PEMBEBASAN BAITUL MAQDIS - PALESTINA ADALAH JANJI...!!!!
PEMBEBASAN BAITUL MAQDIS - PALESTINA ADALAH JANJI...!!!! DAN TANDA AKHIR ZAMAN
SALAH SATU TANDA AKHIR ZAMAN DALAM NUBUWAH ADALAH TERBEBASNYA BAITUL MAQDIS :Di antara tanda-tanda Akhir Zaman adalah penaklukan Baitul Maqdis. Dijelaskan dalam hadits ‘Auf bin Malik Radhiyallahu anhu, beliau berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
اعْدُدْ سِتًّا بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ... (فَذَكَرَ مِنْهَـا:) فَتْحُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ. ‘Ingatlah (wahai ‘Auf) ada enam (tanda) sebelum datangnya hari Kiamat....’” (Lalu beliau menyebutkan salah satunya), “Penaklukan Baitul Maqdis.”(HR Bukhari)
Kembalinya kaum Yahudi ke Palestin sebagai tanda bahwa kiamat telah
dekat, karena setelah mereka kembali, tidak lama setelah mereka berkuasa
di Palestin kaum muslimin akan memerangi mereka dan baitul Maqdis
ditaklukkan kembali oleh kaum muslimin, sebagaimana hadist.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ فَيَقْتُلُهُمْ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوْ الشَّجَرُ يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : “Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum Muslimin memerangi Yahudi, lalu kaum Muslimin akan membunuh mereka sampai-sampai setiap orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, tetapi batu dan pohon itu berkata, ‘Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ada orang Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah dia.’ Kecuali (pohon) gharqad karena ia adalah pohon Yahudi.” (HR Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ فَيَقْتُلُهُمْ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوْ الشَّجَرُ يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : “Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum Muslimin memerangi Yahudi, lalu kaum Muslimin akan membunuh mereka sampai-sampai setiap orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, tetapi batu dan pohon itu berkata, ‘Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ada orang Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah dia.’ Kecuali (pohon) gharqad karena ia adalah pohon Yahudi.” (HR Muslim)
Dubes
Palestina berkeyakinan akan terwujudnya hadits Nabi Muhammad SAW, “Akan
selalu ada segolongan dari umatku yang berperang di pintu Damaskus dan
sekitarnya serta di pintu Baitul Maqdis (Al-Aqsha Palestina) dan
sekitarnya. Tidak membahayakan orang yang menghinakannya, dan mereka
selalu menampakkan diri di atas kebenaran sampai hari kiamat.”
Dalam
pandangan DR. Usamah Jam’ah Al-Asyqar, General Manager Palestines
Establishment of Culture Suriah, disebutkan, dengan kondisi Palestina
masih dalam genggaman penjajah, umat Islam di seluruh dunia secara
bergulir semakin terusik. Karenanya masing-masing berusaha membantu
dengan berbagai cara yang mereka bisa lakukan. Di antara mereka ada yang
menggunakan senjata, fisik, material, dana, pemikiran, penelitian
maupun survai.
Dalam
tinjauan historis, seperti juga diyakini Dubes Palestina, adalah Nabi
Nuhammad SAW yang mencanangkan program pembebasan Palestina dan kawasan
Syam sekitarnya. Keinginan Nabi itu semakin mengemuka setelah beliau
diperjalankan Allah dalam peristiwa Isra dan Mi’raj. Nabi SAW
menyampaikan berita gembira dengan akan terbukanya kawasan Palestina dan
sekitarnya.
Seperti
diungkapkan dalam sebuah hadits riwayat Ath-Thabrani disebutkan, suatu
ketika Syaddad bin Aus berada di sisi Nabi SAW. Maka beliaupun bertanya,
“Ada apa denganmu, Wahai Syaddad?”. Ia menjawab, “Betapa sempitnya
dunia bagiku”. Maka Nabi bersabda, “Bukan Cuma bagimu. Sesungguhnya
kawasan Syam akan dibebaskan, dan akan dibebaskan pula Baitul Maqdis
(Al-Aqsha Palestina), dan engkau serta keturunanmu kelak akan menjadi
para pemimpin di sana, insya Allah”. (Al Mu’jam Al-Kabir : 7 / 289).
