SAYYIDINA USTMAN BIN AFFAN YANG MENJAI KORBAN PROVOKASI
TRAGEDI DEMI TRAGEDI DALAM TUBUH ISLAM SEPENINGGAL RASULULLAH SHOLALLAHU ALAIHI WASALLAM TERUS MENGHIASI UMMAT..HINGGA MENIMPA BELIAU SAYYIDINA USMAN BIN AFFAN KHALIFAH KE 3 UMMAT MUHAMMAD....PETIK DAN KAJI HIKMAHNYA..BAHWA ISLAM LEMAH DAN TERPECAHNYA "BUKAN OLEH YANG LAIN" NAMUN OLEH KELOMPOK/GOLONGAN YANG MEMILIKI AMBISI, KELOMPOK YANG MERASA BENAR DAN SELALU MEMBENARKAN AKAN DIRI DAN AMBISINYA HINGGA RELA BERBUAT DHOLIM PADA MUSLIM LAINNYA....AKANKAH KITA UMMAT AKHIR ZAMAN INI TIDAK MAU MENGAMBIL PELAJARAN DARI SEGALA CATATAN SEJARAH..ITU SEMUA..?
Dalam Tarikh ar-rusul wal muluk ,Tarikh ibnu jarir ath-thobariy, Tarikh al-bidayah wan nihayah ,ibnu katsir..
Ingat PILKADA kemaren..ketika maaf ada bbrp masjid di ibukota yang menolak pengurusan jenazah..muslim lainnya yang meningal..???
Proses seperti inipun pernah menimpa beliau salah seorang khalifah, salah seorang sahabat terbaik Nabi saw, sang penyusun Mushaf Al Qur'an Sayyidina Ustman Bin Affan ra. Tubuh beliau r.a yang terluka dengan sayatan sayatan pedang ketika dibawa untuk di sholatkan di mesjid Nabawi di TOLAK dan di PROTES dan sholat jenazah ini berakhir ricuh : gelombang besar kaum muslim menolak jenazah ini disholatkan di masjid nabi ,bagi mereka tidaklah pantas hal itu dilakukan di masjid nabawi karena DOSA DOSA KHALIFAH USTMAN BIN AFFAN.RA ,mereka menuntut jenazah tersebut disholatkan diluar madinah : gelombang besar ini tampil garang ,bersenjata dan menguasai seluruh sisi-sisi masjid nabawi.
Para sahabatpun yang terdiri dari,ali bin abi thalib ,abu musa al-asy'ariy ,tolhah bin ubaidillah ,zubair bin awwam ,abdullah bin umar ,abdullah bin abbas dll tak kuasa menyingkirkan gelombang kaum muslim yang menguasai masjid nabawi.
Akhirnya Jenazah khalifah utsman diamankan dirumahnya, dalam pelukan istri-istri khalifah sampai dua atau tiga hari ,di sholatkan sendiri-sendiri oleh kaum muslim yang berminat menyolatinya ,ditempatnya masing-masing. hingga paa lokasi pemakaman beliau sayyidina ustman bin affan di pertentangkan oleh mereka..ditolak untuk dimakamkan di Baqi.
dua atau tiga hari telah berlalu. mau tidak mau ,jenazah khalifah utsman harus segera dikebumikan karena kondisi jenazah yang sudah semakin rusak. akan tetapi dimana & bagaimana caranya? diplomasi dengan kelompok penguasa baqi' tidak kunjung berhasil sementara memerangi mereka sama saja dengan perang saudata yang sungguh sangat berbahaya bagi semua lapisan kaum muslim dan masa depan mereka.
namun keputusan cepat dan tepat tetap harus segera diambil ,dalam situasi yang amat sangat rumit : keluarga khalifah dipimpin istri khalifah paling berpengaruh yakni na'ilah binti farafasah binti akhwash di dampingi para sahabat nabi senior seperti ali bin abi thalib ,abu musa al-ay'ariy,hasan bin ali ,husein bin ali dan lain-lain memutuskan : jenazah khalifah utsman diusung menuju ke baqi' pada tengah malam ,disaat para pemboikot baqi' itu terlena.
