SANGGAHAN BUAT AKANG AKANG USTADZ YANG MENSESATKAN MENSYIRIKAN NGALAP BERKAH/TABARRUK
SANGGAHAN BUAT AKANG AKANG USTADZ YANG MENSESATKAN MENSYIRIKAN NGALAP BERKAH/TABARRUK
Dimedia sosial mereka upload..video santri yang, sedang menuntun mbah moen...SESATTTTT..BID'AH..!!!! emang ada minum air bekas minum air kyai minta berkahnya..apa itu bukan SYIRIK DAN SESAT ???
wualah..jadi inget dulu...gelas kopi bekas kyai diintip......hihihi...
banyak sebetulnya yang menyatakan bahwa NGALAP BERKAH..itu SESAT kata mereka...males nanggapin yg begini begini mendingan asah wacana gali yg ada..namun ini hanya bahan kajian betapa harusnya hati hati berucap dan menuduh..seperti kasus "WALI SONGO/SUNAN BONANG"
Dimedia sosial mereka upload..video santri yang, sedang menuntun mbah moen...SESATTTTT..BID'AH..!!!! emang ada minum air bekas minum air kyai minta berkahnya..apa itu bukan SYIRIK DAN SESAT ???
wualah..jadi inget dulu...gelas kopi bekas kyai diintip......hihihi...
banyak sebetulnya yang menyatakan bahwa NGALAP BERKAH..itu SESAT kata mereka...males nanggapin yg begini begini mendingan asah wacana gali yg ada..namun ini hanya bahan kajian betapa harusnya hati hati berucap dan menuduh..seperti kasus "WALI SONGO/SUNAN BONANG"
silahkan sesatkan kami...lalu bagaimana dengan ini sekte kalian rebutan
minum air mayatnya ibnu tamiyyah..., apa tanggapan kalian...?
(Kitab Al-Bidayah Wa An-Nihayah Juz 18 Hal. 297 Bab. “Mengenang Wafat Syaikh Taqiyuddin Ibnu Taimiyah)
Al-Hafidz Ibnu Katsir bercerita :
وشرب جماعة الماء الذي فضل من غسله, واقتسم جماعة بقية السدر الذي غسل به , ودفع بالخيط الذي كان فيه الزئبق الذي كان في عنقه بسبب القمل خمسمائة درهم , وقيل إن الطاقية التي كانت على رأسه دفع فيها خمسون درهما
Sekelompok orang meminum air bekas basuhan janazah Ibn Taimiyah. Dan sekelompok lainya membagi2kan sadr (sabun utk memandikan mayat) Ibn Taimiyah. Benang jaitan yg ada di lehernya karena pnyakit kutu dibeli seharga 150 dirham, bahkan semacam peci dikepalanya dibeli dengan harga 500 dirham, disaat beliau wafat banyak sekali histeri dan air mata serta tadharru’ (merendah)
(Al-Bidayah wan An-Nihayah:18/297)
DAN MENGAMBIL TANAH KUBURAN IBNU TAMIYYAH UNTUK OBAT MATA :Kelompok sekte yang mengaku mengikuti dan membela sunnah Nabi serta mengaku cinta Nabi, sudah dikenal hoby memvonis syirik, musyrik kepada mayoritas muslimin yang bertabarruk ke makam orang-orang shaleh. Bahkan mereka pun memvonis syirik orang yang bertawassul dengan Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam.
Tapi faktanya, dengan bangga mereka menceritakan dalam salah satu kitab karya ulama wahabi suatu kisah di mana pecinta Ibnu Taimiyyah bertabarruk dengan tanah makamnya untuk kesembuhan dari penyakit mata. Tak ada satu pun wahabi yang memvonis syirik perbuatan ini, atau minimal mengkritik tulisan ulama wahabi yang menulis kisah tersebut. Saya publish di sini supaya para korban penipuan wahabi sadar dan mau merenungi kerancuan dan kegalauan cara berpikir kaum wahabi-salafi ini.
Di dalam kitab yang berjudul ‘ Ar-Raddu Al-Wafir ‘ala man za’ama bianna man summiya bi-ibni Taimiyyah kafir “ halaman : 135 karya Ibnu Nashiruddin ad-Dimasyqi yang ditahqiq oleh Zuhair asy-Syawis (ulama yang diklaim ahli hadits sahabat Albani selama 40 tahun) disebutkan :
Diriwayatkan oleh Ibnu Hajji dari Al-Baththoihi Al-Mizzi, ia berkata :
“ Ketika aku masih muda, dan putriku terkena penyakit mata. Aku memiliki keyakinan pada Ibnu Taimiyah. Beliau juga sahabat ayahku dan sering berkunjung pada ayahku. Maka aku berkata dalam hati “ Aku akan datang ke makam Ibnu Taimiyah dan mengambil tanah untuk aku jadikan cela mata putriku, akrena putriku sudah lama sakit mata dan cela apapun belum bisa menyembuhkannya. Maka aku dating ke kuburan Ibnu Taimiyah lalu aku melihat seorag dr Baghdad sdang mengumpulkan tanah kubur beliau.
