Hubungan Rusia-Islam Dan Surat Ar-Rum serta konflik Krimea
Krimea merupakan salah satu sejarah panjang peradaban manusia, dari zaman dulu sampai pada akhir zaman peradaban manusia. Krimea berada di Semenanjung ujung Selatan Ukraina sampai ke Laut Hitam, menghadap Kota Konstantinopel (Istanbul Turki) dalam satu garis lurus. Sepanjang sejarah, mulai dari masa Kekaisaran Ustmaniyyah sampai di akhir zaman nanti, Turki dan Rusia (mewakili Rum/Romawi Timur) tidak akan pernah bersatu, bersahabat bahkan akan terus bermusuhan sampai meletusnya perang besar di akhir zaman yang disebut juga Armagedon/Malhamah Al-Kubra. Apakah ada kaitan antara Islam, Rusia dan Semenanjung Krimea ? Untuk menjawab hal ini, kita singgung sejarah Islam pada masa Kekaisaran Ustmaniyyah (Turki), Rusia Rum/Romawi Timur) yaitu pembubaran Rum digantikan Kekaisaran Ustmaniyyah, pindah nya Rum/Romawi Timur ke Moskow Rusia (Tsar = Kaisar) dan runtuhnya Kekaisaran Ustmaniyyah serta pergolakan pertama di Semenanjung Krimea pada awal abad modern .
Berikut sejarah pembubaran Rum dan munculnya Kekaisaran Ustmaniyyah, runtuhnya Kekaisaran Ustmaniyyah dan Rum/Romawi Timur pindah ke Moskow Rusia (Kaisar = Kaisar) (sumber Wikiepedia):
Peperangan Turki (Kekaisaran Ustmaniyyah) dengan Rusia(Rum/Romawi Timur)
Kesultanan Turki atau Turki saja, adalah imperium lintas benua yang didirikan oleh suku-suku Turki di bawah pimpinan Osman Bey di barat laut Anatolia pada tahun 1299. Seiring penaklukan Konstantinopel oleh Mehmet II tahun 1453, negara Utsmaniyah berubah menjadi kesultanan. Sepanjang abad ke-16 dan 17, tepatnya pada puncak kekuasaannya di bawah pemerintahan Suleiman Agung, Kesultanan Utsmaniyah adalah salah satu negara terkuat di dunia, imperium multinasional dan multibahasa yang mengendalikan sebagian besar Eropa Tenggara, Asia Barat/Kaukasus, Afrika Utara, dan Tanduk Afrika.
Dengan Konstantinopel sebagai ibu kotanya dan kekuasaannya atas wilayah yang luas di sekitar cekungan Mediterania, Kesultanan Utsmaniyah menjadi pusat interaksi antara dunia Timur dan Barat selama lebih dari enam abad. Kesultanan ini bubar pasca Perang Dunia I. Pembubarannya berujung pada kemunculan rezim politik baru diTurki, serta pembentukan Balkan dan Timur Tengah yang baru.
Pada abad ke-15 dan 16, Kesultanan Utsmaniyah memasuki periode ekspansi. Kesultanan ini berhasil makmur di bawah kepemimpinan sejumlah Sultan yang tegas dan efektif. Ekonominya juga maju karena pemerintah mengendalikan rute-rute perdagangan darat utama antara Eropa dan Asia.
Pasca pembubaran Kesultanan Rum yang dipimpin dinasti Seljuq Turki, pendahuluUtsmaniyah, pada tahun 1300-an, Anatolia terpecah menjadi beberapa negara merdeka (kebanyakan Turki) yang disebut emirat Ghazi. Salah satu emirat Ghazi dipimpin olehOsman I (1258 – 1326) dan namanya menjadi asal usul nama Utsmaniyah. Osman I memperluas batas permukiman Turki sampai pinggiran Kekaisaran Bizantium. Tidak jelas bagaimana Osmanli berhasil menguasai wilayah tetangganya karena belum banyak diketahui soal sejarah Anatolia abad pertengahan.
Pada abad setelah kematian Osman I, kekuasaan Utsmaniyah mulai meluas sampaiMediterania Timur dan Balkan. Putra Osman, Orhan, menaklukkan kota Bursa pada tahun 1324 dan menjadikannya ibu kota negara Utsmaniyah. Kejatuhan Bursa menandakan berakhirnya kendali Bizantium atas Anatolia Barat Laut.Kota Thessalonikidirebut dari Republik Venesia pada tahun 1387.Kemenangan Utsmaniyah di Kosovo tahun 1389 secara efektif mengawali kejatuhan pemerintahan Serbia di wilayah itu dan membuka jalan untuk perluasan wilayah Utsmaniyah di Eropa. Pertempuran Nicopolistahun 1396 yang dianggap luas sebagai perang salib besar terakhir pada Abad Pertengahan gagal menghambat laju bangsa Turki Utsmaniyah.
Seiring meluasnya kekuasaan Turki di Balkan, penaklukan strategis Konstantinopelmenjadi tugas penting. Kesultanan ini mengendalikan nyaris seluruh bekas tanah Bizantium di sekitar kota, namun warga Yunani Bizantium sempat luput ketika penguasa Turk-Mongolia, Tamerlane, menyerbu Anatolia dalam Pertempuran Ankara tahun 1402. Ia menangkap Sultan Bayezid I. Penangkapan Bayezid I menciptakan kekacauan di kalangan penduduk Turki. Negara pun mengalami perang saudara yang berlangsung sejak 1402 sampai 1413 karena para putra Bayezid memperebutkan takhta. Perang berakhir ketika Mehmet I naik sebagai sultan dan mengembalikan kekuasaan Utsmaniyah. Kenaikannya juga mengakhiri Interregnum yang disebut Fetret Devri dalam bahasa Turki Utsmaniyah.
Putra Murad II, Mehmed II, menata ulang negara dan militernya, lalu menaklukkanKonstantinopel pada tanggal 29 Mei 1453. Mehmed mengizinkan Gereja Ortodoks mempertahankan otonomi dan tanahnya dengan imbalan mengakui pemerintahan Utsmaniyah. Karena hubungan yang buruk antara negara-negara Eropa Barat dan Kekaisaran Romawi Timur, banyak penduduk Ortodoks yang mengakui kekuasaan Utsmaniyah alih-alih Venesia.
Pada abad ke-15 dan 16, Kesultanan Utsmaniyah memasuki periode ekspansi.Kesultanan ini berhasil makmur di bawah kepemimpinan sejumlah Sultan yang tegas dan efektif. Ekonominya juga maju karena pemerintah mengendalikan rute-rute perdagangan darat utama antara Eropa dan Asia.
Sebagian teritori Utsmaniyah di Balkan (seperti Thessaloniki, Makedonia, dan Kosovo) sempat terlepas setelah 1402, tetapi berhasil direbut kembali oleh Murad II antara 1430-an dan 1450-an. Pada tanggal 10 November 1444, Murad II mengalahkan pasukan Hongaria, Polandia, dan Wallachia yang dipimpin Władysław III dari Polandia (sekaligus Raja Hongaria) dan János Hunyadi di Pertempuran Varna, pertempuran terakhir dalam Perang Salib Varna.. Empat tahun kemudian, János Hunyadi mempersiapkan pasukannya (terdiri dari pasukan Hongaria dan Wallachia) untuk menyerang Turki, namun dikalahkan oleh Murad II dalam Pertempuran Kosovo Kedua tahun 1448
Sultan Selim I (1512–1520) memperluas batas timur dan selatan Kesultanan Utsmaniyah secara dramatis dengan mengalahkan Shah Ismail dari Persia Safaviddalam Pertempuran Chaldiran. Selim I mendirikan pemerintahan Utsmaniyah di Mesirdan mengerahkan angkatan lautnya ke Laut Merah. Setelah ekspansi tersebut, persaingan pun pecah antara Kekaisaran Portugal dan Kesultanan Utsmaniyah yang sama-sama berusaha menjadi kekuatan besar di kawasan itu.
Suleiman Agung (1520–1566) mencaplok Belgrade tahun 1521, menguasai wilayah selatan dan tengah Kerajaan Hongaria sebagai bagian dari Peperangan Utsmaniyah–Hongaria. Setelah memenangkan Pertempuran Mohács tahun 1526, ia mendirikan pemerintahan Turki di wilayah yang sekarang disebut Hongaria (kecuali bagian baratnya) dan teritori Eropa Tengah lainnya. Ia kemudian mengepung Wina tahun 1529, tetapi gagal. Tahun 1532, ia melancarkan serangan lain ke Wina, namun dikalahkan pada Pengepungan Güns. Transylvania, Wallachia, dan Moldavia(sementara) menjadi kepangeranan bawahan Kesultanan Utsmaniyah. Di sebelah timur, bangsa Turk Utsmaniyah merebut Baghdad dari Persia pada tahun 1535, menguasaiMesopotamia, dan mendapatkan akses laut ke Teluk Persia.
Perancis dan Kesultanan Utsmaniyah bersatu karena sama-sama menentang pemerintahan Habsburg dan menjadi sekutu yang kuat. Penaklukan Nice (1543) danCorsica (1553) oleh Perancis adalah hasil kerja sama antara pasukan raja Francis I dari Perancis dan Suleiman. Pasukan tersebut dipimpin oleh laksamana UtsmaniyahBarbarossa Hayreddin Pasha dan Turgut Reis.Satu bulan sebelum pengepungan Nice, Perancis membantu Utsmaniyah dengan mengirimkan satu unit artileri padapenaklukan Esztergom tahun 1543.Setelah bangsa Turk membuat serangkaian kemajuan tahun 1543, penguasa Habsburg Ferdinand I secara resmi mengakui pemerintahan Utsmaniyah di Hongaria pada tahun 1547.
Pada tahun 1559, setelah perang Ajuuraan-Portugal pertama, Kesultanan Utsmaniyah menganeksasi Kesultanan Adal yang lemah ke dalam wilayahnya.Ekspansi ini mengawali pemerintahan Utsmaniyah di Somalia dan Tanduk Afrika.Aneksasi tersebut juga meningkatkan pengaruh Utsmaniyah di Samudra Hindia untuk bersaing denganPortugal.
Pada akhir masa kekuasaan Suleiman, jumlah penduduk Kesultanan Utsmaniyah mencapai 15.000.000 orang dan tersebar di tiga benua. Selain itu, kesultanan ini menjadi kekuatan laut besar yang mengendalikan sebagian besar Laut Mediterania. Saat itu, Kesultanan Utsmaniyah adalah bagian utama dari lingkup politik Eropa.Kesuksesan politik dan militernya sering disamakan dengan Kekaisaran Romawi, salah satunya oleh cendekiawan Italia Francesco Sansovino dan filsuf politik PerancisJean Bodin.
Kesultanan Utsmaniyah perlahan dikalahkan bangsa Eropa dari segi teknologi militer karena inovasi yang mendorong perluasan kesultanan ini dihambat oleh paham konservatisme agama dan intelektual yang terus berkembang.Meski mengalami kesulitan, kesultanan ini tetap menjadi kekuatan ekspansionis besar sampaiPertempuran Wina tahun 1683 yang menandakan akhir ekspansi Utsmaniyah ke Eropa.
Penemuan rute dagang laut baru oleh negara-negara Eropa Barat memungkinkan mereka menghindari monopoli dagang Utsmaniyah. Penemuan Tanjung Harapan Baikoleh Portugal tahun 1488 merintis serangkaian perang laut Utsmaniyah-Portugal di Samudra Hindia sepanjang abad ke-16. Dari segi ekonomi, pemasukan perak Spanyoldari Dunia Baru mengakibatkan mata uang Utsmaniyah mengalami devaluasi tajam dan inflasi tinggi.
Sepanjang sejarah, antara Turki (di mulai era Kekaisaran Ustmaniyyah) dengan Rusia (Rum /Romawi Timur) sudah sering terlibat pertempuran, dan mereka tidak akan pernah berdamai sampai saat ini. Beberapa peperangan itu antara lain;
Peran kaisar sebagai pelindung Ortodoks Timur diklaim oleh Ivan III, Adipati Agung Mokswa. Ia telah menikahi saudara Andreas ( Andreas Palaiologos, mewarisi gelarKaisar Romawi Timur dan menggunakannya dari tahun 1465 hingga kematiannya tahun 1503), Sophia Paleologue. Cucunya, Ivan IV, akan menjadi Tsar Rusia yang pertama (tsar, atau czar, berarti caesar, adalah istilah yang dahulu digunakan bangsa Slavia untuk Kaisar Romawi Timur). Penerus-penerus mereka mendukung gagasan bahwa Moskwa adalah penerus Roma dan Konstantinopel. Gagasan bahwa Kekaisaran Rusiaadalah Roma Ketiga tetap hidup hingga meletusnya Revolusi Rusia tahun 1917.
Di bawah kepemimpinan Ivan IV (1533–1584), Kekaisaran Rusia meluas sampai kawasan Volga dan Kaspia dengan menaklukkan beberapa kekhanan Tatar. Pada tahun 1571, khan Krimea Devlet I Giray yang didukung Utsmaniyah membakar Moskwa. Tahun berikutnya, invasi diulang namun digagalkan pada Pertempuran Molodi.Kekhanan Krimea terus menyerbu Eropa Timur melalui serangkaian serangan budakdan menjadi kekuatan besar di Eropa Timur sampai akhir abad ke-17.
Pada periode Kemandekan dan reformasi (1683–1827), ekspansi Rusia membawa ancaman besar yang terus berkembang. Karena itu, Raja Charles XII dari Swediaditerima sebagai sekutu Kesultanan Utsmaniyah setelah pasukannya dikalahkan Rusia pada Pertempuran Poltava tahun 1709 (bagian dari Perang Utara Besar 1700–1721.) Charles XII mendesak Sultan Utsmaniyah Ahmed III untuk menyatakan perang terhadap Rusia. Utsmaniyah berhasil memenangkan Kampanye Sungai Pruth yang berlangsung pada 1710–1711. Pasca Perang Austria-Turki 1716–1718, Perjanjian Passarowitzmencantumkan penyerahan wilayah Banat, Serbia, dan “Walachia Kecil” (Oltenia) ke Austria. Perjanjian ini juga menyebutkan bahwa Kesultanan Utsmaniyah mengambil sikap defensif dan tidak mungkin melakukan agresi lagi di Eropa.
Perang Austria-Rusia–Turki yang diakhiri oleh Perjanjian Belgrade 1739 berujung pada kembalinya Serbia dan Oltenia, namun pelabuhan Azov berhasil direbut Rusia. Setelah perjanjian ini, Kesultanan Utsmaniyah menikmati masa perdamaian karena Austria dan Rusia terpaksa menghadapi kebangkitan Prusia.
Pada 1768, para Haidamak, pemberontak konfederasi Polandia yang dibantu Rusia, memasuki Balta, kota Utsmaniyah di perbatasan Bessarabia, dan membantai warganya dan membumihanguskan kota tersebut. Tindakan ini memaksa Kesultanan Utsmaniyah memulai Perang Rusia-Turki 1768–1774. Perjanjian Küçük Kaynarca tahun 1774 mengakhiri perang ini dan memberikan kebebasan beribadah bagi warga Kristen di provinsi Wallachia dan Moldavia. Pada akhir abad ke-18, serangkaian kekalahan perang melawan Rusia membuat beberapa kalangan di Kesultanan Utsmaniyah yakin bahwa reformasi yang dijalankan Peter Agung memberi keunggulan bagi Rusia, dan Utsmaniyah harus menggunakan teknologi Barat untuk menghindari kekalahan lebih lanjut.
Perang Krimea (1853–1856) adalah bagian dari persaingan panjang antara kekuatan-kekuatan besar Eropa yang memperebutkan pengaruh di teritori Kesultanan Utsmaniyah yang melemah. Beban perang dari segi finansial memaksa pemerintah Utsmaniyah mengajukan pinjaman luar negeri senilai 5 juta pound sterling pada 4 Agustus 1854. Perang ini mengakibatkan eksodus warga Tatar Krimea. Sekitar 200.000 di antaranya pindah ke Kesultanan Utsmaniyah dalam bentuk gelombang emigrasi. Menjelang akhir Peperangan Kaukasus, 90% etnis Sirkasia dilenyapkan, diusir dari tanah airnya di Kaukasus, dan terpaksa mengungsi ke Kesultanan Utsmaniyah. Sekitar 500.000 sampai 700.000 orang Sirkasia berlindung di Turki. Beberapa sumber memberi angka yang lebih tinggi, yaitu 1 juta-1,5 juta orang dideportasi dan/atau dibunuh.
Perang Rusia-Turki (1877–1878) berakhir dengan kemenangan mutlak bagi Rusia. Akibatnya, wilayah Utsmaniyah di Eropa menyusut dengan cepat. Bulgaria didirikan sebagai kepangeranan merdeka di dalam Kesultanan Utsmaniyah, Rumania mendapat kemerdekaan penuh. Serbia dan Montenegro mendapat kemerdekaan penuh dengan wilayah yang lebih kecil.Pada tahun 1878, Austria-Hongaria bersama-sama menduduki provinsi Bosnia-Herzegovina dan Novi Pazar. Walaupun pemerintah Utsmaniyah menentang tindakan ini, pasukannya dikalahkan dalam kurun tiga minggu.
Sebagai imbalan atas bantuan Perdana Menteri Britania Raya Benjamin Disraeli dalam pengembalian teritori Utsmaniyah di Semenanjung Balkan saat Kongres Berlin, Britania Raya mendapatkan hak pemerintahan di Siprus pada tahun 1878. Britania kemudian mengirimkan tentaranya ke Mesir pada tahun 1882 untuk membantu pemerintah Utsmaniyah meredam Pemberontakan Urabi. Britania pun memegang kendali penuh di Siprus dan Mesir.