rencana matang disiapkan ,kalkulasi kondisi dipikirkan dengan matang ,keluarga khalifah dan para sahabat senior mengutus mata-mata ke area baqi' dan jenazah pun diusung menuju titik liang lahat yang dituju.
namun apa yang terjadi? semua ternyata berubah dalam sekejap!
beberapa orang dari kelompok pemboikot mengetahui jenazah khalifah telah sampai di baqi' ,segera menghunus senjata dan memanggil kawan-kawannya!
gelombang besar pun turun menyerbu area baqi' : tidak ada komando dan intruksi ,orang-orang kelompok boikot ini spontan melemparkan batu-batu pada rombongan pengusung jenazah khalifah dan menghantam jenazah khalifah! berteriak lantang dan mengusir mereka untuk membawa keluar jenazah khalifah dari area baqi'! dikabarkan pula ,kelompok pemboikot ini sempat berhasil merebut jenazah khalifah dari dekapan keluarga dan menghantam memukuli jenazah hingga patah tulang punggung atau tulang iga jenazah itu.
tindakan brutal secara massal ini nyaris membawa korban baru dan mau tidak mau ,jenazah segera dibawa lari keluar area baqi'!
namun malam itu juga ,pengebumian jenazah tidak boleh ditunda!
akan tetapi dikebumikan dimana? sedangkan lokasi pemakaman yang memungkinkan yang paling dekat dengan baqi' hanyalah area pemakaman kaum yahudi?
sementara kelompok pemboikot baqi' terus menerus mengawasi dan mengepung!
Akhirnya ,dengan di bopong oleh keluarga khalifah yang rata-rata terdiri dari kaum perempuan dan dibantu para sahabat nabi yang lain , jenazah khalifah utsman bin affan dikebumikan di area makam yahudi : kaum pemboikot pun puas! sebab bagi mereka ini adalah jelas membuktikan bahwa khalifah utsman telah mati sebagai pengkhianat islam dan umat islam ,yang selayaknya digolongkan dengan kaum Yahudi.
Riwayat Bahwa Pembunuh Usman Adalah Sahabat Nabi
Siapa sebenarnya yang membunuh Usman?. Pertanyaan ini sejak dulu telah menimbulkan kontroversi yang berkepanjangan bahkan menyulut terjadinya perperangan di kalangan Umat Islam. Masalah ini tentu tidak akan mudah dipecahkan begitu saja, sejauh ini memang sangat sulit atau tidak memungkinkan untuk menunjuk satu orang yang bertanggungjawab atas terbunuhnya Usman RA. Walaupun begitu kami akan mencoba mengurai benang kusut dan menunjukkan bahwa salah satu pembunuh Usman yaitu salah satu dari mereka yang mengepung Usman dan menerobos rumah Usman RA adalah seorang Sahabat Nabi.
Ibnu Katsir dalam Al Bidayah Wan Nihayah 7/208 berkata dalam Bab Peristiwa Terbunuhnya Usman bin Affan
وروى ابن عساكر عن ابن عون أن كنانة بن بشر ضرب جبينه ومقدم رأسه بعمود حديد فخر لجنبيه وضربه سودان بن حمران المرادي بعد ما خر لجنبه فقتله وأما عمرو بن الحمق فوثب على عثمان فجلس على صدره وبه رمق فطعنه تسع طعنات وقال أما ثلاث منهن فلله وست لما كان في صدري عليه
Ibnu Asakir meriwayatkan dari Ibnu Aun bahwa Kinanah bin Bisyr memukul rusuk dan ubun-ubun Usman dengan besi sehingga Beliau tersungkur disebelahnya. Lalu Saudan bin Humran Al Murady memukul lagi hingga beliau terbunuh. Kemudian Amr bin Hamiq melompat ke dada Usman dan pada saat itu beliau menghembuskan nafas yang terakhir lalu ia menikam Usman dengan sembilan tikaman seraya berkata “Adapun tiga tikaman karena Allah dan enam tikaman karena dendam di dalam dadaku”.
