ambil mengenai dukungan atau penolakan terhadap Zionis.
Pendukung Zionis Israel gemar mendasarkan diri pada KS. Ada beberapa kerancuan yang dilakukan yang sengaja dilakukkan:
1. Kerancuan dalam konsep Yahudi sebagai bangsa dan negara Israel. Menggiring opini bahwa melawan negara Israel jaman now sama dengan membenci bangsa Yahudi (anti-Semit).
Tentu saja orang tidak boleh membenci seorang Yahudi hanya karena dia lahir sebagai Yahudi. Sama juga tidak boleh membenci saya semata karena saya lahir sebagai Jawa. Jelas sekali!
Menentang Israel zaman now berbeda jauh dengan sikap anti-Semit. Saya bisa bersikap menentang Israel (sebagai pendirian politis) dengan tetap mencintai Yahudi (berdasarkan kemanusiaan). Saya jelas mencintai Yesus, dengan tetap melawan politik negara Israel.
2. Mereka bahkan mepertentangkan dukungan terhadap Palestina dengan keyahudian Yesus. Membentuk opini bahwa mendukung Palestina sama artinya dengan menolak keyahudian Yesus. Sangat aneh!
3. Tentu saja semua umat Kristiani menerima Perjanjian Lama sebagai Kitab Suci. Jelas sekali!!! Tetapi Perjanjian Lama (KSPL) juga mempunyai konteks, ditulis pada waktu tertentu dengan maksud tertentu. Ada konteks baik untuk keseluruhan KSPL maupun untuk masing-masing kitab. KSPL tentu tidak membicarakan negara Israel zaman now.
4. Para ZSM selalu mengedepankan "saya percaya Alkitab/Kitab Suci", seolah-olah yang lain tidak percaya. Faktanya Israel moderen ditentang persis karena melawan penghormatan terhadap sesama manusia (Palestina), yang merupakan nilai penting dalam seluruh KSPL.
Salam.

(di foto terlihat screenshot status ZSM yang mengecam sikap pemerintah Indonesia, seolah melawan Israel artinya tidak sejalan dengan firman Tuhan)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.