Pada 1894–96, sekitar 100.000 sampai 300.000 etnis Armenia yang tinggal di seluruh kesultanan dibunuh dalam sebuah peristiwa yang disebut pembantaian Hamidian.
Seiring menyusutnya wilayah Kesultanan Utsmaniyah, banyak Muslim Balkan pindah ke teritori Utsmaniyah yang tersisa di Balkan atau ke jantung kesultanan di Anatolia. Per 1923, hanya Anatolia dan Thracia Timur yang dikuasai Muslim.
Pada pertengahan abad ke-19, Kesultanan Utsmaniyah dijuluki “orang sakit” oleh bangsa Eropa. Negara-negara suzerain (Kepangeranan Serbia, Wallachia, Moldavia, dan Montenegro) meraih kemerdekaan de jure pada 1860-an dan 1870-an.
Kemunduran kinerja angkatan darat semakin jelas sejak pertengahan abad ke-17 dan setelah Perang Turki Besar. Pada abad ke-18, sempat muncul sedikit keberhasilan melawan Venesia, tetapi pasukan Rusia bergaya Eropa di utara memaksa Kesultanan Utsmaniyah menyerahkan teritorinya.
Modernisasi Kesultanan Utsmaniyah pada abad ke-19 dimulai oleh militer. Pada tahun 1826, Sultan Mahmud II menghapus korps Yanisari dan membentuk angkatan darat modern Utsmaniyah. Pasukannya diberi nama Nizam-ı Cedid (Orde Baru). Angkatan Darat Utsmaniyah juga merupakan lembaga pertama yang mempekerjakan tenaga ahli luar negeri dan mengirimkan para perwiranya ke pusat pelatihan di negara-negara Eropa Barat.Karena itu pula, gerakan Turk Muda dirintis ketika para prajurit muda dan terlatih ini pulang ke negaranya.
Angkatan Laut Utsmaniyah turut ambil bagian dalam perluasan wilayah kesultanan di benua Eropa. Ekspansi ini berawal dari penaklukan Afrika Utara yang memasukkanAljazair dan Mesir ke Kesultanan Utsmaniyah pada tahun 1517.Sejak kehilangan Aljazair (1830 dan Yunani (1821), kekuatan laut dan kendali Utsmaniyah atas jajahan-jajahannya di seberang laut mulai melemah. Sultan Abdülaziz (berkuasa 1861–1876) berusaha membangun angkatan laut yang kuat dengan membuat armada terbesar ketiga di dunia setelah Britania Raya dan Perancis.Galangan kapal di Barrow, Inggris, membangun kapal selam pertamanya untuk Kesultanan Utsmaniyah pada tahun 1886.
Meski begitu, ekonomi Utsmaniyah yang melemah tidak dapat mempertahankan armada laut dalam jangka panjang. Sultan Abdülhamid II tidak mempercayai para laksamana yang memihak dengan reformis Midhat Pasha. Sultan mengklaim bahwa armada yang besar dan mahal tidak berguna untuk melawan Rusia saat Perang Rusia-Turki. Ia mengunci sebagian besar armadanya di dalam Tanjung Emas dan membiarkan kapalnya berkarat selama 30 tahun berikutnya. Setelah Revolusi Turk Muda tahun 1908, Komite Persatuan dan Kemajuan berupaya mengembangkan pasukan laut yang kuat.Yayasan Angkatan Laut Utsmaniyah didirikan pada tahun 1910 untuk membeli kapal-kapal baru melalui sumbangan masyarakat.
Pembubaran Kekaisaran Ustmaniyyah (1908–1922)
Era Konstitusional Kedua dimulai pasca Revolusi Turk Muda (3 Juli 1908) melalui pengumuman sultan tentang penggunaan kembali konstitusi 1876 dan pembentukan kembali Parlemen Utsmaniyah. Pengumuman ini menjadi awal pembubaran Kesultanan Utsmaniyah.Era ini didominasi oleh politik Komite Persatuan dan Kemajuan serta gerakan yang kelak dikenal dengan sebutan Turk Muda.
Memanfaatkan perpecahan sipil, Austria-Hongaria secara resmi menganeksasi Bosnia dan Herzegovina tahun 1908, tetapi mereka menarik tentaranya dari Sanjak Novi Pazar, wilayah lain yang diperebutkan Austria dan Utsmaniyah, untuk menghindari perang. Pada Perang Italia-Turki (1911–12), Kesultanan Utsmaniyah kehilangan Libyadan Liga Balkan menyatakan perang terhadap Kesultanan Utsmaniyah. Utsmaniyah kalah dalam Peperangan Balkan (1912–13) dan kehilangan teritori Balkan-nya kecualiThracia Timur dan ibu kota historis Adrianopel. Sekira 400.000 Muslim yang khawatir menghadapi kekerasan etnis Yunani, Serbia, atau Bulgaria, mengungsi mundur bersama pasukan Utsmaniyah. Menurut perkiraan Justin McCarthy, sejak 1821 sampai 1922, pembersihan etnis Muslim Utsmaniyah di Balkan mengakibatkan kematian dan pengusiran sekian juta orang dari kawasan itu. Per 1914, Kesultanan Utsmaniyah sudah dipukul mundur dari hampir seluruh Eropa dan Afrika Utara.Meski begitu, kesultanan ini masih dihuni 28 juta orang. 15,5 juta di antaranya di Turki modern, 4,5 juta di Suriah, Lebanon, Palestina, dan Yordania, dan 2,5 juta di Irak. 5,5 juta sisanya berada di bawah pemerintahan bayangan Utsmaniyah di jazirah Arab.
Pada November 1914, Kesultanan Utsmaniyah ikut serta dalam Perang Dunia I di blokKekuatan Tengah. Kesultanan ini ambil bagian dalam teater Timur Tengah. Utsmaniyah sempat beberapa kali menang pada tahun-tahun pertama perang, misalnya diPertempuran Gallipoli dan Pengepungan Kut, namun ada juga kekalahan seperti padaKampanye Kaukasus melawan Rusia. Amerika Serikat tidak pernah mengeluarkan pernyataan perang terhadap Kesultanan Utsmaniyah.
Tahun 1915, saat Angkatan Darat Kaukasus Rusia terus merangsek ke Anatolia timur, dibantu sejumlah milisi Armenia Utsmaniyah, pemerintah Utsmaniyah mulai mendeportasi dan membantai penduduk etnis Armenia. Aksi ini kemudian dikenal dengan nama Genosida Armenia Aksi genosida juga dilakukan terhadap etnis minoritasYunani dan Assyria.
Pemberontakan Arab yang dimulai tahun 1916 berbalik melawan Utsmaniyah di front Timur Tengah. Utsmaniyah sempat unggul di Timur Tengah selama dua tahun pertama perang. Gencatan Senjata Mudros yang ditandatangani pada 30 Oktober 1918 mengakhiri peperangan di teater Timur Tengah, diikuti pendudukan Konstantinopel danpemecahan Kesultanan Utsmaniyah. Dengan Perjanjian Sèvres, pemecahan Kesultanan Utsmaniyah menjadi resmi. Pada kuartal terakhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, sekitar 7–9 juta pengungsi Muslim Turki dari wilayah Kaukasus, Krimea, Balkan, dan pulau-pulau Mediterania pindah ke Anatolia dan Thracia Timur.
Pendudukan Konstantinopel dan İzmir melahirkan gerakan nasional Turki yang memenangkan Perang Kemerdekaan Turki (1919–22) di bawah pimpinan Mustafa Kemal Pasha (atau Mustafa Kemal Atatürk). Kesultanan dibubarkan tanggal 1 November 1922, dan sultan terakhirnya, Mehmed VI (berkuasa 1918–22), meninggalkan negara ini pada 17 November 1922.Majelis Agung Nasional Turki mendeklarasikanRepublik Turki pada tanggal 29 Oktober 1923. Kekhalifahan dibubarkan tanggal 3 Maret 1924.
Sepanjang sejarah Utsmaniyah, ada banyak kejadian ketika gubernur lokal mengambil tindakan secara independen sekalipun bertentangan dengan penguasa. Pasca Revolusi Turk Muda tahun 1908, negara Utsmaniyah menjadi monarki konstitusional. Sultan tidak lagi memegang kekuasaan eksekutif.Parlemen dibentuk yang perwakilannya dipilih dari provinsi-provinsi negara. Para wakil kemudian membentuk Pemerintahan Imperium Kesultanan Utsmaniyah
Sejarah Perang Krimea
Perang Krimea (1853–1856) adalah pertempuran yang terjadi antara kekaisaran Rusiamelawan sekutu yang terdiri dari Perancis, Britania Raya, Kerajaan Sardinia, danKesultanan Utsmaniyah. Kebanyakan konflik terjadi di semenanjung Krimea, dengan pertempuran lainnya terjadi di Turki barat dan laut Baltik. Perang Krimea kadang-kadang dianggap sebagai konflik modern pertama yang memengaruhi peperangan pada masa depan.
Perang Krimean dikenal dengan nama yang berbeda. Di Rusia dikenal sebagai “Perang Oriental” (bahasa Rusia: Восточная война, Vostochnaya Voina), dan di Britania pada saat itu kadang-kadang dikenal sebagai “Perang Rusia”.
Perang Krimean terkenal karena kesalahan logistik dan taktis pada kedua belah pihak. Namun, itu dianggap menjadi perang “modern”yang pertama, seperti “memperkenalkan perubahan-perubahan teknis yang memengaruhi tata peperangan dimasa depan,” termasuk taktis penggunaan pertama kereta api dan telegraf. Hal ini juga terkenal bagi pekerjaan Florence Nightingale, yang mempelopori praktik keperawatan modern ketika merawat tentara Inggris yang terluka. Perang Krimea juga yang pertama kali secara luas didokumentasikan dalam foto.
Perang Krimea adalah bagian dari persaingan panjang antara kekuatan-kekuatan besar Eropa yang memperebutkan pengaruh di teritori Kesultanan Utsmaniyah yang melemah. Beban perang dari segi finansial memaksa pemerintah Utsmaniyah mengajukan pinjaman luar negeri senilai 5 juta pound sterling pada 4 Agustus 1854
Ketegangan Pra-pertempuran Konflik atas Tanah Suci
Rangkaian peristiwa yang membuat Perancis dan Inggris menyatakan perang terhadap Rusia pada tanggal 27 Maret dan 28 Maret 1854 dapat dilacak pada peristiwa kudeta pada tahun 1851 di Perancis. Napoleon III mengirim duta besar untuk Kekaisaran Ottoman dan berusaha memaksa Ottoman untuk mengakui Perancis sebagai “penguasa yang berdaulat” di Tanah Suci. Rusia membantah perubahan “penguasa” baru di Tanah Suci. Merujuk pada dua perjanjian sebelumnya, yaitu tahun 1757 dan yang lain pada tahun 1774, Ottoman mengubah keputusan mereka sebelumnya, membatalkan perjanjian Perancis dan bersikeras bahwa Rusia adalah pelindung orang-orang Kristen Ortodoks di Kerajaan Ottoman.
Napoleon III menjawab dengan unjuk kekuatan, mengirimkan armada kapal Charlemagne ke Laut Hitam, yang merupakan pelanggaran terhadap Konvensi Selat London. Pamer kekuatan Prancis dikombinasikan dengan diplomasi dan uang yang agresif, memaksa Sultan Abdülmecid I untuk menerima perjanjian baru, mengakui Perancis dan Gereja Katolik Roma sebagai otoritas Kristen tertinggi di Tanah Suci dengan kontrol atas tempat-tempat suci Kristen dan memiliki hak atas Gereja Nativity, yang sebelumnya dipegang oleh Gereja Ortodoks Yunani.
Tsar Nicholas I kemudian mengirimkan angkatan perang korp ke-4 dan ke-5 di sepanjang Sungai Danube, dan menugaskan Count Karl Nesselrode, menteri luar negerinya, untuk melakukan pembicaraan dengan kekaisaran Ottoman. Nesselrode mengutarakan hal tersebut kepada Sir George Hamilton Seymour, Duta Besar Inggris di St Petersburg:
Perkembangan Islam, Rusia dan Krimea di akhir zaman
Dalam Surat Al Baqarah 1 : 119-120 Allah SWT berfirman:
إِنَّآ أَرْسَلْنَٰكَ بِٱلْحَقِّ بَشِيرًۭا وَنَذِيرًۭا ۖ وَلَا تُسْـَٔلُ عَنْ أَصْحَٰبِ ٱلْجَحِيمِ
Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungjawaban) tentang penghuni-penghuni neraka. (Q.S. 1 : 119)
وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ ٱلْيَهُودُ وَلَا ٱلنَّصَٰرَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى ٱللَّهِ هُوَ ٱلْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ ٱتَّبَعْتَ أَهْوَآءَهُم بَعْدَ ٱلَّذِى جَآءَكَ مِنَ ٱلْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ ٱللَّهِ مِن وَلِىٍّۢ وَلَا نَصِيرٍ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (Q.S. 1:120)
Dalam suatu hadist Shahih Muslim Rasulullah saw. bersabda: Sungguh kamu sekalian akan mengikuti sunah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga walaupun mereka masuk ke dalam sarang biawak kamu sekalian pun akan mengikuti mereka. Kami bertanya: Wahai Rasulullah! Orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Beliau menjawab: Lalu siapa lagi selain mereka. (Shahih Muslim )
Dalam ayat dan hadist tersebut Allah SWT dan Rasulullah SWT sudah memberitahukan bahwa di suatu zaman nanti kalian pasti akan mengikut orang-orang sebelum kamu (persekutuan Yahudi dan Nasrani/zionisme), kalian pasti akan mengikuti peradaban mereka, dankalian pasti akan mengikuti system mereka (sekuler, liberalisme dan kapitalis) yaitu system pemerintahan, system demokrasi/politk (yang jelas tujuannya memecah belah dan gampang diadu domba), system keuangan dan perbankan yang berbasis riba. Jika demikian, kalian sudah menjadi bagian mereka dan Allah SWT tidak lagi menjadi pelindung dan penolong kalian.
Dan dalam Surat Al Maidah 5 : 51-52 Allah SWT berfirman;
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَتَّخِذُوا۟ ٱلْيَهُودَ وَٱلنَّصَٰرَىٰٓ أَوْلِيَآءَ ۘ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍۢ ۚ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُۥ مِنْهُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim (Q.S 5 :51)
فَتَرَى ٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌۭ يُسَٰرِعُونَ فِيهِمْ يَقُولُونَ نَخْشَىٰٓ أَن تُصِيبَنَا دَآئِرَةٌۭ ۚ فَعَسَى ٱللَّهُ أَن يَأْتِىَ بِٱلْفَتْحِ أَوْ أَمْرٍۢ مِّنْ عِندِهِۦ فَيُصْبِحُوا۟ عَلَىٰ مَآ أَسَرُّوا۟ فِىٓ أَنفُسِهِمْ نَٰدِمِينَ.
Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: “Kami takut akan mendapat bencana”. Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka 9Q.S. 5 :52)
Tidak semua orang Yahudi dan Kristen yang disebutkan dalam ayat tersebut yaitu mereka yang menaruh kasih sayang sesama manusia. Mereka yang tidak suka dengan penindasan, bahkan sebagian dari mereka diberikan hidayah hingga memeluk Islam. Dengan umat Kristen, Islam akan membuat suatu hubungan yang baik dengan mereka. Hal ini dinyatakan dalam Surat Ar-Ruum; 1-5
. الٓمٓ Alif Laam Miim
غُلِبَتِ ٱلرُّومُ
Telah dikalahkan bangsa Rumawi,
(Ketika ayat ini diturunkan, Rumawi yang dimaksud adalah Romawi Timur yang berpusat di Konstantinopel telah dikalahkan oleh Bangsa Persia)
فِىٓ أَدْنَى ٱلْأَرْضِ وَهُم مِّنۢ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ
di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang,
(Telah dikalahkan di negeri yang terdekat ke negeri Arab adalah Syam yaitu Suriah, Palestina, Libanon dan Yordan yang waktu itu menjadi jajahan Kekaisaran Romawi Timur. Bangsa Romawi adalah suatu bangsa yang beragama Nashrani yang memiliki kitab suci Injil sedangkan Bangsa Persia adalah beragama Majusi, menyembah api dan berhala (musyrik). Kedua bangsa itu saling berperang. Ketika tersiar berita kekalahan Bangsa Romawi oleh Bangsa Persia, maka Kaum Musyrik Mekah menyambutnya dengan penuh gembira karena berpihak kepada orang musyrikin Persia. Sedang kaum muslim berduka cita karenanya. Kemudian turunlah ayat ini dan ayat berikutnya menerangkan bahwa Bangsa Romawi setelah kekalahan itu akan menang dalam masa beberapa tahun saja. Hal ini benar-benar terjadi, menanglah bangsa Romawi dan kekalahan bagi bangsa Persia. Dengan kejadian demikian nyatalah kebenaran Nabi Muhammad SAW dan Al Qur’an sebagai firman Allah SWT)
فِى بِضْعِ سِنِينَ ۗ لِلَّهِ ٱلْأَمْرُ مِن قَبْلُ وَمِنۢ بَعْدُ ۚ وَيَوْمَئِذٍۢ يَفْرَحُ ٱلْمُؤْمِنُونَ
dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman,
بِنَصْرِ ٱللَّهِ ۚ يَنصُرُ مَن يَشَآءُ ۖ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ
karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang
(Waktu antara kekalahan bangsa Romawi tahun 614/615M dengan kemenangannya tahun 622M ialah sekitar tujuh tahun. Itulah pertolongan Allah SWT. Dia akan menolong siapun yang dikehendakinya dan Dialah yang maha perkasa lagi maha pengasih dan penyayang).