Dari penjelasan Ibnu Katsir ini dapat diketahui bahwa salah satu dari pembunuh Usman adalah Amr bin Hamiq dimana mengenai dia Ibnu Katsir dalam Al Bidayah Wan Nihayah 8/48 berkata
عمرو بن الحمق بن الكاهن الخزاعى أسلم قبل الفتح وهاجر وقيل إنه إنما أسلم عام حجة الوداع وورد فى حديث أن رسول الله دعا له أن يمتعه الله بشبابه فبقى ثمانين سنة لا يرى فى لحيته شعرة بيضاء ومع هذا كان أحد الأربعة الذين دخلوا على عثمان
Amr bin Hamiq bin Kahin Al Khuza’i memeluk islam sebelum Fathul Makkah dan peristiwa Hijrah dan ada pula yang mengatakan kalau ia memeluk islam pada Haji wada. Diceritakan dalam suatu hadis bahwa Rasulullah SAW berdoa untuknya “semoga Allah memberimu usia yang baik” Ia hidup sampai berumur 80 tahun dan tidak ada sehelaipun uban di janggutnya. Ia adalah salah satu dari empat orang yang menerobos rumah Usman.
Jika melihat sekilas apa yang dikatakan oleh Ibnu Katsir ternyata Amr bin Hamiq adalah salah seorang yang masuk menerobos rumah Usman ketika terjadi pengepungan terhadap Usman RA. Secara tersirat Amr dikatakan oleh Ibnu Katsir adalah seorang sahabat Nabi. Berikut penjelasan yang lebih tegas bahwa Amr bin Hamiq adalah seorang sahabat
Amr bin Hamiq Al Khuza’i adalah salah seorang dari Sahabat Nabi SAW. Disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Al Isabah 4/623 no 5822, At Tahdzib juz 8 no 37 dan At Taqrib 1/733 bahwa dia adalah seorang sahabat Nabi dan hadisnya diriwayatkan dalam Sunan Ibnu Majah dan Sunan An Nasa’i. Adz Dzahabi dalam Al Kasyf no 4146 berkata “Amr bin Hamiq Al Khuza’i seorang sahabat Nabi”.
Ibnu Abi Hatim berkata dalam Al Jarh Wat Ta’dil juz 6 no 1248
عمرو بن الحمق له صحبة
Amr bin Hamiq seorang Sahabat Nabi
Jadi dapat disimpulkan bahwa salah seorang dari mereka yang mengepung Usman dan menerobos rumah Usman serta diriwayatkan ikut serta dalam membunuh Usman adalah seorang Sahabat Nabi yaitu Amr bin Hamiq Al Khuza’i
Sebelum mengakhiri tulisan ini kami akan menyorot sebuah tulisan dalam kitab yang sepertinya begitu dibanggakan oleh para Salafiyun yaitu Kitab Tanzihu Khalil Mu’minin Muawiyah bin Abi Sufyan Min Dzulmi Wal Fisqi Fi Mutholabatihi bi Dami Amirul Mu’minin Utsman bin Affan oleh Al Qadhi Abu Ya’la Muhammad bin Husain Al Fara’ Tahqiq Syaikh Abdul Hamid bin Ali Al Faqihi. Kitab ini telah diterjemahkan oleh para Salafiyun dalam edisi bahasa Indonesia yang berjudul Meluruskan Sejarah Tragedi Terbunuhnya Usman bin Affan. Dalam hal 14 kitab tersebut disebutkan
Pada tahun 33 H, sebagian penduduk Kufah yang tersohor adalah Al Asytar An Nakha’i, Kumail bin Ziyad, Amr bin Hamiq Al Khuza’I dan Sho’shoah bin Sauhan berbicara di hadapan Al Qurra’(golongan kedua) dan pemuka masyarakat dengan pembicaraan yang sangat jelek dan keji yang berisikan celaan terhadap Usman serta celaan terhadap kebijakan dan system pemerintahan yang dijalankannya. Merekapun mencela Gubernur Kufah dengan anggapan bahwa tindakan tersebut adalah amar ma’ruf nahi munkar . Karena inilah mereka diusir oleh Usman ke Syam. Di Syam inilah mereka menulis surat kepada orang-orang yang sepaham dengan mereka baik yang berada di Bashrah, Mesir maupun Kufah.