Terbukanya
Palestina sudah terasa di pelupuk mata ketika Nabi memimpin peperangan
di daerah Tabuk Jazirah Arab. Saat itu, Nabi mengutus sahabatnya Alqamah
bin Mujazzaz Al-Mudhiji ke kawasan Palestina. Alqamah menerima amanat
ekspedisi dakwah dan jihad itu hingga dapat memasuki desa Al-Darum (Dir
Bilh) bagian dari daerah Gaza. Kelak setelah itu terbukti Alqamah
memiliki peranan besar dalam membuka Palestina. Ia pun menjadi hakim di
Baitul Maqdis Palestina pada masa kekhilafahan Umar bin Khattab.
Pada
masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Abu Bakar sebagai Pemimpin Umat
Islam terpercaya mengumpulkan para pemimpin dari berbagai daerah di
jazirah Arab untuk membuka daerah Syam. Abu Bakar memotivasi solidaritas
seluruh umat Islam di daerah Makkah, Thaif, Yaman, dan seluruh bangsa
Arab di Najed dan Hijaz untuk berjihad menuju Syam.
Pada masa Khalifah Umar bi Khattab, penduduk Palestina memberikan mandat kepada Pemimpin Islam Khalifah
Umar bahwa diri mereka, harta mereka, dan semua kepercayaan di sana,
untuk dijaga dan dipelihara oleh Islam. Khalifah Umar bin Khattab
mewaqafkannya untuk umat Islam, agar jangan sampai jatuh ke tangan di
luar Islam.
Di bawah kepemimpinan Islam, penduduk di Palestina dan sekitarnya hidup
secara damai dan penuh rahmat. Demikian pula saat kawasan Palestina di
bawah Pimpinan Panglima Islam Shalahuddin Al-Ayyubi.
Jihad Al-Aqsha
Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, Artinya : “Tidak boleh
mengkhususkan melakukan perjalanan kecuali menuju tiga Masjid, yaitu
Masjid Al-Haram (di Mekkah), dan Masjidku (Masjid An-Nabawi di Madinah),
dan Masjid Al-Aqsha (di Palestina)”. (H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu
Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).
Landasan
aqidah terutama surah Al-Isra ayat 1 dan hadits di atas, juga
dalil-dalil lainnya menunjukkan keagungan, keutamaan, dan kemuliaan
Masjid Al-Aqsha di dalam Islam. Hal tersebut menekankan pentingnya kaum
muslimin memperhatikan Masjid Al-Aqsha serta menekankan tanggung jawab
umat Islam di seluruh dunia dalam membela dan menjaga masjid tersebut.
Umat Islam tidak boleh membiarkan apalagi melalaikannya dikuasai oleh
yang bukan haknya, seperti berlangsung saat ini, dijajah oleh Zionis
Israel. Hal itu karena Masjid Al-Aqsha adalah hak milik yang sah milik
kita umat Islam atau disebut dengan istilah “Al-Aqsha Haqquna”.
Oleh
karena itu, jihad membebaskan Al-Aqsha adalah semata-mata karena
memenuhi perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam : Artinya
: “Tidak henti-hentinya thaifah dari umatku yang menampakkan kebenaran
terhadap musuh mereka. Mereka mengalahkannya, dan tidak ada yang
membahayakan mereka orang-orang yang menentangnya, hingga datang kepada
mereka keputusan Allah Azza wa Jalla, dan tetaplah dalam keadaan
demikian”. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, di manakah
mereka?”. Beliau bersabda, “Di Bait Al-Maqdis dan di sisi-sisi Bait
Al-Maqdis”. (HR Ahmad dari Abi Umamah).
Insya Allah, Pembebasan Al-Aqsha Palestina adalah Janji Allah yang pasti terlaksana!
Post a Comment