Ada sebagian umat muslim yang menyatakan bahwa Rum adalah USA dan NATO. “Alif Lam Mim “, Rum telah dikalahkan di negeri yang terdekat….” Itu tidak mungkin Washington USA dan belum ada lagi USA ketika Al Qur’an di turunkan. “Dan mereka setelah dikalahkan akan menang …” Dalam rentang waktu yang tidak lama, mereka akan menang kembali dan ini telah terjadi. Siapakah mereka ? Mereka adalah Kristen Orthodoks, Kekaisaran Romawi Timur/Byzantium dengan ibu kota negaranya ada di Konstantinopel. Mereka telah dikalahkan di negeri yang terdekat yaitu Kekaisaran Persia, kemudian dalam beberapa tahun mereka kembali mengalahkan Kekaisaran Persia. Inilah yang ada dalam Surat Ar-Ruum : 1-5 dan sudah terpenuhi. Dan pada masa-masa lain di mana sekali lagi Rum akan menang. “Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi itu bergembiralah orang-orang yang beriman…” Jadi ada kemenangan pada masa Rumawi Timur dan akan ada lagi kemenangan pada masa yang akan datang. Dan pada masa yang akan datang, bila Rum menang, maka sekali lagi orang-orang muslim dan orang-orang beriman bergembira merayakannya. Dengan bantuan Allah SWT, akan menolong siapa saja yang Allah pilih dan Allah SWT maha perkasa, pengasih dan penyayang.
Kekaisaran Ustmaniyyah adalah era Islam yang berbeda pada masa Baginda Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin (masa sahabat beliau sebagai khalifah). Umat Islam memiliki suatu hubungan yang positif, bahkan pada masa Rasulullah SAW dan Kaisar Heraklius (Rumawi Timur), sudah terjalin hubungan yang positif, di mana ketika Rasulullah SAW mengirim surat tentang kenabiannya dan mengajak Kaisar Heraklius memeluk Islam, dengan halus Heraklius menolaknya walaupun dalam hatinya dia mengakui kenabian MuhammadSAW, dengan alasan posisinya dan keselamatan jiwanya sebagai Kaisar Rumawi Timur/Byzantium pada waktu itu. Bahkan ketika Heraklius membalas surat dari Rasulullah SAW, Heraklius juga mengirim hadiah dan Rasulullah SAW pun membalas balik dengan mengirim hadiah kepada Kaisar Heraklius. Pada abad ke-15 dan 16, Kesultanan Utsmaniyah memasuki periode ekspansi (menjajah negeri lain). Kesultanan ini berhasil makmur di bawah kepemimpinan sejumlah Sultanyang tegas dan efektif. Ekonominya juga maju karena pemerintah mengendalikan rute-rute perdagangan darat utama antara Eropa dan Asia.
Kemudian bila Allah SWT berkata, “dimasa yang akan datang kamu akan temukan, mereka yang baik dan berkasihani dengan kamu (orang-orang muslim) yaitu Bangsa Rum. Apakah Rusia bagian dari Bangsa Rum ? Rusia adalah bagian dari Bangsa Rum bahkan Rusia adalah pimpinan dari Bangsa Rum saat ini. Ketika Kostantinopel di taklukan oleh Kekaisaran Ustmaniyyah, ibu kota Rum saat itu Konstantinopel telah pindah ke Moskow.
Peran kaisar sebagai pelindung Ortodoks Timur diklaim oleh Ivan III, Adipati Agung Mokswa. Ia telah menikahi saudara Andreas ( Andreas Palaiologos, mewarisi gelarKaisar Romawi Timur dan menggunakannya dari tahun 1465 hingga kematiannya tahun 1503), Sophia Paleologue. Cucunya, Ivan IV, akan menjadi Tsar Rusia yang pertama (tsar, atau czar, berarti caesar, adalah istilah yang dahulu digunakan bangsa Slavia untuk Kaisar Romawi Timur). Penerus-penerus mereka mendukung gagasan bahwa Moskwa adalah penerus Roma dan Konstantinopel. Gagasan bahwa Kekaisaran Rusiaadalah Roma Ketiga tetap hidup hingga meletusnya Revolusi Rusia tahun 1917.
Dengan demikian Moskow telah menggantikan Konstantinope sebagai pusat Rum. Jadi ada keterkaitan antara Islam dengan Rusia. Adanyahubungan antara Islam dan Rum, dan Rusia adalah bagian dari Rum. Dan adalah hubungan yang positif di masa yang akan datang.
Sejarah Islam pada zaman Kekaisaran Ustmaniyyah banyak mengandung “efek darah”. Tegaslah Allah SWT mengatakan “Janganlah kamu ambil Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin, sahabat dan sekutu mu di mana sesama mereka adalah pemimpin, sahabat dan sekutu bagi sebagian yang lain”. Dengan kata lain Al Qur’an memberitahukan kita, akan tiba masanya ketika suatu perdamaian yang “misterius” terjadi antara Yahudi dan Nasrani yaitu aliansi Yahudi dan Nasrani (Zionisme) akan muncul dalam sejarah akhir zaman.
Ketika terjadi koalisi Yahudi dan Nasrani tersebut, maka Allah SWT memerintahkan kepada kita, jangan menjadikan mereka pemimpin, sahabat dan sekutu. Saat ini aliansi ini sudah terjadi, satu-satunya pihak yang tidak menyadari akan hal tersebut adalah mereka yang melancarkan “jihad palsu” seperti di Suriah dan Libya di mana dana dan senjatanya justru di bantu oleh pihak-pihak Zionis. Jadi persekutuan Yahudi dan Nasrani/Kristen telah muncul dan mereka adalah Yahudi Zionis dan Kristen Zonis yang telah menyatukan sesama mereka dalam aliansi Judeo Kristen Zionis.
Merekalah yang mengambil kekuasaan di Inggris yang menyebabkan pemerintah Inggris mengeluarkan Deklarasi Balfour pada tahun 1917. Mereka jugalah yang mengambil kekuasaan di USA dan membuat satu hubungan “misterius”, antara USA dan Israel sebagaimana yang dibuat Inggris dan Israel sebelumnya. Merekalah yang pada saat ini memiliki NATO sebagai tentara bersenjata mereka. Merekalah yang menciptakan undang-undang apakah undang-undang local atau Internasional untuk mencapai tujuan mereka. Mereka telah menggunakan banyak trik, penipun dan penindasan. Dan merekalah yang menguasai kekayaan alam dan mengontrol dunia saat ini. Merekalah yang ingin mendirikan satu pemerintahan di dunia. Merekalah yang menciptakan negara Israel sekarang sehingga mereka akan memberikan status kepada Israel untuk memerintah dunia nantinya. Kenapa mereka menginginkan Israel memerintah dunia? Mereka ingin Israel memerintah dunia hingga munculnya DajjalAl Msih yang akan memimpin mereka nantinya.
Jika Al Qur’an telah memberitahukan kita (Surat Ar – Ruum 30 :1-5) di mana kita memiliki hubungan yang positif dengan Rum. Kita harus memulihkan hubungan di mana sebelumnya pernah terjadi serangkaian perang yang merusak hubungan Islam dan Rum. Tidak kah ada keganjilan di mana selama 500 tahun Kekaisaran Ustmaniyyah, sebagai kerajaan Islam telah melancarkan ekspansi (memperluas daerah kekuasaan dengan menjajah negeri lain) dan melancarkan perang yang berkelanjutan sampai kapanpun kepada Rum ? Sedangkan pada saat yang sama membuat suatu hubungan yang baik dengan negara-negara Kristen yang lain seperti Inggris, Perancis dan Roma. Kekaisaran Ustmaniyyah selalu memiliki hubungan yang baik dengan Inggris dan Perancis dan selalu bermusuhan dan berperang dengan Rum sehingga menimbulkan perasaan kebencian dikalangan rakyat Rum. Sangat aneh dan mencurigakan sekali. Siapakah yang “menabuh gendang” sehingga Kekaisaran Ustmaniyyah menari mengikutinya? Siapakah “penabuh gendang” tersebut yang ingin merusak hubungan antara Islam dan Rum ? Yaitu yang terjadi diantara Kekaisaran Ustmaniyyah dan Rum dimana jumlah peperangan diantara mereka sudah terlalu sering dan tidak terhitung lagi, bahkan sampai sekarangpun Rum yang diwakili Rusia tetap bermusuhan dengan Kekaisaran Ustamniyyah yang diwakili Turki sekarang.
Begitu juga antara Rum (Romawi Timur/Kristen Timur Orthodoks) dengan Kristen Barat (Romawi Barat/Roma Vatikan) sampai sekarang tidak akan pernah bersatu. Bahkan dulunya juga sering terlibat peperangan dengan Romawi Barat. Ketika dalam perang salib ke empat, Tentara Salib (Kristen Barat) merebut Konstantinopel pada 13 April 1204. Konstantinopel kemudian dijarah selama tiga hari. Banyak ikon, relik, dan objek-objek lainnya di Konstantinopel, diangkut ke Eropa Barat. Menurut Choniates,prostitusi didirikan di takhta patriark. Saat Paus Innosensius III mendengar perilaku Tentara Salib, ia hendak menghukum mereka, tetapi situasi sudah di luar kendali, terutama setelah legatusnya, yang atas inisiatifnya sendiri, membebaskan Tentara Salib dari tugas mereka untuk menaklukkan Tanah Suci. Ketika pemerintahan telah direstorasi, Tentara Salib dan Venesia menetapkan persetujuan mereka: Baldwin dari Flandria dipilih sebagai kaisar dan Thomas Morosini dari Venesia ditunjuk sebagai patriark. Maka berdirilah Kekaisaran Latin di Konstantinopel. Sementara itu, pengungsi-pengungsi Romawi Timur mendirikan negara mereka sendiri, dengan yang paling penting adalah Kekaisaran Nicea, Kekaisaran Trebizond, dan Kedespotan Epirus. Kekaisaran Nicea, didirikan oleh dinasti Laskarid, berhasil merebut kembali Konstantinopel dari Latin tahun 1261. Selanjutnya, mereka juga berhasil mengalahkan Epirus. Maka Romawi Timur berhasil direstorasi di bawah pimpinan Michael VIII Palaiologos. Akan tetapi, kekaisaran yang terkoyak akibat perang kini rentan terhadap musuh-musuh disekitarnya. Untuk memperkuat tentaranya dalam peperangan melawan Kekaisaran Latin, Michael menarik pasukan dari Asia Kecil, dan memungut pajak yang tinggi dari petani, mengakibatkan kebencian. Proyek pembangunan besar-besaran dilancarkan di Konstantinopel untuk memperbaiki kerusakan akibat Perang Salib Keempat, tetapi tidak satupun dari usaha ini menguntungkan petani di Asia Kecil, yang menderita akibat serangan ghazi-ghazi.
Peperangan demi peperangan yang terjadi dengan Rum/Rusia yang pada akhirnya menimbulkan rasa kebencian Rum/Rusia terhadap orang-orang Islam. Jadi Rusia sangat bermusuhan dengan orang-orang Islam di negerinya sendiri. Bagaimana orang-orang Rusia merasa senang dengan orang-orang Islam dan memperlakukan mereka dengan baik sedangkan kekaisaran Islam selalu melancarkan perang yang berkelanjutan dengan Rusia. Bukan hanya perang saja yang dilancarkan kepada Rum/Rusia, mereka juga menawan wanita-wanita Rum ketika peperangan, memperbudak mereka dan menjadikan mereka sebagai selir/gundik yang tidak terhitung jumlahnya dan ditempatkan pada harlem-harlem. Sebagian dari mereka adalah bangsa Rusia. Kemudian mereka juga mengambil anak-anak laki-laki Rum, memaksa mereka memeluk agama Islam dan membesarkan mereka menjadi tentara elit yang akan berperang bagi pihak Kekaisaran yang diberi gelar “Genessaries” atau mesin pembunuh. Anak keturunan Rum yang akan berperang melawan Rum. Apakah ini sengaja dilakukan untuk merusak agar tidak akan terjadi persahabatan dan aliansi dengan Rum/Rusia di masa yang akan datang ? Apakah ini suatu kebetulan, bila mereka manaklukan Konstantinopel, hal pertama yang dilakukan adalah membuat kathedral kebanggaan Rum yaitu Haga Sophia, bangunan Rum yang sangat mempesona dan telah berperan sebagai kathedral utama selama 1000 tahun dan bertentangan dengan sunnah dengan merubahnya menjadi sebuah masjid. Akibatnya orang-orang Rum/Rusia penuh dengan kebencian dengan orang-orang Islam.
Ketika orang-orang Mongol, Ghengis Khan ke luar ke bagian barat untuk menyerang Kekaisaran Rum pada tahun 1242-1243 M. Hal ini menyebabkan melemahnya Kekaisaran Rum dan memberi kesempatan Kekaisaran Ustmaniyyah mengahncurkan Kekaisaran Rum dan merebut Konstantinopel. Orang-orang Mongol membawa orang Tar-Tar bersama mereka, yang kemudian menetap di Krimea. Semenanjung yang menjulur ke Laut Hitam. Jadi orang Tar-tar telah berada di Krimea sejak ratusa tahun yang lalu. Dan pernah menjadi penduduk yang mayoritas di sana. Mereka di juluki “Khanate’, ekonomi Krimea di bawah kekuasaan orang-orang Tar-tar berdasarkan “perburuan hamba-hamba”. Mereka telah pergi berburu ke Rusia, memperkosa, membunuh dan menangkap orang-orang di sana Kemudian mereka memasok dan menjual hamba-hamba ini kepada Kekaisaran Ustmaniyah.
Sekarang kita sedang berhadapan dengan satu situasi di mana terlihat hubungan yang positif sedangkan realitasnya adalah berlawanan sama sekali. Sebagian umat Islam menyatakan bahwa Rum adalah USA dan Eropa Barat saat ini. Pihak zionis telah mengetahui dengan pasti di mana ancaman yang mereka hadapai bukan dari dunia Islam saja tapi juga aliansi Rum/Rusia. Oleh karena itu mereka akan menciptakan realitas yang berlawanan.
Di dalam Al Qur’an Surat Yunus 10 : 90-92 Allah SWT mengisahkan tentang tenggelamnya Fir’aun, seorang raja yang zalim, membuat kerusakan dan melampui batas:
وَجَٰوَزْنَا بِبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ٱلْبَحْرَ فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُودُهُۥ بَغْيًۭا وَعَدْوًا ۖ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَدْرَكَهُ ٱلْغَرَقُ قَالَ ءَامَنتُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱلَّذِىٓ ءَامَنَتْ بِهِۦ بَنُوٓا۟ إِسْرَٰٓءِيلَ وَأَنَا۠ مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ
Dan Kami memungkinkan Bani Israel melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Firaun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Firaun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israel, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)” (Q.S 10:90)
ءَآلْـَٰٔنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنتَ مِنَ ٱلْمُفْسِدِينَ
Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan (Q.S. 10 : 91)
فَٱلْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ ءَايَةًۭ ۚ وَإِنَّ كَثِيرًۭا مِّنَ ٱلنَّاسِ عَنْ ءَايَٰتِنَا لَغَٰفِلُونَ
Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.(Q.S. 10 : 92)
Ketika Fir’aun ditenggelamkan di Laut Merah dan mengalami sakratul maut, dia baru menyadari bahwa dia bukanlah tuhan sebab dia akan mati. Dia telah membuat pengakuan keimanannya kepada tuhanBani Israel, di mana Allah SWT menjawab,”Apakah baru sekarang kamu percaya ?” Sebelum ini telah sombong, telah durhaka membuat kezaliman dan kerusakan di dunia ini”. “Maka pada hari ini kami selamatkan dan mempertahankan jasadmu (jasad tidak akan musnah dan akan di lindungi) agar dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang akan datang sesudah kamu.” “Tapi bila jasad kamu ditemukan kembali/(muncul dalam sejarah manusia), ia akan menjadi tanda bagi orang-orang yang akan datang setelah kamu.” Tapi banyak dari manusia yang lalai akan tanda-tanda tersebut. Sibuk dengan duniawinya pada waktu pagi, siang dan malam. Jadi manusia di akhir zaman akan lalai dengan tanda-tanda peringatan dari Allah SWT. Prediksi dalam Al Qur’an Surat Yunus 10 : 90-92 di mana jasad Fir’aun kemudian dibalsem/diawetkan hingga utuh sampai sekarang yang di temukan pada tahun 1898 di Mesir. Waktu yang lebih kurang sama dengan tahun di mana gerakan Zionis didirikan. Apakah Tanda peringatan itu ? Belum ada seorang pun sebelumnya yang mencoba membuat interpretasi atau penjelasan dari peristiwa tersebut, melainkan inilah prediksi yang benar dalam Al Qur’an dan benarlah Al Qur’an itu Kalammullah……
Bila kita lihat melihat kepada Ilmu Eskatologi Islam, kita memahami satu penjelasan yang baru di mana tanda peringatan itu adalah bukan hanya sekedar memenuhi perkiraan yang ada dalam Al Qur’an. Jasad Fir’aun telah terpelihara dan hubungannya dengan masa ditemukan kembali sangat terkait dengan hal apa? Adalah berkaitan dengan kelahiran suatu gerakan Zionisme dan sejarah akan berulang dengan sendirinya.