Sang Penulis menunjukkan bahwa Amr bin Hamiq adalah orang yang berbicara dengan pembicaraan yang sangat jelek dan keji serta berisi celaan terhadap Usman. Padahal sudah jelas bahwa Amr bin Hamiq adalah sahabat Nabi.
Ini berarti seorang Sahabat Nabi mencela sahabat lainnya dengan jelek dan keji.
Bahkan sang penulis mengatakan kalau Amr adalah salah seorang yang menulis surat kepada orang-orang Bashrah, Mesir dan Kufah. Anehnya di saat lain penulis mengatakan kalau surat tersebut dibuat oleh orang-orang munafik untuk memprovokasi orang banyak agar menentang Usman.
Ingat PILKADA kemaren..ketika maaf ada bbrp masjid di ibukota yang menolak pengurusan jenazah..muslim lainnya yang meningal..???
Proses seperti inipun pernah menimpa beliau salah seorang khalifah, salah seorang sahabat terbaik Nabi saw, sang penyusun Mushaf Al Qur'an Sayyidina Ustman Bin Affan ra. Tubuh beliau r.a yang terluka dengan sayatan sayatan pedang ketika dibawa untuk di sholatkan di mesjid Nabawi di TOLAK dan di PROTES dan sholat jenazah ini berakhir ricuh : gelombang besar kaum muslim menolak jenazah ini disholatkan di masjid nabi ,bagi mereka tidaklah pantas hal itu dilakukan di masjid nabawi karena DOSA DOSA KHALIFAH USTMAN BIN AFFAN.RA ,mereka menuntut jenazah tersebut disholatkan diluar madinah : gelombang besar ini tampil garang ,bersenjata dan menguasai seluruh sisi-sisi masjid nabawi.
Para sahabatpun yang terdiri dari,ali bin abi thalib ,abu musa al-asy'ariy ,tolhah bin ubaidillah ,zubair bin awwam ,abdullah bin umar ,abdullah bin abbas dll tak kuasa menyingkirkan gelombang kaum muslim yang menguasai masjid nabawi.
Akhirnya Jenazah khalifah utsman diamankan dirumahnya, dalam pelukan istri-istri khalifah sampai dua atau tiga hari ,di sholatkan sendiri-sendiri oleh kaum muslim yang berminat menyolatinya ,ditempatnya masing-masing. hingga paa lokasi pemakaman beliau sayyidina ustman bin affan di pertentangkan oleh mereka..ditolak untuk dimakamkan di Baqi.
dua atau tiga hari telah berlalu. mau tidak mau ,jenazah khalifah utsman harus segera dikebumikan karena kondisi jenazah yang sudah semakin rusak. akan tetapi dimana & bagaimana caranya? diplomasi dengan kelompok penguasa baqi' tidak kunjung berhasil sementara memerangi mereka sama saja dengan perang saudata yang sungguh sangat berbahaya bagi semua lapisan kaum muslim dan masa depan mereka.
namun keputusan cepat dan tepat tetap harus segera diambil ,dalam situasi yang amat sangat rumit : keluarga khalifah dipimpin istri khalifah paling berpengaruh yakni na'ilah binti farafasah binti akhwash di dampingi para sahabat nabi senior seperti ali bin abi thalib ,abu musa al-ay'ariy,hasan bin ali ,husein bin ali dan lain-lain memutuskan : jenazah khalifah utsman diusung menuju ke baqi' pada tengah malam ,disaat para pemboikot baqi' itu terlena.
rencana matang disiapkan ,kalkulasi kondisi dipikirkan dengan matang ,keluarga khalifah dan para sahabat senior mengutus mata-mata ke area baqi' dan jenazah pun diusung menuju titik liang lahat yang dituju.
namun apa yang terjadi? semua ternyata berubah dalam sekejap!
beberapa orang dari kelompok pemboikot mengetahui jenazah khalifah telah sampai di baqi' ,segera menghunus senjata dan memanggil kawan-kawannya!