Lalu aku bertanya kpdanya “ Apa yang sedang kau lakukan ? “
Ia menjawab “ Aku mangambil tanah Ini untuk aku jadikan tanah celak bagi anak-anaku yang sedang sakit mata “.
Lalu aku bertanya lagi “ Apakah bermanfaat ?”
Ia menjawab “ Ya, dan ini sungguh mujarrob “. Maka aku bertambah yakin atas tujuanku datang ke sini, lalu aku mngambil tanah kubur Ibnu Taimiyah dan aku jadikan cela lalu kugunakan (koleskan ke mata) pada putriku yang sedang tidur, maka sembuhlah “. (Ar-Raddu Al-Wafir halaman : 135)
Pada edisi terbarunya terbitan Kurdustan al-‘Ilmiyyah Mesir tahun 1429 H teks itu disebutkan pada halaman 97.
(Kitab Al-Bidayah Wa An-Nihayah Juz 18 Hal. 297 Bab. “Mengenang Wafat Syaikh Taqiyuddin Ibnu Taimiyah)
Al-Hafidz Ibnu Katsir bercerita :
وشرب جماعة الماء الذي فضل من غسله, واقتسم جماعة بقية السدر الذي غسل به , ودفع بالخيط الذي كان فيه الزئبق الذي كان في عنقه بسبب القمل خمسمائة درهم , وقيل إن الطاقية التي كانت على رأسه دفع فيها خمسون درهما
Sekelompok orang meminum air bekas basuhan janazah Ibn Taimiyah. Dan sekelompok lainya membagi2kan sadr (sabun utk memandikan mayat) Ibn Taimiyah. Benang jaitan yg ada di lehernya karena pnyakit kutu dibeli seharga 150 dirham, bahkan semacam peci dikepalanya dibeli dengan harga 500 dirham, disaat beliau wafat banyak sekali histeri dan air mata serta tadharru’ (merendah)
(Al-Bidayah wan An-Nihayah:18/297)
DAN MENGAMBIL TANAH KUBURAN IBNU TAMIYYAH UNTUK OBAT MATA :Kelompok sekte yang mengaku mengikuti dan membela sunnah Nabi serta mengaku cinta Nabi, sudah dikenal hoby memvonis syirik, musyrik kepada mayoritas muslimin yang bertabarruk ke makam orang-orang shaleh. Bahkan mereka pun memvonis syirik orang yang bertawassul dengan Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam.
Tapi faktanya, dengan bangga mereka menceritakan dalam salah satu kitab karya ulama wahabi suatu kisah di mana pecinta Ibnu Taimiyyah bertabarruk dengan tanah makamnya untuk kesembuhan dari penyakit mata. Tak ada satu pun wahabi yang memvonis syirik perbuatan ini, atau minimal mengkritik tulisan ulama wahabi yang menulis kisah tersebut. Saya publish di sini supaya para korban penipuan wahabi sadar dan mau merenungi kerancuan dan kegalauan cara berpikir kaum wahabi-salafi ini.
Di dalam kitab yang berjudul ‘ Ar-Raddu Al-Wafir ‘ala man za’ama bianna man summiya bi-ibni Taimiyyah kafir “ halaman : 135 karya Ibnu Nashiruddin ad-Dimasyqi yang ditahqiq oleh Zuhair asy-Syawis (ulama yang diklaim ahli hadits sahabat Albani selama 40 tahun) disebutkan :
Diriwayatkan oleh Ibnu Hajji dari Al-Baththoihi Al-Mizzi, ia berkata :
“ Ketika aku masih muda, dan putriku terkena penyakit mata. Aku memiliki keyakinan pada Ibnu Taimiyah. Beliau juga sahabat ayahku dan sering berkunjung pada ayahku. Maka aku berkata dalam hati “ Aku akan datang ke makam Ibnu Taimiyah dan mengambil tanah untuk aku jadikan cela mata putriku, akrena putriku sudah lama sakit mata dan cela apapun belum bisa menyembuhkannya. Maka aku dating ke kuburan Ibnu Taimiyah lalu aku melihat seorag dr Baghdad sdang mengumpulkan tanah kubur beliau.
Lalu aku bertanya kpdanya “ Apa yang sedang kau lakukan ? “
Ia menjawab “ Aku mangambil tanah Ini untuk aku jadikan tanah celak bagi anak-anaku yang sedang sakit mata “.
Lalu aku bertanya lagi “ Apakah bermanfaat ?”
Ia menjawab “ Ya, dan ini sungguh mujarrob “. Maka aku bertambah yakin atas tujuanku datang ke sini, lalu aku mngambil tanah kubur Ibnu Taimiyah dan aku jadikan cela lalu kugunakan (koleskan ke mata) pada putriku yang sedang tidur, maka sembuhlah “. (Ar-Raddu Al-Wafir halaman : 135)
Pada edisi terbarunya terbitan Kurdustan al-‘Ilmiyyah Mesir tahun 1429 H teks itu disebutkan pada halaman 97.
Post a Comment