Ketika jasad Fir’aun ditemukan pada tahun 1898, hitungan menurun menuju akhir zaman telah dimulai. Pada tahun 1902 (4 tahun setelah penemuan jasad Fira’un), kita menemukan telah terjadi sesuatu yang aneh, pihak Zionis telah berhasil meyakinkan satu konfederasi di Paris yang akan menjatuhkan Kekaisaran Ustmaniyyah. Tapi bukankah sebelumnya Perancis dan Inggris selalu menjadi sahabat Kekaisaran Ustmaniyyah ? Mereka hanya mengambil waktu 6 tahun (1902-1908), dan dengan waktu yang sangat pendek itu mereka berhasil meluncurkan revolusi yaitu Revolusi Turk Muda yang telah menggulingkan Sultan dan juga khalifah Abdul Hamid dipaksa turun takhta dan diganti dengan rezim sekuler yang tidak bertuhan. Kaum nasionalislah yang telah mengambil alih kekaisaran Ustmaniyyah yang dikenal dengan Gerakan Turk Muda. Dengan demikian “panggung” telah dibuat utnuk Zionis agar dapat mencapai tujuan mereka. Dan pada tahun 1909, Inggris dan Perancis telah dapat membujuk Rusia untuk mengajak Rusia masuk aliansi 3 serangkai mereka. Kenapa ?
Karena mereka ingin menghancurkan Kekaisaran Ustmaniyyah dan peperangan besarpun akan segera terjadi. Kekaisaran Ustmaniyyah tidak dapat lagi meminta pertolongan Inggris dan Perancis karena Rusia berada dipihak mereka, dan karena kebencian mereka terhadap Rusia (sampai sekarang Turki masih bermusuhan dengan Rusia), maka satu-satunya cara yang dilakukan Kekaisaran Ustmaniyyah adalah bergabung dan meminta bantuan kepada Jerman. Dan yang diiming-imimngkan Inggris dan Perancis untuk membujuk Rusia adalah dengan menawarkan Konstantinopel kepada Rusia. Dan Rusia merasa senang, karena itu adalah ibu kota mereka yang suci karena disitulah beradanya Haga Sophia. Kemudian pecahlah perang dunia pertama tahun 1913/1914, dan perang ini di menangi oleh aliansi tiga serangkai (Inggris, Perancis dan Rusia). Dan ketika Rusia tinggal sejengkal lagi mendekati Konstantinopel, Zionis menikam Rusia dari belakang. Zionis telah menyerang terlebih dahulu pada Oktober 1917 melalui Revolusi Bolshevick, oleh rakyat Rusia yang berkebangsaan Yahudi. Pemerintahan baru Bolshevick telah menarik tentara Rusia dari perang. Mereka tidak ingin Rusia mendapatkan Konstantinopel dan mereka telah memperalat Rusia untuk menghancurkan Kekaisaran Ustmaniyyah sekaligus menghancurkan Rusia sendiri. Sebab mereka dapat merasakan bahwa Rum/Rusia dan Kekaisaran Ustmaniyyah adalah ancaman yang sangat berpengaruh terhadap agenda mereka untuk mendirikan negara Israel. Dengan alasan itu, mereka telah “menyelamatkan” Konstantinopel dan berada di bawah kekuasaan mereka sampai saat ini.
Mereka telah melancarkan revolusi Bolshevick/Revolusi Yahudi dan mendirikan negara persemakmuran Uni Soviet dengan menambahkan ideologi Komunis (Atheis). Paham komunis atau Marxist dengan filsafatnya yang mereka bawa seolah-olah sangat berjasa bagi rakyat Eropa Timur, khususnya Rusia. Mereka beranggapan bahwa system komunis (Atheis) akan lebih baik dari pada system kapitalis yang mereka jalankan sebelumnya. Tetapi itu hanyalah kedok saja, apa yang dilakukan Uni Soviet dengan system komunis atheis adalah meluncurkan perang agama kususnya terhadap Rum/Rusia. Mereka melakukan penghancuran terhadap kepercayaan agama Kristen Orthodoks, biara, gereja dan mereka membunuh para ulama dan juga pendeta. Hal ini berlanjut hingga Uni Soviet berkuasa bertahun-tahun lamanya. Uni Soviet tidak hanya melancarkan perang tersebut untuk kepentingan Zionis, bahkan lebih dari itu. Ketika Israel menyatakan berdiri pada tahun 1948, Uni Soviet lah yang membuka pintu kepada rakyat Rusia maupun Eropa Timur yang berkebangsaan Yahudi untuk beremigrasi dan berkumpul ke Tanah Suci Palestina dan berpura-pura bersahabat dengan Bangsa Arab.
Pada tahun 1954 sesuatu yang sangat “misterius” telah terjadi, di mana enam tahun setelah Israel dilahirkan, Uni Soviet di bawah pimpinan Nikita Crusshaw telah mengubah batas Ukraina-Rusia di mana pada awalnya Semenanjung Krimea masuk wilayah Rusia, namun dia mengubahnya menjadi bagian dari wilayah Ukraina. Nikita Crusshaw bukanlah berkebangsaan Rusia, namun dia adalah seorang Yahudi berkebangsaan Ukraina. Dengan demikian Uni Soviet (Zionis) telah menyabotase Rusia, sebagaimana mereka telah menyabotase Rusia pada tahun 1917, dengan menarik keluar Rusia dari perang dunia pertama ketika tentara Rusia telah menuju ke Konstantinopel. Hal yang sama terjadi pada tahun 1954, Zionis Uni Soviet menyabotase Semenanjung Krimea yang sebelumnya masuk wilayah Rusia sehingga Rusia berada dalam kondisi tak menentu sebab armada angkatan laut Rusia di Laut Hitam berada di Krimea sebagai pangkalan militernya. Armada Rusia sudah berada di sana sejak 200-300 tahun yang lalu. Tapi sekarang tidak lagi menjadi bagian dari Rusia. Bila suatu saat, ketika pemerintah Ukraina yang dikuasai Zionis datang dan berpihak ke Barat dan itu maknanya seperti akan merantai leher Rusia.
Dan sekarang apa yang terjadi di Ukraina, yang disebut sebagai “Colour Revolution” memperkerjakan para preman/begundal, mengupah mereka dan mereka keluar untuk menembak secara membabi buta. Pihak Zionislah yang membayar, mendanai dan memberikan bantuan kepada mereka untuk menjatuhkan pemerintahan yang syah yang tidak mau bergabung dengan pihak Zionis Barat. Dan itu pula lah yang mereka lakukan pasca kematian Hugo Chacez di Venezuela sekarang, membuat revolusi dan demontrasi untuk melawan pemerintahan yang syah yang menentang mereka.
Setelah lebih dari 3 bulan membuat demontrasi dan huru hara di jalanan Ukraina, presiden Ukraina yang tidak pro Zionis Barat, keluar dari Ukraina untuk menyelamatkan diri ke Rusia. Kondisi Rusia akan tidak menentu jika Zionis Barat telah mendapatkan link yang mereka butuhkan untuk menempatkan “rantai” di leher Rusia. Sebelumnya mereka telah merubah Krimea dari wilayah Rusia ke wilayah Ukraina. Dengan pemimpin Ukraina sekarang yang tidak mau bergabung dengan Zionis Barat, mereka melancarkan “Colour Revolution” untuk menjatuhkan pemimpin Ukraina dan memilih pemimpin yang baru pro Zionis Barat dan akan menjadi anti Rusia. Demikian juga dengan angkatan laut Rusia di Krimea akan berbahaya posisinya. Jika Krimea jatuh dan dikuasai Zionis, maka Rusia tidak akan dianggap lagi sebagai kekuatan besar yang akan mengancam mereka dan telah kehilangan kredibilitas.
Apa yang dilakukan Rusia ?
Apa yang terjadi saat ini adalah hambatan pertama dan utama bagi Rusia. Bahwa gerakan Zionis yang dialami Rusia dalam sejarah sejak lebih dari 100 tahun lalu, itulah implikasinya yaitu ancaman besar di balik “tali yang melingkar” di leher Rusia. Dan Rusia telah berhasil mengambil langkah untuk mencegahnya. Sejak tahun 1954, ketika Krimea telah menjadi bagian dari Ukraina dengan cara tidak demokratis, tanpa melalui persetujuan dan pendapat rakyat Ukraina dan Rusia. Sejak saat itu pula selalu terjadi hubungan yang turun naik dan saling mengancam. Namun saat ini, dengan persetujuan rakyat Krimea dan dengan kerelaan hatinya, rakyat Krimea telah memilih untuk bersatu dengan Rusia sekarang. Rusia telah memasukan Krimea dalam batas negaranya. Dan Zionis Barat pun berteriak dan akan menghukum Rusia. Mereka mengeluarkan sanksi dan pembatasan yang luas terhadap Rusia. Sekitar 15 orang pejabat dan pengusaha Rusia yang berpengaruh tidak diizinkan untuk berpergian karena mereka telah menghapus visanya. Zionis pun telah menghapus akun bank mereka. Namun 15 orang tidak menghiraukannya, bahkan mereka berkata, “Kami tidak ada rekening bank”. Itulah tindakan Zionis kepada siapaun yang berani menentangnya, sangat memalukan persatuan Eropa (Uni Eropa/Eropa Barat) dan juga aliansi NATO, berani menekan walaupun hanya beberapa beberapa indifidu saja. Tapi Rusia telah memberikan respon dengan tegas sekali Rusia menyatakan semua itu akan dibalas. Ketika Zionis membuat pembatasan, Rusia memiliki kemampuan untuk bertindak. Dan kehancuran akan terjadi kepada semua, termasuk Zionis juga akan musnah. Mereka mempercayai kata-kata ancaman Vladimir Putin (pemimpin Rusia). Dengan begitu Zionis telah mengalami satu kekalahan yang sangat memalukan di Semenanjung Krimea. Sampai sekarang mereka tidak ada pilihan kecuali melanjutkan sanksi terhadap Rusia.
Dan dalam proses perang pembatasan/sanksi itu, umat muslim harusnya memahami ada kesempatan dan peluang untuk umat Islam dalam penggunaan mata uang Dinar dan Dirham sebagai transaksi dengan aliansi Rusia. Ketika mereka menjatuhkan sanksi, “kartu truf” mereka adalah adalah system perbankan dan keuangan. Itulah sebabnya system perbankan dan keuangan di dunia dibawah kendali mereka karena system tersebut mereka sendirilah yang menciptakannya. Jika sanksi sudah dijatuhkan, siapapun termasuk orang-orang Rusia tidak akan bisa berdagang karena tidak dapat mengirim uang melalui system perbankan sebab Zionis selalu mengawal dan mengendalikannya. Inilah kesempatan bagi negara-negara Islam, jika Rusia ingin menggunakan koin emas dan perak sebagai alat transaksi yang syah, maka ia dapat menciptakan peluang bagi negara-negara Islam untuk berbisnis dan meninggalkan system perbankan dan uang elektronik yang merupakan system yang dibangun oleh Zionis.
Di mana saja, Zionis akan muncul, mereka telah membuat peta konflik yaitu daerah-daerah kantong muslim dan aliansi Rusia yang akan menghambat tujuan dan kepentingan Zionis. Mereka akan datang dan menggunakan strategi adu domba dan pecah belah di negara manapun untuk menjaga kepentingan mereka agar tercapai tujuan mereka.
Apa yang dilakukan oleh Uni Soviet dan Stalin tahun 1944, mengusir orang-orang Tartar Krimea, orang-orang muslim Tartar Krimea untuk keluar dari Krimea. Mereka diusir keluar dari Krimea atas tuduhan mereka adalah pendukung rezim NAZI dari jerman. Mereka telah menderita selama dalam pelarian. Mereka telah menderita sebelumnya selama lebih dari 70 tahun sejak mulai berdirinya Uni Soviet. Dan setelah runtuhnya Uni Soviet, mereka mulai menyelinap masuk kembali ke Krimea. Tapi ketika mereka kembali, mereka tidak memiliki harta lagi. Harta mereka telah diambil alih oleh rezim Uni Soviet ketika melarikan diri. Mereka memohon keadilan kepada pemimpin rakyat Rusia, agar muslim Tartar Krimea dapat hidup dengan layak. Dengan berdasarkan keadilan, pemimpin rakyat Rusia yang mayoritas Kristen Timur Orthodoks, memulihkan hak-hak rakyat muslim Tartar Krimea tanpa mengharapkan imbalan apapun. Itulah kompensasi yang mereka terima atas penderitaan mereka sejak terusir oleh rezim Uni Soviet. Dan akhirnya mereka menyatakan bergabung dengan Rusia sekarang ini. Allah SWT telah memberkati dengan kembalinya Krimea ke tangan Rusia dan memberikan “pukulan” kepada pihak Zionis yang belum pernah mereka alami sejak Zionis di dirikan lebih dari 100 tahun yang lalu.
Sekarang Rusia sedang bangkit menentang Zionis, fitnah yang selama ini mengatakan bahwa Rusia adalah negara Zionis adalah rekayasa mereka. Bahkan lebih dari itu, Rusia telah menyediakan satu penggung untuk perang Armagedon/Malhamah Al Kubra sebab Zionis terobsesi dengan sikap keras kepala dan kesombongannya untuk memerintah dunia. Mereka tidak peduli apapun akibatnya jika harganya adalah perang dunia dengan aliansi Rusia maka begitulah yang akan terjadi. Dan jika harus mengorbankan dan memusnahkan banyak manusia di muka bumi, maka itulah akan terjadi. Ini tidak akan menjadi maslah bagi Zionis karena mereka tidak memiliki akal yang sehat, akal mereka telah dikendalikan oleh Dajjal Al Masih.
Dan dari perspektif Eskatologi Islam, kita tahu bahwa kejadian besar yang akan terjadi dalam sejarah manusia adalah Armagedon/Malhamah Al Kubra. Ini adalah berdasarkan hadist dari Sunan Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda,”Ramainya Baitul Maqdis(Yerusalem) adalah tanda kehancuran Kota Madinah, hancurnya Kota Madinah adalah tanda terjadinya peperangan besar, terjadinya peperangan besar adalah tanda pembukaan Kota Konstantinopel, dan pembukaan Kota Konstantinopel adalah tanda keluarnya Dajjal.”
Bahwa akan terjadi peristiwa yang beruntun, Pertama; Yerusalem akan menjadi fokus dunia, Kedua; Kota Madinah dipinggirkan/tidak dilirik lagi (masalah virus Mers yang melanda tanah Arab saat ini, salah satu tanda Kota Madinah dipinggirkan karena umat Islam merasa ketakutan terhadap datang ke sana menunaikan ibadah haji karena ancaman serangan virus Mers. Wallahu’alam…). Kedua hal ini sudah terjadi dan ketiga adalah Malhamah dan akan terjadi tidak akan lama lagi. Namun sebelumnya akan diikuti peperangan kecil yang terjadi saat ini antara lain di Suriah, Afghanistan, Pakistan Irak, Libya, Mesir, , Tanduk Afrika dan Afrika lainnya serta termasuk Ukraina/Krimea.
Mereka yang ada di Moskow Rusia yaitu Umat Kristen Timur Orthodoks merasa sangat terkejut mereka juga mempunyai prediksi yang sama. Menurut mereka dalam Eskatologi Kristen (Dajjal = Anti Kristus, Imam Mahdi = Kekaisaran Yang Agung), orang-orang Kristen Orthodoks akan menaklukan Kosntantinopel di akhir zaman. Dan dalam Eskatologi Islampun mengatakan bahwa umat muslim akan menaklukan Kostantinopel di akhir zaman. Dan lebih dari itu, Nabi Muhammad SAW telah memberitahukan bahwa akan terjadi koalisi antara orang-orang muslim dan Rum dalam menaklukan Konstantinopel di akhir zaman.
Kenapa Semenanjung Krimea menjadi sangat penting diakhir zaman?
Jika perang besar akan terjadi, maka peperangan tersebut sudah pasti menggunakan ribuan senjata nuklir yang akan memusnahkan sebagian besar isi dunia. Sebagian besar dunia akan musnah. Radiasi yang akan dikeluarkan dari ledakan ribuan senjata nuklir akan mencemari atmosfir sehingga Nabi Muhammad SAW bersabda,”bahkan burungpun akan jatuh ke bumi….”. Sebab burung tidak lagi mampu menemukan haluannya. Polusi dari radiasi nuklir di atmosfir akan mengganggu gelombang elektromagnetik dan sebagainya. Inilah perang dengan menggunakan teknologi yang canggih, menggunakan satelit bahkan bumi ini sudah diselimuti gelombang-gelombang elektromagnetik yang dipancarkan satelit – satelit tersebut. Sehingga sudah pasti perang ini akan menggunakan senjata-senjata elektronik bermuatan nuklir. Bahkan pesawat tempur pun nantinya tidak akan bisa lagi melintasi udara. Dengan demikian perang yang akan terjadi setelah itu melalui darat dan laut saja, bukan lagi melalui udara. Dengan begitu ada rute yang lurus antara Krimea dan Konstantinopel. Barulah kita mengerti sekarang, kenapa Zionis tidak dapat “duduk dengan tenang” saat ini setelah kejadian di Ukraina/Krimea, maka sudah dapat diprediksi bahwa serangan yang akan terjadi ke Konstantinopel dalam penaklukan Konstantinopel di akhir zaman nantinya adalah dari laut dan darat. Serangan tentara Rum/Rusia dari Krimea ke Konstantinopel, dapat dilakukan hanya dari seberang Laut Hitam saja. Dan serangan dari darat di mana Nabi Muhammad SAW telah memuji tentara muslim, dalam hadist Sunan Abu Dawud, Beliau bersabda,”Kamu akan menaklukan Konstantinopel.” Kota Konstantinopel akan diserang melalui darat dan Nabi Muhammad SAW telah memuji tentara tersebut, Beliau juga memuji panglima militernya dan juga memuji tentara yang akan menaklukan konstantinopel (Dalam HR. Muslim). Penaklukan Konstantinopel akan terjadi atas dasar konsesus Rum dengan aliansi tentara muslim yaitu yang akan datang dari Tanduk Afrika (Aljazair, Tunisia, dan maroko) dan dari seluruh dunia. Dan pihak lain yaitu angkatan laut yang datang dari arah lurus yaitu dari Krimea ke Konstantinopel. Ketika Kota Kostantinopel telah ditawan/ditaklukan, maka “tulang belakang” NATO akan dipatahkan, dan armada angkatan laut Rusia akan dapat memasuki perairan Laut Mediterania. Dan itu akan melumpuhklan Israel nantinya
Berikut sejarah pembubaran Rum dan munculnya Kekaisaran Ustmaniyyah, runtuhnya Kekaisaran Ustmaniyyah dan Rum/Romawi Timur pindah ke Moskow Rusia (Kaisar = Kaisar) (sumber Wikiepedia):
Peperangan Turki (Kekaisaran Ustmaniyyah) dengan Rusia(Rum/Romawi Timur)
Kesultanan Turki atau Turki saja, adalah imperium lintas benua yang didirikan oleh suku-suku Turki di bawah pimpinan Osman Bey di barat laut Anatolia pada tahun 1299. Seiring penaklukan Konstantinopel oleh Mehmet II tahun 1453, negara Utsmaniyah berubah menjadi kesultanan. Sepanjang abad ke-16 dan 17, tepatnya pada puncak kekuasaannya di bawah pemerintahan Suleiman Agung, Kesultanan Utsmaniyah adalah salah satu negara terkuat di dunia, imperium multinasional dan multibahasa yang mengendalikan sebagian besar Eropa Tenggara, Asia Barat/Kaukasus, Afrika Utara, dan Tanduk Afrika.