gelombang besar pun turun menyerbu area baqi' : tidak ada komando dan intruksi ,orang-orang kelompok boikot ini spontan melemparkan batu-batu pada rombongan pengusung jenazah khalifah dan menghantam jenazah khalifah! berteriak lantang dan mengusir mereka untuk membawa keluar jenazah khalifah dari area baqi'! dikabarkan pula ,kelompok pemboikot ini sempat berhasil merebut jenazah khalifah dari dekapan keluarga dan menghantam memukuli jenazah hingga patah tulang punggung atau tulang iga jenazah itu.
tindakan brutal secara massal ini nyaris membawa korban baru dan mau tidak mau ,jenazah segera dibawa lari keluar area baqi'!
namun malam itu juga ,pengebumian jenazah tidak boleh ditunda!
akan tetapi dikebumikan dimana? sedangkan lokasi pemakaman yang memungkinkan yang paling dekat dengan baqi' hanyalah area pemakaman kaum yahudi?
sementara kelompok pemboikot baqi' terus menerus mengawasi dan mengepung!
Akhirnya ,dengan di bopong oleh keluarga khalifah yang rata-rata terdiri dari kaum perempuan dan dibantu para sahabat nabi yang lain , jenazah khalifah utsman bin affan dikebumikan di area makam yahudi : kaum pemboikot pun puas! sebab bagi mereka ini adalah jelas membuktikan bahwa khalifah utsman telah mati sebagai pengkhianat islam dan umat islam ,yang selayaknya digolongkan dengan kaum Yahudi.
Riwayat Bahwa Pembunuh Usman Adalah Sahabat Nabi
Siapa sebenarnya yang membunuh Usman?. Pertanyaan ini sejak dulu telah menimbulkan kontroversi yang berkepanjangan bahkan menyulut terjadinya perperangan di kalangan Umat Islam. Masalah ini tentu tidak akan mudah dipecahkan begitu saja, sejauh ini memang sangat sulit atau tidak memungkinkan untuk menunjuk satu orang yang bertanggungjawab atas terbunuhnya Usman RA. Walaupun begitu kami akan mencoba mengurai benang kusut dan menunjukkan bahwa salah satu pembunuh Usman yaitu salah satu dari mereka yang mengepung Usman dan menerobos rumah Usman RA adalah seorang Sahabat Nabi.
Ibnu Katsir dalam Al Bidayah Wan Nihayah 7/208 berkata dalam Bab Peristiwa Terbunuhnya Usman bin Affan
وروى ابن عساكر عن ابن عون أن كنانة بن بشر ضرب جبينه ومقدم رأسه بعمود حديد فخر لجنبيه وضربه سودان بن حمران المرادي بعد ما خر لجنبه فقتله وأما عمرو بن الحمق فوثب على عثمان فجلس على صدره وبه رمق فطعنه تسع طعنات وقال أما ثلاث منهن فلله وست لما كان في صدري عليه
Ibnu Asakir meriwayatkan dari Ibnu Aun bahwa Kinanah bin Bisyr memukul rusuk dan ubun-ubun Usman dengan besi sehingga Beliau tersungkur disebelahnya. Lalu Saudan bin Humran Al Murady memukul lagi hingga beliau terbunuh. Kemudian Amr bin Hamiq melompat ke dada Usman dan pada saat itu beliau menghembuskan nafas yang terakhir lalu ia menikam Usman dengan sembilan tikaman seraya berkata “Adapun tiga tikaman karena Allah dan enam tikaman karena dendam di dalam dadaku”.
Dari penjelasan Ibnu Katsir ini dapat diketahui bahwa salah satu dari pembunuh Usman adalah Amr bin Hamiq dimana mengenai dia Ibnu Katsir dalam Al Bidayah Wan Nihayah 8/48 berkata
عمرو بن الحمق بن الكاهن الخزاعى أسلم قبل الفتح وهاجر وقيل إنه إنما أسلم عام حجة الوداع وورد فى حديث أن رسول الله دعا له أن يمتعه الله بشبابه فبقى ثمانين سنة لا يرى فى لحيته شعرة بيضاء ومع هذا كان أحد الأربعة الذين دخلوا على عثمان
Amr bin Hamiq bin Kahin Al Khuza’i memeluk islam sebelum Fathul Makkah dan peristiwa Hijrah dan ada pula yang mengatakan kalau ia memeluk islam pada Haji wada. Diceritakan dalam suatu hadis bahwa Rasulullah SAW berdoa untuknya “semoga Allah memberimu usia yang baik” Ia hidup sampai berumur 80 tahun dan tidak ada sehelaipun uban di janggutnya. Ia adalah salah satu dari empat orang yang menerobos rumah Usman.