Dengan Konstantinopel sebagai ibu kotanya dan kekuasaannya atas wilayah yang luas di sekitar cekungan Mediterania, Kesultanan Utsmaniyah menjadi pusat interaksi antara dunia Timur dan Barat selama lebih dari enam abad. Kesultanan ini bubar pasca Perang Dunia I. Pembubarannya berujung pada kemunculan rezim politik baru diTurki, serta pembentukan Balkan dan Timur Tengah yang baru.
Pada abad ke-15 dan 16, Kesultanan Utsmaniyah memasuki periode ekspansi. Kesultanan ini berhasil makmur di bawah kepemimpinan sejumlah Sultan yang tegas dan efektif. Ekonominya juga maju karena pemerintah mengendalikan rute-rute perdagangan darat utama antara Eropa dan Asia.
Pasca pembubaran Kesultanan Rum yang dipimpin dinasti Seljuq Turki, pendahuluUtsmaniyah, pada tahun 1300-an, Anatolia terpecah menjadi beberapa negara merdeka (kebanyakan Turki) yang disebut emirat Ghazi. Salah satu emirat Ghazi dipimpin olehOsman I (1258 – 1326) dan namanya menjadi asal usul nama Utsmaniyah. Osman I memperluas batas permukiman Turki sampai pinggiran Kekaisaran Bizantium. Tidak jelas bagaimana Osmanli berhasil menguasai wilayah tetangganya karena belum banyak diketahui soal sejarah Anatolia abad pertengahan.
Pada abad setelah kematian Osman I, kekuasaan Utsmaniyah mulai meluas sampaiMediterania Timur dan Balkan. Putra Osman, Orhan, menaklukkan kota Bursa pada tahun 1324 dan menjadikannya ibu kota negara Utsmaniyah. Kejatuhan Bursa menandakan berakhirnya kendali Bizantium atas Anatolia Barat Laut.Kota Thessalonikidirebut dari Republik Venesia pada tahun 1387.Kemenangan Utsmaniyah di Kosovo tahun 1389 secara efektif mengawali kejatuhan pemerintahan Serbia di wilayah itu dan membuka jalan untuk perluasan wilayah Utsmaniyah di Eropa. Pertempuran Nicopolistahun 1396 yang dianggap luas sebagai perang salib besar terakhir pada Abad Pertengahan gagal menghambat laju bangsa Turki Utsmaniyah.
Seiring meluasnya kekuasaan Turki di Balkan, penaklukan strategis Konstantinopelmenjadi tugas penting. Kesultanan ini mengendalikan nyaris seluruh bekas tanah Bizantium di sekitar kota, namun warga Yunani Bizantium sempat luput ketika penguasa Turk-Mongolia, Tamerlane, menyerbu Anatolia dalam Pertempuran Ankara tahun 1402. Ia menangkap Sultan Bayezid I. Penangkapan Bayezid I menciptakan kekacauan di kalangan penduduk Turki. Negara pun mengalami perang saudara yang berlangsung sejak 1402 sampai 1413 karena para putra Bayezid memperebutkan takhta. Perang berakhir ketika Mehmet I naik sebagai sultan dan mengembalikan kekuasaan Utsmaniyah. Kenaikannya juga mengakhiri Interregnum yang disebut Fetret Devri dalam bahasa Turki Utsmaniyah.
Putra Murad II, Mehmed II, menata ulang negara dan militernya, lalu menaklukkanKonstantinopel pada tanggal 29 Mei 1453. Mehmed mengizinkan Gereja Ortodoks mempertahankan otonomi dan tanahnya dengan imbalan mengakui pemerintahan Utsmaniyah. Karena hubungan yang buruk antara negara-negara Eropa Barat dan Kekaisaran Romawi Timur, banyak penduduk Ortodoks yang mengakui kekuasaan Utsmaniyah alih-alih Venesia.
Pada abad ke-15 dan 16, Kesultanan Utsmaniyah memasuki periode ekspansi.Kesultanan ini berhasil makmur di bawah kepemimpinan sejumlah Sultan yang tegas dan efektif. Ekonominya juga maju karena pemerintah mengendalikan rute-rute perdagangan darat utama antara Eropa dan Asia.
Sebagian teritori Utsmaniyah di Balkan (seperti Thessaloniki, Makedonia, dan Kosovo) sempat terlepas setelah 1402, tetapi berhasil direbut kembali oleh Murad II antara 1430-an dan 1450-an. Pada tanggal 10 November 1444, Murad II mengalahkan pasukan Hongaria, Polandia, dan Wallachia yang dipimpin Władysław III dari Polandia (sekaligus Raja Hongaria) dan János Hunyadi di Pertempuran Varna, pertempuran terakhir dalam Perang Salib Varna.. Empat tahun kemudian, János Hunyadi mempersiapkan pasukannya (terdiri dari pasukan Hongaria dan Wallachia) untuk menyerang Turki, namun dikalahkan oleh Murad II dalam Pertempuran Kosovo Kedua tahun 1448
Sultan Selim I (1512–1520) memperluas batas timur dan selatan Kesultanan Utsmaniyah secara dramatis dengan mengalahkan Shah Ismail dari Persia Safaviddalam Pertempuran Chaldiran. Selim I mendirikan pemerintahan Utsmaniyah di Mesirdan mengerahkan angkatan lautnya ke Laut Merah. Setelah ekspansi tersebut, persaingan pun pecah antara Kekaisaran Portugal dan Kesultanan Utsmaniyah yang sama-sama berusaha menjadi kekuatan besar di kawasan itu.
Suleiman Agung (1520–1566) mencaplok Belgrade tahun 1521, menguasai wilayah selatan dan tengah Kerajaan Hongaria sebagai bagian dari Peperangan Utsmaniyah–Hongaria. Setelah memenangkan Pertempuran Mohács tahun 1526, ia mendirikan pemerintahan Turki di wilayah yang sekarang disebut Hongaria (kecuali bagian baratnya) dan teritori Eropa Tengah lainnya. Ia kemudian mengepung Wina tahun 1529, tetapi gagal. Tahun 1532, ia melancarkan serangan lain ke Wina, namun dikalahkan pada Pengepungan Güns. Transylvania, Wallachia, dan Moldavia(sementara) menjadi kepangeranan bawahan Kesultanan Utsmaniyah. Di sebelah timur, bangsa Turk Utsmaniyah merebut Baghdad dari Persia pada tahun 1535, menguasaiMesopotamia, dan mendapatkan akses laut ke Teluk Persia.
Perancis dan Kesultanan Utsmaniyah bersatu karena sama-sama menentang pemerintahan Habsburg dan menjadi sekutu yang kuat. Penaklukan Nice (1543) danCorsica (1553) oleh Perancis adalah hasil kerja sama antara pasukan raja Francis I dari Perancis dan Suleiman. Pasukan tersebut dipimpin oleh laksamana UtsmaniyahBarbarossa Hayreddin Pasha dan Turgut Reis.Satu bulan sebelum pengepungan Nice, Perancis membantu Utsmaniyah dengan mengirimkan satu unit artileri padapenaklukan Esztergom tahun 1543.Setelah bangsa Turk membuat serangkaian kemajuan tahun 1543, penguasa Habsburg Ferdinand I secara resmi mengakui pemerintahan Utsmaniyah di Hongaria pada tahun 1547.
Pada tahun 1559, setelah perang Ajuuraan-Portugal pertama, Kesultanan Utsmaniyah menganeksasi Kesultanan Adal yang lemah ke dalam wilayahnya.Ekspansi ini mengawali pemerintahan Utsmaniyah di Somalia dan Tanduk Afrika.Aneksasi tersebut juga meningkatkan pengaruh Utsmaniyah di Samudra Hindia untuk bersaing denganPortugal.
Pada akhir masa kekuasaan Suleiman, jumlah penduduk Kesultanan Utsmaniyah mencapai 15.000.000 orang dan tersebar di tiga benua. Selain itu, kesultanan ini menjadi kekuatan laut besar yang mengendalikan sebagian besar Laut Mediterania. Saat itu, Kesultanan Utsmaniyah adalah bagian utama dari lingkup politik Eropa.Kesuksesan politik dan militernya sering disamakan dengan Kekaisaran Romawi, salah satunya oleh cendekiawan Italia Francesco Sansovino dan filsuf politik PerancisJean Bodin.
Kesultanan Utsmaniyah perlahan dikalahkan bangsa Eropa dari segi teknologi militer karena inovasi yang mendorong perluasan kesultanan ini dihambat oleh paham konservatisme agama dan intelektual yang terus berkembang.Meski mengalami kesulitan, kesultanan ini tetap menjadi kekuatan ekspansionis besar sampaiPertempuran Wina tahun 1683 yang menandakan akhir ekspansi Utsmaniyah ke Eropa.
Penemuan rute dagang laut baru oleh negara-negara Eropa Barat memungkinkan mereka menghindari monopoli dagang Utsmaniyah. Penemuan Tanjung Harapan Baikoleh Portugal tahun 1488 merintis serangkaian perang laut Utsmaniyah-Portugal di Samudra Hindia sepanjang abad ke-16. Dari segi ekonomi, pemasukan perak Spanyoldari Dunia Baru mengakibatkan mata uang Utsmaniyah mengalami devaluasi tajam dan inflasi tinggi.
Sepanjang sejarah, antara Turki (di mulai era Kekaisaran Ustmaniyyah) dengan Rusia (Rum /Romawi Timur) sudah sering terlibat pertempuran, dan mereka tidak akan pernah berdamai sampai saat ini. Beberapa peperangan itu antara lain;
Peran kaisar sebagai pelindung Ortodoks Timur diklaim oleh Ivan III, Adipati Agung Mokswa. Ia telah menikahi saudara Andreas ( Andreas Palaiologos, mewarisi gelarKaisar Romawi Timur dan menggunakannya dari tahun 1465 hingga kematiannya tahun 1503), Sophia Paleologue. Cucunya, Ivan IV, akan menjadi Tsar Rusia yang pertama (tsar, atau czar, berarti caesar, adalah istilah yang dahulu digunakan bangsa Slavia untuk Kaisar Romawi Timur). Penerus-penerus mereka mendukung gagasan bahwa Moskwa adalah penerus Roma dan Konstantinopel. Gagasan bahwa Kekaisaran Rusiaadalah Roma Ketiga tetap hidup hingga meletusnya Revolusi Rusia tahun 1917.
Di bawah kepemimpinan Ivan IV (1533–1584), Kekaisaran Rusia meluas sampai kawasan Volga dan Kaspia dengan menaklukkan beberapa kekhanan Tatar. Pada tahun 1571, khan Krimea Devlet I Giray yang didukung Utsmaniyah membakar Moskwa. Tahun berikutnya, invasi diulang namun digagalkan pada Pertempuran Molodi.Kekhanan Krimea terus menyerbu Eropa Timur melalui serangkaian serangan budakdan menjadi kekuatan besar di Eropa Timur sampai akhir abad ke-17.
Pada periode Kemandekan dan reformasi (1683–1827), ekspansi Rusia membawa ancaman besar yang terus berkembang. Karena itu, Raja Charles XII dari Swediaditerima sebagai sekutu Kesultanan Utsmaniyah setelah pasukannya dikalahkan Rusia pada Pertempuran Poltava tahun 1709 (bagian dari Perang Utara Besar 1700–1721.) Charles XII mendesak Sultan Utsmaniyah Ahmed III untuk menyatakan perang terhadap Rusia. Utsmaniyah berhasil memenangkan Kampanye Sungai Pruth yang berlangsung pada 1710–1711. Pasca Perang Austria-Turki 1716–1718, Perjanjian Passarowitzmencantumkan penyerahan wilayah Banat, Serbia, dan “Walachia Kecil” (Oltenia) ke Austria. Perjanjian ini juga menyebutkan bahwa Kesultanan Utsmaniyah mengambil sikap defensif dan tidak mungkin melakukan agresi lagi di Eropa.
Perang Austria-Rusia–Turki yang diakhiri oleh Perjanjian Belgrade 1739 berujung pada kembalinya Serbia dan Oltenia, namun pelabuhan Azov berhasil direbut Rusia. Setelah perjanjian ini, Kesultanan Utsmaniyah menikmati masa perdamaian karena Austria dan Rusia terpaksa menghadapi kebangkitan Prusia.
Pada 1768, para Haidamak, pemberontak konfederasi Polandia yang dibantu Rusia, memasuki Balta, kota Utsmaniyah di perbatasan Bessarabia, dan membantai warganya dan membumihanguskan kota tersebut. Tindakan ini memaksa Kesultanan Utsmaniyah memulai Perang Rusia-Turki 1768–1774. Perjanjian Küçük Kaynarca tahun 1774 mengakhiri perang ini dan memberikan kebebasan beribadah bagi warga Kristen di provinsi Wallachia dan Moldavia. Pada akhir abad ke-18, serangkaian kekalahan perang melawan Rusia membuat beberapa kalangan di Kesultanan Utsmaniyah yakin bahwa reformasi yang dijalankan Peter Agung memberi keunggulan bagi Rusia, dan Utsmaniyah harus menggunakan teknologi Barat untuk menghindari kekalahan lebih lanjut.
Perang Krimea (1853–1856) adalah bagian dari persaingan panjang antara kekuatan-kekuatan besar Eropa yang memperebutkan pengaruh di teritori Kesultanan Utsmaniyah yang melemah. Beban perang dari segi finansial memaksa pemerintah Utsmaniyah mengajukan pinjaman luar negeri senilai 5 juta pound sterling pada 4 Agustus 1854. Perang ini mengakibatkan eksodus warga Tatar Krimea. Sekitar 200.000 di antaranya pindah ke Kesultanan Utsmaniyah dalam bentuk gelombang emigrasi. Menjelang akhir Peperangan Kaukasus, 90% etnis Sirkasia dilenyapkan, diusir dari tanah airnya di Kaukasus, dan terpaksa mengungsi ke Kesultanan Utsmaniyah. Sekitar 500.000 sampai 700.000 orang Sirkasia berlindung di Turki. Beberapa sumber memberi angka yang lebih tinggi, yaitu 1 juta-1,5 juta orang dideportasi dan/atau dibunuh.
Perang Rusia-Turki (1877–1878) berakhir dengan kemenangan mutlak bagi Rusia. Akibatnya, wilayah Utsmaniyah di Eropa menyusut dengan cepat. Bulgaria didirikan sebagai kepangeranan merdeka di dalam Kesultanan Utsmaniyah, Rumania mendapat kemerdekaan penuh. Serbia dan Montenegro mendapat kemerdekaan penuh dengan wilayah yang lebih kecil.Pada tahun 1878, Austria-Hongaria bersama-sama menduduki provinsi Bosnia-Herzegovina dan Novi Pazar. Walaupun pemerintah Utsmaniyah menentang tindakan ini, pasukannya dikalahkan dalam kurun tiga minggu.
Sebagai imbalan atas bantuan Perdana Menteri Britania Raya Benjamin Disraeli dalam pengembalian teritori Utsmaniyah di Semenanjung Balkan saat Kongres Berlin, Britania Raya mendapatkan hak pemerintahan di Siprus pada tahun 1878. Britania kemudian mengirimkan tentaranya ke Mesir pada tahun 1882 untuk membantu pemerintah Utsmaniyah meredam Pemberontakan Urabi. Britania pun memegang kendali penuh di Siprus dan Mesir.
Pada 1894–96, sekitar 100.000 sampai 300.000 etnis Armenia yang tinggal di seluruh kesultanan dibunuh dalam sebuah peristiwa yang disebut pembantaian Hamidian.
Seiring menyusutnya wilayah Kesultanan Utsmaniyah, banyak Muslim Balkan pindah ke teritori Utsmaniyah yang tersisa di Balkan atau ke jantung kesultanan di Anatolia. Per 1923, hanya Anatolia dan Thracia Timur yang dikuasai Muslim.
Pada pertengahan abad ke-19, Kesultanan Utsmaniyah dijuluki “orang sakit” oleh bangsa Eropa. Negara-negara suzerain (Kepangeranan Serbia, Wallachia, Moldavia, dan Montenegro) meraih kemerdekaan de jure pada 1860-an dan 1870-an.
Kemunduran kinerja angkatan darat semakin jelas sejak pertengahan abad ke-17 dan setelah Perang Turki Besar. Pada abad ke-18, sempat muncul sedikit keberhasilan melawan Venesia, tetapi pasukan Rusia bergaya Eropa di utara memaksa Kesultanan Utsmaniyah menyerahkan teritorinya.
Modernisasi Kesultanan Utsmaniyah pada abad ke-19 dimulai oleh militer. Pada tahun 1826, Sultan Mahmud II menghapus korps Yanisari dan membentuk angkatan darat modern Utsmaniyah. Pasukannya diberi nama Nizam-ı Cedid (Orde Baru). Angkatan Darat Utsmaniyah juga merupakan lembaga pertama yang mempekerjakan tenaga ahli luar negeri dan mengirimkan para perwiranya ke pusat pelatihan di negara-negara Eropa Barat.Karena itu pula, gerakan Turk Muda dirintis ketika para prajurit muda dan terlatih ini pulang ke negaranya.
Angkatan Laut Utsmaniyah turut ambil bagian dalam perluasan wilayah kesultanan di benua Eropa. Ekspansi ini berawal dari penaklukan Afrika Utara yang memasukkanAljazair dan Mesir ke Kesultanan Utsmaniyah pada tahun 1517.Sejak kehilangan Aljazair (1830 dan Yunani (1821), kekuatan laut dan kendali Utsmaniyah atas jajahan-jajahannya di seberang laut mulai melemah. Sultan Abdülaziz (berkuasa 1861–1876) berusaha membangun angkatan laut yang kuat dengan membuat armada terbesar ketiga di dunia setelah Britania Raya dan Perancis.Galangan kapal di Barrow, Inggris, membangun kapal selam pertamanya untuk Kesultanan Utsmaniyah pada tahun 1886.
Meski begitu, ekonomi Utsmaniyah yang melemah tidak dapat mempertahankan armada laut dalam jangka panjang. Sultan Abdülhamid II tidak mempercayai para laksamana yang memihak dengan reformis Midhat Pasha. Sultan mengklaim bahwa armada yang besar dan mahal tidak berguna untuk melawan Rusia saat Perang Rusia-Turki. Ia mengunci sebagian besar armadanya di dalam Tanjung Emas dan membiarkan kapalnya berkarat selama 30 tahun berikutnya. Setelah Revolusi Turk Muda tahun 1908, Komite Persatuan dan Kemajuan berupaya mengembangkan pasukan laut yang kuat.Yayasan Angkatan Laut Utsmaniyah didirikan pada tahun 1910 untuk membeli kapal-kapal baru melalui sumbangan masyarakat.
Pembubaran Kekaisaran Ustmaniyyah (1908–1922)
Era Konstitusional Kedua dimulai pasca Revolusi Turk Muda (3 Juli 1908) melalui pengumuman sultan tentang penggunaan kembali konstitusi 1876 dan pembentukan kembali Parlemen Utsmaniyah. Pengumuman ini menjadi awal pembubaran Kesultanan Utsmaniyah.Era ini didominasi oleh politik Komite Persatuan dan Kemajuan serta gerakan yang kelak dikenal dengan sebutan Turk Muda.
Memanfaatkan perpecahan sipil, Austria-Hongaria secara resmi menganeksasi Bosnia dan Herzegovina tahun 1908, tetapi mereka menarik tentaranya dari Sanjak Novi Pazar, wilayah lain yang diperebutkan Austria dan Utsmaniyah, untuk menghindari perang. Pada Perang Italia-Turki (1911–12), Kesultanan Utsmaniyah kehilangan Libyadan Liga Balkan menyatakan perang terhadap Kesultanan Utsmaniyah. Utsmaniyah kalah dalam Peperangan Balkan (1912–13) dan kehilangan teritori Balkan-nya kecualiThracia Timur dan ibu kota historis Adrianopel. Sekira 400.000 Muslim yang khawatir menghadapi kekerasan etnis Yunani, Serbia, atau Bulgaria, mengungsi mundur bersama pasukan Utsmaniyah. Menurut perkiraan Justin McCarthy, sejak 1821 sampai 1922, pembersihan etnis Muslim Utsmaniyah di Balkan mengakibatkan kematian dan pengusiran sekian juta orang dari kawasan itu. Per 1914, Kesultanan Utsmaniyah sudah dipukul mundur dari hampir seluruh Eropa dan Afrika Utara.Meski begitu, kesultanan ini masih dihuni 28 juta orang. 15,5 juta di antaranya di Turki modern, 4,5 juta di Suriah, Lebanon, Palestina, dan Yordania, dan 2,5 juta di Irak. 5,5 juta sisanya berada di bawah pemerintahan bayangan Utsmaniyah di jazirah Arab.
Pada November 1914, Kesultanan Utsmaniyah ikut serta dalam Perang Dunia I di blokKekuatan Tengah. Kesultanan ini ambil bagian dalam teater Timur Tengah. Utsmaniyah sempat beberapa kali menang pada tahun-tahun pertama perang, misalnya diPertempuran Gallipoli dan Pengepungan Kut, namun ada juga kekalahan seperti padaKampanye Kaukasus melawan Rusia. Amerika Serikat tidak pernah mengeluarkan pernyataan perang terhadap Kesultanan Utsmaniyah.
Tahun 1915, saat Angkatan Darat Kaukasus Rusia terus merangsek ke Anatolia timur, dibantu sejumlah milisi Armenia Utsmaniyah, pemerintah Utsmaniyah mulai mendeportasi dan membantai penduduk etnis Armenia. Aksi ini kemudian dikenal dengan nama Genosida Armenia Aksi genosida juga dilakukan terhadap etnis minoritasYunani dan Assyria.
Pemberontakan Arab yang dimulai tahun 1916 berbalik melawan Utsmaniyah di front Timur Tengah. Utsmaniyah sempat unggul di Timur Tengah selama dua tahun pertama perang. Gencatan Senjata Mudros yang ditandatangani pada 30 Oktober 1918 mengakhiri peperangan di teater Timur Tengah, diikuti pendudukan Konstantinopel danpemecahan Kesultanan Utsmaniyah. Dengan Perjanjian Sèvres, pemecahan Kesultanan Utsmaniyah menjadi resmi. Pada kuartal terakhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, sekitar 7–9 juta pengungsi Muslim Turki dari wilayah Kaukasus, Krimea, Balkan, dan pulau-pulau Mediterania pindah ke Anatolia dan Thracia Timur.
Pendudukan Konstantinopel dan İzmir melahirkan gerakan nasional Turki yang memenangkan Perang Kemerdekaan Turki (1919–22) di bawah pimpinan Mustafa Kemal Pasha (atau Mustafa Kemal Atatürk). Kesultanan dibubarkan tanggal 1 November 1922, dan sultan terakhirnya, Mehmed VI (berkuasa 1918–22), meninggalkan negara ini pada 17 November 1922.Majelis Agung Nasional Turki mendeklarasikanRepublik Turki pada tanggal 29 Oktober 1923. Kekhalifahan dibubarkan tanggal 3 Maret 1924.
Sepanjang sejarah Utsmaniyah, ada banyak kejadian ketika gubernur lokal mengambil tindakan secara independen sekalipun bertentangan dengan penguasa. Pasca Revolusi Turk Muda tahun 1908, negara Utsmaniyah menjadi monarki konstitusional. Sultan tidak lagi memegang kekuasaan eksekutif.Parlemen dibentuk yang perwakilannya dipilih dari provinsi-provinsi negara. Para wakil kemudian membentuk Pemerintahan Imperium Kesultanan Utsmaniyah
Sejarah Perang Krimea
Perang Krimea (1853–1856) adalah pertempuran yang terjadi antara kekaisaran Rusiamelawan sekutu yang terdiri dari Perancis, Britania Raya, Kerajaan Sardinia, danKesultanan Utsmaniyah. Kebanyakan konflik terjadi di semenanjung Krimea, dengan pertempuran lainnya terjadi di Turki barat dan laut Baltik. Perang Krimea kadang-kadang dianggap sebagai konflik modern pertama yang memengaruhi peperangan pada masa depan.
Perang Krimean dikenal dengan nama yang berbeda. Di Rusia dikenal sebagai “Perang Oriental” (bahasa Rusia: Восточная война, Vostochnaya Voina), dan di Britania pada saat itu kadang-kadang dikenal sebagai “Perang Rusia”.
Perang Krimean terkenal karena kesalahan logistik dan taktis pada kedua belah pihak. Namun, itu dianggap menjadi perang “modern”yang pertama, seperti “memperkenalkan perubahan-perubahan teknis yang memengaruhi tata peperangan dimasa depan,” termasuk taktis penggunaan pertama kereta api dan telegraf. Hal ini juga terkenal bagi pekerjaan Florence Nightingale, yang mempelopori praktik keperawatan modern ketika merawat tentara Inggris yang terluka. Perang Krimea juga yang pertama kali secara luas didokumentasikan dalam foto.
Perang Krimea adalah bagian dari persaingan panjang antara kekuatan-kekuatan besar Eropa yang memperebutkan pengaruh di teritori Kesultanan Utsmaniyah yang melemah. Beban perang dari segi finansial memaksa pemerintah Utsmaniyah mengajukan pinjaman luar negeri senilai 5 juta pound sterling pada 4 Agustus 1854
Ketegangan Pra-pertempuran Konflik atas Tanah Suci
Rangkaian peristiwa yang membuat Perancis dan Inggris menyatakan perang terhadap Rusia pada tanggal 27 Maret dan 28 Maret 1854 dapat dilacak pada peristiwa kudeta pada tahun 1851 di Perancis. Napoleon III mengirim duta besar untuk Kekaisaran Ottoman dan berusaha memaksa Ottoman untuk mengakui Perancis sebagai “penguasa yang berdaulat” di Tanah Suci. Rusia membantah perubahan “penguasa” baru di Tanah Suci. Merujuk pada dua perjanjian sebelumnya, yaitu tahun 1757 dan yang lain pada tahun 1774, Ottoman mengubah keputusan mereka sebelumnya, membatalkan perjanjian Perancis dan bersikeras bahwa Rusia adalah pelindung orang-orang Kristen Ortodoks di Kerajaan Ottoman.
Napoleon III menjawab dengan unjuk kekuatan, mengirimkan armada kapal Charlemagne ke Laut Hitam, yang merupakan pelanggaran terhadap Konvensi Selat London. Pamer kekuatan Prancis dikombinasikan dengan diplomasi dan uang yang agresif, memaksa Sultan Abdülmecid I untuk menerima perjanjian baru, mengakui Perancis dan Gereja Katolik Roma sebagai otoritas Kristen tertinggi di Tanah Suci dengan kontrol atas tempat-tempat suci Kristen dan memiliki hak atas Gereja Nativity, yang sebelumnya dipegang oleh Gereja Ortodoks Yunani.
Tsar Nicholas I kemudian mengirimkan angkatan perang korp ke-4 dan ke-5 di sepanjang Sungai Danube, dan menugaskan Count Karl Nesselrode, menteri luar negerinya, untuk melakukan pembicaraan dengan kekaisaran Ottoman. Nesselrode mengutarakan hal tersebut kepada Sir George Hamilton Seymour, Duta Besar Inggris di St Petersburg:
Perkembangan Islam, Rusia dan Krimea di akhir zaman
Dalam Surat Al Baqarah 1 : 119-120 Allah SWT berfirman:
إِنَّآ أَرْسَلْنَٰكَ بِٱلْحَقِّ بَشِيرًۭا وَنَذِيرًۭا ۖ وَلَا تُسْـَٔلُ عَنْ أَصْحَٰبِ ٱلْجَحِيمِ
Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungjawaban) tentang penghuni-penghuni neraka. (Q.S. 1 : 119)
وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ ٱلْيَهُودُ وَلَا ٱلنَّصَٰرَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى ٱللَّهِ هُوَ ٱلْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ ٱتَّبَعْتَ أَهْوَآءَهُم بَعْدَ ٱلَّذِى جَآءَكَ مِنَ ٱلْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ ٱللَّهِ مِن وَلِىٍّۢ وَلَا نَصِيرٍ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (Q.S. 1:120)
Dalam suatu hadist Shahih Muslim Rasulullah saw. bersabda: Sungguh kamu sekalian akan mengikuti sunah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga walaupun mereka masuk ke dalam sarang biawak kamu sekalian pun akan mengikuti mereka. Kami bertanya: Wahai Rasulullah! Orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Beliau menjawab: Lalu siapa lagi selain mereka. (Shahih Muslim )
Dalam ayat dan hadist tersebut Allah SWT dan Rasulullah SWT sudah memberitahukan bahwa di suatu zaman nanti kalian pasti akan mengikut orang-orang sebelum kamu (persekutuan Yahudi dan Nasrani/zionisme), kalian pasti akan mengikuti peradaban mereka, dankalian pasti akan mengikuti system mereka (sekuler, liberalisme dan kapitalis) yaitu system pemerintahan, system demokrasi/politk (yang jelas tujuannya memecah belah dan gampang diadu domba), system keuangan dan perbankan yang berbasis riba. Jika demikian, kalian sudah menjadi bagian mereka dan Allah SWT tidak lagi menjadi pelindung dan penolong kalian.
Dan dalam Surat Al Maidah 5 : 51-52 Allah SWT berfirman;
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَتَّخِذُوا۟ ٱلْيَهُودَ وَٱلنَّصَٰرَىٰٓ أَوْلِيَآءَ ۘ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍۢ ۚ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُۥ مِنْهُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim (Q.S 5 :51)
فَتَرَى ٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌۭ يُسَٰرِعُونَ فِيهِمْ يَقُولُونَ نَخْشَىٰٓ أَن تُصِيبَنَا دَآئِرَةٌۭ ۚ فَعَسَى ٱللَّهُ أَن يَأْتِىَ بِٱلْفَتْحِ أَوْ أَمْرٍۢ مِّنْ عِندِهِۦ فَيُصْبِحُوا۟ عَلَىٰ مَآ أَسَرُّوا۟ فِىٓ أَنفُسِهِمْ نَٰدِمِينَ.
Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: “Kami takut akan mendapat bencana”. Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka 9Q.S. 5 :52)
Tidak semua orang Yahudi dan Kristen yang disebutkan dalam ayat tersebut yaitu mereka yang menaruh kasih sayang sesama manusia. Mereka yang tidak suka dengan penindasan, bahkan sebagian dari mereka diberikan hidayah hingga memeluk Islam. Dengan umat Kristen, Islam akan membuat suatu hubungan yang baik dengan mereka. Hal ini dinyatakan dalam Surat Ar-Ruum; 1-5
. الٓمٓ Alif Laam Miim
غُلِبَتِ ٱلرُّومُ
Telah dikalahkan bangsa Rumawi,
(Ketika ayat ini diturunkan, Rumawi yang dimaksud adalah Romawi Timur yang berpusat di Konstantinopel telah dikalahkan oleh Bangsa Persia)
فِىٓ أَدْنَى ٱلْأَرْضِ وَهُم مِّنۢ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ
di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang,
(Telah dikalahkan di negeri yang terdekat ke negeri Arab adalah Syam yaitu Suriah, Palestina, Libanon dan Yordan yang waktu itu menjadi jajahan Kekaisaran Romawi Timur. Bangsa Romawi adalah suatu bangsa yang beragama Nashrani yang memiliki kitab suci Injil sedangkan Bangsa Persia adalah beragama Majusi, menyembah api dan berhala (musyrik). Kedua bangsa itu saling berperang. Ketika tersiar berita kekalahan Bangsa Romawi oleh Bangsa Persia, maka Kaum Musyrik Mekah menyambutnya dengan penuh gembira karena berpihak kepada orang musyrikin Persia. Sedang kaum muslim berduka cita karenanya. Kemudian turunlah ayat ini dan ayat berikutnya menerangkan bahwa Bangsa Romawi setelah kekalahan itu akan menang dalam masa beberapa tahun saja. Hal ini benar-benar terjadi, menanglah bangsa Romawi dan kekalahan bagi bangsa Persia. Dengan kejadian demikian nyatalah kebenaran Nabi Muhammad SAW dan Al Qur’an sebagai firman Allah SWT)
فِى بِضْعِ سِنِينَ ۗ لِلَّهِ ٱلْأَمْرُ مِن قَبْلُ وَمِنۢ بَعْدُ ۚ وَيَوْمَئِذٍۢ يَفْرَحُ ٱلْمُؤْمِنُونَ
dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman,
بِنَصْرِ ٱللَّهِ ۚ يَنصُرُ مَن يَشَآءُ ۖ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ
karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang
(Waktu antara kekalahan bangsa Romawi tahun 614/615M dengan kemenangannya tahun 622M ialah sekitar tujuh tahun. Itulah pertolongan Allah SWT. Dia akan menolong siapun yang dikehendakinya dan Dialah yang maha perkasa lagi maha pengasih dan penyayang).