Jika melihat sekilas apa yang dikatakan oleh Ibnu Katsir ternyata Amr bin Hamiq adalah salah seorang yang masuk menerobos rumah Usman ketika terjadi pengepungan terhadap Usman RA. Secara tersirat Amr dikatakan oleh Ibnu Katsir adalah seorang sahabat Nabi. Berikut penjelasan yang lebih tegas bahwa Amr bin Hamiq adalah seorang sahabat
Amr bin Hamiq Al Khuza’i adalah salah seorang dari Sahabat Nabi SAW. Disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Al Isabah 4/623 no 5822, At Tahdzib juz 8 no 37 dan At Taqrib 1/733 bahwa dia adalah seorang sahabat Nabi dan hadisnya diriwayatkan dalam Sunan Ibnu Majah dan Sunan An Nasa’i. Adz Dzahabi dalam Al Kasyf no 4146 berkata “Amr bin Hamiq Al Khuza’i seorang sahabat Nabi”.
Ibnu Abi Hatim berkata dalam Al Jarh Wat Ta’dil juz 6 no 1248
عمرو بن الحمق له صحبة
Amr bin Hamiq seorang Sahabat Nabi
Jadi dapat disimpulkan bahwa salah seorang dari mereka yang mengepung Usman dan menerobos rumah Usman serta diriwayatkan ikut serta dalam membunuh Usman adalah seorang Sahabat Nabi yaitu Amr bin Hamiq Al Khuza’i
Sebelum mengakhiri tulisan ini kami akan menyorot sebuah tulisan dalam kitab yang sepertinya begitu dibanggakan oleh para Salafiyun yaitu Kitab Tanzihu Khalil Mu’minin Muawiyah bin Abi Sufyan Min Dzulmi Wal Fisqi Fi Mutholabatihi bi Dami Amirul Mu’minin Utsman bin Affan oleh Al Qadhi Abu Ya’la Muhammad bin Husain Al Fara’ Tahqiq Syaikh Abdul Hamid bin Ali Al Faqihi. Kitab ini telah diterjemahkan oleh para Salafiyun dalam edisi bahasa Indonesia yang berjudul Meluruskan Sejarah Tragedi Terbunuhnya Usman bin Affan. Dalam hal 14 kitab tersebut disebutkan
Pada tahun 33 H, sebagian penduduk Kufah yang tersohor adalah Al Asytar An Nakha’i, Kumail bin Ziyad, Amr bin Hamiq Al Khuza’I dan Sho’shoah bin Sauhan berbicara di hadapan Al Qurra’(golongan kedua) dan pemuka masyarakat dengan pembicaraan yang sangat jelek dan keji yang berisikan celaan terhadap Usman serta celaan terhadap kebijakan dan system pemerintahan yang dijalankannya. Merekapun mencela Gubernur Kufah dengan anggapan bahwa tindakan tersebut adalah amar ma’ruf nahi munkar . Karena inilah mereka diusir oleh Usman ke Syam. Di Syam inilah mereka menulis surat kepada orang-orang yang sepaham dengan mereka baik yang berada di Bashrah, Mesir maupun Kufah.
Sang Penulis menunjukkan bahwa Amr bin Hamiq adalah orang yang berbicara dengan pembicaraan yang sangat jelek dan keji serta berisi celaan terhadap Usman. Padahal sudah jelas bahwa Amr bin Hamiq adalah sahabat Nabi.
Ini berarti seorang Sahabat Nabi mencela sahabat lainnya dengan jelek dan keji.
Bahkan sang penulis mengatakan kalau Amr adalah salah seorang yang menulis surat kepada orang-orang Bashrah, Mesir dan Kufah. Anehnya di saat lain penulis mengatakan kalau surat tersebut dibuat oleh orang-orang munafik untuk memprovokasi orang banyak agar menentang Usman.
Post a Comment