Ada sebagian umat muslim yang menyatakan bahwa Rum adalah USA dan NATO. “Alif Lam Mim “, Rum telah dikalahkan di negeri yang terdekat….” Itu tidak mungkin Washington USA dan belum ada lagi USA ketika Al Qur’an di turunkan. “Dan mereka setelah dikalahkan akan menang …” Dalam rentang waktu yang tidak lama, mereka akan menang kembali dan ini telah terjadi. Siapakah mereka ? Mereka adalah Kristen Orthodoks, Kekaisaran Romawi Timur/Byzantium dengan ibu kota negaranya ada di Konstantinopel. Mereka telah dikalahkan di negeri yang terdekat yaitu Kekaisaran Persia, kemudian dalam beberapa tahun mereka kembali mengalahkan Kekaisaran Persia. Inilah yang ada dalam Surat Ar-Ruum : 1-5 dan sudah terpenuhi. Dan pada masa-masa lain di mana sekali lagi Rum akan menang. “Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi itu bergembiralah orang-orang yang beriman…” Jadi ada kemenangan pada masa Rumawi Timur dan akan ada lagi kemenangan pada masa yang akan datang. Dan pada masa yang akan datang, bila Rum menang, maka sekali lagi orang-orang muslim dan orang-orang beriman bergembira merayakannya. Dengan bantuan Allah SWT, akan menolong siapa saja yang Allah pilih dan Allah SWT maha perkasa, pengasih dan penyayang.
Kekaisaran Ustmaniyyah adalah era Islam yang berbeda pada masa Baginda Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin (masa sahabat beliau sebagai khalifah). Umat Islam memiliki suatu hubungan yang positif, bahkan pada masa Rasulullah SAW dan Kaisar Heraklius (Rumawi Timur), sudah terjalin hubungan yang positif, di mana ketika Rasulullah SAW mengirim surat tentang kenabiannya dan mengajak Kaisar Heraklius memeluk Islam, dengan halus Heraklius menolaknya walaupun dalam hatinya dia mengakui kenabian MuhammadSAW, dengan alasan posisinya dan keselamatan jiwanya sebagai Kaisar Rumawi Timur/Byzantium pada waktu itu. Bahkan ketika Heraklius membalas surat dari Rasulullah SAW, Heraklius juga mengirim hadiah dan Rasulullah SAW pun membalas balik dengan mengirim hadiah kepada Kaisar Heraklius. Pada abad ke-15 dan 16, Kesultanan Utsmaniyah memasuki periode ekspansi (menjajah negeri lain). Kesultanan ini berhasil makmur di bawah kepemimpinan sejumlah Sultanyang tegas dan efektif. Ekonominya juga maju karena pemerintah mengendalikan rute-rute perdagangan darat utama antara Eropa dan Asia.
Kemudian bila Allah SWT berkata, “dimasa yang akan datang kamu akan temukan, mereka yang baik dan berkasihani dengan kamu (orang-orang muslim) yaitu Bangsa Rum. Apakah Rusia bagian dari Bangsa Rum ? Rusia adalah bagian dari Bangsa Rum bahkan Rusia adalah pimpinan dari Bangsa Rum saat ini. Ketika Kostantinopel di taklukan oleh Kekaisaran Ustmaniyyah, ibu kota Rum saat itu Konstantinopel telah pindah ke Moskow.
Peran kaisar sebagai pelindung Ortodoks Timur diklaim oleh Ivan III, Adipati Agung Mokswa. Ia telah menikahi saudara Andreas ( Andreas Palaiologos, mewarisi gelarKaisar Romawi Timur dan menggunakannya dari tahun 1465 hingga kematiannya tahun 1503), Sophia Paleologue. Cucunya, Ivan IV, akan menjadi Tsar Rusia yang pertama (tsar, atau czar, berarti caesar, adalah istilah yang dahulu digunakan bangsa Slavia untuk Kaisar Romawi Timur). Penerus-penerus mereka mendukung gagasan bahwa Moskwa adalah penerus Roma dan Konstantinopel. Gagasan bahwa Kekaisaran Rusiaadalah Roma Ketiga tetap hidup hingga meletusnya Revolusi Rusia tahun 1917.
Dengan demikian Moskow telah menggantikan Konstantinope sebagai pusat Rum. Jadi ada keterkaitan antara Islam dengan Rusia. Adanyahubungan antara Islam dan Rum, dan Rusia adalah bagian dari Rum. Dan adalah hubungan yang positif di masa yang akan datang.
Sejarah Islam pada zaman Kekaisaran Ustmaniyyah banyak mengandung “efek darah”. Tegaslah Allah SWT mengatakan “Janganlah kamu ambil Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin, sahabat dan sekutu mu di mana sesama mereka adalah pemimpin, sahabat dan sekutu bagi sebagian yang lain”. Dengan kata lain Al Qur’an memberitahukan kita, akan tiba masanya ketika suatu perdamaian yang “misterius” terjadi antara Yahudi dan Nasrani yaitu aliansi Yahudi dan Nasrani (Zionisme) akan muncul dalam sejarah akhir zaman.
Ketika terjadi koalisi Yahudi dan Nasrani tersebut, maka Allah SWT memerintahkan kepada kita, jangan menjadikan mereka pemimpin, sahabat dan sekutu. Saat ini aliansi ini sudah terjadi, satu-satunya pihak yang tidak menyadari akan hal tersebut adalah mereka yang melancarkan “jihad palsu” seperti di Suriah dan Libya di mana dana dan senjatanya justru di bantu oleh pihak-pihak Zionis. Jadi persekutuan Yahudi dan Nasrani/Kristen telah muncul dan mereka adalah Yahudi Zionis dan Kristen Zonis yang telah menyatukan sesama mereka dalam aliansi Judeo Kristen Zionis.
Merekalah yang mengambil kekuasaan di Inggris yang menyebabkan pemerintah Inggris mengeluarkan Deklarasi Balfour pada tahun 1917. Mereka jugalah yang mengambil kekuasaan di USA dan membuat satu hubungan “misterius”, antara USA dan Israel sebagaimana yang dibuat Inggris dan Israel sebelumnya. Merekalah yang pada saat ini memiliki NATO sebagai tentara bersenjata mereka. Merekalah yang menciptakan undang-undang apakah undang-undang local atau Internasional untuk mencapai tujuan mereka. Mereka telah menggunakan banyak trik, penipun dan penindasan. Dan merekalah yang menguasai kekayaan alam dan mengontrol dunia saat ini. Merekalah yang ingin mendirikan satu pemerintahan di dunia. Merekalah yang menciptakan negara Israel sekarang sehingga mereka akan memberikan status kepada Israel untuk memerintah dunia nantinya. Kenapa mereka menginginkan Israel memerintah dunia? Mereka ingin Israel memerintah dunia hingga munculnya DajjalAl Msih yang akan memimpin mereka nantinya.
Jika Al Qur’an telah memberitahukan kita (Surat Ar – Ruum 30 :1-5) di mana kita memiliki hubungan yang positif dengan Rum. Kita harus memulihkan hubungan di mana sebelumnya pernah terjadi serangkaian perang yang merusak hubungan Islam dan Rum. Tidak kah ada keganjilan di mana selama 500 tahun Kekaisaran Ustmaniyyah, sebagai kerajaan Islam telah melancarkan ekspansi (memperluas daerah kekuasaan dengan menjajah negeri lain) dan melancarkan perang yang berkelanjutan sampai kapanpun kepada Rum ? Sedangkan pada saat yang sama membuat suatu hubungan yang baik dengan negara-negara Kristen yang lain seperti Inggris, Perancis dan Roma. Kekaisaran Ustmaniyyah selalu memiliki hubungan yang baik dengan Inggris dan Perancis dan selalu bermusuhan dan berperang dengan Rum sehingga menimbulkan perasaan kebencian dikalangan rakyat Rum. Sangat aneh dan mencurigakan sekali. Siapakah yang “menabuh gendang” sehingga Kekaisaran Ustmaniyyah menari mengikutinya? Siapakah “penabuh gendang” tersebut yang ingin merusak hubungan antara Islam dan Rum ? Yaitu yang terjadi diantara Kekaisaran Ustmaniyyah dan Rum dimana jumlah peperangan diantara mereka sudah terlalu sering dan tidak terhitung lagi, bahkan sampai sekarangpun Rum yang diwakili Rusia tetap bermusuhan dengan Kekaisaran Ustamniyyah yang diwakili Turki sekarang.
Begitu juga antara Rum (Romawi Timur/Kristen Timur Orthodoks) dengan Kristen Barat (Romawi Barat/Roma Vatikan) sampai sekarang tidak akan pernah bersatu. Bahkan dulunya juga sering terlibat peperangan dengan Romawi Barat. Ketika dalam perang salib ke empat, Tentara Salib (Kristen Barat) merebut Konstantinopel pada 13 April 1204. Konstantinopel kemudian dijarah selama tiga hari. Banyak ikon, relik, dan objek-objek lainnya di Konstantinopel, diangkut ke Eropa Barat. Menurut Choniates,prostitusi didirikan di takhta patriark. Saat Paus Innosensius III mendengar perilaku Tentara Salib, ia hendak menghukum mereka, tetapi situasi sudah di luar kendali, terutama setelah legatusnya, yang atas inisiatifnya sendiri, membebaskan Tentara Salib dari tugas mereka untuk menaklukkan Tanah Suci. Ketika pemerintahan telah direstorasi, Tentara Salib dan Venesia menetapkan persetujuan mereka: Baldwin dari Flandria dipilih sebagai kaisar dan Thomas Morosini dari Venesia ditunjuk sebagai patriark. Maka berdirilah Kekaisaran Latin di Konstantinopel. Sementara itu, pengungsi-pengungsi Romawi Timur mendirikan negara mereka sendiri, dengan yang paling penting adalah Kekaisaran Nicea, Kekaisaran Trebizond, dan Kedespotan Epirus. Kekaisaran Nicea, didirikan oleh dinasti Laskarid, berhasil merebut kembali Konstantinopel dari Latin tahun 1261. Selanjutnya, mereka juga berhasil mengalahkan Epirus. Maka Romawi Timur berhasil direstorasi di bawah pimpinan Michael VIII Palaiologos. Akan tetapi, kekaisaran yang terkoyak akibat perang kini rentan terhadap musuh-musuh disekitarnya. Untuk memperkuat tentaranya dalam peperangan melawan Kekaisaran Latin, Michael menarik pasukan dari Asia Kecil, dan memungut pajak yang tinggi dari petani, mengakibatkan kebencian. Proyek pembangunan besar-besaran dilancarkan di Konstantinopel untuk memperbaiki kerusakan akibat Perang Salib Keempat, tetapi tidak satupun dari usaha ini menguntungkan petani di Asia Kecil, yang menderita akibat serangan ghazi-ghazi.
Peperangan demi peperangan yang terjadi dengan Rum/Rusia yang pada akhirnya menimbulkan rasa kebencian Rum/Rusia terhadap orang-orang Islam. Jadi Rusia sangat bermusuhan dengan orang-orang Islam di negerinya sendiri. Bagaimana orang-orang Rusia merasa senang dengan orang-orang Islam dan memperlakukan mereka dengan baik sedangkan kekaisaran Islam selalu melancarkan perang yang berkelanjutan dengan Rusia. Bukan hanya perang saja yang dilancarkan kepada Rum/Rusia, mereka juga menawan wanita-wanita Rum ketika peperangan, memperbudak mereka dan menjadikan mereka sebagai selir/gundik yang tidak terhitung jumlahnya dan ditempatkan pada harlem-harlem. Sebagian dari mereka adalah bangsa Rusia. Kemudian mereka juga mengambil anak-anak laki-laki Rum, memaksa mereka memeluk agama Islam dan membesarkan mereka menjadi tentara elit yang akan berperang bagi pihak Kekaisaran yang diberi gelar “Genessaries” atau mesin pembunuh. Anak keturunan Rum yang akan berperang melawan Rum. Apakah ini sengaja dilakukan untuk merusak agar tidak akan terjadi persahabatan dan aliansi dengan Rum/Rusia di masa yang akan datang ? Apakah ini suatu kebetulan, bila mereka manaklukan Konstantinopel, hal pertama yang dilakukan adalah membuat kathedral kebanggaan Rum yaitu Haga Sophia, bangunan Rum yang sangat mempesona dan telah berperan sebagai kathedral utama selama 1000 tahun dan bertentangan dengan sunnah dengan merubahnya menjadi sebuah masjid. Akibatnya orang-orang Rum/Rusia penuh dengan kebencian dengan orang-orang Islam.
Ketika orang-orang Mongol, Ghengis Khan ke luar ke bagian barat untuk menyerang Kekaisaran Rum pada tahun 1242-1243 M. Hal ini menyebabkan melemahnya Kekaisaran Rum dan memberi kesempatan Kekaisaran Ustmaniyyah mengahncurkan Kekaisaran Rum dan merebut Konstantinopel. Orang-orang Mongol membawa orang Tar-Tar bersama mereka, yang kemudian menetap di Krimea. Semenanjung yang menjulur ke Laut Hitam. Jadi orang Tar-tar telah berada di Krimea sejak ratusa tahun yang lalu. Dan pernah menjadi penduduk yang mayoritas di sana. Mereka di juluki “Khanate’, ekonomi Krimea di bawah kekuasaan orang-orang Tar-tar berdasarkan “perburuan hamba-hamba”. Mereka telah pergi berburu ke Rusia, memperkosa, membunuh dan menangkap orang-orang di sana Kemudian mereka memasok dan menjual hamba-hamba ini kepada Kekaisaran Ustmaniyah.
Sekarang kita sedang berhadapan dengan satu situasi di mana terlihat hubungan yang positif sedangkan realitasnya adalah berlawanan sama sekali. Sebagian umat Islam menyatakan bahwa Rum adalah USA dan Eropa Barat saat ini. Pihak zionis telah mengetahui dengan pasti di mana ancaman yang mereka hadapai bukan dari dunia Islam saja tapi juga aliansi Rum/Rusia. Oleh karena itu mereka akan menciptakan realitas yang berlawanan.
Di dalam Al Qur’an Surat Yunus 10 : 90-92 Allah SWT mengisahkan tentang tenggelamnya Fir’aun, seorang raja yang zalim, membuat kerusakan dan melampui batas:
وَجَٰوَزْنَا بِبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ٱلْبَحْرَ فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُودُهُۥ بَغْيًۭا وَعَدْوًا ۖ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَدْرَكَهُ ٱلْغَرَقُ قَالَ ءَامَنتُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱلَّذِىٓ ءَامَنَتْ بِهِۦ بَنُوٓا۟ إِسْرَٰٓءِيلَ وَأَنَا۠ مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ
Dan Kami memungkinkan Bani Israel melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Firaun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Firaun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israel, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)” (Q.S 10:90)
ءَآلْـَٰٔنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنتَ مِنَ ٱلْمُفْسِدِينَ
Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan (Q.S. 10 : 91)
فَٱلْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ ءَايَةًۭ ۚ وَإِنَّ كَثِيرًۭا مِّنَ ٱلنَّاسِ عَنْ ءَايَٰتِنَا لَغَٰفِلُونَ
Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.(Q.S. 10 : 92)
Ketika Fir’aun ditenggelamkan di Laut Merah dan mengalami sakratul maut, dia baru menyadari bahwa dia bukanlah tuhan sebab dia akan mati. Dia telah membuat pengakuan keimanannya kepada tuhanBani Israel, di mana Allah SWT menjawab,”Apakah baru sekarang kamu percaya ?” Sebelum ini telah sombong, telah durhaka membuat kezaliman dan kerusakan di dunia ini”. “Maka pada hari ini kami selamatkan dan mempertahankan jasadmu (jasad tidak akan musnah dan akan di lindungi) agar dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang akan datang sesudah kamu.” “Tapi bila jasad kamu ditemukan kembali/(muncul dalam sejarah manusia), ia akan menjadi tanda bagi orang-orang yang akan datang setelah kamu.” Tapi banyak dari manusia yang lalai akan tanda-tanda tersebut. Sibuk dengan duniawinya pada waktu pagi, siang dan malam. Jadi manusia di akhir zaman akan lalai dengan tanda-tanda peringatan dari Allah SWT. Prediksi dalam Al Qur’an Surat Yunus 10 : 90-92 di mana jasad Fir’aun kemudian dibalsem/diawetkan hingga utuh sampai sekarang yang di temukan pada tahun 1898 di Mesir. Waktu yang lebih kurang sama dengan tahun di mana gerakan Zionis didirikan. Apakah Tanda peringatan itu ? Belum ada seorang pun sebelumnya yang mencoba membuat interpretasi atau penjelasan dari peristiwa tersebut, melainkan inilah prediksi yang benar dalam Al Qur’an dan benarlah Al Qur’an itu Kalammullah……
Bila kita lihat melihat kepada Ilmu Eskatologi Islam, kita memahami satu penjelasan yang baru di mana tanda peringatan itu adalah bukan hanya sekedar memenuhi perkiraan yang ada dalam Al Qur’an. Jasad Fir’aun telah terpelihara dan hubungannya dengan masa ditemukan kembali sangat terkait dengan hal apa? Adalah berkaitan dengan kelahiran suatu gerakan Zionisme dan sejarah akan berulang dengan sendirinya.
Ketika jasad Fir’aun ditemukan pada tahun 1898, hitungan menurun menuju akhir zaman telah dimulai. Pada tahun 1902 (4 tahun setelah penemuan jasad Fira’un), kita menemukan telah terjadi sesuatu yang aneh, pihak Zionis telah berhasil meyakinkan satu konfederasi di Paris yang akan menjatuhkan Kekaisaran Ustmaniyyah. Tapi bukankah sebelumnya Perancis dan Inggris selalu menjadi sahabat Kekaisaran Ustmaniyyah ? Mereka hanya mengambil waktu 6 tahun (1902-1908), dan dengan waktu yang sangat pendek itu mereka berhasil meluncurkan revolusi yaitu Revolusi Turk Muda yang telah menggulingkan Sultan dan juga khalifah Abdul Hamid dipaksa turun takhta dan diganti dengan rezim sekuler yang tidak bertuhan. Kaum nasionalislah yang telah mengambil alih kekaisaran Ustmaniyyah yang dikenal dengan Gerakan Turk Muda. Dengan demikian “panggung” telah dibuat utnuk Zionis agar dapat mencapai tujuan mereka. Dan pada tahun 1909, Inggris dan Perancis telah dapat membujuk Rusia untuk mengajak Rusia masuk aliansi 3 serangkai mereka. Kenapa ?
Karena mereka ingin menghancurkan Kekaisaran Ustmaniyyah dan peperangan besarpun akan segera terjadi. Kekaisaran Ustmaniyyah tidak dapat lagi meminta pertolongan Inggris dan Perancis karena Rusia berada dipihak mereka, dan karena kebencian mereka terhadap Rusia (sampai sekarang Turki masih bermusuhan dengan Rusia), maka satu-satunya cara yang dilakukan Kekaisaran Ustmaniyyah adalah bergabung dan meminta bantuan kepada Jerman. Dan yang diiming-imimngkan Inggris dan Perancis untuk membujuk Rusia adalah dengan menawarkan Konstantinopel kepada Rusia. Dan Rusia merasa senang, karena itu adalah ibu kota mereka yang suci karena disitulah beradanya Haga Sophia. Kemudian pecahlah perang dunia pertama tahun 1913/1914, dan perang ini di menangi oleh aliansi tiga serangkai (Inggris, Perancis dan Rusia). Dan ketika Rusia tinggal sejengkal lagi mendekati Konstantinopel, Zionis menikam Rusia dari belakang. Zionis telah menyerang terlebih dahulu pada Oktober 1917 melalui Revolusi Bolshevick, oleh rakyat Rusia yang berkebangsaan Yahudi. Pemerintahan baru Bolshevick telah menarik tentara Rusia dari perang. Mereka tidak ingin Rusia mendapatkan Konstantinopel dan mereka telah memperalat Rusia untuk menghancurkan Kekaisaran Ustmaniyyah sekaligus menghancurkan Rusia sendiri. Sebab mereka dapat merasakan bahwa Rum/Rusia dan Kekaisaran Ustmaniyyah adalah ancaman yang sangat berpengaruh terhadap agenda mereka untuk mendirikan negara Israel. Dengan alasan itu, mereka telah “menyelamatkan” Konstantinopel dan berada di bawah kekuasaan mereka sampai saat ini.
Mereka telah melancarkan revolusi Bolshevick/Revolusi Yahudi dan mendirikan negara persemakmuran Uni Soviet dengan menambahkan ideologi Komunis (Atheis). Paham komunis atau Marxist dengan filsafatnya yang mereka bawa seolah-olah sangat berjasa bagi rakyat Eropa Timur, khususnya Rusia. Mereka beranggapan bahwa system komunis (Atheis) akan lebih baik dari pada system kapitalis yang mereka jalankan sebelumnya. Tetapi itu hanyalah kedok saja, apa yang dilakukan Uni Soviet dengan system komunis atheis adalah meluncurkan perang agama kususnya terhadap Rum/Rusia. Mereka melakukan penghancuran terhadap kepercayaan agama Kristen Orthodoks, biara, gereja dan mereka membunuh para ulama dan juga pendeta. Hal ini berlanjut hingga Uni Soviet berkuasa bertahun-tahun lamanya. Uni Soviet tidak hanya melancarkan perang tersebut untuk kepentingan Zionis, bahkan lebih dari itu. Ketika Israel menyatakan berdiri pada tahun 1948, Uni Soviet lah yang membuka pintu kepada rakyat Rusia maupun Eropa Timur yang berkebangsaan Yahudi untuk beremigrasi dan berkumpul ke Tanah Suci Palestina dan berpura-pura bersahabat dengan Bangsa Arab.
Pada tahun 1954 sesuatu yang sangat “misterius” telah terjadi, di mana enam tahun setelah Israel dilahirkan, Uni Soviet di bawah pimpinan Nikita Crusshaw telah mengubah batas Ukraina-Rusia di mana pada awalnya Semenanjung Krimea masuk wilayah Rusia, namun dia mengubahnya menjadi bagian dari wilayah Ukraina. Nikita Crusshaw bukanlah berkebangsaan Rusia, namun dia adalah seorang Yahudi berkebangsaan Ukraina. Dengan demikian Uni Soviet (Zionis) telah menyabotase Rusia, sebagaimana mereka telah menyabotase Rusia pada tahun 1917, dengan menarik keluar Rusia dari perang dunia pertama ketika tentara Rusia telah menuju ke Konstantinopel. Hal yang sama terjadi pada tahun 1954, Zionis Uni Soviet menyabotase Semenanjung Krimea yang sebelumnya masuk wilayah Rusia sehingga Rusia berada dalam kondisi tak menentu sebab armada angkatan laut Rusia di Laut Hitam berada di Krimea sebagai pangkalan militernya. Armada Rusia sudah berada di sana sejak 200-300 tahun yang lalu. Tapi sekarang tidak lagi menjadi bagian dari Rusia. Bila suatu saat, ketika pemerintah Ukraina yang dikuasai Zionis datang dan berpihak ke Barat dan itu maknanya seperti akan merantai leher Rusia.
Dan sekarang apa yang terjadi di Ukraina, yang disebut sebagai “Colour Revolution” memperkerjakan para preman/begundal, mengupah mereka dan mereka keluar untuk menembak secara membabi buta. Pihak Zionislah yang membayar, mendanai dan memberikan bantuan kepada mereka untuk menjatuhkan pemerintahan yang syah yang tidak mau bergabung dengan pihak Zionis Barat. Dan itu pula lah yang mereka lakukan pasca kematian Hugo Chacez di Venezuela sekarang, membuat revolusi dan demontrasi untuk melawan pemerintahan yang syah yang menentang mereka.
Setelah lebih dari 3 bulan membuat demontrasi dan huru hara di jalanan Ukraina, presiden Ukraina yang tidak pro Zionis Barat, keluar dari Ukraina untuk menyelamatkan diri ke Rusia. Kondisi Rusia akan tidak menentu jika Zionis Barat telah mendapatkan link yang mereka butuhkan untuk menempatkan “rantai” di leher Rusia. Sebelumnya mereka telah merubah Krimea dari wilayah Rusia ke wilayah Ukraina. Dengan pemimpin Ukraina sekarang yang tidak mau bergabung dengan Zionis Barat, mereka melancarkan “Colour Revolution” untuk menjatuhkan pemimpin Ukraina dan memilih pemimpin yang baru pro Zionis Barat dan akan menjadi anti Rusia. Demikian juga dengan angkatan laut Rusia di Krimea akan berbahaya posisinya. Jika Krimea jatuh dan dikuasai Zionis, maka Rusia tidak akan dianggap lagi sebagai kekuatan besar yang akan mengancam mereka dan telah kehilangan kredibilitas.
Apa yang dilakukan Rusia ?
Apa yang terjadi saat ini adalah hambatan pertama dan utama bagi Rusia. Bahwa gerakan Zionis yang dialami Rusia dalam sejarah sejak lebih dari 100 tahun lalu, itulah implikasinya yaitu ancaman besar di balik “tali yang melingkar” di leher Rusia. Dan Rusia telah berhasil mengambil langkah untuk mencegahnya. Sejak tahun 1954, ketika Krimea telah menjadi bagian dari Ukraina dengan cara tidak demokratis, tanpa melalui persetujuan dan pendapat rakyat Ukraina dan Rusia. Sejak saat itu pula selalu terjadi hubungan yang turun naik dan saling mengancam. Namun saat ini, dengan persetujuan rakyat Krimea dan dengan kerelaan hatinya, rakyat Krimea telah memilih untuk bersatu dengan Rusia sekarang. Rusia telah memasukan Krimea dalam batas negaranya. Dan Zionis Barat pun berteriak dan akan menghukum Rusia. Mereka mengeluarkan sanksi dan pembatasan yang luas terhadap Rusia. Sekitar 15 orang pejabat dan pengusaha Rusia yang berpengaruh tidak diizinkan untuk berpergian karena mereka telah menghapus visanya. Zionis pun telah menghapus akun bank mereka. Namun 15 orang tidak menghiraukannya, bahkan mereka berkata, “Kami tidak ada rekening bank”. Itulah tindakan Zionis kepada siapaun yang berani menentangnya, sangat memalukan persatuan Eropa (Uni Eropa/Eropa Barat) dan juga aliansi NATO, berani menekan walaupun hanya beberapa beberapa indifidu saja. Tapi Rusia telah memberikan respon dengan tegas sekali Rusia menyatakan semua itu akan dibalas. Ketika Zionis membuat pembatasan, Rusia memiliki kemampuan untuk bertindak. Dan kehancuran akan terjadi kepada semua, termasuk Zionis juga akan musnah. Mereka mempercayai kata-kata ancaman Vladimir Putin (pemimpin Rusia). Dengan begitu Zionis telah mengalami satu kekalahan yang sangat memalukan di Semenanjung Krimea. Sampai sekarang mereka tidak ada pilihan kecuali melanjutkan sanksi terhadap Rusia.
Dan dalam proses perang pembatasan/sanksi itu, umat muslim harusnya memahami ada kesempatan dan peluang untuk umat Islam dalam penggunaan mata uang Dinar dan Dirham sebagai transaksi dengan aliansi Rusia. Ketika mereka menjatuhkan sanksi, “kartu truf” mereka adalah adalah system perbankan dan keuangan. Itulah sebabnya system perbankan dan keuangan di dunia dibawah kendali mereka karena system tersebut mereka sendirilah yang menciptakannya. Jika sanksi sudah dijatuhkan, siapapun termasuk orang-orang Rusia tidak akan bisa berdagang karena tidak dapat mengirim uang melalui system perbankan sebab Zionis selalu mengawal dan mengendalikannya. Inilah kesempatan bagi negara-negara Islam, jika Rusia ingin menggunakan koin emas dan perak sebagai alat transaksi yang syah, maka ia dapat menciptakan peluang bagi negara-negara Islam untuk berbisnis dan meninggalkan system perbankan dan uang elektronik yang merupakan system yang dibangun oleh Zionis.
Di mana saja, Zionis akan muncul, mereka telah membuat peta konflik yaitu daerah-daerah kantong muslim dan aliansi Rusia yang akan menghambat tujuan dan kepentingan Zionis. Mereka akan datang dan menggunakan strategi adu domba dan pecah belah di negara manapun untuk menjaga kepentingan mereka agar tercapai tujuan mereka.
Apa yang dilakukan oleh Uni Soviet dan Stalin tahun 1944, mengusir orang-orang Tartar Krimea, orang-orang muslim Tartar Krimea untuk keluar dari Krimea. Mereka diusir keluar dari Krimea atas tuduhan mereka adalah pendukung rezim NAZI dari jerman. Mereka telah menderita selama dalam pelarian. Mereka telah menderita sebelumnya selama lebih dari 70 tahun sejak mulai berdirinya Uni Soviet. Dan setelah runtuhnya Uni Soviet, mereka mulai menyelinap masuk kembali ke Krimea. Tapi ketika mereka kembali, mereka tidak memiliki harta lagi. Harta mereka telah diambil alih oleh rezim Uni Soviet ketika melarikan diri. Mereka memohon keadilan kepada pemimpin rakyat Rusia, agar muslim Tartar Krimea dapat hidup dengan layak. Dengan berdasarkan keadilan, pemimpin rakyat Rusia yang mayoritas Kristen Timur Orthodoks, memulihkan hak-hak rakyat muslim Tartar Krimea tanpa mengharapkan imbalan apapun. Itulah kompensasi yang mereka terima atas penderitaan mereka sejak terusir oleh rezim Uni Soviet. Dan akhirnya mereka menyatakan bergabung dengan Rusia sekarang ini. Allah SWT telah memberkati dengan kembalinya Krimea ke tangan Rusia dan memberikan “pukulan” kepada pihak Zionis yang belum pernah mereka alami sejak Zionis di dirikan lebih dari 100 tahun yang lalu.
Sekarang Rusia sedang bangkit menentang Zionis, fitnah yang selama ini mengatakan bahwa Rusia adalah negara Zionis adalah rekayasa mereka. Bahkan lebih dari itu, Rusia telah menyediakan satu penggung untuk perang Armagedon/Malhamah Al Kubra sebab Zionis terobsesi dengan sikap keras kepala dan kesombongannya untuk memerintah dunia. Mereka tidak peduli apapun akibatnya jika harganya adalah perang dunia dengan aliansi Rusia maka begitulah yang akan terjadi. Dan jika harus mengorbankan dan memusnahkan banyak manusia di muka bumi, maka itulah akan terjadi. Ini tidak akan menjadi maslah bagi Zionis karena mereka tidak memiliki akal yang sehat, akal mereka telah dikendalikan oleh Dajjal Al Masih.
Dan dari perspektif Eskatologi Islam, kita tahu bahwa kejadian besar yang akan terjadi dalam sejarah manusia adalah Armagedon/Malhamah Al Kubra. Ini adalah berdasarkan hadist dari Sunan Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda,”Ramainya Baitul Maqdis(Yerusalem) adalah tanda kehancuran Kota Madinah, hancurnya Kota Madinah adalah tanda terjadinya peperangan besar, terjadinya peperangan besar adalah tanda pembukaan Kota Konstantinopel, dan pembukaan Kota Konstantinopel adalah tanda keluarnya Dajjal.”
Bahwa akan terjadi peristiwa yang beruntun, Pertama; Yerusalem akan menjadi fokus dunia, Kedua; Kota Madinah dipinggirkan/tidak dilirik lagi (masalah virus Mers yang melanda tanah Arab saat ini, salah satu tanda Kota Madinah dipinggirkan karena umat Islam merasa ketakutan terhadap datang ke sana menunaikan ibadah haji karena ancaman serangan virus Mers. Wallahu’alam…). Kedua hal ini sudah terjadi dan ketiga adalah Malhamah dan akan terjadi tidak akan lama lagi. Namun sebelumnya akan diikuti peperangan kecil yang terjadi saat ini antara lain di Suriah, Afghanistan, Pakistan Irak, Libya, Mesir, , Tanduk Afrika dan Afrika lainnya serta termasuk Ukraina/Krimea.
Mereka yang ada di Moskow Rusia yaitu Umat Kristen Timur Orthodoks merasa sangat terkejut mereka juga mempunyai prediksi yang sama. Menurut mereka dalam Eskatologi Kristen (Dajjal = Anti Kristus, Imam Mahdi = Kekaisaran Yang Agung), orang-orang Kristen Orthodoks akan menaklukan Kosntantinopel di akhir zaman. Dan dalam Eskatologi Islampun mengatakan bahwa umat muslim akan menaklukan Kostantinopel di akhir zaman. Dan lebih dari itu, Nabi Muhammad SAW telah memberitahukan bahwa akan terjadi koalisi antara orang-orang muslim dan Rum dalam menaklukan Konstantinopel di akhir zaman.
Kenapa Semenanjung Krimea menjadi sangat penting diakhir zaman?
Jika perang besar akan terjadi, maka peperangan tersebut sudah pasti menggunakan ribuan senjata nuklir yang akan memusnahkan sebagian besar isi dunia. Sebagian besar dunia akan musnah. Radiasi yang akan dikeluarkan dari ledakan ribuan senjata nuklir akan mencemari atmosfir sehingga Nabi Muhammad SAW bersabda,”bahkan burungpun akan jatuh ke bumi….”. Sebab burung tidak lagi mampu menemukan haluannya. Polusi dari radiasi nuklir di atmosfir akan mengganggu gelombang elektromagnetik dan sebagainya. Inilah perang dengan menggunakan teknologi yang canggih, menggunakan satelit bahkan bumi ini sudah diselimuti gelombang-gelombang elektromagnetik yang dipancarkan satelit – satelit tersebut. Sehingga sudah pasti perang ini akan menggunakan senjata-senjata elektronik bermuatan nuklir. Bahkan pesawat tempur pun nantinya tidak akan bisa lagi melintasi udara. Dengan demikian perang yang akan terjadi setelah itu melalui darat dan laut saja, bukan lagi melalui udara. Dengan begitu ada rute yang lurus antara Krimea dan Konstantinopel. Barulah kita mengerti sekarang, kenapa Zionis tidak dapat “duduk dengan tenang” saat ini setelah kejadian di Ukraina/Krimea, maka sudah dapat diprediksi bahwa serangan yang akan terjadi ke Konstantinopel dalam penaklukan Konstantinopel di akhir zaman nantinya adalah dari laut dan darat. Serangan tentara Rum/Rusia dari Krimea ke Konstantinopel, dapat dilakukan hanya dari seberang Laut Hitam saja. Dan serangan dari darat di mana Nabi Muhammad SAW telah memuji tentara muslim, dalam hadist Sunan Abu Dawud, Beliau bersabda,”Kamu akan menaklukan Konstantinopel.” Kota Konstantinopel akan diserang melalui darat dan Nabi Muhammad SAW telah memuji tentara tersebut, Beliau juga memuji panglima militernya dan juga memuji tentara yang akan menaklukan konstantinopel (Dalam HR. Muslim). Penaklukan Konstantinopel akan terjadi atas dasar konsesus Rum dengan aliansi tentara muslim yaitu yang akan datang dari Tanduk Afrika (Aljazair, Tunisia, dan maroko) dan dari seluruh dunia. Dan pihak lain yaitu angkatan laut yang datang dari arah lurus yaitu dari Krimea ke Konstantinopel. Ketika Kota Kostantinopel telah ditawan/ditaklukan, maka “tulang belakang” NATO akan dipatahkan, dan armada angkatan laut Rusia akan dapat memasuki perairan Laut Mediterania. Dan itu akan melumpuhklan Israel nantinya
Post a Comment